• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Metode penelitian

7. Pengecekan Keabsahan Data

51

Dengan demikian rumusan penelitian terkait penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa Kelas V SDN 2 Telagawaru, yang telah peneliti rumuskan di awal penelitian, mungkin saja akan lebih berkembang sesuai dengan temuan data di lapangan.

52

Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan masih memungkinkan banyak hal yang dirahasiakan. Dengan peningkatan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Apabila telah berbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi menggangu perilaku yang dipelajari. Dalam peningkatan pengamatan untuk menguji kreadibility yaitu dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang diperoleh sebelumnya itu atau

53

tidak ketika dicek kembali ke lapangan. Bila dicek kembali ke lapangan sudah benar, berarti sudak kredibel, maka waktu peningkatan pengamatan dapat diakhiri oleh peneliti. Sebagai bentuk pembuktian bahwa peneliti telah melakukan uji kreadibility, maka peneliti dapat melampirkan bukti dalam bentuk surat keterangan peningkatan pengamatan dalam laporan penelitian.40 2) Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data berdasarkan

“seberapa tinggi derajat ketekunan peneliti dalam melakukan kegiatan pengamatan”

adalah sikap mental yang di sertai dengan ketelitian dan keteguhan di dalam melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian. Dengan cara tersebut maka

40Nursapia Harahap, Penelitian Kualitatif, (Medan; Wal ashri Publishing, 2020), hlm. 88-89.

54

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara sistematis.41

3) Triangulasi

Triangulasi adalah “teknik pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data dengan menggunakan banyaknya sumber data, banyak metode/teknik pengumpulan untuk konfirmasi data, banyak waktu dan banyak penyidik atau investigator”.42Berikut akan dipaparkan beberapa jenis triangulasi, sebagai berikut:

a. Triangulasi Sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang prilaku murid, maka

41Umar Sidiq dan Moh.Miftachul, Metode Penelitian Kualitatif di bidang pendidikan (Ponorogo; CV. Nata karya, 2019), hlm. 92-93.

42 Nurul Ulfatin, Metode Kualitatif di Bidang Pendidikan: Toeri dan Aplikasinya, (Malang: Bayumedia Publishing, 2013), h. 271.

55

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orangtuanya. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa diratakan seperti dalam penelitian kuantitaif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber tersebut. Data yang telah dianalisis oleh penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut.

b. Trangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh dengan

56

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, mengahasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanyabenar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

c. Triangulasi Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memebrikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan

57

cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.43

Jadi dari ketiga jenis triangulasi ini, peneliti menggunakan dua saja yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Alasannya adalah karna dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa sumber oleh karnanya peneliti akan membandingkan sumber yang telah di gunakan dengan

43 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan ..., hlm. 372-374

58

sumber-sumber yang lain. Selanjutnya dalam penelitian ini peneliti menggunakan prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, jadi dari ketiga ini peneliti akan mengecek atau membandingkan masing-masing data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi tersebut.

4) Coding Data

Coding data atau pengkodean data merupakan kata atau frasa pendek yang secara simbolis bersifat meringkas, menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data berdasarkan bahasa atau data visual. Ketika peneliti melakukan analisis, yang dikodekan adalah makna pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan, tindakan dari informan, dan lain-lain

59

tergantung apa yang terkandung dalam segmen data yang dihadapi.44

b. Transferability

Transferability ini peneliti akan melaporkan hasil penelitian dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan dengan mengacu pada fokus penelitian. Dengan uraian rinci ini terungkap segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh peneliti. Harus diakui bahwa hasil penelitian dapat ditransfer atau tidak adalah merupakan pertanyaan empiris yang tidak dapat dijawab oleh peneliti itu sendiri. Agar dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat ditrasfer ke dalam konteks lain maka calon penggunaan hasil penelitian harus

44Sirajuddin Saleh, Analisis Data Kualitatif, (Bandung; Pustaka Ramadhan, 2017), hlm. 80.

60

membandingkan sendiri dimana penelitian itu melakukan dengan konteks dimana hasil penelitian akan diterapkan.perbandingan itu dengan tujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan antara kedua konteks yang dimaksud. Semakin banyak persamaan kedua konteks tersebut semakin menghasilkan hasil penelitian itu dapat ditransfer. Dan keputusan untuk dapat ditrasfer atau tidak dapat ditransfer terletak pada calon pengguna hasil penelitian.45 c. Confirmability

Confirmability ini digunakan untuk menilai apakah hasil penelitian itu bermutu atau tidak.

Jika “dependability audit” digunakan untuk menilai kualitas dan proses yang ditempuh oleh peneliti sampai dapat membuahkan hasil penelitian, maka “confirmability audit” dapat

45Hardani, Nur Khimatul Aulia, Helmina Andriani, Dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kualitatif (Yogyakarta; Pustaka Ilmu, 2020), Hlm. 205

61

dilakukan bersamaan dengan “dependability audit”. Apabila “confirmability audit” telah

memutuskan bahwa hasil penelitian telah memenuhi keempat standar suatu penelitian (truth value, applicability, consistency, dan neutrality) maka hasil penelitian tersebut dapat dikatakan sudah diterima. Dengan kata lain bahwa hasil penelitian tersebut bermutu46. d. Dependability

Dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi penelitian tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependapilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tidak dilakukan tetapi reliabel atau dependable. Untuk itu, dependability

46Ibid, hlm. 207

62

perlu dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penilaian.

Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tidak mempunyai dan tidak menunjukkan jejak aktivitas lapangan, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan47.

47Umar Sidiq dan Moh. Miftachul, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), hlm. 100.

63 H. Sistematika Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian akan disistematika menjadi 3 bagian yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul,halaman judul, persetujuan pembimbing, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel.Bagian isi terdiri darijudul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan, rencana jadwal kegiatan penelitian, dan daftar pustaka. Sedangkan pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup.

64 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Dokumen terkait