• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Kelompok Jabatan Fungsional

3.1 Pencapaian Indikator Kinerja

Keberhasilan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari tiga belas Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 yaitu produksi perikanan, produksi benih ikan, jumlah pelaku utama, jumlah unit usaha, ekspor perikanan, pendapatan rata-rata, kontribusi PDRB sektor perikanan, tingkat konsumsi ikan, penyelesaian tindak pidana perikanan, nilai tukar nelayan, peningkatan luas kawasan konservasi laut, dukungan anggaran dari APBD dan APBN, dan pendapatan asli daerah (PAD). Uraian singkat dari masing-masing Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 adalah sebagai berikut :

a. Produksi Perikanan

Produksi perikanan adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan. Produksi perikanan di Provinsi Banten pada tahun 2011 mencapai 158.185,61 Ton. Jumlah ini meningkat 9.124,31 ton dari tahun sebelumnya dengan kenaikan rata-rata produksi perikanan sebesar 11 % setiap tahunnya. Jika produksi perikanan tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2003, mengalami peningkatan produksi sebesar 111%. Produksi perikanan tahun 2003 adalah sebesar 74.880,70 ton. Kenaikan produksi tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu sebesar 59 % dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi perikanan budidaya dari 35.636,20 ton pada tahun 2009 menjadi 88.843,00 ton pada tahun 2010.

49

BAB

3 KKEEBBEERRHHAASSIILLAANN

3.1 Pencapaian Indikator Kinerja

Keberhasilan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari tiga belas Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 yaitu produksi perikanan, produksi benih ikan, jumlah pelaku utama, jumlah unit usaha, ekspor perikanan, pendapatan rata-rata, kontribusi PDRB sektor perikanan, tingkat konsumsi ikan, penyelesaian tindak pidana perikanan, nilai tukar nelayan, peningkatan luas kawasan konservasi laut, dukungan anggaran dari APBD dan APBN, dan pendapatan asli daerah (PAD). Uraian singkat dari masing-masing Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 adalah sebagai berikut :

a. Produksi Perikanan

Produksi perikanan adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan. Produksi perikanan di Provinsi Banten pada tahun 2011 mencapai 158.185,61 Ton. Jumlah ini meningkat 9.124,31 ton dari tahun sebelumnya dengan kenaikan rata-rata produksi perikanan sebesar 11 % setiap tahunnya. Jika produksi perikanan tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2003, mengalami peningkatan produksi sebesar 111%. Produksi perikanan tahun 2003 adalah sebesar 74.880,70 ton. Kenaikan produksi tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu sebesar 59 % dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi perikanan budidaya dari 35.636,20 ton pada tahun 2009 menjadi 88.843,00 ton pada tahun 2010.

49

BAB

3 KKEEBBEERRHHAASSIILLAANN

3.1 Pencapaian Indikator Kinerja

Keberhasilan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari tiga belas Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 yaitu produksi perikanan, produksi benih ikan, jumlah pelaku utama, jumlah unit usaha, ekspor perikanan, pendapatan rata-rata, kontribusi PDRB sektor perikanan, tingkat konsumsi ikan, penyelesaian tindak pidana perikanan, nilai tukar nelayan, peningkatan luas kawasan konservasi laut, dukungan anggaran dari APBD dan APBN, dan pendapatan asli daerah (PAD). Uraian singkat dari masing-masing Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 adalah sebagai berikut :

a. Produksi Perikanan

Produksi perikanan adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan. Produksi perikanan di Provinsi Banten pada tahun 2011 mencapai 158.185,61 Ton. Jumlah ini meningkat 9.124,31 ton dari tahun sebelumnya dengan kenaikan rata-rata produksi perikanan sebesar 11 % setiap tahunnya. Jika produksi perikanan tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2003, mengalami peningkatan produksi sebesar 111%. Produksi perikanan tahun 2003 adalah sebesar 74.880,70 ton. Kenaikan produksi tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu sebesar 59 % dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi perikanan budidaya dari 35.636,20 ton pada tahun 2009 menjadi 88.843,00 ton pada tahun 2010.

49

BAB

3 KKEEBBEERRHHAASSIILLAANN

3.1 Pencapaian Indikator Kinerja

Keberhasilan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari tiga belas Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 yaitu produksi perikanan, produksi benih ikan, jumlah pelaku utama, jumlah unit usaha, ekspor perikanan, pendapatan rata-rata, kontribusi PDRB sektor perikanan, tingkat konsumsi ikan, penyelesaian tindak pidana perikanan, nilai tukar nelayan, peningkatan luas kawasan konservasi laut, dukungan anggaran dari APBD dan APBN, dan pendapatan asli daerah (PAD). Uraian singkat dari masing-masing Indikator Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2003-2011 adalah sebagai berikut :

a. Produksi Perikanan

Produksi perikanan adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan. Produksi perikanan di Provinsi Banten pada tahun 2011 mencapai 158.185,61 Ton. Jumlah ini meningkat 9.124,31 ton dari tahun sebelumnya dengan kenaikan rata-rata produksi perikanan sebesar 11 % setiap tahunnya. Jika produksi perikanan tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2003, mengalami peningkatan produksi sebesar 111%. Produksi perikanan tahun 2003 adalah sebesar 74.880,70 ton. Kenaikan produksi tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu sebesar 59 % dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi perikanan budidaya dari 35.636,20 ton pada tahun 2009 menjadi 88.843,00 ton pada tahun 2010.

50

Gambar 3.1. Produksi Perikanan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.2. Foto Kegiatan Produksi Perikanan

Produksi Perikanan dibagi menjadi dua yaitu produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum. Produksi perikanan tangkap di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 59.568,60 Ton atau sebesar 38 % dari produksi perikanan. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 60.218,30 Ton, hal ini

-20,000.00 40,000.00 60,000.00 80,000.00 100,000.00 120,000.00 140,000.00 160,000.00 180,000.00 2003 To n

50

Gambar 3.1. Produksi Perikanan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.2. Foto Kegiatan Produksi Perikanan

Produksi Perikanan dibagi menjadi dua yaitu produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum. Produksi perikanan tangkap di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 59.568,60 Ton atau sebesar 38 % dari produksi perikanan. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 60.218,30 Ton, hal ini

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* Tahun

Produksi Perikanan

50

Gambar 3.1. Produksi Perikanan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.2. Foto Kegiatan Produksi Perikanan

Produksi Perikanan dibagi menjadi dua yaitu produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum. Produksi perikanan tangkap di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 59.568,60 Ton atau sebesar 38 % dari produksi perikanan. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 60.218,30 Ton, hal ini

2011*

50

Gambar 3.1. Produksi Perikanan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.2. Foto Kegiatan Produksi Perikanan

Produksi Perikanan dibagi menjadi dua yaitu produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum. Produksi perikanan tangkap di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 59.568,60 Ton atau sebesar 38 % dari produksi perikanan. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 60.218,30 Ton, hal ini

51

disebabkan karena tahun 2011 terjadi cuaca ekstrim sehingga banyak nelayan yang tidak melaut. Kenaikan rata-rata produksi perikanan tangkap setiap tahun sebesar 2 %. Produksi perikanan tangkap berfluktuasi setiap tahunnya, karena penangkapan tergantung kepada musim dan cuaca.

Gambar 3.3. Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Produksi perikanan budidaya adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan budidaya perikanan. Jenis kegiatan budidaya perikanan meliputi budidaya laut, budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya sawah, budidaya karamba dan budidaya jaring terapung. Produksi perikanan budidaya di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah sebesar 98.617,01 Ton atau 62 % dari produksi perikanan.

Secara keseluruhan produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan. Kenaikan rata-rata produksi perikanan budidaya adalah 27 % setiap tahun. Pada tahun 2010 produksi perikanan budidaya meningkat cukup signifikan

48,000.00 50,000.00 52,000.00 54,000.00 56,000.00 58,000.00 60,000.00 62,000.00 64,000.00 2003 To n

Produksi Perikanan Tangkap

51

disebabkan karena tahun 2011 terjadi cuaca ekstrim sehingga banyak nelayan yang tidak melaut. Kenaikan rata-rata produksi perikanan tangkap setiap tahun sebesar 2 %. Produksi perikanan tangkap berfluktuasi setiap tahunnya, karena penangkapan tergantung kepada musim dan cuaca.

Gambar 3.3. Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Produksi perikanan budidaya adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan budidaya perikanan. Jenis kegiatan budidaya perikanan meliputi budidaya laut, budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya sawah, budidaya karamba dan budidaya jaring terapung. Produksi perikanan budidaya di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah sebesar 98.617,01 Ton atau 62 % dari produksi perikanan.

Secara keseluruhan produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan. Kenaikan rata-rata produksi perikanan budidaya adalah 27 % setiap tahun. Pada tahun 2010 produksi perikanan budidaya meningkat cukup signifikan

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* Tahun

Produksi Perikanan Tangkap

51

disebabkan karena tahun 2011 terjadi cuaca ekstrim sehingga banyak nelayan yang tidak melaut. Kenaikan rata-rata produksi perikanan tangkap setiap tahun sebesar 2 %. Produksi perikanan tangkap berfluktuasi setiap tahunnya, karena penangkapan tergantung kepada musim dan cuaca.

Gambar 3.3. Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Produksi perikanan budidaya adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan budidaya perikanan. Jenis kegiatan budidaya perikanan meliputi budidaya laut, budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya sawah, budidaya karamba dan budidaya jaring terapung. Produksi perikanan budidaya di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah sebesar 98.617,01 Ton atau 62 % dari produksi perikanan.

Secara keseluruhan produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan. Kenaikan rata-rata produksi perikanan budidaya adalah 27 % setiap tahun. Pada tahun 2010 produksi perikanan budidaya meningkat cukup signifikan

2011*

51

disebabkan karena tahun 2011 terjadi cuaca ekstrim sehingga banyak nelayan yang tidak melaut. Kenaikan rata-rata produksi perikanan tangkap setiap tahun sebesar 2 %. Produksi perikanan tangkap berfluktuasi setiap tahunnya, karena penangkapan tergantung kepada musim dan cuaca.

Gambar 3.3. Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Produksi perikanan budidaya adalah jumlah ikan yang dihasilkan dari kegiatan budidaya perikanan. Jenis kegiatan budidaya perikanan meliputi budidaya laut, budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya sawah, budidaya karamba dan budidaya jaring terapung. Produksi perikanan budidaya di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah sebesar 98.617,01 Ton atau 62 % dari produksi perikanan.

Secara keseluruhan produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan. Kenaikan rata-rata produksi perikanan budidaya adalah 27 % setiap tahun. Pada tahun 2010 produksi perikanan budidaya meningkat cukup signifikan

52

dibandingkan dengan tahun 2009, pada tahun 2009 sebesar 35.636,20 ton dan pada tahun 2010 sebesar 88.843,00 ton, hal ini disebabkan karena peningkatan produksi rumput laut Gracillaria sp, dan Euceuma cottoni, lele, patin dan

bandeng. Selain pada tahun 2010 ada perubahan cara hitung, untuk rumput laut Gracillaria sp dan Euceuma cottoni dimana sebelumnya dihitung kering namun

pada tahun 2010 dihitung basah.

Gambar 3.4. Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.5. Foto Kegiatan Produksi Perikanan Budidaya

-20,000.00 40,000.00 60,000.00 80,000.00 100,000.00 120,000.00 2003 To n

Produksi Perikanan Budidaya

52

dibandingkan dengan tahun 2009, pada tahun 2009 sebesar 35.636,20 ton dan pada tahun 2010 sebesar 88.843,00 ton, hal ini disebabkan karena peningkatan produksi rumput laut Gracillaria sp, dan Euceuma cottoni, lele, patin dan

bandeng. Selain pada tahun 2010 ada perubahan cara hitung, untuk rumput laut Gracillaria sp dan Euceuma cottoni dimana sebelumnya dihitung kering namun

pada tahun 2010 dihitung basah.

Gambar 3.4. Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.5. Foto Kegiatan Produksi Perikanan Budidaya

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* Tahun

Produksi Perikanan Budidaya

52

dibandingkan dengan tahun 2009, pada tahun 2009 sebesar 35.636,20 ton dan pada tahun 2010 sebesar 88.843,00 ton, hal ini disebabkan karena peningkatan produksi rumput laut Gracillaria sp, dan Euceuma cottoni, lele, patin dan

bandeng. Selain pada tahun 2010 ada perubahan cara hitung, untuk rumput laut Gracillaria sp dan Euceuma cottoni dimana sebelumnya dihitung kering namun

pada tahun 2010 dihitung basah.

Gambar 3.4. Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.5. Foto Kegiatan Produksi Perikanan Budidaya

2011*

52

dibandingkan dengan tahun 2009, pada tahun 2009 sebesar 35.636,20 ton dan pada tahun 2010 sebesar 88.843,00 ton, hal ini disebabkan karena peningkatan produksi rumput laut Gracillaria sp, dan Euceuma cottoni, lele, patin dan

bandeng. Selain pada tahun 2010 ada perubahan cara hitung, untuk rumput laut Gracillaria sp dan Euceuma cottoni dimana sebelumnya dihitung kering namun

pada tahun 2010 dihitung basah.

Gambar 3.4. Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Banten Tahun 2003-2011

53

Provinsi Banten memiliki tiga komoditas unggulan dalam kegiatan perikanan budidaya, yaitu:

1. Kerang Hijau (Ikon Banten)

Sentra produksi kerang hijau Provinsi Banten terletak di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang merupakan kawasan pengembangan Minapolitan, dengan produksi kerang hijau pada tahun 2011 sebesar 3.088,51 ton. Di daerah tersebut, pengembangan komoditas unggulan kerang hijau didukung dengan adanya Unit Depurasi Kekerangan yang melakukan pencucian kerang sehingga aman dikonsumsi. Ini merupakan satu-satunya depurasi kekerangan yang ada di Indonesia.

Gambar 3.6. Foto kerang hijau

2. Rumput Laut

Rumput laut yang dikembangkan dari jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan di laut dan jenis Gracilaria sp. yang dibudidayakan di tambak. Produksi rumput laut Provinsi Banten mencapai 60 % dari total produksi budidaya perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 59.454,70 ton berat basah. Sentra produksi rumput laut berada di Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara yang merupakan pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Serang.

53

Provinsi Banten memiliki tiga komoditas unggulan dalam kegiatan perikanan budidaya, yaitu:

1. Kerang Hijau (Ikon Banten)

Sentra produksi kerang hijau Provinsi Banten terletak di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang merupakan kawasan pengembangan Minapolitan, dengan produksi kerang hijau pada tahun 2011 sebesar 3.088,51 ton. Di daerah tersebut, pengembangan komoditas unggulan kerang hijau didukung dengan adanya Unit Depurasi Kekerangan yang melakukan pencucian kerang sehingga aman dikonsumsi. Ini merupakan satu-satunya depurasi kekerangan yang ada di Indonesia.

Gambar 3.6. Foto kerang hijau

2. Rumput Laut

Rumput laut yang dikembangkan dari jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan di laut dan jenis Gracilaria sp. yang dibudidayakan di tambak. Produksi rumput laut Provinsi Banten mencapai 60 % dari total produksi budidaya perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 59.454,70 ton berat basah. Sentra produksi rumput laut berada di Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara yang merupakan pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Serang.

53

Provinsi Banten memiliki tiga komoditas unggulan dalam kegiatan perikanan budidaya, yaitu:

1. Kerang Hijau (Ikon Banten)

Sentra produksi kerang hijau Provinsi Banten terletak di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang merupakan kawasan pengembangan Minapolitan, dengan produksi kerang hijau pada tahun 2011 sebesar 3.088,51 ton. Di daerah tersebut, pengembangan komoditas unggulan kerang hijau didukung dengan adanya Unit Depurasi Kekerangan yang melakukan pencucian kerang sehingga aman dikonsumsi. Ini merupakan satu-satunya depurasi kekerangan yang ada di Indonesia.

Gambar 3.6. Foto kerang hijau

2. Rumput Laut

Rumput laut yang dikembangkan dari jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan di laut dan jenis Gracilaria sp. yang dibudidayakan di tambak. Produksi rumput laut Provinsi Banten mencapai 60 % dari total produksi budidaya perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 59.454,70 ton berat basah. Sentra produksi rumput laut berada di Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara yang merupakan pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Serang.

53

Provinsi Banten memiliki tiga komoditas unggulan dalam kegiatan perikanan budidaya, yaitu:

1. Kerang Hijau (Ikon Banten)

Sentra produksi kerang hijau Provinsi Banten terletak di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang merupakan kawasan pengembangan Minapolitan, dengan produksi kerang hijau pada tahun 2011 sebesar 3.088,51 ton. Di daerah tersebut, pengembangan komoditas unggulan kerang hijau didukung dengan adanya Unit Depurasi Kekerangan yang melakukan pencucian kerang sehingga aman dikonsumsi. Ini merupakan satu-satunya depurasi kekerangan yang ada di Indonesia.

Gambar 3.6. Foto kerang hijau

2. Rumput Laut

Rumput laut yang dikembangkan dari jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan di laut dan jenis Gracilaria sp. yang dibudidayakan di tambak. Produksi rumput laut Provinsi Banten mencapai 60 % dari total produksi budidaya perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 59.454,70 ton berat basah. Sentra produksi rumput laut berada di Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara yang merupakan pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Serang.

54

Gambar 3.7. Foto Rumput Laut

3. Ikan Hias

Sentra produksi ikan hias Provinsi Banten terletak di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dengan produksi pada tahun 2010 sebesar 14.357 ribu ekor. Produksi ikan hias di Banten menempati urutan ke-4 setelah Jatim, Jabar dan DKI. Jenis ikan hias yang dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor antara lain dari kelompok ikan hias air tawar: cupang, koi, manfish, koki, diskus, gapi dan kelompok ikan hias air laut antara lain clown fish.

54

Gambar 3.7. Foto Rumput Laut

3. Ikan Hias

Sentra produksi ikan hias Provinsi Banten terletak di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dengan produksi pada tahun 2010 sebesar 14.357 ribu ekor. Produksi ikan hias di Banten menempati urutan ke-4 setelah Jatim, Jabar dan DKI. Jenis ikan hias yang dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor antara lain dari kelompok ikan hias air tawar: cupang, koi, manfish, koki, diskus, gapi dan kelompok ikan hias air laut antara lain clown fish.

54

Gambar 3.7. Foto Rumput Laut

3. Ikan Hias

Sentra produksi ikan hias Provinsi Banten terletak di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dengan produksi pada tahun 2010 sebesar 14.357 ribu ekor. Produksi ikan hias di Banten menempati urutan ke-4 setelah Jatim, Jabar dan DKI. Jenis ikan hias yang dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor antara lain dari kelompok ikan hias air tawar: cupang, koi, manfish, koki, diskus, gapi dan kelompok ikan hias air laut antara lain clown fish.

54

Gambar 3.7. Foto Rumput Laut

3. Ikan Hias

Sentra produksi ikan hias Provinsi Banten terletak di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dengan produksi pada tahun 2010 sebesar 14.357 ribu ekor. Produksi ikan hias di Banten menempati urutan ke-4 setelah Jatim, Jabar dan DKI. Jenis ikan hias yang dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor antara lain dari kelompok ikan hias air tawar: cupang, koi, manfish, koki, diskus, gapi dan kelompok ikan hias air laut antara lain clown fish.

55

Gambar 3.8. Foto Ikan Hias

b. Produksi Benih Ikan

Benih merupakan ujung tombak keberadaan kegiatan usaha perikanan budidaya dalam rangka memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Banten. Keberadaan bibit unggul sudah tidak dapat dielakan lagi bagi keberhasilan usaha budidaya. Produksi benih ikan di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 755 juta ekor. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 dan tahun 2009 yaitu sebesar 843 juta ekor dan 1.299 juta ekor. Penurunan ini terjadi akibat kondisi cuaca yang sangat fluktuatif. Kenaikan rata-rata produksi benih sebesar 13 % setiap tahun.

55

Gambar 3.8. Foto Ikan Hias

b. Produksi Benih Ikan

Benih merupakan ujung tombak keberadaan kegiatan usaha perikanan budidaya dalam rangka memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Banten. Keberadaan bibit unggul sudah tidak dapat dielakan lagi bagi keberhasilan usaha budidaya. Produksi benih ikan di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 755 juta ekor. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 dan tahun 2009 yaitu sebesar 843 juta ekor dan 1.299 juta ekor. Penurunan ini terjadi akibat kondisi cuaca yang sangat fluktuatif. Kenaikan rata-rata produksi benih sebesar 13 % setiap tahun.

55

Gambar 3.8. Foto Ikan Hias

b. Produksi Benih Ikan

Benih merupakan ujung tombak keberadaan kegiatan usaha perikanan budidaya dalam rangka memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Banten. Keberadaan bibit unggul sudah tidak dapat dielakan lagi bagi keberhasilan usaha budidaya. Produksi benih ikan di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 755 juta ekor. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 dan tahun 2009 yaitu sebesar 843 juta ekor dan 1.299 juta ekor. Penurunan ini terjadi akibat kondisi cuaca yang sangat fluktuatif. Kenaikan rata-rata produksi benih sebesar 13 % setiap tahun.

55

Gambar 3.8. Foto Ikan Hias

b. Produksi Benih Ikan

Benih merupakan ujung tombak keberadaan kegiatan usaha perikanan budidaya dalam rangka memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Banten. Keberadaan bibit unggul sudah tidak dapat dielakan lagi bagi keberhasilan usaha budidaya. Produksi benih ikan di Provinsi Banten pada tahun 2011 sebesar 755 juta ekor. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 dan tahun 2009 yaitu sebesar 843 juta ekor dan 1.299 juta ekor. Penurunan ini terjadi akibat kondisi cuaca yang sangat fluktuatif. Kenaikan rata-rata produksi benih sebesar 13 % setiap tahun.

56

Gambar 3.9. Produksi Benih Ikan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.10. Foto produksi benih ikan

c. Jumlah Pelaku Utama Perikanan

Jumlah pelaku utama perikanan pada tahun 2011 mencapai 193.993 orang. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebanyak 91.100 orang. Secara keseluruan pelaku utama perikanan meningkat dengan peningkatan rata-rata sebesar 24 %.

-200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00 1,400.00 2003 2004 Ju ta Ek or

56

Gambar 3.9. Produksi Benih Ikan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.10. Foto produksi benih ikan

c. Jumlah Pelaku Utama Perikanan

Jumlah pelaku utama perikanan pada tahun 2011 mencapai 193.993 orang. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebanyak 91.100 orang. Secara keseluruan pelaku utama perikanan meningkat dengan peningkatan rata-rata sebesar 24 %.

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*

Tahun Produksi Benih Ikan

56

Gambar 3.9. Produksi Benih Ikan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.10. Foto produksi benih ikan

c. Jumlah Pelaku Utama Perikanan

Jumlah pelaku utama perikanan pada tahun 2011 mencapai 193.993 orang. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebanyak 91.100 orang. Secara keseluruan pelaku utama perikanan meningkat dengan peningkatan rata-rata sebesar 24 %.

2011*

56

Gambar 3.9. Produksi Benih Ikan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Gambar 3.10. Foto produksi benih ikan

c. Jumlah Pelaku Utama Perikanan

Jumlah pelaku utama perikanan pada tahun 2011 mencapai 193.993 orang. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebanyak 91.100 orang. Secara keseluruan pelaku utama perikanan meningkat dengan peningkatan rata-rata sebesar 24 %.

57

Gambar 3.11. Jumlah Pelaku Utama Perikanan Provinsi Banten Tahun 2003-2011

Dokumen terkait