• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCAPAIAN MDGs DAN KONSEP SDGs

Dalam dokumen MAKALAH KASUS 1 CNP (Halaman 21-37)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 PENCAPAIAN MDGs DAN KONSEP SDGs

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan angka kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

TUJUAN TARGET PENCAPAIAN

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

1. Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah $1 PPP per hari menjadi setengah antara 1990-2015.

2. Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015.

Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh indikator USD 1,00 per kapita per-hari, menjadi setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai dalam upaya untuk lebih menurunkan lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh garis kemiskinan nasional dan dari tingkat saat ini sebesar 13,33% (2010) menuju targetnya 8-10% pada tahun 2014. Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah menurun 31% pada tahun 1989 menjadi 18,4% pada tahun 2007, sehingga Indonesia

pada tahun 2015. 2. Pendidikan dasar

untuk semua

3. Memastikan pada 2015 semua anak-anak dimanapun laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar.

Upaya tentang pendidikan dasar dan melek huruf sudah menuju pada pencapaian target 2015 (on-track). Bahkan Indonesia menetapkan pendidikan dasar melebihi target MDGs dengan menambahkan SMP sebagai sasaran pendidikan dasar universal. Pada tahun 2008/2009 angka partisipasi kasar (APK) SD/MI termasuk paket A telah mencapai 116,77% dan angka kepastian murni (APM) sekitar 95,23%. Pada tingkat sekolah dasar acara umum disparitas partisipasi pendidikan antar provinsi semakin menyempit dengan APM di hampir semua provinsi telah mencapai >90,0%.

3. Mendorong

kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada 2005 dan disemua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015.

Usaha untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan telah dicapai dan hasilnya telah meningkatnya kesetaraan gender disemua jenjang dan jenis pendidikan. Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki disekolah dasar dan sekolah menengah pertama berturut-turut sebesar 99,73 dan 101,99 pada tahun 2009, dan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun telah mencapai 98,85. 4. Menurunkan angka 5. Menurunkan angka kematian balita sebesar dua Menurunkan angka kematian anak telah menunjukkan angka

sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Target kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai.

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990-2015.

Angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan kerja keras untuk mencapai target tersebut. Upaya menurunkan angka kematian ibu didukung pula dengan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmet need yang dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. 6. Memerangi

HIV/AIDS malaria, dan penyakit menular lainnya

7. Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkannya jumlah kasus baru pada 2015.

8. Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada 2015.

Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di Indonesia, terutama pada kelompok risiko tinggi, yaitu pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di Indonesia meningkat dua kali lipat antara 2004 dan 2005. Angka kejadian malaria per-1000 penduduk menurun dari 4,68 pada tahun 1990 menjadi 1,85 pada tahun 2009. Sementara itu, pengendalian penyakit tuberkulosis yang meliputi penemuan kasus dan pengobatan telah mencapai target.

7. Memastikan keberlanjutan

9. Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program

Tingkat emisi gas rumah kaca di Indonesia cukup tinggi, walaupun upaya peningkatan luas hutan, pemberantasan

10. Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.

11. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020.

20 tahun kedepan telah dilakukan.

Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak meningkat dari 37,73% pada tahun 1993 menjadi 47,71% pada tahun 2009. Sementara itu, proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi layak mingkat dari 24,81% (1993) menjadi 51,19% (2009). Untuk mengakselerasi pencapaian target air minum dan sanitasi yang layak terus dilakukan melalui investasi penyediaan air minum dan sanitasi yang layak terus di lakukan melalui investigasi penyediaan air minum dan sanitasi, terutama untuk melayani jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat. Untuk daerah pedesaan, penyediaan air minum dan sanutasi dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat agar memiliki tanggungjawab dalam pengelolaan infrastruktur dan pembangunan sarana.

8. Membangun

kemitraan global untuk pembangunan

12. Melakukan pembangunan lebih lanjut sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif.

13. Penanggulangan masalah pinjaman luar negeri

Indonesia merupakan partisipan aktif dalam berbagai forum internasional dan mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan berbagai organisasi multilateral, mitra bilateral dan sektor swasta untuk mencapai pola pertumbuhan ekonomi yang

yang berkesinambungan dalam jangka panjang. 14. Bekerja sama dengan negara-negara

berkembang dalam mengembangkan dan menerapkan strategi untuk menciptakan lapangan kerja yang layak dan produktif bagi penduduk usia muda.

15. Bekerja sama dengan sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

internasional untuk meningkatkan efektifitas kerjasama dan pengelolaan bantuan pengembangan di Indonesia, Jakarta Commitment telah ditandatangani bersama 26 mitra pembangunan pada tahun 2009. Bersama ini, Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan pinjaman luar negeri pemerintah terhadap PDB dari 24,6% pada 1996 menjadi 10,9% pada tahun 2009. Sementara itu, Debt Service Ratio Indoneisa juga telah menurun 51% pada tahun 1996 menjadi 22% pada tahun 2009.

Tujuan 1 (Target 1A) : Penurunan tingkat kemiskinan yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional dari 13,3% (2010) menjadi 7,5% (2015)

Tujuan 2 :Mencapai pendidikan dasar untuk semua

Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Angka melek huruf kelompok perempuan usia 15-24 tahun telah mencapai 99,40%, sementara itu pada laki-laki mencapai 99,55%.

Angka kematian anak balita menurun dari 97 (1991) menjadi 44 per 1.000 kelahiran (2007) dan diperkirakan target 32 per 1.000 kelahiran pada tahun 2015 dapat tercapai. Tujuan 5 : Meningkatkan kesehatan ibu

AKI menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007). Perlu upaya keras untuk mencapai target tahun 2015: 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Tujuan 6 :

Jumlah penderita HIV / AIDS meningkat, khususnya di antara kelompok risiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Tingkat kenaikan sangat tinggi di beberapa daerah di mana pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini rendah. b. Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria

Angka kesakitan malaria cenderung menurun dari 4,68 (1990) menjadi 18,5 per 1.000 penduduk pada tahun 2009.

Prevalensi malaria secara nasional berdasarkan diagnosis klinis adalah 2,89%.Disparitas angka prevalensi antarwilayah berkisar antara 0,2% dan 2,61%. c. Tuberkulosis

Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkulosis dari 20,0 % (2000) menjadi 73,1 % (2009) dari target 70,0 % (2015)

Penurunan prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2009

a.

Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinam-bungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang

Rehabilitasi 2jt hektar hutan pada tahun 2003 dan 2007 melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, telah meningkatkan tutupan lahan yang cukup signifikan. Namun, untuk mengejar angka baseline 1990 dibutuhkan upaya reboisasi, penghijauan, dan pencegahan pembalakan yang lebih intensif.

b. Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.

Akses terhadap air minum layak Akses terhadap sanitasi layak c. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di

Estimasi kondisi permukiman kumuh di Indonesia didekati dengan menghitung proporsi rumah tangga kumuh perkotaan.

Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan telah menurun 8,63% sejak 1993 perlu perhatian khusus untuk mencapai target 6% pada 2020

Tujuan 8 : Membangun kemitraan global untuk pembangunan

Penurunan rasio utang luar negeri terhadap GDP dari 24,59 % (1996) menjadi 10,89 % (2009). Rasio utang juga telah dikurangi dari 51 % (1996) menjadi 22 % (2009) EVALUASI MDGs

1. Target MDGs yang telah dicapai

a. Tujuan 1 (Target 1A) : Menurunkan separuh proporsi penduduk dengan pendapatan <1 USD antara tahun 1990 dan 2015

Tingkat kemiskinan ekstrim, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan per kapita <1 USD per hari, telah menurun dari 20,6% (1990) menjadi 5,9% (2008).

b. Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan  Target untuk kesetaraan gender dalam semua jenis dan pendidikan

diperkirakan akan tercapai

 Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B berturut-turut sebesar 99,73% dan 101,99% (2009)  Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia

15-24 tahun telah mencapai 99,85%

c. Tujuan 6 (Target 6C) : Mengendalikan penyakit TB

 Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkulosis dari 20,0% (2000) menjadi 73,1% (2009) dari target 70,0% (2015)

 Penurunan prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus (1990) menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk (2009)

2. Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan

a. Tujuan 1 (Target 1C) : Menurunkan separuh proporsi penduduk yang menderita kelaparan

 Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkulosis dari 20,0% (2000) menjadi 73,1% (2009) dari target 70,0% (2015)

 Penurunan prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus (1990) menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk (2009)

b. Tujuan 2 : Mencapai pendidikan dasar untuk semua

 Angka partisipasi murni untuk pendidikan dasar mendekati 100%  Tingkat melek huruf penduduk mencapai 99,47 % (2009)

c. Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan  Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di SM/MA/Paket C dan

d. Tujuan 4 : Menurunkan angka kematian anak

 Angka kematian balita menurun dari 97 (1991) menjadi 44 per 1.000 kelahiran (2007)

 Diperkirakan target 32 per 1.000 kelahiran pada tahun 2015 dapat tercapai

e. Tujuan 8 : Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

 Indonesia telah berhasil mengembangkan perdagangan serta sistem keuangan yang terbuka, berdasarkan aturan, bisa diprediksi dan non-diskriminatif - terbukti dengan adanya kecenderungan positif dalam indikator yang berhubungan dengan perdagangan dan sistem perbankan nasional

 Kemajuan signifikan telah dicapai dalam mengurangi rasio utang LN terhadap PDB dari 24,6% (1996) menjadi 10,9% (2009)

 Rasio utang pemerintah (Debt Service Ratio) telah dikurangi dari 51% (1996) menjadi 22% (2009)

3. Target MDGs yang memerlukan kerja keras

a. Tujuan 1 : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Indonesia telah menaikkan ukuran target pengurangan kemiskinan dan akan memberikan perhatian khusus untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional dari 13,33% (2010) menjadi 8-10% pada 2014.

b. Tujuan 5 (Target 5A) : Meningkatkan kesehatan ibu

 Angka kematian ibu menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007)

 Diperlukan upaya keras untuk mencapai target pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.

c. Tujuan 6 (Target 6A) : Mengendalikan HIV/AIDS

 Jumlah penderita HIV / AIDS meningkat, khususnya di antara kelompok risiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks.

 Tingkat kenaikan juga sangat tinggi di beberapa daerah di mana kesadaran tentang penyakit ini rendah.

d. Tujuan 7 : Menjamin kelestarian lingkungan hidup

 Indonesia memiliki tingkat emisi gas rumah kaca yang tinggi, namun tetap berkomitmen untuk meningkatkan tutupan hutan, menghilangkan pembalakan liar dan mengimplementasikan kerangka kerja kebijakan untuk mengurangi emisi karbon dioksida paling sedikit 26 % selama 20 tahun ke depan.

 Saat ini hanya 47,73 % rumah tangga yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan 51,19 % yang memiliki akses sanitasi yang layak.

 Diperlukan perhatian khusus, untuk mencapai target MDG pada tahun 2015

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SDGs :

1. Mengahapus kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan perbaikan gizi, dan memajukan pertanian berkelanjutan

3. Memastikan hidup yang sehat dan memajukan kesejahteraan bagi semua orang di semua usia

4. Memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi bagi yang berkelanjutan bagi semua

7. Memastikan akses ke energy yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua

8. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan inklusif, kesempatan kerja yang penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua

9. Membangun infrastruktur yang tangguh, menggalakkan industrialisasi yang berkelanjutan dan inklusif dan mengembangkan inovasi

10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan diantara Negara-negara

11. Membuat kota dan permukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan ikllim dan dampak-dampaknya

14. Menghemat dan menjaga kesinambungan dalam menggunakan samudera, laut dan sumber daya untuk pembangunan yang berkelanjutan

15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi, dan menghentikan degradasi tanah cadangan serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati

16. Mendorong kehidupan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua, dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan

17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan

2.5 KOMUNITAS SEHAT DAN KESEHATAN KOMUNITAS

Dalam dokumen MAKALAH KASUS 1 CNP (Halaman 21-37)

Dokumen terkait