• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Hambatan dalan Kegiatan Pendaftaran Tanah Melalui Pengelolaan BPN (Badan Pertanahan Nasional)

PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN TANAH OLEH BPN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENDAFTARAN TANAH

B. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Hambatan dalan Kegiatan Pendaftaran Tanah Melalui Pengelolaan BPN (Badan Pertanahan Nasional)

a. Upaya Penyuluhan Dan Sosialisasi Pendaftaran Tanah

Kantor pertanahan sebagai struktur pengelolaan admistrasi tanah telah membuat sosialisai dan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dilakukanya pendaftaran tanah. Pada dasarnya keuntungan yang diperoleh melalui pendaftaran tanah yaitu :

1. Memberikan jaminan keamanan penggunaan bagi pemiliknya. 2. Mendorong atau meningkatkan penarikan pajak oleh Negara 3. Meningkatkan fungsi tanah sebagai jaminan kredit

4. Meningkatkan pengawasan pasar tanah 5. Melindungi tanah Negara

6. Mengurangi sengketa tanah

7. Memfasilitasi kegiatan rural land reform

8. Meningkatkan urban planning dan memajukan infrastruktur 9. Mendorong pengelolaan lingkungan hidup yang berkualitas 10.Dapat menyediakan data statistik tanah yang baik

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

Kepala Desa-Kepala Desa dan Kelurahan dari satu kecamatan. Bertempat di Kantor Camat Kecamatan, pejabat dan staf pertanahan memberikan sosialisai hukum pendaftaran tanah kepada mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di setiap kecamatan bahkan disetiap kabupaten. Materi yang disosialisasikan akan diteruskan oleh kepala desa dan kelurahan kepada warga masyarakat yang mereka pimpin.

b. PRONA dan PRODA

Pada pertengahan PELITA (pembangunan lima tahun) ke III tahun 1980 sebagai penjabaran dari GBHN tahun 1978 ditetapkan kebijaksanaan tentang pendaftaran tanah agar sungguh-sungguh membantu usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam rangka mewujudkan keadilan sosial. Untuk merealisir hal tersebut oleh pemerintah ditetapkan catur tertib pertanahan yang salah satu wujud realisasinya adalah melaksankan pensertifikatan tanah melalui Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) yang semula ditujukan bagi golongan ekonomi lemah tetapi berkembang secara melembaga dan meluas.

Surat Edaran Deputi bidang umum Badan Pertanahan Nasional No 630.1- 1961 tanggal 6 Januari 1996 menegaskan bahwa untuk mempercepat produktivitas pensertifikatan tanah di seluruh Indonesia program PRONA, PRODA, dan PRONA Swadaya terus digalakkan. Penunjukkan lokasi ditetapkan oleh kantor wilayah BPN Provinsi dan pelaksanaan proyek tersebut harus berpedoman kepada peraturan menteri negara agraria atau kepala BPN No 3 tahun 1995 yang dilakukan oleh panitia ajudikasi.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

c. Mengenai pengenaan BPHTB

Kepala kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara telah mengeluarkan kebijakan mengenai BPHTB pada tanggal 21 Agustus 2007 bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pelayanan pertanahan kepada masyarakat khususnya dalam memproses permohonan atas tanah dibuat suatu kesamaan persepsi diantara kantor pertanahan kabupaten atau kota yang terutama menyangkut kelengkapan persyaratan permohonan atas tanah dan juga objek yang jadi dasar pengenaan BPHTB. Dijelaskan bahwa sepanjang tidak ada ketentuan yang tegas dari instansi perpajakan, maka terhadap pendaftaran tanah yang pertama kali, pengenaan pajak BPHTB hanya atas objek tanahnya tidak termasuk bangunan yang ada diatasnya karena berdasarkan ketentuan pasal 4 UUPA dinyatakan penetapan atau pemberian hak atas tanah yang dapat diberikan dan dipunyai oleh perseorangan ataupun badan hukum hanya atas permukaan bumi yang disebut tanah saja.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

a. Kinerja Badan Pertanahan Nasional khususnya untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara masih dapat dikatakan baik dalam hal adanya proses pendaftaran tanah yang tetap mengikuti alur maupun tahapan yang ditetapkan oleh Undang- Undang No 5 Tahun 1960 (UUPA) serta peraturan pelaksana lainnya. Dan adanya bukti nyata yang penulis perhatikan yakni dokumen-dokumen tahapan Pendaftaran Tanah yang sangat kompleks karena mengingat bahwa Pendaftaran Tanah merupakan sebuah pekerjaan yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang juga tidak singkat hanya demi menerbitkan sebuah Sertifikat. Dimana sebuah sertifikat merupakan alat bukti yang paling kuat.

b. Meskipun begitu masih saja suatu Pelaksanaan Pendaftaran Tanah menghadapi hamabatan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Yang sangat berpengaruh yakni masalah biaya. Mahalnya biaya pendaftaran tanah menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Golongan Ekonomi lemah masih merasa bahwa Pendaftaran Tanah tidak akan mendatangkan keuntungan bagi mereka terlebih lagi proses dan prosedur Pendaftaran Tanah yang tidak mereka pahami.

c. Sungguhpun Hambatan-hambatan dalam Penyelenggaraan Pendafataran Tanah masih tetap ada dari dahulu hingga sekarang, Badan Pertanahan Nasional bukanlah tidak tegas apalagi tidak mengambil sikap. Oleh sebab mengapa penulis menyatakan demikian, yakni karena Badan Pertanahan Nasional tetap berusaha

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

membantu masyarakat baik penanggulangan masalah biaya sekaligus penyuluhan / sosialisasi manfaat Pendaftaran Tanah (yakni menjalankan pelaksananaan pendaftaran tanah dengan PRONA dan PRODA demi menumbuhkan kesadaran masyarakat serta golongan ekonomi lemah dapat memperoleh jaminan kepastian hukum hak atas tanah). Karena sudah merupakan tanggungjawab sebuah

B. Saran

Setelah memperhatikan bahasan diatas, maka saran dari penulis yakni :

1. Meskipun agenda kegiatan Badan Pertanahan ada 11 butir, yang mana Pendaftaran Tanah berada pada urutan kedua, sangatlah diharapkan untuk tetap terus memperhatikan dan menanggulangi hambatan-hambatan dalam hal Pendaftaran Tanah kearah yang semakin baik. Tidak seluruhnya masyarakat mengerti arti penting Pendaftaran Tanah dan juga masih banyak yang tidak memiliki jaminan hukum kepastian hak atas tanah, sebab dari kedua hal itulah timbul suatu konflik dan sengketa tanah yang berakar dari ketiadaan alat bukti hak di tangan masyarakat dalam rupa sertifikat. Jalan penyelesaian melalui Pengadilan pun tidak efektif terlebih bagi masyarakat dengan ekonomi lemah.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009