• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.4 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut

Susunan makanan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan tubuh sebaiknya mengikuti anjuran 4 sehat 5 sempurna. Diet yang baik untuk kesehatan umum, juga baik untuk kesehatan gigi.29

Diet dalam kesehatan gigi dapat dilihat dalam beberapa segi, pertama efek makanan di dalam rongga mulut yaitu efek lokal pada waktu makanan dikunyah sebagai tahap awal pencernaan, dan yang kedua efek sistemik, setelah nutrien di dalam makanan dicerna dan diabsorpsi. Sehingga peranan diet dan nutrisi pada karies penting dalam aspek perkembangan, fisiologi dan perilaku.18

Apa yang dimakan dan diminum oleh anak berdampak pada kesehatan giginya. Gula dalam makanan itulah yang membantu membentuk asam yang merusak gigi. Tindakan pencegahan pada karies lebih menekankan pada pengurangan konsumsi dan pengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara nasehat diet dan bahan pengganti gula. Nasehat diet yang dianjurkan adalah memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair karena bersifat membersihkan dan merangsang sekresi saliva. Mengurangi makanan yang manis dan lengket serta menjalankan waktu makan tiga kali secara teratur untuk menghindari makanan kecil dalam keseharian anak.3,30

Xylitol dan sorbitol merupakan bahan pengganti gula yang sering digunakan, berasal dari bahan alami serta mempunyai kalori yang sama dengan glukosa dan sukrosa. Dapat dijumpai dalam bentuk tablet, permen karet, minuman ringan, farmasi dan lain-lain, mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan kolonisasi dari S. Mutans. Menurut Penelitian, xylitol lebih efektif karena tidak dapat dimetabolisme oleh mikroorganisme dalam pembentukan asam dan mempunyai efek anti mikroorganisme.3

Dalam praktiknya, sulit bagi anak untuk tidak makan dalam jangka waktu lama dan sebagian besar ahli kesehatan akan menyarankan sejumlah kudapan sehat sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang bertumbuh. Jadi, jika anak harus makan di antara makanan utama, berilah makanan yang tidak berpotensi karies gigi, misalnya roti atau keju.30

Diet yang dianjurkan terutama untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut : 1. Mengusahakan diet karbohidrat serendah mungkin yang disesuaikan dengan

kebutuhan kalori dengan menjaga agar kalori yang berasal dari karbohidrat tidak lebih dari 50% jumlah kalori yang dibutuhkan per hari, tetapi tidak kurang dari 30%.

2. Dalam konsumsi karbohidrat sebaiknya dipilih bentuk larutan atau bentuk yang dapat segera bersih dari rongga mulut, misalnya sayuran-sayuran hijau atau kuning, karena merupakan karbohidrat yang baik dengan derajat retensi yang rendah sehingga mengurangi pembentukan plak gigi dan adanya stimulasi aliran saliva.

3. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen, dan coklat.

4. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan untuk makan diantara jam-jam makan.

5. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan protein dan fosfat karena dapat menambah sifat basa dari saliva.29

2.4.2 Menyikat Gigi Tujuan Menyikat Gigi

Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis, yang bertujuan :

1. Mencegah terjadinya pembentukan plak

2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein 3. Merangsang jaringan gingiva

4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor.1 Waktu Menyikat Gigi

Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan dua kali, tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila berada di kantor, sekolah dan sebagainya.29 Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.31 Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik pada jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.29

Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya segera setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan lama menyikat gigi 2 -3 menit.1

Suatu penelitian membuktikan bahwa menyikat gigi segera sesudah makan atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah timbulnya karies gigi dan mencegah penyakit jaringan periodontal.29

Bentuk Sikat Gigi

Bermacam bentuk sikat gigi dikenal dipasaran. Lurus, cembung dan cekung sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Pada umumya dianjurkan memakai sikat gigi yang bulunya lurus dan sama panjang, tangkai yang lurus, karena dapat bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.29

Bulu sikat gigi yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu lunak, ujung bulu sikat membulat / tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras akan melukai gingiva dan mengabrasi lapisan gigi, yang terlalu lunak efektivitas pembersihan kurang baik. Ujung bulu sikat gigi bermacam-macam, berbentuk bulat, runcing dan datar. Ujung bulu sikat yang baik adalah membulat karena dapat mengurangi iritasi terhadap lapisan gigi dan jaringan gingiva.31

Gambar 2 Sikat gigi yang memenuhi persyaratan; A. Panjang dan lebarnya; B. Baris dan rumpun; C. Permukaan bulu sikat.32

Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Ukuran permukaan bulu sikatnya adalah :

a. Panjang : 1 – 1 ¼ inci (2,5 – 3,0 cm) b. Lebar : 5/16 – 3/8 inci (8,0 – 9,5 mm) 2. Bulu sikatnya tersusun sebagai berikut :

a. Baris : 2- 4 baris rumpun

b. Rumpun : 5 – 12 rumpun per baris 3. Permukaan bulu rata.32

Cara Menyikat Gigi

Menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan gigi dari berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Berbagai cara dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan kebiasaan seseorang dalam menyikat giginya. Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan adalah:

1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gingiva secara efesien terutama daerah interdental.

2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingiva atau abrasi gigi.

3. Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efesiensi dalam waktu.29

Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan ahli, dan kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass, Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan bergetar (vibrasi). Metode yang baik digunakan oleh anak-anak adalah metode horizontal.1

Cara menyikat gigi dengan teknik horizontal :

Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi digerakkan maju mundur pendek-pendek pada semua permukaan.1

Pemilihan pasta gigi

Pasta gigi digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi membersihkan dan memoles permukaan gigi serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak ditemukan berbagai macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa, tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik harus mampu mengurangi penyakit gigi misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi digunakan untuk menghilangkan stein ekstrinsik akibat makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi.1

2.4.3 Kontrol Enam Bulan Sekali Ke Dokter Gigi

Menurut rekomendasi dari The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) dan American Dental Association (ADA), seorang anak harus mulai kunjungan ke dokter gigi setelah gigi sulung pertamanya erupsi dan tidak boleh lebih dari usia 12 bulan. Rekomendasi ini ditujukan untuk mendeteksi dan mengontrol berbagai patologi gigi, terutama karies gigi yang merupakan penyakit mulut yang paling relevan pada anak-anak dan dapat terjadi segera setelah gigi erupsi. Selain itu, rekomendasi ini juga didasarkan pada penetapan dasar pendidikan preventif dan perawatan gigi pada anak untuk mendapatkan kesehatan mulut yang optimal pada masa kanak-kanak hingga dewasa.34

Kontrol tiap enam bulan dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain itu juga untuk melihat, apakah telah terdapat kembali kalkulus dan kelainan-kelainan lainnya yang mungkin ada.15

Dokumen terkait