Informasi Dokumen
- Penulis:
- Muhammad Yusuf
- Pengajar:
- Taqwa Dalimunthe drg., Sp.KGA
- Yati Roesnawi drg
- T. Hermina drg
- Essie Octiara drg., Sp.KGA
- Nevi Yanti drg., M.Kes
- Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes
- Prof. Lina Natamiharja, dg., SKM
- Sekolah: Universitas Sumatera Utara
- Mata Pelajaran: Kedokteran Gigi
- Topik: Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Karies Dan Ohis Pada Anak SMP
- Tipe: Skripsi
- Tahun: 2011
- Kota: Medan
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah utama yang dihadapi anak-anak terkait kesehatan gigi dan mulut, terutama karies gigi. Penelitian ini berfokus pada prevalensi karies yang tinggi di Indonesia dan pentingnya pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam pencegahan. Dengan memahami hubungan antara pengetahuan dan status kesehatan gigi, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran di kalangan siswa SMP mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang menguraikan prevalensi karies gigi yang tinggi di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi anak. Pengetahuan yang rendah tentang kesehatan gigi berkontribusi pada tingginya angka karies, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan status karies pada anak SMP.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah mencakup dua pertanyaan utama: apakah ada hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan DMF-T serta dengan indeks oral higiene pada anak usia 12-14 tahun. Ini penting untuk memahami dampak pengetahuan terhadap kesehatan gigi anak.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status DMF-T dan indeks oral higiene pada anak usia 12-14 tahun serta untuk menganalisis hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan kedua indikator tersebut. Tujuan ini relevan untuk meningkatkan program pendidikan kesehatan di sekolah.
1.4 Hipotesa
Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status DMF-T dan OHIS, yang menunjukkan pentingnya pendidikan kesehatan dalam mencegah karies.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi program penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan menjadi sumber informasi bagi pengembangan ilmu kedokteran gigi, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi di kalangan siswa.
II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka membahas berbagai aspek terkait kesehatan gigi dan mulut, termasuk pengetahuan kesehatan gigi, pengaruh plak, dan pencegahan penyakit gigi. Pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi diharapkan dapat mengurangi risiko karies dan meningkatkan kebersihan oral. Ini juga mencakup kerangka teori dan konsep yang relevan untuk penelitian.
2.1 Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut menjadi faktor penting dalam pencegahan penyakit gigi, termasuk karies. Pengetahuan yang baik dapat mendorong perilaku pencegahan yang efektif di kalangan anak-anak, sehingga mengurangi prevalensi karies.
2.2 Pengaruh Plak Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Plak merupakan faktor utama dalam terjadinya karies. Penelitian menunjukkan bahwa kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan plak, yang berujung pada kerusakan gigi. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya pembersihan plak sangat penting.
2.3 Oral Higiene yang Buruk
Oral higiene yang buruk berhubungan langsung dengan peningkatan risiko penyakit gigi. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan kebiasaan menyikat gigi yang buruk cenderung memiliki status kesehatan gigi yang lebih rendah.
2.4 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut
Pencegahan penyakit gigi melibatkan pendidikan tentang diet sehat dan kebiasaan menyikat gigi yang baik. Menyusun strategi pencegahan yang efektif dapat mengurangi insiden karies di kalangan anak-anak.
2.5 Kerangka Teori
Kerangka teori menyajikan hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi, perilaku pencegahan, dan status kesehatan gigi. Ini memberikan dasar bagi analisis lebih lanjut dalam penelitian ini.
III. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian menjelaskan desain penelitian, populasi, dan sampel yang digunakan dalam studi ini. Pendekatan cross-sectional dipilih untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan status karies. Ini penting untuk mendapatkan data yang representatif dan valid.
3.1 Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional, yang memungkinkan pengumpulan data pada satu titik waktu untuk menganalisis hubungan antara variabel.
3.2 Sampel dan Populasi Penelitian
Populasi penelitian terdiri dari siswa SMP di Yayasan Nurul Hasanah. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic random sampling untuk memastikan representativitas data yang diperoleh.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Yayasan Perguruan Nurul Hasanah Medan selama enam bulan. Ini memberikan waktu yang cukup untuk pengumpulan data dan analisis.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas adalah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, sedangkan variabel tergantung adalah status DMF-T dan OHIS. Variabel perantara mencakup faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan istilah-istilah kunci dalam penelitian, seperti pengetahuan, plak, dan karies, yang penting untuk pemahaman dan konsistensi dalam penelitian.
IV. Hasil Penelitian
Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies dan indeks oral higiene. Data ini penting untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan gigi di sekolah.
4.1 Gambaran Responden
Gambaran responden mencakup karakteristik demografis siswa yang terlibat dalam penelitian. Ini memberikan konteks untuk analisis lebih lanjut mengenai data yang diperoleh.
4.2 Status Kesehatan Gigi dan Mulut
Status kesehatan gigi dan mulut dievaluasi menggunakan indeks DMF-T dan OHIS. Rata-rata DMF-T siswa menunjukkan tingkat keparahan karies yang rendah, tetapi indeks oral higiene menunjukkan perlunya perbaikan.
4.3 Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status DMF-T dan OHIS. Ini menegaskan pentingnya pendidikan kesehatan dalam mencegah karies.
V. Pembahasan
Pembahasan menginterpretasikan hasil penelitian dalam konteks literatur yang ada. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana pengetahuan kesehatan gigi berkontribusi terhadap perilaku pencegahan dan status kesehatan gigi anak.
5.1 Analisis Data
Analisis data menunjukkan bahwa meskipun tingkat pengetahuan cukup, masih ada gap dalam penerapan perilaku sehat. Ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih efektif dalam pendidikan kesehatan.
5.2 Implikasi Pendidikan
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan gigi di sekolah harus diperkuat untuk meningkatkan kesadaran dan praktik sehat di kalangan siswa.
VI. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan menegaskan pentingnya pengetahuan kesehatan gigi dalam mencegah karies, sementara saran berfokus pada peningkatan program pendidikan kesehatan gigi di sekolah.
6.1 Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies dan OHIS pada anak SMP. Ini menunjukkan bahwa meningkatkan pengetahuan dapat membantu mencegah masalah gigi.
6.2 Saran
Saran untuk program pendidikan kesehatan gigi di sekolah adalah untuk melibatkan orang tua dan guru dalam proses pembelajaran, serta menyediakan informasi yang lebih praktis dan mudah dipahami bagi siswa.
Referensi Dokumen
- Menuju gigi dan mulut sehat ( Pintauli S, Hamada T )