• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PELAKSANAAN PERWAKAFAN TANAH DITINJAU

C. Pendaftaran Tanah Wakaf di Kecamatan Rantau Utara

Dalam UUPA tidak ditetapkan secara definitif apa yang dimaksud dengan pendaftaran tanah. Namun dalam pasal 19 ayat (2) UUPA ditegaskan pendaftaran tanah meliputi :

a. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah.

b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.

c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat.

Dari ketentuan pokok tersebut sudah tergambar kegiatan pendaftaran tanah yang harus dilakukan, dari pengukuran sampai dengan adanya tanda bukti hak atau sertifikat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 sebagai peraturan pelaksanaan dari UUPA khususnya di bidang pendaftaran tanah dicantumkan defenisi pendaftaran tanah dimaksud.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997: “Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan, dan teratur meliputi pengumpulan,pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dari data yuridis dalam bentuk peta dan data mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya”.

Pendaftaran tanah bertujuan :

a. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak- hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

b. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar.

c. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 32 disebutkan bahwa PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada instansi yang berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak Akta Ikrar Wakaf ditanda tangani.

Sebelum adanya peraturan perundang-undangan wakaf, perubahan status tanah yang diwakafkan dapat dilakukan secara sepihak oleh Nazhirnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya keharusan

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

mendaftarkan tanah kepada pemerintah. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 mengharuskan perwakafan dilakukan secara tertulis. Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti otentik sehingga bisa dihindari penyelewengan yang tidak perlu baik oleh Nazhir maupun pihak ketiga dan sebagai bukti hukum apabila timbul sengketa di kemudian hari tentang tanah yang telah diwakafkan.

Kegiatan mewakafkan tanah milik sebetulnya sudah sah sesaat setelah wakif selesai mengucapkan ikrar wakaf kepada orang yang bertugas mengelola tanah wakaf (Nazhir) dihadapan PPAIW dan disaksikan oleh dua orang saksi. Namun demikian, untuk urusan administrasi dan hukum pertanahan keabsahannya itu belumlah sempurna, artinya belum bisa memperoleh kepastian dan perlindungan hukum apabila perwakafan tersebut tidak sampai diterbitkannya Akta Ikrar Wakaf oleh PPAIW di KUA dan sertifikat tanah wakaf oleh Kepala Kantor Pertanahan.

Mengenai pendaftaran tanah wakaf pada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pasal 32 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 jo. Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1977 adalah sebagai berikut:

a. PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada instansi yang berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak Akta Ikrar Wakaf ditanda tangani dengan dilampiri sertifikat tanah yang

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

bersangkutan atau bila tidak ada boleh menggunakan surat-surat bukti kepemilikan yang ada, salinan Akta Ikrar Wakaf yang dibuat PPAIW dan surat pengesahan Nazhir.

b. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setelah menerima surat permohonan dari PPAIW dan meneliti surat dan lampiran surat permohonan itu mencatat perwakafan tanah milik tersebut pada buku tanah yang ada di kantornya dan pada sertifikat tanah yang diwakafkan itu dicatat beberapa hal sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai perwakafan tanah milik. Bila pengajuan permohonan itu bersamaan dengan permintaan pengesahan hak/konversi, maka pencatatan wakafnya baru dilakukan setelah sertifikatnya dikeluarkan. Bila yang diwakafkan itu sebagian dari tanah milik, maka terhadap bidang tanah ibu harus dilakukan pemisahan terlebih dahulu sehingga masing-masing mempunyai sertifikat sendiri-sendiri.

Jika Nazhir terdiri dari kelompok orang, maka yang ditulis dalam buku tanah dan sertifikatnya adalah nama orang-orang dari kelompok tersebut disertai kedudukannya di dalam kepengurusan. Jika Nazhir meeerupakan badan hukum, maka yang ditulis dalam buku tanah dan sertifikatnya adalah nama badan hukum tersebut.

c. Setelah perwakafan tanah dicatat pada buku tanah dan sertifikatnya, maka kepala kantor pertanahan setempat menerbitkan bukti pendaftaran harta benda wakaf dan menyerahkan sertifikat itu kepada

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Nazhir yang wajib melaporkan hal itu kepada PPAIW untuk dicatat dalam Daftar Akta Ikrar Wakaf di Kecamatan.

Untuk tanah hak milik yang belum bersertifikat hak milik diproses terlebih dahulu sampai selasai penerbitan sertifikat hak miliknya baru dilakukan pencatatan pada buku tanah dan sertifikatnya, atau permohonan pendaftarannya dilakukan bersama-sama dengan permohonan pendaftaran haknya kepada kantor pertanahan kabupaten/kota setempat sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dengan syarat telah menghasilkan Akta Ikrar Wakaf.

Dalam hal ini pemohon mengajukan permohonan pendaftaran tanah wakaf, Kantor Pertanahan menerima surat kelengkapan permohonan dan melakukan pemeriksaan, kemudian dilaksanakan pengukuran yang menghasilkan Surat Ukur. Pemohon mengajukan kembali permohonan pendaftaran tanah wakaf ke Kantor Pertanahan dan membawa surat kelengkapan permohonan pendaftaran tanah wakaf ditambah Surat Ukur. Kantor Pertanahan menerima surat permohonan dan surat kelengkapan lainnya dan melakukan pemeriksaan dan pengajuan dalam hal ini diwakili oleh Panitia A. Proses pengumuman hasil pemeriksaan dan peninjauan hingga terbitnya sertifikat wakaf sekurang-kurangnya 60 hari.

Sedangkan untuk tanah yang belum ada haknya (tanah negara) adapun langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain :

a. Pemohon mengajukan permohonan hak milik atas tanah negara secara tertulis yang memuat :

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

1) Keterangan mengenai pemohon yaitu nama, umur, kewarganegaraan tempat tinggal dan pekerjaan serta dilampiri dengan fotokopi surat bukti identitas, surat bukti kewarganegaraan Republik Indonesia apabila badan hukum mencatumkan nama, tempat kedudukan, akta atau peraturan pendiriannya, tanggal dan nomor surat keputusan pengesahannya oleh pejabat yang berwenang tentang penunjukkannya sebagai badan hukum yang dapat mempunyai Hak Milik dengan dilampiri fotokopi akta pendiriannya dan salinan surat keputusan penunjukkannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data fisik dan data

yuridis, letak, batas, dan luasnya, jenis tanah, rencana penggunaan tanah, dan status tanahnya.

Data fisik termasuk surat ukur, gambar situasi dan IMB (Apabila ada) dan surat lain yang dianggap perlu. Data yuridis termasuk dasar penguasaan atau atas haknya seperti sertifikat, girik, akta PPAT, dan surat-surat bukti perolehan tanah lainnya.

b. Permohonan tersebut diajukan kepada Menteri melalui Kepala Kantor Pertanahan yang daerah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.

c. Setelah berkas permohonan diterima, Kepala Kantor Pertanahanan meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data fisik permohonan Hak Milik Atas tanah tersebut. Dalam hal tanah yang

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

dimohon belum ada surat ukurnya, kepala kantor pertanian meemerintahkan kepada kepala seleksi pengukuran dan pendaftaran tanah untuk melakukan pengukuran.

d. Selanjutnya Kepala Kantor Pertanahan memerintahkan kepada :

1). Kepala Seksi Hak Atas Tanah atau petugas yang ditunjuk untuk memeriksa permohonan hak terhadap tanah yang sudah terdaftar dan tanah yang data yuridis dan data fisiknya telah cukup untuk mengambil keputusan yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah.

2). Tim Penelitian Tanah untuk memeriksa permohonan hak terhadap tanah yang belum terdaftar yang dituangkan dalam Berita Acara. 3) Panitia Pemeriksa Tanah A untuk memeriksa permohonan hak

selain yang diperiksa kepala seksi hak atas tanah dan timi peneliti tanah, yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah.

e. Setelah mempertimbangkan pendapat Kepala Seksi Hak Atas Tanah atau Tim Penelitian Tanah atau Panitia Pemeriksa Tanah A, Kepala Kantor Pertanahan menerbitkan keputusan pemberian Hak Milik atas tanah yang dimohon.

Setelah keluar Surat Keputusan Pemberian Hak Milik atas tanah negara barulah proses pendaftaran tanah negara yang telah diwakafkan tersebut dapat dilaksanakan hingga terbit sertifikat atas nama Nazhir.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Di Kecamatan Rantau Utara sendiri masih banyak tanah wakaf yang belum bersertifikat berdasarkan penelitian ada beberapa faktor penyebabnya antara lain :

a. Kurangnya pemahaman dari masyarakat tentang tata cara pendaftaran tanah wakaf.

b. Masalah biaya.

c. Adanya persepsi konvensional, yaitu wakaf dianggap cukup asal memenuhi syarat ajaran Islam tanpa perlu memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam peraturan perundangan.

d. Prosedur yang dianggap tidak praktis, yaitu harus mengusahakan Sertifikat Hak Milik lalu mengusahakan sertifikat perwakafan tanah.

Dari keempat sebab tersebut, kesulitan terbesar karena faktor biaya, kemudian faktor prosedur, kurangnya pemahaman masyarakat, dan adanya persepsi konvensional, faktor biaya dan prosedur ini bisa saling terkait, karena dengan prosedur yang dianggap tidak praktis serta membutuhkan kelengkapan surat, pengukuran tanah, dan lain-lainnya akan memakan biaya dan waktu yang cukup banyak. Hal ini bagi wakif akan menjadi beban, terutama jika dikelola oleh Nazhir perorangan. Adapun wakaf yang dikelola oleh Nazhir yang berbadan hukum biasanya biaya ditanggung olehnya sehingga faktor biaya dan prosedur tidak menjadi masalah. Walaupun biaya pendaftaran tanah wakaf disediakan subsidi dari pemerintah melalui Departemen Agama, namun subsidi itu belum memadai.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Tabel . 13

Jumlah Tanah Wakaf yang Telah Bersertifikat Di Kecamatan Rantau Utara Tahun 2000-2007

No Kelurahan Asal hak Luas

(M2) Peruntukan Nazhir 1 Rantau Prapat Hak Milik No. 922

359 Musholla Abdul Azis, Achyar Tosim, Ramli

Hak Milik No.

297 Masjid Makmur Hasibuan, Khairuddin Harun, Darmono, Abdul Gani. 2 Siringo- ringo Hak Milik No. 1032 5.205 Makam Selamat, Hassanuddin, Abdullah Hasibuan Hak Milik No. 1342

487 Masjid Sudirman, Purnandy, Zainuddin Siagian

Hak Milik No. 1346

600 Masjid Arifin Harahap, Abdul

Halim, Syahmidan 3 Sirandorung Hak

Milik No. 162

5.339 Makam Luddin Munthe, Mora Munthe, Zainuddin, Paubaon Simbolon Hak Milik No. 403 641 Madrasah Marhamah, Suparman, Imansyah, Nasib Rimadi, Muhammad Kasturi Hak Milik No. 170 398 Masjid Solihuddin, Syamsudin, Ilham Dalimunthe. Hak Milik No. 168

310 Masjid Adam Ismail, Walter Ritonga, Bosar. 4 Padang Matinggi Hak Milik No. 573

3.641 Makam Sabirin, Supadi, Tamino, Sukirman Hak Milik No. 567 297 Rumah Suluk

Zulkifli, Juhru Yacub, Syaiful Yacub

Hak Milik

3.294 Madrasah Amran, Sukirman, Tamino, Sabirin

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

No Kelurahan Asal hak Luas

(M2) Peruntukan Nazhir No. 574 Hak Milik No. 569

274 Masjid Sudjud, Mansyur, Suprianto, Sarjak

Hak Milik No. 566

274 Masjid Saman, Thalib, Ngatiman

Hak Milik No. 572

4.676 Makam Darwan, Sarasad, Bundar, Oder Ritonga

Hak Milik No. 564

913 Masjid Usman, Karas, Nawiyono

Sumber : Kantor Pertanahan dan KUA Kecamatan Rantau Utara Tahun 2007.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua tanah wakaf yang telah bersertifikat di Kecamatan Rantau Utara berasal dari tanah Hak Milik yang pada umumnya sudah memiliki sertifikat Hak Milik. Kelurahan yang tanah wakafnya tealah bersertifikat paling banyak adalah Padang Matinggi sebab jumlah tanah wakaf paling besar di Kelurahan ini. Sedangkan peruntukan tahah wakaf paling besar adalah untuk masjid sebesar 50% disusul makam, madrasah, kemudian mushola. Untuk Nazhir pada umumnya adalah Nazhir yang berbentuk organisasi.

Mengenai biaya pengurusan tanah wakaf mempunyai ketentuan yaitu :

a. Apabila tanah wakaf berasal dari tanah sertifikat hak milik dan pendaftaran serta pencatatan berdasarkan Aktar Ikrar wakaf atau Akta pengganti Akta Ikrar Wakaf tidak dikenakan biaya, kecuali apabila tanah-tanah wakaf tersebut merupakan sebagian dari tanah sertifikat

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

tanah hak milik tersebut, maka dikenakan biaya pemisahan dan biaya pengganti cetak blangko.

b. Apabila tanah wakaf berasal dari bekas hak milik adat, dikenakan biaya proses konversi atau proses pengakuan hak, biaya pendaftaran untuk penerbitan sertifikat atas nama Nazhir dan biaya pengganti cetak blangko/formulir.

c. Apabila tanah wakaf tidak jelas statusnya, maka dikenakan biaya proses permohonan hak, biaya pendaftaran untuk penerbitan sertifikat atas nama Nazhir dan biaya pengganti cetak blangko/formulir.

Sedangkan mengenai tanah negara yang akan diwakafkan dan diajukan permohonan penetapan tanah wakaf dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 dan Keputusan Bersama Menteri Agama Republik Indonesia dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 422 Tahun 2004-3/SKB/BPN/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang Sertifikasi Tanah Wakaf dijelaskan bahwa :

a. Apabila yang akan diwakafkan merupakan tanah negara yang sebelumnya belum pernah dilekati hak atas tanah dan belum ada ikrar wakaf yang dituangkan dalam Akta Ikrar Wakaf oleh PPAIW meskipun direncanakan akan diwakafkan agar diberi hak kepada calon Wakif dan dikenakan uang pemasukan ke kas negara.

b. Apabila sudah ada ikrar wakaf yang dituangkan dalam Akta Ikrar Wakaf oleh PPAIW yang tujuannya untuk sosial agar ditetapkan

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

sebagai tanah wakaf dan penerbitan sertifikat tanah wakaf mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku tidak dikenakan uang pemasukan.

Dari hasil penelitian di Kantor Pertanahan Kecamatan Rantau Utara untuk pensertifikatan tanah wakaf sekarang hanya diperlukan biaya untuk penerbitan sertifikat hak milik, yaitu untuk tanah wakaf yang belum bersertifikat, dimana biaya itu sendiri dihitung berdasarkan luas tanah dari tanah yang diwakafkan tersebut, baru setelah keluar sertifikat hak milik dilakukan pensertifikatan tanah wakaf yang dalam hal ini tidak dipungut biaya.

Jika tanah wakaf sudah bersertifikat dan akan dibalik nama atas nama Nazhir maka tidak dipungut biaya apapun (sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 7 Tahun 1999 tentang penghentian pungutan tertentu di bidang pertanahan. Sedangkan untuk proses pensertifikatan tanah wakaf yang dalam hal ini tidak dipungut biaya.

Jika tanah wakaf sudah bersertifikat dan akan dibalik nama atas nama Nazhir maka tidak dipungut biaya apapun (sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 7 Tahun 1999 tentang penghentian pungutan tertentu di bidang pertanahan. Sedangkan untuk proses pensertifikatan tanah wakaf dilaksanakan seefisien mungkin yaitu hanya mengisi blangko surat permohonan pendaftaran tanah wakaf (bentuk W.7) dengan melampirkan surat-surat bukti pemilikan tanah, surat pengesahan Nazhir, serta Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Dengan didaftarkannya tanah wakaf tersebut di Kantor Pertanahan, maka Kantor Pertanahan menerbitkan surat tanda bukti hak (sertifikat). Dengan dibuatnya sertifikat tanah wakaf oleh Kantor Pertanahan yang bersangkutan maka tanah wakaf itu mempunyai kekuatan hukum berupa jaminan kepastian hukum dan kepastian hak karena sertifikat merupakan alat bukti yang kuat. Dengan demikian terhadap tanah-tanah wakaf yang telah diterbitkan sertifikatnya akan memperoleh perlindungan hukum dari pemerintah, sedangkan bagi tanah-tanah wakaf yang belum mempunyai sertifikat wakaf ada kemungkinan sewaktu-waktu tanahnya dapat saja digugat oleh pihak-pihak tertentu.

Bagi Wakif sendiripun sebagai orang yang mewakafkan tanahnya banyak keuntungan praktis dan keuntungan edukasi yang dapat diperoleh dari disertifikatkannya tanah wakaf.23

a. Keuntungan praktis, antara lain :

1) Menerbitkan rasa ainul yaqin dan ainul ilmu pada diri Wakif bahwa proses perwakafannya telah memenuhi baik syariah Islam maupun peraturan perundangan negara.

2) Menerbitkan rasa puas pada diri Wakif, karena telah amat serius dalam mengerahkan ekstra upaya hingga terbitnya sertifikat tanah wakaf.

23

. Herman Hermit., Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Wakaf, Mandar Maju, Bandung, 2007, hal.5.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

3) Memastikan kelanggengan manfaat tanah wakaf untuk prasarana peribadatan dan sosial/umum yang dibenarkan oleh syariat Islam. 4) Memagari tanah wakaf dari kemungkinan terjadinya sengketa

penguasaan/pemilikan tanah antara ahli waris Wakif dan ahli waris Nazhir.

b. Keuntungan edukasi, antara lain :

1) Turut membantu salah satu misi penting pemerintah pada bidang pertanahan yaitu Tertib Administrasi dan Tertib Hukum Pertanahan. 2) Bukti otentik (tertulis) keteladanan Wakif dan terlembagakannya

penggunaan dan kemanfaatan tanah wakaf dalam arsip dokumen negara yang ada dalam sistem tata usaha pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan.

3) Turut mengembangkan syiar agama Islam melalui penyediaan prasarana berupa tanah yang kelanggengan manfaatnya di jamin oleh hukum negara melalui hukum-hukum pertanahan.

4) Partisipasi aktif Wakif dalam memecahkan persoalan kelangkaan tanah bagi pembangunan prasarana pribadatan dan prasarana sosial yang sejalan dengan ajaran agama Islam yang sebetulnya adalah tugas pemerintah.

5) Memberikan peluang kepada orang lain seperti Nazhir, PPAIW, kedua orang saksi, dan petugas seksi pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan untuk turut serta menyumbangkan jasa atau tenaga amal saleh.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

Fungsi pendaftaran tanah wakaf pada pokoknya adalah untuk memperoleh jaminan dan kepastian hukum mengenai tanah yang diwakafkan, bila hal ini dilaksanakan dengan baik maka ketertiban masalah perwakafan di Indonesia pasti akan tercapai.

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

BAB III

PENGELOLAAN TANAH WAKAF

Dokumen terkait