• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang Masalah

Jurnal (journal) sering disebut juga book of original entry. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama atas transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus di debet dan di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing (Haryono, 2001:120). Bagi pembelajar akuntansi, pemahaman atas pengertian jurnal, fungsi-fungsi jurnal, dan cara-cara membuat jurnal dari berbagai macam transaksi merupakan hal yang mendasar. Jika siswa tidak paham akan materi ini, maka akan ada banyak masalah untuk memahami proses akuntansi selanjutnya. Oleh sebab itu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru harus dapat merancang pembelajaran secara menarik, mempersiapkan media pembelajaran yang relevan, dan memilih model pembelajaran yang tepat. Efektivitas pembelajaran akuntansi akan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Namun kenyataannya, ada banyak masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Dalam praktik pembelajaran di SMK Putra Tama Bantul menunjukkan bahwa guru cenderung menerapkan metode ceramah, diskusi, latihan soal, dan tanya jawab dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya. Menurut Ibu Zita Trimurdani, guru akuntansi SMK Putra Tama

Bantul, penerapan metode tersebut dirasakan sudah memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran akuntansi khususnya jurnal umum. Persepsian guru tersebut tampaknya berbeda dengan fakta yang dirasakan oleh para siswa. Cukup banyak siswa yang merasakan kejenuhan saat proses belajar mengajar di kelas. Para siswa tampak tidak antusias mengikuti proses pembelajaran. Dampaknya adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi belum memuaskan. Jumlah siswa yang belum mencapai batas minimal nilai ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75, berdasarkan hasil ulangan sebelumnya sebanyak 80%.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menduga bahwa sebab utama rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa SMK Putra Tama Bantul adalah kurang tepatnya dalam memilih model yang tepat dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu melakukan perubahan menerapkan model pembelajaran yang terapkan di kelas. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih untuk menjawab persoalan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat atau lima orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang mereka lebih bergairah dalam belajar. Melalui model pembelajaran kooperatif para siswa diharapkan dapat lebih antusias untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, penerapan model diharapkan pembelajaran dapat mengatasi rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran kooperatif dengan metode

Teams-Games-Tournament (TGT). TGT merupakan suatu pendekatan kerja sama

antar kelompok dengan mengembangkan kerja sama antar personal. Dalam pembelajaran ini terdapat penggunaan teknik permainan. Permainan ini mengandung unsur persaingan yang dirancang menurut aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam permainan diharapkan tiap-tiap kelompok dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk bersaing agar memperoleh suatu kemenangan.

Penerapan TGT dalam pembelajaran materi jurnal umum dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran ini sangat menarik karena siswa akan belajar sambil bermain, namun dalam permainannya tetap terdiri dari tahap-tahap yang banyak memiliki nilai edukatif dan nilai-nilai sosial. Dengan begitu siswa akan belajar dalam suasana yang menyenangkan dalam mempelajari berbagai hal. Jika pembelajaran dirasakan menyenangkan bagi siswa maka siswa akan mengikuti pembelajaran akuntansi dengan baik. Dampaknya adalah hasil-hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi akan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Sejalan dengan maksud tersebut, penulis menuangkannya dalam penelitian tindakan kelas: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Pada

Materi Pembelajaran Jurnal Umum Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa”. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul.

B. Batasan Masalah

Ada banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe TGT pada materi pembelajaran jurnal umum dan meneliti dampaknya pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pembelajaran jurnal umum?

2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pembelajaran jurnal umum?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pembelajaran jurnal umum.

2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra Tama Bantul melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pembelajaran jurnal umum.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

Desain pembelajaran dalam penelitian ini diharapkan siswa menjadi lebih termotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran jurnal umum.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif khususnya tipe TGT pada proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan memperbaiki mutu pembelajaran akuntansi.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi para guru lainnya dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran melalui penelitian

tindakan kelas. Dengan cara demikian mutu pendidikan sekolah dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perguruan tinggi dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan proses dan hasil penelitian tindakan kelas pada periode berikutnya.

7

Dokumen terkait