• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Karakteristik Keanggotaan Kelompok Nelayan

4.3.3 Pendapatan anggota kelompok nelayan

Pendapatan anggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo diperoleh melalui bagi hasil antara sesama anggota kelompok nelayan. Model pembagiannya adalah dari total pendapatan melaut dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan setiap kali melaut, kemudian sisanya dibagi sesuai dengan porsi pekerjaan masing-masing. Tohar diacu dalam Eko (2003) mengatakan bahwa pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima setiap orang dalam masyarakat yang sebelum dikurangi transfer payment (subsidi). Transfer payment yaitu pendapatan yang tidak berdasarkan balas jasa dalam proses produksi dalam tahun yang bersangkutan.

Tohar diacu dalam Eko (2003) juga menambahkan bahwa pendapatan dibedakan menjadi pendapatan asli dan pendapatan turunan (sekunder). Pendapatan asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang langsung ikut serta dalam produksi barang. Pendapatan turunan (sekunder) merupakan pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung ikut serta dalam produksi barang seperti dokter, ahli hukum dan pegawai negeri.

Sumardi dan Evers (1982) membedakan pendapatan menjadi dua yaitu pendapatan yang berupa uang dan pendapatan yang berupa barang. Pendapatan yang berupa uang yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang sifatnya reguler dan biasanya diterima sebagai balas jasa atau kontra prestasi, sumber-sumber utama yaitu:

1. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari pekerjaan pokok, kerja sampingan, kerja lemburan, dan kerja kadang-kadang;

2. Dari usaha sendiri yang meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, dan penjualan dari kerajinan rumah;

3. Dari hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari hak milik tanah; 4. Keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.

Pendapatan yang berupa barang yaitu segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Pendapatan ini berupa:

1. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan, dan rekreasi;

2. Beras yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang di tempati.

Jenis-jenis pendapatan tersebut di atas tidak sepenuhnya berlaku pada jenis pendapatan anggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo. Pendapatan yang mereka terima adalah pendapatan berupa uang yang diperoleh dari hasil bagi hasil tangkapan. Selain itu, tidak ada jenis pendapatan atau bentuk balas jasa lain yang diperoleh nelayan. Pendapatan itupun diterima setiap kali melaut. Jika salah satu anggota kelompok tidak ikut melaut, maka yang bersangkutan tidak mendapatkan penghasilan apapun dari kelompok. Begitu juga dengan pendapatan yang sifatnya regular, kebijakan ini tidak berlaku di seluruh kelompok nelayan Kecamatan Tobelo. Besaran pendapatan kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Pendapatan anggota kelompok nelayan. 21 57 14 8 0 10 20 30 40 50 60 < 25.000 25.000 - 50.000 > 50.000 - 100.000 > 100.000 Pendapatan (Rp/hari) P e r se nt a se ( %)

Pendapatan anggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo masih bervariasi antara kurang dari Rp.20.000 hingga di atas Rp.100.000 per orang per hari. Jumlah pendapatan ini ditentukan dari hasil tangkapan yang diperoleh nelayan. Jika hasil tangkapan melimpah dan harga ikan tinggi, maka pendapatan yang diperoleh nelayan tinggi pula, dan sebaliknya, jika hasil tangkapan kecil maka pendapatan yang diperoleh nelayan juga kecil. Namun pada saat musim puncak penangkapan tiba, hasil tangkapan yang banyak belum tentu dapat menjamin pendapatan anggota kelompok nelayan menjadi besar pula, karena hasil tangkapan yang melimpah bisa menyebabkan harga ikan menjadi turun akibat penawaran (suplay) yang banyak, sehingga harga jual pun menjadi menurun. Dengan demikian pendapatan yang akan diperoleh anggota kelompok nelayan pun menjadi kecil.

Berdasarkan pengaruh musim penangkapan terhadap fluktuasi harga ikan, maka rata-rata pendapatan angggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo adalah sebesar Rp.25.000 - Rp.50.000 per hari. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 57% anggota nelayan memperoleh penghasilan sebesar Rp.25.000 - Rp.50.000 per hari. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total biaya operasional atau pengeluaran selama melaut. Peluang untuk memperoleh pendapatan di atas Rp.100.000 per hari sangat kecil yaitu hanya 8% dari porsi pendapatan. Peluang untuk memperoleh pendapatan lebih dari Rp.50.000 - Rp.100.000 per hari juga hanya sebesar 14%, akan tetapi peluang untuk memperoleh pendapatan di bawah Rp.25.000 per hari cukup besar yaitu sebesar 21% dari total porsi pendapatan (Gambar 12).

Yudhohusodo diacu dalam Aryani (2005) menyatakan bahwa tingkat pendapatan seseorang dapat digolongkan dalam 4 golongan yaitu :

1. Golongan yang berpenghasilan rendah (low income group) yaitu pendapatan rata-rata dari Rp. 150.000 per bulan.

2. Golongan berpenghasilan sedang (Moderate income group) yaitu pendapatan rata-rata Rp. 150.000 – Rp.450.000 per bulan.

3. Golongan berpenghasilan menengah (midle income group) yaitu pendapatan rata-rata yang diterima Rp. 450.000 – Rp. 900.000 per bulan.

4. Golongan yang berpenghasilan tinggi (high income group) yaitu rata-rata pendapatan lebih dari Rp. 900.000 per bulan.

Berdasarkan empat golongan pendapatan di atas, maka pendapatan anggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo termasuk kedalam golongan pendapatan menengah (midle income group). Diketahui bahwa pendapatan anggota kelompok antara Rp.25.000 sampai Rp.50.000 per hari, maka rata-rata per hari sebesar Rp.37.500, jika dalam sebulan mereka bekerja efektif selama 22 hari, maka perkiraan pendapatan per bulan sebesar Rp.825.000. Menurut standar minimum upah propinsi (UMP) Provinsi Maluku Utara tahun 2008, pendapatan anggota kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo sudah berada di atas UMP yaitu di atas Rp.770.000 per bulan.

Berdasarkan tingkat pendapatan nelayan yang digambarkan di atas, maka sektor perikanan dapat diandalkan sebagai sumber utama pendapatan masyarakat di Kecamatan Tobelo untuk saat ini dan masa yang akan datang. Namun demikian, pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok nelayan yang lain di Kecamatan Tobelo khususnya dan kelompok nelayan se-Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya perlu ditingkatkan secara bertahap dan terprogram secara jelas. Pembinaan perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan keluarga nelayan dan gemar menabung agar mereka dapat memperbaiki skala usaha kearah yang lebih baik dan lebih besar. Selain itu, teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan juga perlu disosialisasikan secara rutin kepada nelayan agar potensi sumberdaya ikan tetap tersedia dalam rangka menjamin keberlanjutan usaha penangkapan ikan yang telah mereka geluti sebagai profesi.

Alokasi utama dari pendapatan masyarakat di Halmahera pada umumnya adalah untuk membangun rumah (papan), tidak terkecuali masyarakat nelayan di Desa Rawajaya dan Desa Kumo. Pendapatan yang diperoleh dari hasil melaut, lebih diprioritaskan untuk alokasi membangun rumah tinggal. Hal ini berkaitan dengan karakteristik masyarakat Halmahera Utara yang menganggap rumah sebagai lambang prestise seseorang. Orang akan merasa dihormati dan dihargai dalam kehidupan sosial bermasyarakat apabila mereka memiliki rumah yang

layak. Semakin bagus atau mewah rumah yang dimiliki seseorang, maka derajatnya di mata masyarakat semakin tinggi.

Dokumen terkait