• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Hambatan dalam Pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 Tahun

5. Pendapatan Orang Tua

Faktor ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak. Misalnya anak dalam keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alat-alat itu. Dengan alat-alat serba tidak lengkap inilah maka hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang (Ahmadi, 2007:266).

Profesor P.A Samuel mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendiskripsikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat (Sukirno, 1996:10).

Kondisi ekonomi adalah kondisi yang menghendaki seseorang, suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan sesuatu kegiatan ekonomi. Sedangkan kegiatan ekonomi didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu masyarakat untuk memproduksikan barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut (Sukirno, 1996:4). Jadi, kondisi ekonomi adalah keadaan seseorang dalam hal keuangan rumah tangga. Kegiatan ekonomi yang dapat berlangsung karena aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan. Kondisi ekonomi keluarga meliputi usaha orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup (pekerjaan orang tua), pendapatan efektif (penghasilan orang tua) dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Rokhana (2005:8) mengungkapkan bahwa pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. Orang tua dengan penghasilan yang tinggi akan mampu memenuhi berbagai macam sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar anak. Pendapatan orang tua merupakan sebuah penghasilan yang didapat orang tua sebagai hasil jerih payahnya selama bekerja. Pendapatan orang tua dapat diperoleh selama tiap hari, tiap minggu, atau tiap bulan setelah bekerja.

Klasifikasi pendapatan dapat didasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK). Pendapatan keluarga dikatakan tinggi bila pendapatan tiap bulan lebih besar dari UMK, sedangkan pendapatan rendah bila pendapatan tiap bulan lebih kecil dari UMK.

Sumardi dan Hans Evert (1983;15) menyebutkan bahwa tingkat ekonomi masyarakat disesuaikan dengan pendapatan dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu ekonomi tinggi, ekonomi sedang dan ekonomi rendah.

a. Ekonomi tinggi

Golongan yang berpenghasilan tinggi adalah golongan yang mempunyai penghasilan atas pekerjaannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan esensial yang sedapat mungkin harus dipenuhi. Kebutuhan esensial ini seperti makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, partisipasi, transportasi, perawatan pribadi dan rekreasi.

b. Ekonomi sedang/ menengah

Golongan berpenghasilan sedang sudah dekat dengan golongan yang berpenghasilan tinggi. Ini berarti golongan yang berpenghasilan ekonomi sedang cenderung masih dapat menyisihkan hasil kerjanya untuk kebutuhan lain yang sifatnya tidak esensial.

c. Ekonomi rendah

Ekonomi rendah adalah golongan miskin yang memperoleh pendapatannya sebagai imbalan atas pekerjaanya yang jumlahnya sangat sedikit apabila dibandingkan pemenuhan kebutuhan pokoknya. Kebutuhan esensial tidak dapat terpenuhi maksimal.

6. Aksesibilitas

Lingkungan tempat tinggal adalah tempat anak–anak tinggal,

sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak. Anak–anak yang tinggal di daerah kumuh akan ikut terbawa pada kondisi yang tidak mementingkan kegiatan belajar (Kamanto, 1988:90).

Kondisi lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan. Lingkungan berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses pendidikan. Lingkungan fisik berupa alam atau benda fisik, seperti rumah, pakaian, tanah datar, pegunungan, sawah dan lain-lain (Hasbullah;2007).

Letak merupakan suatu keadaan relatif pada suatu wilayah. Letak dapat dilihat pada letak bujur maupun letak lintangnya. Dari letak tersebut dapat dilihat kondisi wilayah tersebut. Sedangkan topografi adalah kondisi alam yang merintangi atau mempersulit perjalanan antar dua daerah (Soekadijo, 2000:137).

Aksesibilitas adalah kemudahan pencapaian terhadap suatu daerah. Semakin dekat dengan jarak antar daerah berarti semakin mudah kontak terjadi (Bintarto, 1979:16). Jarak antara rumah dengan sekolah dapat mempengaruhi minat siswa dengan sekolah, sehingga menimbulkan sikap dan motivasi yang baik terhadap orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah terdekat.

Jarak menjadi salah satu faktor dalam aksesibilitas. Jarak adalah sebagai sesuatu yang dapat diukur, adalah dasar dari studi geografi. Jarak menjadi objek utama dalam pembicaraan mengenai karateristik suatu kawasan di atas permukaan bumi (Nopembri, 2007:26). Jarak yang jauh dari rumah akan sulit

dicapai dan membutuhkan banyak biaya. Dengan jarak yang jauh maka untuk ke sekolah dibutuhkan biaya yang lebih.

Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain

dan „mudah‟ atau „susah‟nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan

transportasi (Tamin, 2000:32).

Miro (2005:20) menyebutkan faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya aksesibilitas, sebagai berikut ini:

a. Faktor waktu tempuh

Faktor ini sangat ditentukan oleh ketersediaan prasarana transportasi dan sarana transportasi yang dapat diandalkan. Contohnya adalah dukungan jaringan jalan yang berkualitas yang menghubungkan daerah asal dengan daerah tujuan. Cepat lamanya waktu yang diperlukan dapat mempengaruhi anak untuk mau melakukan perjalanan ke sekolah.

b. Faktor biaya/ongkos perjalanan

Biaya perjalanan ini berperan dalam menentukan mudah tidaknya tempat tujuan dicapai, karena ongkos perjalanan yang tidak terjangkau mengakibatkan orang (terutama kalangan ekonomi bawah) enggan atau bahkan tidak melakukan perjalanan. Begitu pula dengan biaya perjalanan yang dibutuhkan oleh seorang anak untuk mencapai sekolah mereka. Sekolah yang letaknya terlalu jauh dari rumah mereka akan membutuhkan

ongkos/ biaya yang lebih banyak jika dibandingkan dengan letak sekolah yang dekat dengan mereka.

c. Fasilitas transportasi

Fasilitas transportasi adalah sektor yang sangat penting karena transportasi sebagai sarana seseorang untuk melakukan perjalanan. Keterkaitan fasilitas transportasi dengan pendidikan adalah bahwa tercukupinya sarana dan prasarana transportasi mempengaruhi anak untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah.

Dokumen terkait