• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal tahun 2010 Kabupaten Tegal tahun 2010

B. Pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 Tahun

3. Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal tahun 2010 Kabupaten Tegal tahun 2010

Keberadaan sarana pendidikan sangat penting agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan pendidikan dengan mudah. Ketersediaan sarana dan prasarana layanan pendidikan dapat memenuhi standar pelayanan minimal, masih dapat menampung semua lulusan SD yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, kecuali disebagian kecil wilayah kecamatan. Data BPS pada bidang pendidikan dapat digambarkan pada tabel 4.11. Tabel tersebut menjelaskan bahwa Jumlah SD Negeri yang berada di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2011 berjumlah 24 unit yang terdiri dari 1 unit SMP Negeri di Kecamatan Kedungbanteng yang berada di Desa Kebandingan dan 1 SMP Swasta yang berada di Desa Tonggara. Peta persebaran sekolah disajikan pada Gambar 4.7.

90% 10%

Diagram Perbandingan Antara Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun yang Sekolah dan Tidak Sekolah di

Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010

Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun yang Sekolah Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun yang Tidak Sekolah

Tabel 4.12.Banyaknya SD dan SMP Menurut Statusnya di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010

Desa/ Kelurahan SD SMP

Negeri Swasta Negeri Swasta

1.Penujah 1 - - - 2.Karanganyar 5 - - - 3.Tonggara 3 - - 1 4.Kedungbanteng 4 - - - 5.Dukuhjati Wetan 2 - - - 6.Sumingkir 2 - - - 7.Margamulya 2 - - - 8.Kebandingan 2 - 1 - 9.Karangmalang 2 - - - 10.Semedo 1 - - - Jumlah 2010 24 - 1 1

Sumber: Kecamatan Kedungbanteng dalam Angka 2010

Tabel 4.12. menunjukkan banyaknya sekolah di Kecamatan Kedungbanteng secara rinci. Banyaknya sekolah pada suatu daerah dapat membawa pengaruh terhadap kondisi anak untuk sekolah. Jarak dari rumah menuju ke sekolah memberikan pengaruh kepada anak untuk sekolah. Selain itu, aksesibilitas yang memadai juga membawa pengaruh bagi anak untuk sekolah. Semakin dekat jarak yang ditempuh anak untuk sekolah dan tersedianya fasilitas transportasi yang memadai dapat memberikan motivasi kepada anak untuk berangkat sekolah. Keberadaan sekolah yang tersedia di Kecamatan Kedungbanteng dapat dianalisis.

a) Desa Penujah

Desa Penujah terletak paling selatan di Kecamatan Kedungbanteng. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Pangkah dan Kecamatan Jatinegara. Desa Penujah memiliki 415 anak usia sekolah yang terdiri dari 386 anak yang sekolah dan 65 anak yang tidak sekolah. Daerah ini memiliki fasilitas pendidikan yaitu terdapat 1 SD. Penelitian menunjukkan bahwa masih

terdapat anak yang tidak sekolah di desa Penujah dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain: keadaan ekonomi orang tua dan jarak yang digunakan anak untuk sekolah. Pendapatan yang diperoleh orang tua dapat berpengaruh terhadap kondisi anak untuk sekolah. Anak membutuhkan dana untuk keperluan sekolah, seperti: peralatan sekolah, buku, alat-alat tulis, pakaian dan lain-lain.

Desa Penujah hanya memiliki 1 SD sedangkan penduduk yang ada pada daerah sekitar membutuhkan lebih dari 1 SD dan membutuhkan SMP. Jarak yang digunakan anak dari rumah menuju ke sekolah berpengaruh terhadap keadaan anak. Anak usia sekolah yang berada di daerah tersebut akan mencari sekolah di luar desa tersebut atau mencari sekolah yang lebih dekat. Mereka akan melanjutkan SMP ke Kecamatan Pangkah atau Kecamatan Jatinegara karena sekolah tersebut jaraknya lebih dekat dan memiliki fasilitas sekolah yang lebih baik. Jarak dapat mempengaruhi anak untuk berangkat sekolah. Kondisi jalan yang berbatu menjadikan fasilitas transportasi yang melintasi di daerah ini hanya 1 jenis kendaraan umum. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitastersebut untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

b) Desa Tonggara

Desa Tonggara terletak di sebelah selatan Kecamatan Jatinegara dengan memiliki obyek wisata waduk cacaban. Daerah ini memiliki 3 SD dan 1 SMP swasta, sedangkan jumlah anak usia sekolahnya yaitu 823 anak yang sekolah dan 52 anak yang tidak sekolah. Daerah ini meskipun

memiliki 3 SD dan 1 SMP, namun masih terdapat anak yang tidak sekolah. Faktor yang mempengaruhi anak tidak sekolah, antara lain: keadaan ekonomi orang tua anak usia sekolah dan pendidikan orang tua tentang pendidikan masih rendah. Pekerjaan yang dilakukan orang tua akan berpengaruh terhadap pendapatan yang dipeoleh orang tua. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua lebih didominasi bekerja sebagai buruh sehingga pendapatan yang diperoleh tidak pasti, kalaupun mendapatkan upah hanya sedikit.

Pendidikan orang tua yang rendah dapat mempengaruhi anak untuk sekolah. Pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh orang tua adalah tamat SMP. Pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi cara berpikir orang tua dalam mendidik anaknya. Orang tua menganggap bahwa anak tidak perlu sekolah terlalu tinggi, sehingga hal tersebut dapat memberikan motivasi kepada anak agar tidak sekolah. Banyaknya sekolah yang ada di desa Tonggara tidak dapat memberikan sumbangan 100% kepada anak usia sekolah agar mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Faktor lain yang dapat mempengaruhi anak tidak sekolah adalah fasilitas sekolah yang kurang memadai. SMP yang berada di desa Tonggara adalah SMP swasta sehingga anak usia sekolah lebih berpikir untuk melanjutkan sekolah di tempat lain atau tidak usah sekolah.

Transportasi umum yang melewati Desa Tonggara terdapat 2 jenis yaitu kendaraan yang menuju ke objek wisata waduk cacaban dan kendaraan yang menuju kota kecamatan. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat sekitar. Transportasi umum juga melewati sekolah-sekolah yang ada di desa Tonggara. Kondisi jalan yang beraspal memudahkan transportasi umum untuk melewatinya.

c) Desa Karanganyar

Desa Karanganyar terletak di sebelah timur Kecamatan Pangkah dan sebelah barat desa Tonggara. Daerah ini memiliki 1372 anak usia sekolah yang terdiri dari 1219 anak sekolah dan 153 anak yang tidak sekolah. Dilihat dari sarana pendidikannya, daerah ini memiliki 5 SD. Sekolah tersebut mampu untuk menampung anak usia sekolah di desa Karanganyar, apabila anak akan melanjutkan ke SMP maka mereka dapat melanjutkan sekolah di sekolah terdekat. Masih terdapatnya anak yang tidak sekolah di Desa Karanganyar dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi orang tua dan lingkungan keluarga.

Tingkat pendapatan yang diperoleh oleh orang tua di desa Karanganyar rendah sehingga orang tua tidak dapat menyekolahkan anaknya. Keadaan lingkungan sekitar juga memberikan dampak bagi anak untuk tidak sekolah. Masih banyak anak yang tidak sekolah di daerah ini sehingga menimbulkan anak usia sebaya di daerah ini juga tidak sekolah. Aktivitas anak yang tidak sekolah di daerah ini lebih dominan bekerja. Mereka lebih senang bekerja daripada sekolah, karena dengan bekerja maka mereka akan mendapatkan penghasilan sendiri.

Aksesibilitas di daerah ini dapat dikatakan mudah karena transpotasi umum dapat melewati tempat ini. Kondisi jalan yang beraspal dan

berlubang menjadikan tidak hanya transportasi umum saja yang melintas, namun delman dapat juga dijadikan alternatif dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Letak sekolah di daerah ini tersebar secara merata, diharapkan semua anak usia sekolah dapat memperoleh pendidikan.

d) Desa Kedungbanteng

Desa Kedungbanteng terletak di sebelah barat Kecamatan Jatinegara dan sebelah timur Kecamatan Pangkah. Daerah ini memiliki 1104 usia sekolah yang terdiri dari 1017 anak sekolah dan 87 anak tidak sekolah. Sarana pendidikan di daerah ini terdapat 4 SD. Anak yang tidak sekolah di daerah ini dapat dikarenakan oleh faktor kondisi ekonomi keluarga. Dana yang sedikit menjadikan anak tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi.

Letak Desa Kedungbanteng menjadi pusat dari kota Kecamatan Kedungbanteng. Daerah ini diharapkan dapat menjadi penghubung antar desa, sehingga ketika masyarakat akan melakukan aktivitas di Kantor Kecamatan mudah. Kondisi jalan yang beraspal memudahkan transportasi umum untuk melewatinya. SD di desa Kedungbanteng juga dilewati oleh transportasi umum karena dekat dengan jalan. Transportasi umumyang melewati daerah ini 1 jenis transportasi umum.

e) Desa Dukuhjati Wetan

Desa Dukuhjati Wetan terletak di sebelah barat Desa Karangmalang dan di sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Kedungbanteng. Desa ini memiliki 450 anak usia sekolah yang terdiri dari 422 anak sekolah

dan 28 anak tidak sekolah. Daerah ini memiliki 2 SD, adanya sarana pendidikan tersebut diharapkan anak usia sekolah dapat menempuh sekolah. Anak usia sekolah yang akan melanjutkan sekolah ke SMP maka dapat melanjutkannya ke SMP terdekat, seperti: SMP Bhakti Praja atau SMP Negeri 1 Kedungbanteng.Letak dari SMP tersebut tidak jauh dari desa Dukuhjati Wetan sehingga anak usia sekolah dapat melanjutkannya.

Desa Dukuhjati Wetan masih memiliki jumlah penduduk usia sekolah yang tidak mendapatkan sekolah. Faktor yang menunjukkan masih terdapatnya anak usia sekolah yang tidak sekolah adalah faktor ekonomi keluarga. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah akan berrpengaruh terhadap pekerjaan orang tua dan tingkat pekerjaan orang tua yang rendah akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh oleh orang tua. Pendapatan yang rendah akan berpengaruh terhadap keadaan anak untuk sekolah. Anak sekolah membutuhkan dana untuk kebutuhan sekolahnya.

f) Desa Sumingkir

Desa Sumingkir merupakan desa yang terletak sebelah barat desa Karangmalang dan sebelah timur Kecamatan Pangkah. Desa ini dilewati oleh 1 jenis transportasi umum yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Kedungbanteng. Kondisi jalan di tempat ini rusak karena ketika hujan jalan menjadi berkubang air.

Sarana pendidikan di desa ini adalah 2 SD dengan memiliki 528 anak sekolah dan 59 anak tidak sekolah. Anak usia sekolah yang tidak sekolah di daerah ini dikarenakan oleh rendahnya pendidikan orang tua.

Orang tua menganggap pendidikan yang tinggi tidak penting bagi anak. Pendidikan yang rendah dari orang tua menjadikan anak tidak sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

g) Desa Margamulya

Desa Margamulya memiliki sarana pendidikan yaitu terdapat 2 SD dengan mempunyai 672 anak usia sekolah dan 62 anak usia sekolah yang tidak sekolah. Masih terdapatnya anak yang tidak sekolah di tempat ini dapat dikarenakan oleh kondisi ekonomi keluarga yang rendah. Orang tua menginginkan anaknya untuk sekolah, namun mereka tidak mempunyai dana untuk menyekolahkan anaknya.

Daerah ini termasuk dalam daerah dataran rendah. Kondisi jalan di daerah ini baik dan beraspal. Aksesibilitas yang mudah menjadikan transportasi umum dapat melewati di daerah ini. Transportasi umum yang tersedia dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Letak sekolah yang dekat dengan jalan memudahkan anak untuk berangkat sekolah.

h) Desa Kebandingan

Desa Kebandingan terletak paling selatan diantara desa-desa lain yang berada di Kecamatan Kedungbanteng. Desa ini memiliki aksesibilitas yang baik dan jalan yang beraspal sehingga transportasi umum dapat melewatinya dengan mudah. Berdasarkan hal tersebut, di daerah ini juga terdapat fasilitas sekolah yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Daerah ini

memiliki 2 SD dan 1 SMP Negeri. Transportasi umum melewati sekolah tersebut.

Desa ini memiliki 561 anak usia sekolah yang terdiri dari 973 anak sekolah dan 68 anak tidak sekolah. Anak yang tidak sekolah di daerah ini dapat dikarenakan oleh faktor ekonomi. Pendapatan yang rendah menjadikan anak tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Letak sekolah di daerah ini tidak berpengaruh terhadap kondisi anak untuk sekolah. Motivasi anak untuk sekolah yang rendah dapat berperan dalam pendidikan.

i) Desa Karangmalang

Desa Karangmalang memiliki kondisi jalan yang rusak yaitu jalan yang berbatu dan tidak beraspal. Daerah ini memiliki luas lahan yang sangat luas baik lahan pertanian maupun non pertanian. Perjalanan menuju ke desa Semedo dapat dilakukan dengan cara melewati daerah ini, karena daerah ini sebelah barat berbatasan dengan desa Semedo. Tidak terdapat fasilitas transportasi umum di daerah ini karena letaknya yang jauh dengan kota kecamatan.

Sarana pendidikan di daerah ini terdapat 2 SD.Desa ini memiliki 842 anak usia sekolah yang terdiri dari 771 anak usia sekolah dan 71 anak tidak sekolah. Anak yang tidak sekolah di daerah ini dapat dikarenakan keadaan ekonomi di daerah ini yang rendah. Mata pencaharian yang dilakukan oleh orang tua adalah sebagai petani, sehingga pendapatan yang mereka terima tidak pasti.

j) Desa Semedo

Desa Semedo terletak di sebelah barat Desa Karangmalang. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Warureja dan sebelah selatan berbatasan dengan tanah perhutani. Jarak daerah ini ke ibu kota kecamatan terdekat adalah 22 km dengan lama tempuh 1 jam. Jarak tempuh daerah ini ke ibu kota kabupaten terdekat adalah 32 km dengan lama tempuh 1,5 jam, namun apabila ditempuh dengan jalan kaki selama 7 jam.

Desa ini hanya memiliki 1 SD, sehingga anak usia sekolah dapat sekolah di tempat tersebut. Namun, apabila anak usia sekolah akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maka dapat melanjutkannya ke sekolah terdekat. Kondisi desa yang rusak dengan panjang aspal 1,5 km/unit menjadikan anak susah untuk melakukan aktivitas di luar desa. Selain itu, daerah ini tidak dilewati oleh fasilitas transportasi sehingga masyarakat sulit melakukan aktivitas di luar desa.

Dokumen terkait