• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah

2.1.2. Pendapatan Perkapita

Gambaran tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah atau wilayah semakin baik apabila pendapatan perkapita suatu daerah atau wilayah adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu daerah atau wilayah dalam satu tahun yang diperoleh sebagai hasil jumlah pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Semakin besar pendapatan perkapita atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita penduduk suatu daerah/wilayah,

Dari tahun ke tahun kondisi pendapatan perkapita masyarakat Lombok Timur relatif terus meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh PDRB

dan jumlah penduduk. Jika dilihat dari aspek pertumbuhan penduduk, maka pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Timur termasuk dalam katagori relatif rendah yaitu pada tahun 2016 sebesar 8,18% sedangkan pada tahun 2017 berada pada 8,39% berarti peningkatanya jumlah penduduk berada dibawah angka 1% yakni rata-rata 0,21% per tahun di Tahun 2017. Dengan perkiraaan PDRB tahun 2017 atas dasar harga berlaku (dalam juta Rp) sebesar Rp.17.180.014 maka rata-rata PDRB per Kapita Lombok Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 13.325.936 per tahun.

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,80%

diharapakan secara makro mampu meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, jika disandingkan dengan pertumbuhan penduduk yang relatif rendah tentunya pergerakan PDRB perkapita akan kearah positif akan bisa tercapai di tahun berikutnya. Akan tetapi seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat maka pengaruh inflasi yang diperkirakan pada Tahun 2017**

sebesar 4,93% maka sesungguhnya peningkatan daya beli masyarakat relatif konstan.

2.1.3. Kestabilan Harga

Perkiraan laju inflasi ditujukan agar sektor riil yang merupakan sektor penggerak pembangunan mampu berjalan normal semisal harga bahan pokok normal, harga bahan baku tidak bergejolak hal tersebut akan berimbas pada aktifitas ekonomi akan berjalan normal dan lancer. Dengan membaiknya pergerakan ekonomi maka akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin membaik, kemampuan daya beli masyarakat semakin meningkat.

Dengan melihat tingkat kesetabilan harga (inflasi) di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012 sebesar 4,1% sampai dengan 2015 sebesar 3,41%, maka diperkirakan kondisi akhir Tahun 2016 dan Tahun 2017 inflasi masih berkisar pada angka 4,38 % sampai dengan 4,93% terutama pada akhir Tahun 2016 sampai awal 2017 sebagai dampak melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar AS yang mulai dirasakakan pada Tahun 2015. Inflasi dimaksud disebabkan oleh menurunnya nilai tukar Rupiah yang berakibat penurunan daya beli masyarakat. Andil terbesar terhadap inflasi juga

bersumber dari kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transportasi, komunikasi dan keuangan.

Gambaran laju inflasi di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2016* dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2

Laju Inflasi di Kabupaten Lombok Timur 2012-2016*

(2016* = Angka sementara)

2.1.4. Fiskal Daerah

Berdasarkan kebijakan peningkatan pendapatan yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya dan melalui pengkajian dan pembahasan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta dengan mempertimbangkan berbagai hal yang mempengaruhi komponen pendapatan daerah dan belanja daerah maka KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2017 diasumsikan besaran pendapatan adalah Rp. 2.376.351.255.225,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 270.838.878.958,00 Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.782.786.455.000,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 322.725.921.267,00. Pada komponen belanja maka Belanja Daerah sebesar Rp. 2.377.336.617.466,00 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.483.642.138.141,00 dan belanja langsung sebesar Rp. 893.694.479.325,00 Sedangkan pada komponen

pembiayaan maka jumlah penerimaan pembiayaan adalah sebesar

Rp. 29.068.109.193,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 28.082.746.952,00

2.1.5. Program Prioritas Tahun 2017

Dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 dilaksanakan dengan secara struktur dan sistematis antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Lombok Timur dengan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan menyajikan program dan kegiatan yang dimusyawarahkan langsung sampai menemukan kata mufakat yang mengacu pada capaian indikator pada tahun sebelumnya sebagai data dasar yang digunakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menentukan kebijakan yang nantinya dituangkan dalam program dan kegiatan SKPD sesuai kemampuan penganggaran yang ada. Dengan mengacu pada pencapaian indikator sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan tahunan di Tahun 2016, program dan kegiatan yang direncanakan tetap berpedoman pada upaya pencapaian indikator-indikator dimaksud.

KUA Tahun 2017 merupakan kebijakan umum anggaran tahun keempat pelaksanaan RPJMD Tahun 2013-2018 Kabupaten Lombok Timur. Sehingga dalam rangka penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2017 bertujuan guna memenuhi janji-janji pemerintah serta mewujudkan Visi-Misi yang sudah tertuang didalam RPJMD Tahun 2013-2018 dengan pencapaian indikator tahunan pada Tahun 2017 yang akan datang.

A. Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan.

Untuk mengoptimalkan potensi perekonomian Kabupaten Lombok Timur di Tahun keempat pelaksanaaan RPJMD 2013-2018, maka langkah-langkah strategi yang ditempuh antara lain adalah :

1. Optimlisasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah.

2. Optimalisasi peningkatkan produktivitas sektor pertanian, industri dan jasa.

3. Fasilitasi iklim investasi yang kondusif bagi investasi di daerah sehingga berbagai potensi daerah dapat dimanfaatkan bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan jumlah penduduk yang setiap tahun meningkat, mengakibatkan bertambahnya jumlah rumah tangga miskin yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Strategi diatas penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan pada Tahun 2017 dan seterusnya mengingat kondisi pencapaian indikator saat ini masih perlu terus ditingkatkan. Persentase kemiskinan Kabupaten Lombok Timur, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2015 menunjukkan trend peningkatan garis kemiskinan yang ada di Kabupaten Lombok Timur, dari 218.854 jiwa pada tahun 2009 menjadi 321.249 jiwa pada tahun 2013. Namun secara persentase, angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan trend penurunan dari 23,82% di tahun 2010 turun menjadi 19,00% ditahun 2014.

Pada sisi pendapatan perkapita per tahun meskipun menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun, tetapi kenaikan tersebut belum cukup untuk meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat dari kondisi tahun sebelumnya sebagai akibat inflasi yang nilainya hampir sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi Lombok Timur pada periode yang sama.

Salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam mengupayakan peningkatan perekonomian daerah adalah melalui peningkatan kualitas dan kualitas lembaga keuangan yang dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk dapat mengakses permodalan dalam skala kecil dan menengah. Salah satu upayannya adalah melalui peningkatan penyertaan modal pemerintah kepada : PT. Bank NTB, Selaparang Financial dan Badan usaha milik daerah yang lain.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat, maka dibutuhkan perluasan lapangan kerja baru melalui peningkatan investasi yang masuk ke Kabupaten Lombok Timur.

Melalui peningkatan investasi, diharapkan terjadi peningkatan penerimaan daerah dalam komponen PAD sebesar 7,04% pada tahun 2017 yang akan datang. Kemudahan perijinan melalui pelayanan prima dan birokrasi perijinan yang efisien merupakan salah satu cara dalam menarik investasi.

Penyerahan sebagian kewenangan perijinan kepada SKPD adalah salah satu yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu diharapkan akan terealisasi pelayanan perijinan sesuai SOP yang dihitung.

Adapun program-program prioritas Tahun 2017 terkait dengan pencapaian misi pertama dalam RPJMD 2013-2018 adalah :

1. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang maslah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

2. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil menengah.

3. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.

4. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

5. Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan.

6. Pengembangan destinasi pariwisata.

B. Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber daya manusia

Selama kurun waktu pelaksanaan RPJMD 2013-2018, peningkatan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia tetap merupakan kebijakan prioritas.

Pencapaian indikator yang mencerminkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia terutama adalah pada dua komponen penting yaitu : Bidang pendidikan dan kesehatan masih harus terus ditingkatkan pencapaiannya. Oleh karena itu dua bidang tersebut tetap menjadi perhatian utama, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sebagai program prioritas di Tahun 2017 yang terdapat di dalam RPJMD 2013-2018, maka pencapaian beberapa indikator terutama dibidang pendidikan dan kesehatan dicerminkan oleh upaya pencapaian beberapa indikator penting sebagai berikut : Angka melek huruf sebesar 99% di Tahun 2015 menjadi 100%

di tahun 2017, Angka Lama Sekolah dari 7,65 Tahun di Tahun 2014 menjadi 7,75 Tahun di Tahun 2015, Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup dari 19 di tahun 2014 menjadi 17 di tahun 2015, Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 143 di tahun 2014 menjadi 105 di tahun 2015 dan Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi 62,8 Tahun di tahun 2014 menjadi 62,6

tahun di tahun 2015, sedangkan Balita Gizi Buruk di tahun 2014 dari kondisi 2,16% menjadi 2,16% di tahun 2015.

Selain indikator-indikator tersebut, masih terdapat indikator lain yang menyangkut indikator pelayanan umum dibidang pendidikan dan kesehatan yang telah mengacu pada Standart Pelayanan Minimal 9 (sembilan) bidang sesuai ketentuan Permendagri.

Berdasarkan ukuran-ukuran pencapaian tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2016 kebijakan pemanfaatan anggaran di bidang pendidikan dan kesehatan, akan diarahkan untuk mendorong pencapaian indikator-indikator tersebut, sehingga kualitas IPM di Kabupaten Lombok Timur diharapkan meningkat di Tahun 2017 melalui upaya-upaya :

1. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas beriman dan bertaqwa yang diarahkan agar mampu mengelola potensi sumberdaya alam daerah yang tersedia dan meraih peluang yang ada bagi peningkatan kesejahteraannya, melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

- Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan murah dan berkualitas yang dilaksanakan sejak dini hingga jenjang pendidikan tinggi dan melaksanakan pelayanan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin melalui pendidikan formal dan non formal.

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang diarahkan untuk terwujudnya masyarakat yang sehat, sehingga mampu berperan dalam pembangunan daerah, melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan yang berkualitas;

- Meningkatkan kualitas lingkungan sehat dan budaya hidup sehat;

- Meningkatkan pelayanan kesehatan dan sosial dasar lainnya secara gratis dengan pelayanan yang baik bagi masyarakat miskin.

Adapun kondisi IPM Kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut :

 Data Bappeda Prov. NTB Tahun 2015 Gambar 3

IPM Kabupaten/Kota Tahun 2014

Berdasarkan capaian Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur Tahun 2014 dan merujuk pada upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan pada Tahun 2017 mendatang dengan dukungan anggaran yang tetap berorientasi pada pencapaian program-program prioritas, maka diharapkan IPM Lombok Timur akan naik secara signifikan setiap tahunnya. Pada Tahun 2017 mendatang diharapkan IPM Lombok Timur akan meningkat nilainya, melalui program-program prioritas :

1. Obat dan perbekalan kesehatan.

2. Upaya kesehatan masyarakat.

3. Perbaikan gizi masyarakat.

4. Pengembangan lingkungan sehat.

5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit

6. Peningkatan pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia.

7. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

8. Keluarga berencana.

9. Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat.

10. Pendidikan anak usia dini.

11. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

12. Pendidikan non formal 13. Pendidikan luar biasa

14. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga pendidik.

C. Meningkatkan Infrastruktur Dasar

Peranan infrastruktur wilayah sebagai penunjang aktivitas ekonomi sosial dan budaya masyarakat selama ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan berdasarkan hasil evaluasi RPJMD 2008-2013. Ketersediaan infrastruktur dari aspek kualitas dan kuantitas yang memadai memiliki peran penting dalam menunjang produktivitas sektor-sektor ekonomi daerah, sehingga dalam upaya mencapai kondisi infrastruktur yang sangat diharapkan, strategi yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah yang sesuai dengan kemampuan adalah : Meningkatkan kuantitas dan kualitas ketersediaan infrastruktur daerah yang diarahkan agar mampu mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat, dengan kebijakan-kebijakan yang ditempuh pada tahun 2017 ini adalah :

- Pembangunan jalan dan jembatan..

- Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

- Penyediaan dan pengelolaan air baku.

- Pembangunan infrastruktur perdesaan.

- Perencanaan tata ruang..

- Lingkungan sehat perumahan.

- Perbaikan perumahan akibat bencana.

- Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.

Di bidang infrastruktur irigasi, maka salah satu infrastruktur yang masih terus mendapat perhatian khusus adalah berfungsinya Dam Pandanduri. Dari sisi pemeliharaan jaringan irigasi, maka sesuai kemampuan penganggaran melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tetap dianggarkan. Selain sumber pendanaan APBD, maka melalui program infrastruktur irigasi non penanganan PU, juga dapat ditangani melalui rencana yang dibuat oleh kelembagaan

masyarakat pengelola ditingkat desa. Dalam penangannanya komponen infrastruktur irigasi dapat ditangani oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan swadaya dari masyarakat. Sarana irigasi teknis menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, sedangkan irigasi non teknis dilaksanakan oleh masyarakat dalam bentuk kelembagaan P3A.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Kondisi jalan dan jembatan yang baik, memudahkan aktivitas masyarakat di berbagai bidang yang mempunyai nilai strategis terhadap pengembangan wilayah.

Menyadari hal itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berupaya membenahi dan menata kembali kondisi jalan dan jembatan yang ada. Hanya saja keterbatasan dana pada APBD di Kabupaten Lombok Timur, tidak mampu mengatasi perbaikan seluruh ruas jalan Kabupaten yang ada. Kondisi ini diperparah karena selama hampir 5 (lima) tahun terakhir, pemeliharaan jalan secara berkala bahkan pemeliharaan rutin tidak tertangani secara maksimal.

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten dilaksanakan melalui pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan pada sector transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani melalui program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara 20-50%, sedangkan untuk kerusakan antara 50-100% akan ditangani melalui program peningkatan jalan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari aspirasi masyarakat. Pada tahun 2016 ini penetapan status ruas-ruas jalan sebagai Jalan Kabupaten/Kota, panjang jalan Kabupaten, di Kabupaten Lombok Timur sampai saat ini sepanjang 1.079,49 Km dengan rincian jalan yang sudah tertangani sepanjang 45,17 km atau 4,18% dari total panjang jalan Kabupaten.

Pada Tahun 2017 yang akan dengan kebijakan Pemerintah yang akan mengalokasikan anggaran DAK Fisik diharapakan pencapaian kualitas infrastruktur daerah akan semakin baik. Adapun target yang direncanakan untuk kemantapan jalan Kabupaten pada tahun 2017 sebesar 75% dengan proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar 48,90%, jaringan irigasi kondisi baik sebesar 62,26%, cakupan air minum bagi masyarakat dengan kebutuhan 60 Lt/orang/hari sebesar 83,50%.

Dengan melihat kondisi jalan tersebut di atas, terutama ruas-ruas jalan dalam kondisi rusak dan rusak berat sangat diperlukan penanganan segera, sehingga kondisi jalan dan arus transportasi tetap dalam kondisi baik dan lancar. Jika ruas-ruas jalan Kabupaten telah tertangani secara maksimal, diharapkan arus transportasi semakin baik dan lancar dalam melayani segala aktivitas diberbagai bidang yang mempunyai nilai strategis terhadap pengembangan wilayah. Pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur belum mampu sepenuhnya menangani ruas jalan Kabupaten yang ada.

Adapun upaya-upaya penanganan infrastruktur jalan pada diarahkan untuk:

- Memenuhi kebutuhan sebagai akses vital antar wilayah khususnya skala Kecamatan.

- Ruas jalan tersebut dijadikan jalan alternatif menangani kemacetan di ruas jalan nasional di beberapa titik rawan kemacetan akibat aktivitas jual beli pada hari-hari tertentu atau dalam bahasa sasak disebut Jelo Pekenan (Hari Pasaran).

- Ruas jalan tersebut merupakan akses jalan utama menuju objek-objek produktif.

- Ruas Jalan tersebut merupakan akses utama penunjang kegiatan produksi, distribusi barang dan jasa yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah.

Program-program prioritas terkait peningkatan layanan infrastruktur daerah pada Tahun 2017 yang akan datang antara lain :

1. Pembangunan jalan dan jembatan

2. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

3. Penyediaan dan pengelolaan air baku.

4. Pembangunan infrastruktur perdesaan.

5. Perencanaan tata ruang 6. Lingkungan sehat perumahan.

7. Perbaikan perumahan.

8. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

D. Revitalisasi dibidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan dan peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan segala sesuatu yang didapatkan dari alam dan merupakan benda-benda atau barang biologis (hidup) yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri (subsisten) dan atau untuk dijual, misalnya kegiatan usaha tanaman pangan. Kabupaten Lombok Timur sebagai suatu wilayah agraris maka sektor pertanian dalam arti luas memiliki kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lombok Timur, pada Tahun 2017 yang akan datang diperkirakan kontribusi lapangan usaha pertanian dalam pembentukan PDRB sebesar 26,50%, dan masih merupakan sektor dominan. Dengan demikian sektor ini merupakan salah satu sektor strategis. Selain itu sektor pertanian dalam arti luas juga merupakan sektor dengan penyerap tenaga kerja tertinggi.

Sebagai gambaran, maka selama kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir sektor ini masih sangat dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lombok Timur, namun menunjukkan kecenderungan menurun meskipun masih relatif kecil seiring dengan berkembangnya sektor-sektor lain.

Gambar 4

Kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dalam pembentukan PDRB Lombok Timur 2014*-2017***)

Oleh karena itu strategi yang ditempuh dalam pembangunan pertanian dalam arti luas sebagai salah satu upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur adalah: Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah dengan meningkatkan produktivitas sektor pertanian, industri dan jasa serta menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investasi di daerah sehingga potensi daerah dapat dimanfaatkan bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui kebijakan-kebijakan :

- Membangun sektor pertanian dalam arti luas kearah pengembangan sistem agrobisnis dengan memperkuat sub sistem penyuplai sarana-prasarana produksi, produksi pertanian, dan pasca panen, industri pertanian dan sub sistem penunjang seperti pemasaran, permodalan, informasi pasar dan teknologi).

- Mendorong industri berbasis pertanian, perkebunan dan perikanan.

- Membangun Badan Usaha Milik Daerah dan peningkatan sektor perdagangan yang diarahkan mendukung pemasaran produk pertanian, perikanan dan perkebunan.

- Meningkatkan nilai tambah hasil-hasil pertanian.

- Mengembangkan ekonomi perdesaan berbasis BUMDES.

Sesuai dengan target pencapaian dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah maka indikator pencapaian sektor pertanian dalam arti luas dapat digambarkan melalui peningkatan produksi pertanian dalam arti luas yang akan bermuara pada peningkatan pendapatan petani. Produksi komoditas pertanian dalam arti luas tentunya membutuhkan dukungan dari Pemerintah dan pihak-pihak terkait misalnya dengan tersedianya sarana prasarana produksi yang memadai seperti jalan usaha tani, ketersediaan alat-alat pertanian, bibit serta pupuk yang nantinya dapat mengurangi biaya produksi yang mengakibatkan meningkatnya pendapatan petani.

Untuk dapat memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan visi dan misi dari Bupati Lombok Timur periode 2013-2018 dari sisi penyelenggaraan pemerintah daerah, khususnya pada aspek pelayanan umum perlu ditetapkan indikator kerja daerah. Indikator kinerja daerah ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indicator program pembangunan daerah tahunan. Melalui berbagai

program dan kegiatan dalam revitalisasi pertanian dalam arti luas ini maka target capaian indikator pada Tahun yang akan datang meliputi : Produksi komoditas tanaman pangan untuk padi diharapkan meningkat menjadi 376.016 ton di Tahun 2017, komoditas jagung menjadi 91.235 ton di Tahun 2017, dan komoditas kedelai meningkat menjadi 1.212 Ton di tahun 2017.

Dibidang perikanan dan kelautan target capaian indikator yang tertuang dalam RKPD Tahun 2017 adalah meningkatnya komoditas perikanan tangkap menjadi 15.198,40 Ton di Tahun 2017.

Dari sisi kelembagaan penunjang, maka peran kualitas kelompok tani dan nelayan juga menjadi perhatian. Pada tahun 2017 yang akan datang, maka diupayakan kualifikasi kelompok tani dan nelayan yang memiliki kualifikasi kelompok tani klas lanjut akan bertambah sebanyak 30 kelompok, dari jumlah 1.707 kelompok pada Tahun 2016 menjadi 1.737 kelompok pada tahun 2017.

E. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan daerah.

Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang Baik dan Profesional diarahkan untuk:

- Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan aparatur pemerintah daerah dengan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua lini pemerintahan dan pada semua kegiatan;

- Memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada pelaku penyalahgunaan kewenangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

- Meningkatkan intensitas dan efektivitas pengawasan aparatur pemerintahan melalui pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat;

- Meningkatkan etika birokrasi dan budaya kerja serta pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara pemerintahan terhadap prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.

Pada Tahun 2017 yang akan datang target pencapaian indikator terkait upaya peningkatan tata kelola pemerintahan antara lain meliputi aspek pelayanan kependudukan berupa pelayanan KTP persatuan penduduk meningkat di tahun 2017, cakupan penerbitan akte kelahiran menjadi 65,37% pada Tahun 2017.

Selain aspek pelayanan pada masyarakat, maka untuk meningkatkan daya saing

daerah maka beberapa indikator yang menjadi tolok ukur kinerja tata kelola pemerintahan pada tahun 2017 nanti adalah : Peningkatan Pendapatan Asli Daerah 7,04% di Tahun 2017, persentase lama proses perijinan sesuai SOP menjadi 80% di Tahun 2017 serta dalam mendukung upaya peningkatan penerimaan daerah diupayakan peningkatan penyertaan modal kepada BUMD.

F. Peningkatan Pembangunan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan.

Program prioritas pembangunan Kabupaten Lombok Timur di tahun 2017, maka pembangunan lingkungan hidup termasuk sumber daya alam ditempuh melalui beberapa strategi penting sebagai upaya untuk mendukung pengembangan kawasan yang dapat memberikan imbas dan pengaruh positif kepada wilayah sekitarnya dan menjamin keberlanjutan pembangunan melalui pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Strategi yang ditempuh untuk mendukung hal tersebut adalah :

1. Menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan agar pemanfaatan potensi sumberdaya alam daerah sebagai penopang kehidupan dapat berkelanjutan bukan saja bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi selanjutnya, melalui kebijakan-kebijakan :

- Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kelestarian sumberdaya

- Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kelestarian sumberdaya

Dokumen terkait