Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Kombinasi ini dilakukan untuk memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang bersifat deskriptif, untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian dan gambaran umum responden. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk menggali pemahaman responden secara subjektif.
Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian kuantitatif ini bersifat
explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi 1989). Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk melihat hubungan antara sikap terhadap implementasi otonomi daerah dengan tingkat kepuasan masyarakat di lokasi penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari pengumpulan data melalui kuesioner dengan cara menanyakan langsung isi kuesioner kepada responden dalam wawancara tatap muka. Teknik wawancara yang dilakukan peneliti saat pengisian data kuesioner, agar responden tidak kebingungan saat pengisian dan peneliti juga dapat sekaligus melakukan wawancara mendalam terkait hal-hal yang diperlukan yang berada diluar kuesioner.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih untuk mengetahui sikap terhadap implementasi otonomi daerah dan kepuasan di desa tersebut. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa yang sudah otonom, lokasi Desa Ciaruteun Ilir yang jauh dari pusat kota dan rendahnya kualitas infrastruktur sehingga relevan untuk melihat bagaimana persepsi terhadap implementasi otonomi daerah dan kepuasan di desa tersebut.
Penelitian ini dilakukan di dua RW, yaitu RW 03 dan RW 05. Lokasi tersebut dipilih secara purposive dengan pertimbangan letak RW 03 yang paling dekat dengan balai desa dan letak RW 05 yang paling jauh dari balai desa sehingga diharapkan karakteristik individunya tersebar secara merata dan memiliki sikap yang berbeda-beda mengenai implementasi otonomi daerah di desa tersebut, karena populasi di kedua RW tersebut sangat besar yaitu 2.461 orang dan tidak memungkinkan untuk membuat kerangka sampling, maka dipilih dengan metode multistage random sampling empat RT yang menjadi fokus utama penelitian yaitu RT 01/03, RT 03/03, RT 02/05 dan RT 03/05.
Penelitian dilaksanakan dalam waktu tujuh bulan. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal,
24
pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan skripsi.
Pengumpulan Data Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yaitu pada rentang usia 17-60 tahun yang berjumlah 4.817 orang, dengan alasan pada umur tersebut responden mampu menggambarkan hal yang sebenarnya mengenai implementasi otonomi daerah yang diselenggarakan Pemerintah Desa berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
(1) Dipilih dua buah RW secara purposive yaitu RW 03 dan RW 05
(2) Karena populasi individu yang berada pada kategori usia 17-60 tahun sangat besar dan tidak memungkinkan untuk dibuat kerangka sampling, maka dipilih 4 RT dari kedua RW tersebut dengan metode multistage random sampling. (3) Individu yang berada pada kategori usia 17-60 tahun yang berada di 4 RT ini
berjumlah 186 orang dijadikan sampling frame
(4) Dari sampling frame yang berjumlah 186 orang tersebut, akan dipilih 60 responden di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dengan menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana). Pemilihan jumlah responden ini didasarkan pada 2n jumlah minimum responden dalam penelitian sosial yaitu 30 menjadi 2(30)= 60 responden.
Metode simple random sampling (sampel acak sederhana) adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Singarimbun dan Effendi, 2006). Terpilihnya tetap satuan elementer ke dalam sampel harus benar-benar berdasarkan faktor kebetulan (chance), bebas dari subyektivitas peneliti atau orang lain. Metode pengambilan sampel acak sederhana ini dilakukan menggunakan undian.
Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari sumber asli atau obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer kuantitatif diperoleh dari wawancara terstruktur kepada responden dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawabannya. Selain itu, pengumpulan data penelitian ini juga dilakukan melalui wawancara mendalam dengan Pemerintahan Desa untuk mengkaji implementasi otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa.
Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan langsung dari sumbernya melainkan menggunakan data yang sudah dikumpulkan pihak lain. Data sekunder dikumpulkan melalui Studi Pustaka dan kajian dokumen terhadap sumber-sumber sekunder di Pemerintahan Desa, data monografi dan dokumen kependudukan yang dimiliki oleh kantor desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Bogor, serta berbagai
literatur yang relevan dengan penelitian ini, yakni buku, disertasi, tesis, skripsi, jurnal penelitian dan situs internet.
Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan terstruktur. Kuesioner berisi tentang pertanyaan yang ditujukan kepada masyarakat desa untuk menganalisis hubungan antara sikap terhadap implementasi otonomi daerah dengan tingkat kepuasan masyarakat di Desa Ciaruteun Ilir. Kuesioner yang menjadi acuan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik individu responden. Bagian kedua berisikan pernyataan mengenai sikap terhadap implementasi otonomi daerah yang mencakup pembangunan desa, tata pemerintahan dan pelayanan publik. Bagian ketiga berisikan pernyataan mengenai kepuasan masyarakat terhadap implementasi otonomi daerah.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu pertama, melakukan pengkodean pada berbagai jenis pertanyaan, baik tertutup maupun terbuka, kemudian memasukkan data ke buku kode atau lembaran data (code sheet). Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengedit yakni mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi, baik pada saat mengisi kuesioner, mengkode, maupun memindahkan data dari lembaran kode ke komputer (Singarimbun & Effendi 2006).
Data hasil kuesioner terhadap responden kemudian diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software Statistic Program for Social Sience (SPSS) for Windows versi 16.0 dan Microsoft Excel 2007. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan, yang digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi.
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, untuk menggambarkan karakteristik individu. Data kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner dimasukkan dalam tabel frekuensi, diuji, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif yang meliputi tabel frekuensi, grafik, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Pengujian variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman
untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data berbentuk ordinal. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menentukan hubungan antara kedua variabel (variabel independen dan variabel dependen) yang ada pada penelitian ini, yaitu menguji hubungan antara sikap terhadap implementasi otonomi daerah dengan tingkat kepuasan masyarakat. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Korelasi positif menunjukkan hubungan yang searah antara dua variabel yang diuji, yang berarti semakin besar variabel bebas (variabel independen) maka semakin besar pula variabel terikat (variabel dependen). Sementara itu, korelasi negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah, yang berarti jika variabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil.
26
Dimana:
ρ atau rs : koefisien korelasi spearman rank
di : determinan
n : jumlah data atau sampel
Klasifikasi keeratan hubungan dijelaskan oleh Guilford (dalam Rakhmat, 1997) sebagai berikut:
0-0.199 hubungan sangat lemah/sangat rendah 0.200 – 0.399 hubungan lemah/rendah
0.400 – 0.599 hubungan yang sedang/cukup berarti 0.600 – 0.799 hubungan yang kuat
0.800 - 1.000 hubungan sangat tinggi/sangat kuat, dapat diandalkan
Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 persen atau pada taraf nyata α 0.05, yang berarti memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai probabilitas (P) yang diperoleh dari hasil pengujian dibandingkan dengan taraf nyata untuk menentukan apakah hubungan antara variabel nyata atau tidak. Bila nilai P lebih kecil dari taraf nyata α 0.05 maka hipotesis diterima, terdapat hubungan nyata, dan nilai koefisien korelasi γs digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara dua variabel. Sebaliknya bila nilai P lebih besar dari taraf nyata α 0.05 maka hipotesis tidak diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan nyata dan nilai koefisien korelasi γs diabaikan.