• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Menurut Rianse dan Abdi (2009) teknik analisis kuantitatif bisa disebut juga dengan teknik statistik dan digunakan untuk menganalis data yang berberntuk angka, sedangkan teknik analisis kualitatif adalah dengan menggunakan proses berfikir induktif untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada pengunjung dan pihak Kampoeng Air Katulampa serta penelusuran dokumen (buku, tesis, skripsi, disertasi, jurnal penelitian, dan situs internet). Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989) penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Seperti halnya menurut Rianse dan Abdi (2009) metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, sedangkan metode wawancara adalah kegiatan mencari bahan (keterangan dan pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu pada agrowisata Kampoeng Air Katulampa di daerah Katulampa, Bogor Timur (Lampiran 1). Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa, Kampoeng Air Katulampa merupakan tempat wisata yang termasuk dalam agrowisata serta tempat ini cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan. Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan survei langsung ke lokasi penelitian, penelusuran kepustakaan hasil penelitian dari beberapa peneliti, artikel dari internet, serta beberapa narasumber yang memberikan informasi mengenai wilayah ini. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai dengan April 2013. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian (Lampiran 2).

Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu teknik atau cara dalam mengambil sampel yang representatif dari populasi (Rianse dan Abdi 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Kampoeng Air Katulampa. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang yang berusia diatas 17 tahun. Penelitian ini dengan menggunakan teknik accidental sampling dalam menentukan responden, yakni peneliti mengambil sampel dari pengunjung

agrowisata Kampoeng Air Katulampa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bila dipandang pengunjung tersebut cocok dengan sumber data. Seperti menurut Rianse dan Abdi (2009) sampling accidental ialah teknik dimana peneliti memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya, pemilihan teknik ini didasarkan pada pertimbangan tidak adanya data jumlah populasi yang menyebabkan peneliti tidak dapat menyusun sampling frame. Pihak Kampoeng Air Katulampa tidak memiliki data terperinci mengenai jumlah pengunjung yang datang ke agrowisata Kampoeng Air Katulampa dan jumlah pengunjung yang berbeda setiap harinya. Kerangka sampling pada penelitian ini adalah pengunjung Kampoeng Air Katulampa yang menjadi responden yaitu sebanyak 40 responden yang dipilih sesuai kriteria pada penelitian ini (Lampiran 3).

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung yang datang mengunjungi Kampoeng Air Katulampa yang berjumlah 40 responden dan berusia diatas 17 tahun. Pengambilan responden diperoleh dari hari kerja atau weekdays hingga didapatkan 40 responden. Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak Kampoeng Air Katulampa mengatakan bahwa, diperkirakan per harinya atau dalam satu harinya pada hari kerja atau weekdays jumlah per keluarga yang datang adalah sebanyak kurang lebih 40 keluarga. Pengambilan responden sebanyak 40 responden dianggap sudah mewakilkan dari keseluruhan pengunjung yang datang ke Kampoeng Air Katulampa dari hari kerja atau weekdays. Walpole (1992) juga mengatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat digunakan sebagai desain penelitian minimum berjumlah 30 responden. Maka dari itu jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang yang berusia diatas 17 tahun (Lampiran 3).

Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung agrowisata Kampoeng Air Katulampa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bila dipandang pengunjung tersebut cocok dengan sumber data. Maka dari itu pengunjung yang berusia di atas 17 tahun dipilih menjadi syarat untuk menjadi responden, karena pertanyaan kuesioner berisikan beberapa mengenai media promosi, jadi kemungkinan usia di bawah dari 17 tahun belum memahami atau mengerti mengenai beberapa pertanyaan dari kuesioner sehingga data yang dihasilkan pun tidak akan efektif apabila yang menjadi responden adalah pengunjung yang berusia di bawah 17 tahun.

Data dan Pengumpulan

Terdapat dua data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu, data primer dan data sekunder. Menurut Suyanto dan Sutinah (2005) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti (responden), sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembaga/ institusi tertentu. Data primer berupa data hasil kuesioner yang didapatkan, serta data hasil wawancara. Data sekunder berupa informasi mengenai peta lokasi Kampoeng Air Katulampa, informasi dan data mengenai Kampoeng Air Katulampa, brosur yang digunakan dalam media komunikasi pemasarannya, data dalam website, iklan di majalah yang digunakan untuk media promosi, serta data-data dari pustaka serta penelitian sebelumnya. Metode pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan diberikan kepada responden yang terpilih. Kuesioner tidak diberikan dan diisi langsung oleh

responden, tetapi peneliti yang melakukan wawancara secara mendalam kepada responden dan diisi oleh peneliti berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Kuesioner dibacakan langsung dan ditanyakan langsung oleh peneliti kepada satu per satu yang menjadi responden. Proses penelitian pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2013.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner dan pertanyaan terstruktur (pedoman wawancara). Kuesioner yang menjadi acuan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik pengunjung Kedua, berisikan pernyataan mengenai penggunaan media promosi yaitu jenis media apa saja yang digunakan oleh pengunjung dalam memperoleh informasi mengenai Kampoeng Air Katulampa dan frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi yaitu banyaknya atau tingkat keseringan pengunjung dalam menerima informasi mengenai Kampoeng Air Katulampa melalui media-media promosi yang digunakan dalam pemasaran Kampoeng Air Katulampa. Ketiga, berisikan pernyataan mengenai efektivitas media promosi yaitu media-media promosi yang digunakan dalam pemasaran Kampoeng Air Katulampa dan dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak pada kognitif, afektif, dan konatif. Panduan pertanyaan wawancara terdiri dari panduan pertanyaan wawancara untuk informan yaitu gambaran tentang agrowisata Kampoeng Air Katulampa dan panduan pertanyaan wawancara untuk responden mengenai karakteristik pengunjung, penggunaan media promosi dan efektivitas media promosi.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, melakukan pengkodean pada pertanyaan dan pernyataan yang telah diajukan, kemudian memasukkan data ke buku kode atau lembaran data (code sheet). Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengedit yakni mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi baik pada saat mengisi kuesioner, mengkode, maupun memindahkan data dari lembaran kode ke komputer (Singarimbun dan Effendi 2006).

Data hasil kuesioner terhadap responden akan diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for Windows versi 16.0 dan Microsoft Excel 2010. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual dimana dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu dalam bentuk gambar dan tulisan (Singarimbun dan Effendi 2006). Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel tabulasi silang (crosstab). Tabel frekuensi juga digunakan untuk mengetahui jumlah dari karakteristik pengunjung, penggunaan jenis media promosi, frekuensi penyampaian pesan dan efektivitas media promosi di dalam program Statistical Program for Social Sciences (SPSS version 16.0). Data kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner ditabulasi untuk untuk menggambarkan data dalam bentuk baris dan kolom dengan program Microsoft Excel 2007. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Sedangkan untuk menganalisis hubungan

baris dan kolom digunakan uji Rank Spearman. Uji Rank Spearman digunakan untuk menganalisis data ordinal dengan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS version 16.0) antara media promosi yang digunakan Kampoeng Air Katulampa, karakteristik pengunjung dan tingkat efektivitas yang diukur dari dampak kognitif, afektif, dan konatif. Data-data kualitatif yang didapatkan saat wawancara menjadi informasi tambahan dan diintegrasikan dengan jawaban yang ada pada kuesioner untuk mendukung dan memperkuat data kuantitatif yang diperoleh (Lampiran 4). Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data berbentuk ordinal, seperti untuk menentukan hubungan antara kedua variabel (variabel independen dan variabel dependen) yang ada pada penelitian ini, yaitu menguji hubungan antara media promosi, karakteristik pengunjung (usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pengeluaran) dan tingkat efektivitas yang diukur dari dampak kognitif, afektif, dan konatif. Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Dimana:

ρ atau rs : koefisien korelasi spearman rank di : determinan

n : jumlah data atau sampel

Kaidah pengambilan keputusan tentang hubungan antar variabel dalam uji korelasi Rank Spearman adalah melalui nilai signifikansi atau probabilitas atau α yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Apabila terdapat suatu pengujian hipotesis secara statistik ternyata H0 ditolak, maka Ha atau H tidak ditolak. Keputusan apakah H0 ditolak atau tidak ditolak, adalah berdasarkan pada hasil perhitungan dengan menggunakan tes statistik tertentu. Apabila hasil perhitungan statistik itu berada di daerah penolakan (daerah ktitik) pada distribusi sampling penelitian yang bersangkutan, maka hipotesis nol (H0) ditolak, demikian pula sebaliknya. Luasnya daerah penolakan (H0) dinyatakan dalam α yang ditetapkan oleh peneliti sebelum pengujian hipotesis dilakukan (Suyanto dan Sutinah 2005). Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α (0,05), artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Jika angka signifikansi hasil penelitian < 0,05 maka H0 ditolak. Jadi hubungan kedua variabel signifikan; dan

b. Jika angka signifikansi hasil penelitian > 0,05 maka H0 diterima. Jadi hubungan kedua variabel tidak signifikan.

Dokumen terkait