• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH

2.3. Pendekatan Sistem Dinamik

Sistem adalah keseluruhan inter-aksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Pengertian keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan (aggregate), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau susunan. Pengertian inter-aksi adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek. Pengertian unsur adalah benda, baik konkrit atau

18

abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan oleh fungsi unsur. Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem sebagai keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian sistem atau sub sistem.

Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode dikenal dalam pengertian umum sebagai pendekatan sistem (system approach). Pada dasarnya pendekatan tersebut merupakan penerapan metode ilmiah di dalam usaha memecahkan masalah. Atau

menerapkan ”kebiasaaan berpikir atau beranggapan bahwa ada banyak sebab terjadinya sesuatu” di dalam memandang atau menghasilkan kesaling terhubungkannya sesuatu

benda, masalah, atau peristiwa. Jadi, pendekatan sistem berusaha menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan benda, sehingga terhindar dari memandangnya sebagai sesuatu yang amat sederhana atau bahkan keliru.

Hal tersebut menunjukkan sifat berpikir secara sistem (system thinking) yang bersegi banyak (multidimensi) dan pelik. Mempergunakan pendekatan sistem menuntut pemahaman bahwa setiap benda atau sistem tersebut berada (menjadi bagian) dari sistem yang lebih besar atau lebih luas, sehingga semua benda dengan sesuatu cara, saling berkaitan. Semakin lama orang semakin menghendaki adanya hasil penerapan pendekatan sistem tersebut yang lebih obyektif dan tepat. Keinginan tersebut terwujud dalam bentuk berkembangnya teknik-teknik pemecahan masalah (problem solving) yang tinggi (canggih, sophisticated), seperti penelitian operasi (operations research), analisa statistika, model simulasi, dan sistem informasi yang mempergunakan komputer. Berbagai macam hasil perkembangan tersebut ditujukan pada peningkatan mekanisme kontrol sistem organisasi, yang dengan demikian memungkinkannya untuk merencanakan dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan secara efektif. Kebanyakan definisi tentang sistem lebih menunjuknya sebagai suatu wujud benda, jarang yang mengenai sistem sebagai metode. Jadi lebih mendekati arti kata

systema dalam bahasa aslinya (Yunani) ”systema” yang mempunyai pengertian ; suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (Amirin, 1986). Jadi, dengan kata

lain istilah ”systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole).

Pendekatan Sistem, teori sistem menyatakan bahwa kesisteman adalah suatu metakonsep atau metadisiplin, formalitas dan proses dari keseluruhan disiplin ilmu dan pengetahuan sosial dapat dipadukan dan berhasil (Suwarto, 2006). Karena sistem selalu mencari keterpaduan antar bagian melalui pemahaman yang utuh, maka perlu suatu kerangka fikir yang dikenal sebagai pendekatan sistem (system approach) dalam studi Ruang Terbuka Hijau di perkotaan.

Pendekatan sistem dalam studi RTH Kota Manado adalah cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan ruang sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem RTH yang dianggap efektif. Dalam pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu (1) mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan (2) dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional (Eriyatno, 2003). Pengambilan keputusan yang efektif dari permasalahan kompleks di dunia nyata menyebabkan kita harus mengkaji permasalahan secara holistik dengan menggunakan pendekatan sistem (Hartrisari, 2007). Dalam

pendekatan sistem, kita dapat menggunakan model sebagai alat untuk memahami proses dan memprediksi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Dalam ilmu sistem pemahaman seperti itu dikenal dengan istilah mensimulasi perilkau sistem. Sistem dinamik merupakan metoda yang dapat menggambarkan proses, perilaku dan kompleksitas dalam sistem. Model yang berbasis sistem dinamik dapat digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan dan bahkan kebijakan.

Pendekatan sistem dengan menggunakan komputer, bertujuan memudahkan penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama dalam menghadapi masalah yang cukup luas dan kompleks yang mana banyak sekali peubah, data dan interaksi-interaksi yang mempengaruhi, seperti halnya dalam penelitian studi RTH di Kota Manado.

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah yang penting dan tepat. Teknik kuantitatif seperti persamaan regresi dan simulasi digunakan untuk mempelajari keterkaitan antar peubah dalam sebuah model (Eriyatno, 2003). Model dinamik mampu menelusuri jalur waktu dari peubah-peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan

20

kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata. Pendekatan sistem dalam suatu lingkungan dinamik, adalah suatu proses berkesinambungan, mencakup penyesuaian dan adaptasi melalui lintasan waktu.

Yang dimaksud adalah kondisi aktual atau sistem RTH yang ada di Kota Manado, yang terdiri atas komponen aktivitas sosial, aktivitas ekonomi, dan aktivitas fisik. Proses pembuatan model yang dibagi menjadi beberapa sub model bermaksud agar supaya lebih fokus dalam pembuatannya.

Dalam melakukan pendekatan sistem bisa dengan menggunakan komputer atau tanpa menggunakan komputer. Akan tetapi adanya fasilitas komputer memudahkan penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama bila menghadapi masalah yang cukup luas dan kompleks yang mana banyak sekali peubah, data dan interaksi-interaksi yang saling mempengaruhi (Eriyatno,2003).

Sistem Dinamik, konsep dasar sistem dinamik mengenalkan secara sederhana elemen-elemen dasar yang menyusun sebuah sistem yang bersifat dinamis, yang dilengkapi dengan langkah-langkah berpikir membangun model umum (generic model) mulai dari identifikasi gejala sampai menghasilkan struktur permasalahan untuk analisis

kebijakan. Dengan konstruksi berpikir sistem akan jelas ”dimana” batas hubungan antara sistem dengan lingkungan ; ”apa” komponen, unsur, dan cirinya, serta ”bagaimana”

interaksi keseluruhan di dalam dan ke luar sistem yang jadi perhatian.

Selanjutnya tentang pemodelan sistim dinamik dalam bentuk diagram komputer

dengan menggunakan bahasa perangkat lunak ”Stella version 8.0.” Penggunaan perangkat lunak komputer tersebut adalah sebagai ”alat” untuk memudahkan perumusan

interaksi dalam sistem yang rumit kedalam alur pemikiran yang konsisten agar dapat disimulasikan. Analisis sistem dinamik yang dapat digunakan untuk menangani kerumitan, perubahan, dan ketidakpastian dari sebuah sistem nyata, sehingga perlunya pembelajaran tentang proses dinamis secara holistik dalam membawa kesadaran berpikir sistemik yang kreatif dengan pandangan antisipatif kedepan.

Pemodelan dan Simulasi, model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Proses pembuatan model dimulai dengan adanya permasalahan pada sistem nyata, yang dilihat oleh pemodel dengan menggunakan sudut pandang tertentu tergantung pada nilai yang dianut,

pengetahuan dan pengalaman si pembuat model, sampai akhirnya tercipta suatu model. Model selanjutnya akan diuji keabsahannya dengan menggunakan data sampel sehingga dapat dihasilkan suatu model yang valid.

Pengembangan suatu model dapat dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan diantaranya, yaitu: (1) Elaborasi. Pengembangan model sebaiknya dimulai dari yang paling sederhana kemudian bertahap dielaborasi menjadi model yang representatif. Penyederhanaan permasalahan dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi yang diperlukan, sesuai dengan tujuan pembuatan modelnya. (2) Analogi. Pengembangan model dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teori-teori yang sudah dikenal luas. (3) Dinamis. Pengembangan model bukanlah suatu proses mekanis dan linier sehingga dalam tahap pengembangannya mungkin saja terdapat proses pengulangan.

Simulasi adalah tiruan dari sistem nyata yang dikerjakan secara manual atau komputer, yang kemudian diobservasi dan disimpulkan untuk mempelajari karakterisasi sistem (Suryani 2006). Simulasi didefinisikan sebagai sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau mempresentasikan perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer dengan menggunakan perangkat lunak tertentu (Suryani, 2006). Simulasi merupakan proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem, atau untuk membangun sistem baru sesuai dengan kinerja yang diinginkan (Suryani, 2006).

Manfaat dari model simulasi yakni merupakan tool yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang sulit untuk dipecahkan dengan model matematis biasa. Model simulasi sangat efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks untuk pemecahan analitis dari model tersebut. Penggunaan simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pihak manajemen dalam menyelesaikan suatu masalah. Simulasi model dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai skenario sebagai input. Berdasarkan variasi output yang dihasilkan dapat dipilih alternatif terbaik dari berbagai skenario yang merupakan input model tersebut. Dalam hal ini, model berfungsi sebagai alat bantu dalam menunjang pengambilan keputusan (Hartrisari, 2007).

3 METODOLOGI

Dokumen terkait