• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidik Mengikuti Sertifikasi Dosen

Dalam dokumen LAKIP Ditjen SDID 2015 6 Sept 2016 (Halaman 95-100)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Analisis Capaian Sasaran.................................. Error! Bookmark not defined

3.1.3. Pendidik Mengikuti Sertifikasi Dosen

Pada tahun 2015 ditargetkan output penyelenggaraan Talent Scouting bagi 229 orang, pelaksanaan output ini terealisasi bagi 229 orang, sehingga capaian fisik dari output ini adalah 100%.

Kendala pelaksanaan Talent Scouting adalah:

 Sosialisasi pelaksanaan kegiatan belum optimal;

 Rendahnya jumlah pendaftar calon peserta pelatihan;

 Periode pendaftaran yang singkat akibat re-organisasi Kemenristekdikti;

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk pelaksanaan kegiatan ini pada tahun selanjutnya adalah:

 Penyiapan agenda/penjadwalan pelatihan tahunan;

 Periode pendaftaran yang lebih panjang;

3.1.3. Pendidik Mengikuti Sertifikasi Dosen

Indikator Kinerja Sasaran Program Jumlah Pendidik Mengikuti Sertifikasi Dosen dijalankan oleh Direktorat Karier dan Kompetensi Sumberdaya Manusia. IKP ini dicapai melalui kegiatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penerima Tunjangan. Target dan capaian kegiatan ini diberikan dalam Tabel 16.

85 Tabel 16. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program 4

Sasaran Program Indikator Kinerja dan Kegiatan Target

Kinerja Capaian Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumberdaya Iptek dan Dikti

IKP 4 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi

dosen 8.000 Orang 10.736 134,2%

078 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Penerima Tunjangan 11.000 Orang 12.755 116,0%

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, capaian IKP 4 diberikan dalam Tabel 17. Terlihat bahwa jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen berfluktuasi sepanjang tahun 2011 s.d. 2015. Jumlah tersebut bergantung pada jumlah pendidik yang lulus proses sertifikasi dosen.

Tabel 17. Perbandingan Capaian IKP 4 (2011 – 2015)

IKP 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan IKP 4 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 18.432 13.963 6.374 5.893 10.736 Orang

IKP 4 dicapai melalui 1 kegiatan yaitu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penerima Tunjangan. Kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 output: Pendidik Penerima Tunjangan Profesi, Guru Besar Penerima Tunjangan Kehormatan, dan Tenaga Kependidikan Penerima Tunjangan. Penjelasan secara rinci mengenai capaian setiap kegiatan diuraikan dalam sub bab selanjutnya.

3.1.3.1. Jumlah Pendidik yang Mengikuti Sertifikasi Dosen

Program Sertifikasi Dosen merupakan penilaian kinerja dan bukti formal pengakuan terhadap profesionalisme pada jenjang pendidikan tinggi, sekaligus sebagai upaya meningkatkan mutu dan memperbaiki kesejahteraan dosen.

86

Tujuan diselenggarakan sertifikasi dosen antara lain untuk:

1) menilai profesionatisme dosen guna menentukan kelayakan dosen dalam melaksanakan tugas

2) melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi 3) meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan tinggi

4) meningkatkan kesadaran dosen terhadap kewajiban menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik terutama larangan untuk melakukan plagiasi.

Berdasarkan pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009, sertifikasi pendidik untuk dosen dilaksanakan melalui uji kompetensi guna memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi ini dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan penilaian pengalaman akademik dan profesional dengan menggunakan portofolio dosen. Penilaian portofolio dosen dilakukan untuk memberikan pengakuan atas kemampuan profesional dosen.

Penyelenggaraan sertifikasi dosen tahun 2015 secara prinsip tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yakni berbasis on-line dan integrasi data dosen. Pengembangan sistem informasi manajemen yang digunakan, dari tatalaksana penyelenggaraan sertifikasi dosen yang semula full-paper saat ini telah berbasis poper-less melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan tatalaksana Serdos terintegrasi juga dimaksudkan sebagai upaya memberikan edukasi nasional dalam menegakkan prinsip kejujuran dan akuntabilitas melalui penggunaan sistem sertifikasi secara online bagi sivitas akademika di perguruan tinggi.

Penilaian kontribusi dilakukan terhadap pengembangan tridharma dan kompetensi dasar dosen meliputi kompetensi sosial yang ditunjukkan oleh kemampuan berbahasa lnggris, potensi akademik, dan publikasi ilmiah. Khusus peserta serdos tahun 2015 yang mempunyai .jabatan akademik Lektor atau Lektor Kepala dapat menggunakan sertifikat Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik lnstruksional (PEKERTI) dan/atau Program Applied Aprooch (M) sebagai pilihan rekam jejak dan kemampuan dosen.

Adapun lingkup pelaksanaan sertifikasi dosen meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Penetapan dan pengesahan dosen yang disertifikasi (DYS) untuk setiap Perguruan Tinggi Pengusul (PTU) oleh Dikti

87

2. Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen (PTPS) untuk DYS dari setiap PTU oleh Dikti

3. Penilaian internal DYS oleh Penilai Persepsional (PP) di PTU 4. Penilaian eksternal DYS oleh Asesor (ASR) di PTPS

5. Pelaporan dan yudisium kelulusan DYS oleh PTPS bersama Dikti 6. Penerbitan Sertifikat Pendidik oleh PTPS bersama Dikti

Pada tahun 2015 ditargetkan yang akan lulus 8.000 orang pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen. Kemudian melalui proses revisi disediakan alokasi untuk mensertifikasi 18.000 orang. Pelaksanaan Serdos tahun 2015 dibagi menjadi 3 (tiga) gelombang pelaksanaan. Gelombang pertama telah diselesaikan per tanggal 27 September 2015. Dari 7.400 DYS gelombang 1 yang telah menyelesaikan portofolio, sebanyak 273 DYS tidak dapat diajukan untuk penilaian di PTPS karena skor TKBI dan/atau skor TKDA tidak lengkap. DYS yang belum dinilai pada gelombang 1 diikutkan sebagai D4 Serdos gelombang 2. Sehingga total DYS gelombang 1 berjumlah 7.127 orang. Dari 7.127 orang DYS, terdapat 5.086 orang yang lulus sertifikasi, 2.009 orang tidak lulus, dan 32 orang belum disimpulkan. DYS yang tidak lulus dapat mengikuti proses sertifikasi pada tahun 2016.

Setelah digabungkan dengan Gelombang 2 dan 3, total DYS untuk tahun 2015 berjumlah 20.247 orang. Dari DYS tersebut, terdapat 15.890 orang yang memenuhi persyaratan untuk penilaian. Dari 15.890 orang, terdapat 10.736 orang yang lulus sertifikasi dan 5.154 orang yang tidak lulus sertifikasi. Capaian kegiatan ini adalah 10.736 orang dari target 8.000 orang (134,2%).

Ketidaklulusan DYS antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa aspek sebagai berikut:

 Ditemukan kemiripan isian narasi DD dengan yang disusun oleh DYS lain;

 Ada satu isian butir DD atau lebih yang kosong;

 Tidak ditemukan bukti karya ilmiah yang dipublikasikan pada isian DD; dan

88

Beberapa kendala pada pelaksanaan sertifikasi dosen antara lain:

1. Asesor sampai dengan akhir penilaian belum melakukan finalisasi penilaian deskripsi diri, sehingga belum dapat disimpulkan kelulusannya. Permasalahan ini telah diselesaikan setelah tanggal 28 September 2015 jam 12.00.

2. DYS menyatakan akan menggunakan dokumen Pekerti/AA untuk menggantikan TKBI/TKDA, namun dokumen tidak diupload atau dokumen yang diupload tidak sesuai dan DYS tidak mengikuti TOEP atau TKDA dari PLTI. DYS yang bersangkutan dimasukkan lagi ke data D4 sesi 2 setelah melengkapi data yang belum ada.

3. DYS menyatakan akan menggunakan dokumen Pekerti/AA untuk menggantikan TKBI/TKDA, namun dokumen tidak diupload atau dokumen yang diupload tidak sesuai dan DYS mengikuti TOEP atau TKDA dari PLTI. DYS yang bersangkutan dimasukkan lagi ke data D4 sesi 2 setelah melengkapi data yang belum ada.

Berbagai kendala di atas berdampak pada menurunnya peserta program Sertifikasi Dosen yang memenuhi syarat.

Agar peningkatan mutu pendidikan tinggi sebagai tujuan Program Sertifikasi Dosen tercapai, maka tindak lanjutnya adalah:

 Dosen wajib meningkatkan dan mengembangkan profesionalismenya secara terus menerus, dan mengaplikasikannya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;

 Perguruan tinggi wajib memberikan akses kepada dosen terhadap sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, agar dosen dapat meningkatkan kompetensi dan mengembangkan profesionalismenya.

3.1.3.2. Guru Besar Penerima Tunjangan Kehormatan

Program pemberian tunjangan kehormatan bagi guru besar dijalankan melalui kegiatan penilaian angka kredit dosen. Penilaian angka kredit dosen dilakukan untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen. Kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian penghargaan pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen. Kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen merupakan bagian tidak terpisahkan dengan pengembangan karir dosen.

89

Pada tahun 2015 ditargetkan 3.000 orang dosen yang memperoleh kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen. Hingga bulan November 2015, telah disetujui kenaikan pangkat/ jabatan akademik dosen bagi 1.763 orang Lektor Kepala dan 256 orang Guru Besar (Total 2.019 orang). Sedangkan usulan kenaikan pangkat/jabatan akademik yang ditolak berjumlah 716 orang Lektor Kepala dan 269 orang Guru Besar. Sehingga capaian kegiatan ini baru 67,3%.

Beberapa kendala pelaksanaan program penilaian angka kredit dosen adalah sebagai berikut:

 Jumlah angka kredit tidak mencapai angka kredit yang dibutuhkan. Bagi dosen yang angka kredit nya masih kurang, diberi kesempatan untuk melengkapi dan menambahkan sesuai dengan kekurangan angka kreditnya (pada aturan lama, seluruh bidang A, B, C, dan D; sedangkan pada aturan baru hanya bidang penelitian saja) untuk dinilai dan ditetapkan ulang.

 Syarat khusus tidak dapat dilengkapi: tidak ada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi. Dosen tersebut diberi kesempatan untuk melengkapi dan menambahkan syarat khusus untuk dinilai dan ditetapkan ulang.

 Ditemukan beberapa karya ilmiah yang termasuk dalam kategori plagiasi. Perguruan tinggi harus melakukan klarifikasi dan validasi terhadap karya ilmiah yang dianggap plagiasi.

Berbagai kendala tersebut berdampak pada rendahnya angka penyetujuan usulan kenaikan pangkat/jabatan akademik. Sehingga perguruan tinggi perlu melakukan hal-hal yang terkait dengan:

 Perguruan tinggi melakukan pembinaan untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam rangka peningkatan karier dosen

 Perguruan tinggi lebih selektif dalam pengajuan berkas yang akan dinilai di pusat

Dalam dokumen LAKIP Ditjen SDID 2015 6 Sept 2016 (Halaman 95-100)

Dokumen terkait