• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti proses perubahan tingkah laku seseorang dalam hal usaha mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan latihan. Istilah pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dengan memberikan awalan ‘pe’ dan akhiran ‘kan’ yang mengandung arti pembuatan.40

Secara terminologi pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai agama di dalam masyarakat dan kebudayaan. Sedangkan menurut Mortimer J. Adler dalam bukunya yang dikutip oleh M. Arifin menyatakan pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik.41

Adapun pengertian agama yaitu sebuah proses mempersiapkan individu agar hidup secara sempurna. Sementara persiapan ini terdiri dari segi fisik atau jasmani, akal serta rohani.

Pengertian Islam menurut pemakaian bahasa: Islam berarti berserah diri kepada Allah, hal itu dipertegas dalam firman Allah berikut ini:                       

Artinya: “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa

40

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit., h. 204 41

yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (Ali Imran: 83)

Dalam Alquran kata tersebut digunakan sebagai tanda bagi ad-din

dan sistem agama yang untuk itu Allah mengutus Rasul-Nya, Muhammad SAW. Allah pun menjelaskan bahwa setiap orang yang mengambil dan mengikuti agama selain agama-Nya, walaupun yang diikutinya itu adalah agama samawi, dia tidak akan diterima sebagaimana tercantum dalam firman Allah:

        

Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam....” (Ali Imran: 19)

Dengan demikian Islam merupakan sistem Ilahi dan dengan sistem itulah Allah menentukan berbagai syariat. Allah menjadikan Islam sebagai sistem yang sempurna dan mencakup seluruh sistem kehidupan.42

Muhammad Daud Ali dalam bukunya Pendidikan Agama Islam

menjelaskan Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama

artinya patuh atau menerima, kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata mashdar salamat, dari kata itu juga terbentuk kata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan penyerahan diri.43

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa arti Islam adalah kedamaian, kesejahteraan, ketaatan, penyerahan diri dan kepatuhan.

42

Abdurrahman An Nahlawi, pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h. 24-25.

43

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 49.

Dengan demikian, pengertian kata Pendidikan dan Agama Islam masing-masing telah diuraikan jika digabungkan menjadi Pendidikan Agama Islam, maka pengertiannya adalah: menurut Zuhairini Pendidikan Agama Islam adalah “usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membentuk anak didik agar mereka hidup dengan ajaran agama Islam.”44

Dalam bukunya Abdul Majid memaparkan pengertian pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa (Kurikulum PAI, 3: 2002).45

Secara vertikal, seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU. RI. No. 2 Th. 1989) pasal 4 disebutkan: “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan Rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Dengan rumusan demikian jelas sekali bahwa pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai, keimanan dan ketaqwaan.46

44

Zuhairini, Methodhik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983), cet. 3, h. 27.

45

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 130

46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Dari beberapa pendapat di atas yakni tentang pendidikan agama Islam, maka penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical maupun horizontal.

b. Sifat-sifat dasar manusia

c. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan. d. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.47

Adapun dimensi kehidupan yang mengandung nilai ideal Islami dapat kita kategorikan ke dalam tiga macam sebagai berikut.

1) Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia. Dimensi nilai kehidupan ini mendorong kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan dunia ini agar menjadi bekal/sarana bagi kehidupan di akhirat.

2) Dimensi yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan di akhirat yang membahagiakan. Dimensi ini menuntut manusia agar tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan duniawi atau materi yang dimiliki, namun kemelaratan atau kemiskinan dunia harus diberantas, sebab kemelaratan duniawi

47

Al-Rasyid dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), h. 35-36

bisa menjadi ancaman yang menjerumuskan manusia kepada kekufuran.

3) Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan hidup duniawi dan ukhrawi. Keseimbangan dan keserasian antara kedua kepentingan hidup ini menjadi daya tangkap terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari berbagai gejolak kehidupan yang menggoda ketenangan hidup manusia, baik yang bersifat spiritual, sosial, kultural, ekonomis, maupun ideologis dalam hidup pribadi manusia.

Dimensi-dimensi nilai di atas merupakan sasaran idealitas Islami yang seharusnya dijadikan dasar fundamental dari proses kependidikan Islam.48

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu:

a. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan nasional.

b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi, dan perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga-tenaga peserta didik yang produktif dalam menemukan pertimbangan perubahan sosial dan ekonomi yang demikian dinamis.49

Dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pendidikan merupakan sarana untuk memelihara dan memperluas kebudayaan, nilai tradisi dan sosial serta mampu mendorong adanya perubahan atau inovasi melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill untuk meningkatkan

48

Muzayyin Arifin, op.cit., h. 108-109 49

mobilitas sosial dan kualitas sumber daya manusia yang berpendidikan.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pada uraian tentang pengertian dan tujuan ilmu pendidikan Islam di atas sesungguhnya telah tersirat adanya ruang lingkup ilmu pendidikan Islam. Untuk lebih jelasnya, ruang lingkup ilmu pendidikan Islam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

Pertama, teori-teori dan konsep-konsep yang diperlukan bagi perumusan desain pendidikan Islam dengan berbagai aspeknya: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan sebagainya. Teori-teori dan konsep-konsep tersebut dibangun dari hasil kajian yang ilmiah dan mendalam terhadap sumber ajaran Islam yang terdapat dalam Alquran dan As-Sunnah, serta dari berbagai disiplin ilmu yang relevan: sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, budaya, politik, hukum, etika, manajemen, teknologi canggih, dan sebagainya.

Kedua, teori dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan praktik pendidikan, yaitu memengaruhi peserta didik agar mengalami perubahan, peningkatan, dan kemajuan, baik dari segi wawasan, keterampilan, mental spiritual, sikap, pola pikir, dan kepribadiannya. Berbagai komponen keterampilan terapan yang diperlukan dalam praktik pendidikan, berupa praktik pedagogis, didaktik, dan metodik didasarkan pada teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu pendidikan Islam.50

Dokumen terkait