• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

E. Macam-Macam Pendidikan Akhlak

Secara etimologi, akhlaq mahmudah adalah akhlaq yang terpuji.

Mahmudah merupakan bentuk maf‟ul dari kata hamida, yang berarti

dipuji. Akhlaq mahmudah atau akhlaq terpuji disebut pula dengan akhlaq

al-karimah (akhlaq mulia), atau al-akhlak al-munjiyat (akhlaq yang

menyelematkan pelakunya).

Adapun mengenai pengertian akhlak mahmudah secara terminologi, para ulama berbeda pendapat. Berikut bebera pengertian akhlak mahmudah dari para ahli:

a. Menurut Al-Ghazali, “Akhlak terpuji merupakan sumber ketaatan dan kedekatan kepada Allah, sehingga mempelajari dan mengamalkannya merupakan kewajiban individual setiap muslim.”

b. Menurut Ibnu Qayyim, “Pangkal akhlak terpuji adalah ketundukan dan keinginan yang tinggi. Sifat-sifat terpuji, menurutnya berpangkal dari kedua hal tersebut. Ia memberikan gambaran tentang bumi yang tunduk pada ketentuan Allah.”

c. Menurut Abu Dawud As-Sijistani, “Akhlak terpuji adalah perbuatan yang disenangi, sedangkan akhlak tercela adalah perbuatan-perbuatan yang harus dihindari.”

Jadi yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah perilaku manusia yang baikdan disenangi menurut vdividu maupun sosial, serta sesuai dengan ajaran yang bersumber dari Tuhan.

Macam-macam Akhlak Mahmudah:

a. Ikhlas

Menurut bahasa, ikhlas berarti membersihkan atau memurnikan. Menurut istilah, yang dimaksud dengan ikhlas adalah beramal semata-mata mengaharap ridha Allah Swt.

b. Tawakal

Tawakal artinya berpasrah diri kepada Allah setelah melakukan upaya- upaya atau berikhtiar terlebih dahulu. Orang yang bertawakal kepada Allah adalah orang yang bekerja keras untuk menggapai apa yang diinginkannya dengan melakukan ikhtiar yang benar dan optimal serta mengikuti prosedur yang wajar, tetapi ia tetap meyakini bahwa keberhasilan usahanya ditentukan oleh Allah.

c. Syukur

Syukur ialah merasa senang dan berterima kasih atas nikmat yang Allah berikan. Hal ini tercermin dalam aktivitas atau amal orang yang memperoleh nikmat itu dalam beribadah kepada Allah. Imannya bertambah teguh dan semakin banyak berzikir kepada Allah.

d. Amanah

Dalam kehidupan sehari- hari, karakteristik orang jujur sering digambarkan sebagai orang yang tidak suka berbohong. Bias

dipercaya bertanggung jawab, dan gaya hidupnya lurus. Orang yang berakhlak amanah adalah orang yang selalu memelihara hak- hak Allah dan hak-hak manusia yang ada pada dirinya.

e. Sabar

Yang dimaksud dengan sabra adalah tahan menderita terhadap sesuatu yang tidak disenangi, dengan disertai sikap rida, ikhlas, dan berserah diri kepada Allah.65

2. Akhlak Tercela (Al-Akhlak Al Madzmumah)

Secara etimologi kata madzmumah berasal dari bahasa Arab yang artinya tercela. Oleh karena itu, akhlak madzmumah artinya akhlak tercela. Semua bentuk perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji, disebut akhlak tercela. Akhlak tercela merupakan tingka h laku yang tercela yang dapat merusak keimanan seseorang, dan menjatuhkan martabatnya sebagai manusia. Akhlak tercela juga menimbulkan orang lain merasa tidak suka terhadap perbuatan tersebut.

Akhlak tercela adalah perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah. Dengan demikian pelakunya mendapat dosa karena mengabaikan perintah Allah. Adapun dosa yang dilakukan oleh para pelakunya dikategorikan menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil.

Macam-macam akhlak tercela/madzmumah: 1. Akhlak tercela terhadap Allah

65

Did iek Ah mad Supadie, Sarjuni, Pengantar Studi Islam, (Jakarta : PT Raja Gra findo Persada, 2011), Cet I, hlm. 224-226

a. Syirik

Syirik didefenisikan sebagai sikap atau perbuatan menyamakan sesuatu dengan Allah, dalam hal- hal secara khusus hanya dimiliki Allah.

اللهاِب ُكا َرْش ْلْا يِتَّمُا ئَلَع ُفاَخَا اَم َف َوْخَا َّنِا

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas umatku, adalah menyekutukan Allah”.

b. Kufur

Kufur berarti mengingkari adanya Allah dan segala ajaran-Nya yang disampaikan oleh Nabi. Dalam hal ini mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah juga termasuk kufur.

c. Nifak

Nifak adalah menampakkan sikap, ucapan, dan perbuatan yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam hatinya. Dalam kata lain, nifak adalah menampakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di dalam hati. Firman Allah dalam Qs. At-Taubah :

ۡ

لٱ

َنۡوَهۡيَيَو ِرَهيُهۡلٱِة َنوُرُمۡأَي ِۚ ٖضۡعَب ۢوِّن مُه ُضۡعَب ُجَٰ َقِفَٰ َنُهۡلٱَو َنوُلِفَٰ َنُه

ُمُه َينِلِفَٰ َنُهۡلٱ انِإ ۚۡمُهَيِسَنَف َ اللَّٱ ْاوُسَن ۚۡمُهَيِدۡيَأ َنو ُضِتۡلَيَو ِفوُرۡعَهۡلٱ ِوَع

َنوُلِسَٰ َفۡلٱ

٦٧

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada

Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang-orang-orang yang fasik”.

d. Fasik

Fasik yaitu melupakan Allah. Orang yang fasik akan meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya. Firman Allah dalam Qs. Al-Hasyr ayat 19:

ۚۡمُه َسُفىَأ ۡمُهَٰى َسنَأَف َ اللَّٱ ْاو ُسَن َويِلَّٱَن ْاوُىو ُكَح ا لََّوَ

َنوُلِسَٰ َفۡلٱ ُمُه َمِئَٰٓ َلْوُأ

١٩

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada

Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik”.

2. Akhlak tercela terhadap keluarga

a. Melakuka penganiayaan terhadap fisik kedua orang tua.

b. Mencaci maki atau melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kedua orang tua.

c. Menelantarkan kedua orang tua.

d. Anak menjauhi kedua orang tua dan tidak mau menjenguk mereka. 3. Akhlak tercela terhadap diri sendiri

a. Bunuh diri

Membunuh diri dengan cara apapun, merupakan perbuatan yang dilarang Allah, haram hukunya dan termasuk dosa besar.\

b. Zina

Hubungan kelamin antara laki- laki dan perempuan di luar pernikahan yang sah.

4. Akhlak tercela dalam kehidupan bermasyarakat a. Membunuh

Membunuh adalah perbuatan yang menyebabakan hilangnya nyawa seseorang, hukunya haram dan termasuk dosa besar.

b. Menganiaya

Tindakan menganiaya orang dengan sengaja adalah perbuatan tercela dan merugikan orang lain. perbuatan tersebut merupakan perbuatan terkutuk dan dosa.

c. Mencuri

Mencuri berarti mengambil barang milik orang lain secara diam-diam. Menurut istilah Fiqh, mencuri adalah mengambil harta benda milik orang lain di tempat penyimpanan, secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi.

d. Merampok

Merampok atau merampas ialah mengambil harta orang lain dengan kekerasan atau ancaman senjata tajam.

5. Akhlak tercela lainnya a. Takabur (Sombong)

Takabur adalah sifat sombong dan membanggakan diri. Menurut Al-Ghazali seseorang bersikap takabur karena dirinya merasa besar dan memiliki beberapa kesempurnaan, baik berkaitan dengan agama atau dunia.

b. Hasad (Dengki)

Dengki merupakan perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah melihat sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki

oleh orang lain. dari perasaan tersebut, ia menyeb arkan berita bahwa yang dimiliki orang tersebut diperoleh dengan cara yang tidak sewajarnya.

c. Ghadab (Marah)

Ghadab atau marah, yaitu kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan oleh kesadarannya, sehigga menonjolkan sikap dan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.

d. Ghibah

Ghibah adalah menuturkan sesuatu yang berkaitan dengan orang lain, yang apabila hal itu didengar oleh orang yang bersangkutan, ia tidak menyukainya.

e. Riya‟ (Pamer)

Riya adalah memancing perhatian orang lain agar dinilai sebagai orang baik. Riya merupakan salah satu sifat tercela yang harus dibuang jauh-jauh dalam jiwa kaum muslimin.66

Dokumen terkait