BAB III BIOGRAFI KH. CHUMAIDI MI’ROJ
B. Pendidikan KH. Chumaidi Mi’roj
Kedalaman ilmu agama dari orang tua KH.Chumaidi Mi‟roj itulah merupakan sebuah dasar pendidikan agama yang membentuk
KH.Chumaidi Mi‟roj seperti sekrang ini. KH.Chumaidi Mi‟roj dilahirkan
dalam lingkungan yang sangat religius, olehnya tidak heran jika KH.
Chumaidi Mi‟roj terkenal sangat keras dalam mendidik anak-anaknya maupun mendidik murid-muridnya disekolah maupun santri-satrinya ketika dipondok dalam hal agama. Tentu saja hal itu bertujuan agar murid-murid dan santrinya taat terhadap agama, seimbang dalam menjalankan hidup serta berguna dalam masyarakatnta masing-masing.
KH. Chumaidi Mi‟roj mengawali pendidikanya di sekolah rakyat46 pada tahun 1949 dan lulus pada ahun 1955. Setelah lulus dari sekolah rakyat kemudian KH. Chumaidi Mi‟roj melanjutkan sekolahnya di Madrasah Futuiyyah47 atau biasa disebut MTS Futuiyyah pada tahun 1955.
46
Di zaman penjajahan Belanda, jenjang yang setara dengan SD adalah Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan Europeesche Lagere School (ELS) yang masing-masing didirikan sejak 1914 dan 1817. Bila kini waktu mengenyam pendidikan di SD hanya sampai enam tahun, di HIS dan ELS, murid harus menempuhnya selama tujuh tahun. Kemudian di masa penjajahan Jepang, disebut Sekolah Rakyat (SR). Barulah pasca-kemerdekaan, sebutan sekolah dasar (SD) diresmikan pada 13 Maret 1946.
47
Futuiyah adalah pondok pesantren dan juga yayasan yang didirikan oleh KH. Abdurrahman ibn Qosidi Haq pada tahun 1901 ini telah memainkan peran penting dalam memajukan dunia pendidikan masyarakat yang pada gilirannya turut berdampak pada perubahan sosial, politik ekonomi, hukum dan bidang strategis lainnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. esantren Futuhiyyah pada awalnya lebih masyhur dengan sebutan Pondok Suburan Mranggen. Hal ini disebabkan pada zaman dahulu pesantren umumnya didirikan tanpa diberi nama, kecuali disesuaikan dengan nama kampung atau desa di mana pesantren tersebut berdiri, seperti Pondok Serang, Pondok Lasem, Pondok Termas, dan tidak terkecuali
32
MTS Futuhiyyah juga memiliki pondok pesantren, sehingga KH.
Chumaidi Mi‟roj juga mondok di pesantren ini. Di pondok pesantren ini
KH. Chumaidi Mi‟roj bertemu dengan banyak muridd dari berbagai
kalangan dan juga dari berbagai daerah di Indonesia. Tidaklah heran karana pondok pesantren Futuhiyyah sangatlah terkenal di Mranggen dengan alumni-alumninya dan juga kontribusi pondok terhadap
masyarakat Mranggen kusunya. KH. Chumaidi Mi‟roj menyelesaikan
pendidikan Mtsnya selama 3 tahun dan lulus pada tahun 1958.
KH. Chumaidi Mi‟roj terlihat sangat menonjol dalam sisi ke
ilmuanya dari pada teman-temannya yang lain. Kecerdasan KH. Chumaidi
berkembang sangat pesat sehingga KH. Chumaidi Mi‟roj menjadi murid
yang sangat disayang oleh guru-gurunya karna kecerdasanya dan juga
ketekunannya. Karna ketekunannya inilah KH. Chumaidi Mi‟roj sudah
bisa membaca kitab-kitab kuning. Setelah menyelesaikan sekolah
Madrasah tsanasiyah KH. Chumaidi Mi‟roj melanjutkan pendidikanya di
Pesantren Futuhiyyah yang terletak di Desa Suburan Mranggen. Nama Futuhiyyah sendiri baru muncul sekitar tahun 1927 atas usul K.H Muslih Abdurrahman saat kakaknya yakni K.H Ustman Abdurrahman mendirikan madrasah atas perintah dan persetujuan dari K.H Abdurrahman selaku ayahnya yang sekaligus sebagai pengasuh utama. Sebelum KH. Muslih wafat, beliau sempat pula memperbaiki manajemen Pesantren Futuhiyyah dengan membentuk Badan Penyelenggaraan Pesantren Futuhiyyah, termasuk madrasah dan sekolah, dengan bentuk yayasan. Adapun kegiatan pendidikan yang dikelola Pesantren Futuhiyyah meliputi pendidikan keagamaan dan umum, pendidikan itu antara lain sebagai berikut: 1). Taman Pendidikan al-Quran (TPA); 2). Taman Kanak-Kanak (TK) masyitoh; 3). Madrasah Ibtidaiyah (MI); 4). Madrasah Tsanawiyah 1 (MTS 1) (putra) dan MTS 2 (putri); 5). Madrasah Aliyah 1 (MA 1) (putra) dan MA 2 (putri); 6). Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP); 7). Sekolah Menengah Umum (SMU); 8). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
33
sekolah Pendidikan Guru Agama atau PGA.48 Hal yang melatar belakangi
KH. Chumaidi Mi‟roj adalah kurangnya guru di Indonesia paska
kemerdekaa. Sehingga KH. Chumaidi Mi‟roj mengambil pedidikan guru
agama dengan tujuan agar menjadi seorang guru agama sesui dengan proyeksi departemen agama dan di angkat menjadi PNS atau pegawai negeri sipil49.
KH. Chumaidi Mi‟roj menyelesaikan pendidikan PGA dalam waktu lima tahun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah
dan lulus pada tahun 1962. Setelah lulus dari PGA KH. Chumaidi Mi‟roj
meneruskan pendidikanya di pondok pesantren saranng untuk menimba ilmu agama lebih banyak lagi, selama di pondok pesantren sarang KH.
Chumaidi Mi‟roj belajar sangan rajin tentang agama, sama seperti yang ia
lakukan ketika masih dipondok pesantren Futuhiyyah. Setelah merasa cukup dengan ilmu agama yang ian pelajari selama dipondok pesantren sarang, KH. Chumaidi Mi‟roj lalu pulang kerumah dan mulai membantu
48
PGA atau pendidikan gru agama adalah sekolah yang didirikan karna kurangnya guru di Indonesia pasca kemerdekaan. Awal Sejarah Pendidikan Guru (Pasca Kemerdekaan).
Kekurangan guru awal kemerdekaan (setelah pengakuan kedaulatan 1949) ditutup dengan tenaga PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa), di samping merekrut mahasiswa sebagai guru di
Indonesia, mereka juga mengajar di Malaysia. Tahun 1954 Mohamad Yamin selaku menteri P&K saat itu menciptakan lembaga pendidikan guru pada tingkat Pendidikan Tinggi (di samping SGB/ SGA/ SGO untuk tingkat SD, SMP). Lembaga ini disebut Perguruan Tinggi Pendidikan Guru. http://www.smkn1bjs.sch.id/pengajaran/item/3-sejarah-singkat-pendidikan-guru.html. Diakses pada 2 september 2018.
49
https://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri di akses pada 1 september 2018
Pegawai negeri sipil adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi jabatan tugas lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku
34
ayahnya mengajar anak-anak kampung dusun gading setiap habis mahrib. Ilmu-ilmu yang di ajarkan KH. Chumaidi Mi‟roj adalah ilmu-ilmu dasar dalam berwudhu,melakukan gerakan-gerakan sholat serta dalam membaca Al-Quran atau dalam hal ini Tajwid50.
Pada tahun 1966 KH. Chumaidi Mi‟roj mengikuti ujian UGA51 yang diadakan oleh kementrian agama. Karenan kecerdasanya KH.
Chumaidi Mi‟roj lulus dalam ujian ini lalu KH. Chumaidi Mi‟roj di
angkat menjadi pegawai negeri sipil, dan menjadi guru di sekolah
madrasaha ibtida‟iyah jauharotul ulum yang ada di Mranggen. Setelah menjadi guru agama KH. Chumaidi Mi‟roj masih ingin melanjutkan
pendidikanya yang lebih tinggi, kemudian ia masuk di Universitas Nahdlatul Ulama, yang saat itu masih bercabang di Futuhiyyah
mranggen.akan tetapi KH. Chumaidi Mi‟roj dalam perjalannannya
mengenyam pendidikan di UNU hanya sampai pada semester enam saja.
Hal ini disebabkan KH. Chumaidi Mi‟roj harus lebih fokus dalam
Mengemban tugas mengajar di Madrsah Ibtida‟iyah52
Jauharotul Ulum
dusun Gading, yang saat itu KH. Chumaidi Mi‟roj menjabat sebagai kepala sekolah Madrsah Ibtida‟iyah atau sekarang yang biasa disebut
50
https://belajar-tobat.blogspot.com/2014/12/pengertian-tajwid-dan-macam-macam-tajwid.html diakses pada 3 september 2018
Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran
51
. UGA atau Ujian Guru Agama adalah satu ujian masuk menjadi guru yang diadakan kementrian agama guna menambah kekurangan guru paska kemerdekaan 1945
52 Madrasah ibtida‟iyah adalah jejang sekolah dasar yang setara dengan sekolah dasar (SD) hanay saja perbedaan terletak pada mata pelajaran agama yang jauh lebih banyak terdapat di
35
dengan MI. Selain menjadi kepala sekolah KH. Chumaidi Mi‟roj juga
mengabdikan dirinya dipondok pesantren yang diasuh oleh bapakya yang terletak tidak jauh dari lokasi sekolah ia mengajar.
Sepeninggal ayahnya, disela-sela ia menjadi guru madrasah
ibtida‟iyah, KH. Chumaidi Mi‟roj juga menjadi pemimpin penerus pondok pesantren tareqat yang dibangun oleh ayahnya. KH. Chumaidi Mi‟roj juga menjadi imam masjid dan imam dalam ibadaah tareqat. Berkat santri-santri yang banyak dari berbagai daerah, menjadikan KH. Chumaidi Mi‟roj
semakain terkenal diluar kecamatan mranggen. Hingga ahirnya KH.
Chumaidi Mi‟roj juga menerima tawaran untuk mengisi pengajian-pengajian diluar desa candisari, maupun diluar kecamatan mranggen.
Dalam satu kesempatan ketika KH. Chumaidi Mi‟roj mengisi
pengajian di dusun Karangboyo53 kecamatan marnggena. KH. Chumaidi
Mi‟roj lebih sering membawakan materi-materi tengtang ketauhitan54. Yaitu tentang keyakinan dalam bertuhan, hal ini didasari karena masyarakat setempat yang saat itu banyak yang baru memeluk agama islam. Sehingga dengan materi-meteri ketauhidtan yang ia bawakan diharapkan mampu menambah semangat dalam keyakinan, beribadah serta menjalankan kewajiban agamannya. Masyarakatpun sangat antusias dalam
53
. Wawancara dengan ahmad solikun pada tanggal 23 agustus 2018 jam 07:15 WIB Karangboyo adalah salah satu dusun yang terdapat di desa cadisari, yang kebanyakan masyarakatnya baru memeluk agama islam.
54
https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid diakses pada 2 september 2018
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Dalam pengamalannya ketauhidan dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.
36
mengikuti pengajian, hal ini terlihat dalam setiap pengajian masyarakat yang datang begitu banyak.55