• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami apa yang dialami oleh informan berkaitan dengan persepsi, pengetahuan, motivasi, tindakan

dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode kualitatif yaitu berupa pengamatan, wawancara dan studi kepustakaan29. Sementara itu etnografi adalah pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaandengan tujuan memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan grafein yang berarti menulis, lukisan, gambaran. Oleh karena itu, etnografi juga bisa dipahami sebagai deskripsi tentang suatu suku bangsa menyangkut struktur, adat istiadat, dan kebudayaannya. Tujuan etnografi adalah memahami pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli (native’s point of view), sehingga data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Peneliti bertugas membuat pelukisan mendalam yang menggambarkan kejamakan struktur-struktur konseptual yang kompleks, termasuk asumsi-asumsi yang tidak terucap dan yang dianggap sebagai kewajaran mengenai kehidupan30

29

Lexy, J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Rev.ed: Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) Hal 6

30

Chris Barker. Cultural Studies: Teori dan Praktik, Terj, Nurhadi. Yogyakarta : Kreasi

Wacana 2006. Hal 46

.

Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tempat ini dipilih karena memanfaatkan ekosistem hutan mangrove dalam mengembangkan pariwisata serta melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya.

Untuk mendapatkan data-data yang mendukung dilapangan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1.5.1 Teknik Observasi

Observasi adalah tindakan untuk meneliti suatu gejala tindakan atau peristiwa atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dengan observasi maka kita dapat mengamati gambaran sosial budaya. Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Adapun observasi yang dilakukan peneliti disini adalah observasi partisipasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Dalam melakukan observasi partisipasi, peneliti mengamati secara langsung dan merasakan apa yang ada dalam masyarakat tersebut. Peneliti juga berusaha sedekat mungkin membangun

rapport31dengan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari di desa

wisata. Peneliti turut serta di lapangan, misalnya ikut terlibat dalam kegiatan produksi hasil mangrove, penjualan ikan di tempat pelelangan ikan di dalam kawasan ekowisata, pengelolaan manajemen operasional dan lain-lain.

31

Rapport adalah hubungan antara peneliti dan informan yang sudah begitu dekat seolah tidak ada jarak antara keduanya

1.5.2 Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu penelitian. Wawancara (interview) dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari informan dengan cara bertanya langsung dan bertatap muka (face to face32

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara mendalam (indept

interview). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data secara akurat dan

mendalam. Wawancara mendalam akan dilakukan terhadap beberapa informan kunci. Informan kunci merupakan orang yang dianggap penting yang tahu tentang pengelolaan ekowisata tersebut serta kepada pemangku kepentingan terhadap keberadaan tempat wisata tersebut. Adapun informan kunci tersebut meliputi Ketua Kelompok Muara Bambai, Manajer Unit Wisata serta Kepala Desa Sei Nagalawan. Adapun alasan peneliti menetapkan ketiga informan diatas menjadi informan kunci berkaitan dengan kedudukan strategis mereka dalam sistem pengelolaan ekowisata. Ketua Kelompok Muara Baimbai Bang Tris merupakan informan yang telah terlibat dalam pengembangan kawasan ekowisata sejak pertama kali mangrove mulai ditanam. Beliau merupakan orang yang terlibat dari awal proses penanaman hutan mangrove sampai menjadi kawasan ekowisata. Selain Bang Tris, saya juga menetapkan Ibu Jumiati sebagai informan kunci karena beliau menjabat sebagai Manajer Unit Wisata sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan ekowisata harus berkoordinasi dengan beliau. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu wanita penggerak yang

).

32

menggerakan masyarakat setempat untuk menanam mangrove saat kawasan pantai Sei Nagalawan dalam kondisi rusak. Informan kunci terakhir saya adalah pihak Kepala Desa yang diwakili oleh Sekretaris desa yang cukup mengetahui tentang Sei Nagalawan serta permasalahan didalamnya.

Adapun penetapan informan ini mengaju pada pedoman metode etnografi James Spradley dimana terdapat lima syarat yang disarankan Spradley untuk memilih informan yang baik, yaitu: (1) enkulturasi penuh, (2) keterlibatan langsung, (3) suasana budaya yang tidak dikenal, (4) waktu yang cukup, (5) non- analitis33

1.5.3 Analisis Data

Untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan, peneliti akan mengumpulkan data kepustakaan sebagai data sekunder. Data kepustakaan dapat diperoleh melalui buku, majalah, surat kabar dan tulisan dari berbagai media. Selain itu peneliti akan menggunakan alat bantu kamera sebagai alat dokumentasi visual untuk melengkapi data observasi dan wawancara. Peneliti juga akan menggunakan alat lain seperti tape recorder, buku dan pulpen untuk mencatat hal- hal penting dalam wawancara.

Analisis data merupakan suatu proses pengaturan data yang diorganisasikan dalam suatu bentuk atau kategori (Moleong, 2006). Analisis data

33

James Spradley. Metode Etnografi. Terj. Misbah. Yogyakarta : Tiara Wacana, 2006.

dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan diperoleh dari lapangan. Dalam hal ini data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Data dapat diperoleh dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data. Disini, Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi partisipasi dan wawancara mendalam terhadap informan di lokasi ekowisata mangrove. Selain itu data juga diperoleh melalui studi kepustakaan yang berkaitan dengan pengelolaan ekowisata mangrove berbasis masyarakat. Data yang dihasilkan kemudian dikategorisasikan berdasarkan kategori kategori yang telah dipersiapkan. Hasil analisis data tersebut kemudian akan dideskripsikan dan dijelaskan dalam laporan hasil akhir penelitian dalam bentuk skripsi.

Dokumen terkait