• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2.1. Analisis Univariat

Analisi univariat dilakukan terhadap tiap variabel penelitian. Pada analisis ini akan menghasilakan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel yang berhubungan dengan kejadian leukemia anak di Yayasan Hematologi Yasmia Semarang.

Adapun variabel-variabel yang dianalisis dalam analisis univariat yaitu jenis kelamin, urutan lahir, berat anak lahir, usia ibu saat melahirkan, usia ayah saat ibu melahirkan, riwayat keguguran pada ibu, riwayat pemberian ASI pada anak, paparan radiasi sutet, dan perilaku merokok orang tua.

4.2.1.1. Distribusi Sampel Menurut Umur Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan umur. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Sampel Menurut Umur Anak

No Umur Kasus Kontrol N % N % 1 0-5 tahun 20 64,5 20 64,5 2 6-15 tahun 8 25,8 8 25,8 3 16-18 tahun 3 9,7 3 9,7 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 20 sampel (64,5%) berumur 0-5 tahun, 8 sampel (25,8%) berumur 6-15 tahun, dan 3 sampel (9,7%) berumur 16-18 tahun, dari 31 sampel kontrol

sebanyak 20 sampel (64,5%) berumur 0-5 tahun, 8 sampel (25,8%) berumur 6-15 tahun, dan 3 sampel (9,7%) berumur 16-18 tahun.

4.2.1.2. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan jenis kelamin. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Anak No Jenis Kelamin Anak

Kasus Kontrol

N % N %

1 Laki-laki 20 64,5 18 58,1

2 Perempuan 11 35,5 13 41,9

Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 20 sampel (64,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 11 sampel (35,5%) berjenis kelamin perempuan, dari 31 sampel kontrol 18 sampel (58,1%) berjenis kelamin laki-laki dan 13 sampel (41,9 %) berjenis kelamin perempuan.

4.2.1.3. Distribusi Sampel Menurut Urutan Lahir Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan urutan lahir anak. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan urutan lahir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Sampel Menurut Urutan Lahir

No Urutan Lahir Anak Kasus Kontrol

N % N %

1 Pertama 16 51,6 15 48,4

2 Kedua 6 19,4 6 19,4

3 Ketiga dan seterusnya 9 29,0 10 32,3

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 16 sampel (51,6%) anak lahir pertama, 6 sampel (19,4%) anak lahir kedua, dan 9 sampel (29,0%) anak lahir ketiga dan seterusnya, dari 31 sampel kontrol 15 sampel (48,4%) anak lahir pertama, 6 sampel (19,4%) anak lahir kedua dan 10 sampel (32,3%) anak lahir ketiga dan seterusnya.

4.2.1.4. Distribusi Sampel Menurut Berat Anak Lahir

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan berat anak lahir. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan berat anak lahir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Sampel Menurut Berat Anak Lahir

No Berat Lahir Anak Kasus Kontrol

N % N %

1 < 2.500 gr 8 25,8 3 4,8

2 2.500-3.499 gr 10 32,3 22 35,5

3 ≥ 3.500 gr 13 41,9 6 9,7

Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 8 sampel (25,8%) berat anak lahir < 2.500 gr, 10 sampel (32,3%) berat anak lahir 2.500-3.499 gr, dan 13 sampel (41,9%) berat anak lahir ≥ 3.500 gr, dari 31 sampel kontrol 3 sampel (4,8%) berat anak lahir < 2.500 gr, 22 sampel sampel (35,5%) berat anak lahir 2.500-3.499 gr dan 6 sampel (9,7%) berat anak lahir ≥ 3.500 gr.

4.2.1.5. Distribusi Sampel Menurut Usia Ibu saat Mengandung Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan usia ibu saat mengandung anak. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan usia ibu saat mengandung anak dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Sampel Menurut Usia Ibu saat Mengandung Anak No Usia Ibu saat

Melahirkan Kasus Kontrol N % N % 1 < 20 tahun 0 0 0 0 2 20-34 tahun 24 77,4 25 80,6 3 ≥ 35 tahun 7 22,6 6 19,4 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 0 sampel (0%) usia ibu saat mengandung anak < 20 tahun, 24 sampel (77,4%) usia ibu saat mengandung anak 20-34 tahun, dan 7 sampel (22,6%) usia ibu mengandung anak ≥ 35 tahun, dari 31 sampel kontrol 0 sampel (0%) usia ibu saat mengandung anak < 20 tahun, 25 sampel (80,6%) usia ibu saat mengandung anak 20-34 tahun, dan 6 sampel (19,4%) usia ibu saat mengandung anak ≥ 35 tahun.

4.2.1.6. Distribusi Sampel Menurut Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan usia ayah saat ibu mengandung anak. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan usia ayah saat ibu mengandung anak dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Sampel Menurut Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak No Usia Ayah saat Ibu

Melahirkan Kasus Kontrol N % N % 1 <20 tahun 0 0 0 0 2 20-34 tahun 22 71,0 22 71,0 3 ≥ 35 tahun 9 29,0 9 29,0 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 0 sampel (0%) usia ayah saat ibu mengandung anak < 20 tahun,

22 sampel (71,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak 20-34 tahun, dan 9 sampel (29,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak ≥ 35 tahun, dari 31 sampel kontrol 0 sampel (0%) usia ayah saat ibu mengandung anak < 20 tahun, 22 sampel (71,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak 20-34 tahun, dan 9 sampel (29,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak ≥ 35 tahun.

4.2.1.7. Distribusi Sampel Menurut Riwayat Keguguran pada Ibu

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan riwayat keguguran pada ibu. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan riwayat keguguran pada ibu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Distribusi Sampel Menurut Riwayat Keguguran pada Ibu No Riwayat Keguguran Ibu Kasus Kontrol N % N % 1 Tidak Pernah 14 45,2 24 77,4 2 Pernah 17 54,8 7 22,6 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 14 sampel (45,2%) tidak mempunyai riwayat keguguran pada ibu dan 17 sampel (35,5%) mempunyai riwayat keguguran pada ibu, dari 31 sampel kontrol 24 sampel (77,4%) tidak mempunyai riwayat keguguran pada ibu dan 7 sampel (22,6%) mempunyai riwayat keguguran pada ibu.

4.2.1.8. Distribusi Sampel Menurut Riwayat pemberian ASI pada Anak

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan riwayat pemberian ASI pada anak. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan riwayat pemberian ASI pada anak dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8. Distribusi Sampel Menurut Riwayat pemberian ASI pada Anak No Riwayat Pemberian ASI Anak Kasus Kontrol N % N % 1 Diberikan 13 41,9 24 77,4 2 Tidak Diberikan 18 58,1 7 22,6 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 13 sampel (41,9%) anak diberikan ASI dan 18 sampel (58,1%) anak tidak diberikan ASI, dari 31 sampel kontrol 24 sampel (77,4%) anak diberikan ASI dan 7 sampel (22,6%) anak tidak diberikan ASI.

4.2.1.9. Distribusi Sampel Menurut Paparan Radiasi Sutet

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan paparan radiasi sutet. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan paparan radiasi sutet dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9. Distribusi Sampel Menurut Paparan Radiasi Sutet No Riwayat Paparan Radiasi Kasus Kontrol N % N % 1 Terpapar 28 90,3 30 96,8 2 Tidak Terpapar 3 9,7 1 3,2 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 28 sampel (90,3%) anak terpapar radiasi dan 3 sampel (9,7%) anak tidak terpapar radiasi, dari 31 sampel kontrol 30 sampel (96,8%) anak terpapar radiasi dan 1 sampel (3,2%) anak tidak terpapar radiasi.

4.2.1.10. Distribusi Sampel Menurut Penggunaan Insektisida Rumah Tangga

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan penggunaan insektisida rumah tangga. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel

berdasarkan penggunaan insektisida rumah tangga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Distribusi Sampel Menurut Penggunaan Insektisida Rumah Tangga No Riwayat Penggunaan Insektisida RT Kasus Kontrol N % N % 1 Iya 23 74,2 13 41,9 2 Tidak 8 25,8 18 58,1 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 23 sampel (74,2%) menggunakan insektisida rumah tangga dan 8 sampel (25,8%) tidak menggunakan insektisida rumah tangga, dari 31 sampel kontrol 13 sampel (41,9%) menggunakan insektisida rumah tangga dan 18 sampel (58,1%) tidak menggunakan insektisida rumah tangga.

4.2.1.11.Distribusi Sampel Menurut Perilaku Merokok Orang Tua

Berdasarkan penelitian, diperoleh distribusi data sampel berdasarkan perilaku merokok orang tua. Untuk lebih jelas, karakterstik sampel berdasarkan perilaku merokok orang tua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11. Distribusi Sampel Menurut Perilaku Merokok Orang Tua No Perilaku Merokok Orang Tua Kasus Kontrol N % N % 1 Merokok 24 77,4 9 29,0 2 Tidak Merokok 7 22,6 22 71,0 Jumlah 31 100,00 31 100,00

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 24 sampel (77,4%) mempunyai orang tua dengan perilaku merokok dan 7 sampel (22,6%) tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok, dari 31 sampel kontrol 9 sampel (29,0%) mempunyai perilaku orang tua dengan

merokok dan 22 sampel (71,0%) tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok.

4.2.2. Analisi Bivariat

4.2.2.1. Hubungan antara Jenis Kelamin Anak dengan Kejadian Leukemia

Anak

Tabel 4.12. Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Leukemia Anak

Jenis Kelamin

Anak

Kejadian Leukemia Anak

Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Laki-laki 20 64,5 18 58,1 38 100 0,602 0,762 0,273-2,122 Perempuan 11 35,5 13 41,9 24 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 20 sampel (64,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 11 sampel (35,5%) berjenis kelamin perempuan, dari 31 sampel kontrol 18 sampel (58,1%) berjenis kelamin laki-laki dan 13 sampel (41,9 %) berjenis kelamin perempuan.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,602 (> α 0,05), yang artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin anak dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.2. Hubungan antara Urutan Lahir Anak dengan Kejadian Leukemia

Anak

Tabel 4.13. Tabulasi Silang antara Urutan Lahir dengan Kejadian Leukemia Anak

Urutan Lahir Anak

Kejadian Leukemia Anak

Total p value Kasus Kontrol N % N % N % Pertama 16 51,6 15 48,4 31 100 0,958 Kedua 6 19,4 6 19,4 12 100 Ketiga/Lebih 9 29,0 10 32,3 19 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 16 sampel (51,6%) anak lahir pertama, 6 sampel (19,4%) anak lahir kedua, dan 9 sampel (29,0%) anak lahir ketiga dan seterusnya, dari 31 sampel kontrol 15 sampel (48,4%) anak lahir pertama, 6 sampel (19,4%) anak lahir kedua dan 10 sampel (32,3%) anak lahir ketiga dan seterusnya. Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,958 (> α 0,05), yang artinya tidak ada hubungan antara urutan lahir anak dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.3. Hubungan antara Berat Anak Lahir dengan Kejadian Leukemia

Anak

Tabel 4.14. Tabulasi Silang antara Berat Anak Lahir dengan Kejadian Leukemia Anak

Berat Anak Lahir

Kejadian Leukemia Anak

Total p value Kasus Kontrol N % N % N % < 2.500 gram 8 25,8 3 4,8 11 100 0,009 2.500 - 3.499 gram 10 32,3 22 35,5 32 100 ≥ 3.500 gram 13 41,9 6 9,7 19 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 8 sampel (25,8%) berat anak lahir < 2.500 gr, 10 sampel (32,3%) berat anak lahir 2.500 - 3.499 gr, dan 13 sampel (41,9%) berat anak lahir ≥ 3.500 gr, dari 31 sampel kontrol 3 sampel (4,8%) berat anak lahir < 2.500 gr, 22 sampel (35,5%) berat anak lahir 2.500 - 3.499 gr dan 6 sampel (9,7%) berat anak lahir ≥ 3.500 gr.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,009 (< α 0,05), yang artinya ada hubungan antara berat anak ketika lahir ≥ 3.500 gram dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.4. Hubungan antara Usia Ibu saat Mengandung Anak dengan

Kejadian Leukemia Anak

Tabel 4.15. Tabulasi Silang antara Usia Ibu saat Mengandung Anak dengan Kejadian Leukemia Anak

Usia Ibu saat Mengandung Anak Kejadian Leukemia Anak Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % ≤ 20 tahun 0 0 0 0 0 0 0,755 1,215 0,375-4,141 21 - 34 tahun 24 77,4 25 80,6 49 100 ≥ 35 tahun 7 22,6 6 19,4 13 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 0 sampel (0%) usia ibu saat mengandung anak < 20 tahun, 24 sampel (77,4%) usia ibu saat mengandung anak 20-34 tahun, dan 7 sampel (22,6%) usia ibu saat mengandung anak ≥ 35 tahun, dari 31 sampel kontrol 0 sampel (0%) usia ibu saat mengandung anak < 20 tahun, 25 sampel (80,6%) usia ibu saat mengandung anak 20-34 tahun, dan 6 sampel (19,4%) usia ibu saat mengandung anak ≥ 35 tahun.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,755 (> α 0,05), yang artinya tidak ada hubungan antara usia ibu saat mengandung anak dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.5. Hubungan antara Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak dengan

Kejadian Leukemia Anak

Tabel 4.16. Tabulasi Silang antara Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak dengan Kejadian Leukemia Anak

Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak Kejadian Leukemia Anak Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % ≤ 20 tahun 0 0 0 0 0 0 1,000 1,000 0,334-2,994 21 - 34 tahun 22 71,0 22 71,0 44 100 ≥ 35 tahun 9 29,0 9 29,0 18 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 0 sampel (0%) usia ayah saat ibu mengandung anak < 20 tahun, 22 sampel (71,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak 20-34 tahun, dan 9 sampel (29,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak ≥ 35 tahun, dari 31 sampel kontrol 0 sampel (0%) usia ayah saat ibu mengandung anak < 20 tahun, 22 sampel (71,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak 20-34 tahun, dan 9 sampel (29,0%) usia ayah saat ibu mengandung anak ≥ 35 tahun.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 1,000 (> α 0,05), yang artinya tidak ada hubungan antara usia ayah saat ibu mengandung anak dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.6. Hubungan antara Riwayat Keguguran pada Ibu dengan Kejadian

Leukemia Anak

Tabel 4.17. Tabulasi Silang antara Riwayat Keguguran pada Ibu dengan Kejadian Leukemia Anak

Riwayat Keguguran Ibu Kejadian Leukemia Anak Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Tidak Pernah 14 45,2 24 77,4 38 100 0,009 4,163 1,386-12,503 Pernah 17 54,8 7 22,6 24 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 14 sampel (45,2%) tidak mempunyai riwayat keguguran pada ibu dan 17 sampel (35,5%) mempunyai riwayat keguguran pada ibu, dari 31 sampel kontrol 24 sampel (77,4%) tidak mempunyai riwayat keguguran pada ibu dan 7 sampel (22,6%) mempunyai riwayat keguguran pada ibu.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,009 (< α 0,05), yang artinya ada hubungan antara riwayat keguguran pada ibu dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio (OR) sebesar 4,163. Hal ini berarti ibu yang mempunyai riwayat keguguran memiliki peluang 4,163 kali lebih besar untuk anak menderita leukemia dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat keguguran. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95% CI (95% Confidence Interval) sebesar 1,386-12,503, yang artinya ada hubungan yang kuat antara riwayat keguguran pada ibu dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.7. Hubungan antara Riwayat Pemberian ASI pada Anak dengan

Kejadian Leukemia Anak

Tabel 4.18. Tabulasi Silang antara Riwayat Pemberian ASI pada Anak dengan Kejadian Leukemia Anak

Riwayat Pemberian

ASI Anak

Kejadian Leukemia Anak

Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Tidak diberikan 13 41,9 24 77,4 37 100 0,004 4,747 1,575-14,312 Diberikan 18 58,1 7 22,6 25 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 13 sampel (41,9%) anak diberikan ASI dan 18 sampel (58,1%) anak tidak diberikan ASI, dari 31 sampel kontrol 24 sampel (77,4%) anak diberikan ASI dan 7 sampel (22,6%) anak tidak diberikan ASI.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,004 (< α 0,05), yang artinya ada hubungan antara riwayat pemberian ASI pada anak dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio (OR) sebesar 4,747. Hal ini berarti anak yang tidak diberikan ASI memiliki peluang 4,747 kali lebih besar untuk menderita leukemia dibandingkan dengan anak yang diberikan ASI. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95% CI (95% Confidence Interval) sebesar 1,575-14,312, yang artinya ada hubungan yang kuat antara riwayat pemberian ASI pada anak dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.8. Hubungan antara Paparan Radiasi Sutet dengan Kejadian

Leukemia Anak

Tabel 4.19. Tabulasi Silang antara Paparan Radiasi Sutet dengan Kejadian Leukemia Anak Paparan Radiasi Kejadian Leukemia Anak Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Tidak terpapar 28 90,3 30 96,8 58 100 0,612 3,214 0,316-32,741 Terpapar 3 9,7 1 3,2 4 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 28 sampel (90,3%) anak terpapar radiasi dan 3 sampel (9,7%) anak tidak terpapar radiasi, dari 31 sampel kontrol 30 sampel (96,8%) anak terpapar radiasi dan 1 sampel (3,2%) anak tidak terpapar radiasi.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji alternatif uji chi square yaitu uji Fisher menunjukkan bahwa nilai p value 0,612 (> α 0,05), yang artinya tidak ada hubungan antara paparan radiasi sutet dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.9. Hubungan antara Penggunaan Insektisida Rumah Tangga dengan

Kejadian leukemia Anak

Tabel 4.20. Tabulasi Silang antara Penggunaan Insektisida Rumah Tangga dengan Kejadian Leukemia Anak

Penggunaan Insektisida

RT

Kejadian Leukemia Anak

Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Iya 23 74,2 13 41,9 26 100 0,010 0,251 0,086-0,736 Tidak 8 25,8 18 58,1 36 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 23 sampel (74,2%) menggunakan insektisida rumah tangga dan 8

sampel (25,8%) tidak menggunakan insektisida rumah tangga, dari 31 sampel kontrol 13 sampel (41,9%) menggunakan insektisida rumah tangga dan 18 sampel (58,1%) tidak menggunakan insektisida rumah tangga.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,010 (< α 0,05), yang artinya ada hubungan antara pemakaian insektisida rumah tangga dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio (OR) sebesar 0,251. Hal ini berarti orang yang menggunakan insektisida rumah tangga memiliki peluang 0,251 kali lebih besar untuk anak menderita leukemia dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan insektisida rumah tangga. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95% CI (95% Confidence Interval) sebesar 0,086-0,736, yang artinya ada hubungan yang kuat antara penggunaan insektisida rumah tangga dengan kejadian leukemia anak.

4.2.2.10. Hubungan antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian

Leukemia Anak

Tabel 4.21. Tabulasi Silang antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian Leukemia Anak

Perilaku Merokok Orang Tua Kejadian Leukemia Anak Total p value OR 95% CI Kasus Kontrol N % N % N % Merokok 24 77, 4 9 29,0 29 100 0,000 0,11 9 0,038-0,375 Tidak Merokok 7 22, 6 22 71,0 33 100 Jumlah 31 50 31 50 62 100

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 24 sampel (77,4%) mempunyai orang tua dengan perilaku merokok dan 7 sampel (22,6%) tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok, dari 31

sampel kontrol 9 sampel (29,0%) mempunyai orang tua dengan perilaku merokok dan 22 sampel (71,0%) tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok.

Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,000 (< α 0,05), yang artinya ada hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio (OR) sebesar 0,119. Hal ini berarti anak dengan orang tua memiliki perilaku orang tua merokok memiliki peluang 0,119 kali lebih besar untuk menderita leukemia dibandingkan dengan anak dengan orang tua tidak memiliki perilaku merokok. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95% CI (95% Confidence Interval) sebesar 0,038-0,375, yang artinya ada hubungan yang kuat antara perilaku orang tua merokok dengan kejadian leukemia anak.

Dokumen terkait