• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. HIPOTESIS PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan atau field research yaitu dengan meneliti langsung pada objek yang akan diteliti.

Yang akan diteliti adalah Nasabah PT. Pegadaian (persero) Cabang Pembantu (CP) Bondowoso. Penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Sampel terdiri atas subjek penelitian yang menjadi sumber data terpilih dari hasil teknik penyampelan (teknik sampel).33

Populasi dari penelitian ini adalah nasabah di PT. Pegadaian (persero) Cabang Pembantu (CP) Bondowoso.

33 Ibid, 138.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.34

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Alasan Peneliti menggunakan simple ramdom sampling karena peneliti mengambil sampel dari populasi dengan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pembantu (CP) Bondowoso.

Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

Keterangan:

n= Ukuran Sampel N= Ukuran Populasi

E= persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 10%35

34 Ibid., 81.

35 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), 146.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni pada nasabah PT. Pegadaian (persero) Cabang Pembantu (CP) Bondowoso.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan mempelajari data – data yang diperoleh melalui buku – buku, literature, jurnal, dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keshalihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur

atau diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti.36

Adapun rumusan yang digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus korelasi. Hasil rhitung kita dibandingkan dengan rtabel di mana df = n-2 dengan signifikan 5%. Jika rtabel<rhitung maka valid dan sebaliknya.37

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah di anggap baik.

Reliabilitas dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama (konsisten).38

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja. Alat ukur mengukur reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama – sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alpa >0,60 maka reliabel dan sebaliknya.39

c. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang diantaranya adalah terhindar dari

36 Riduwan, Adun Rusyana dan Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), 194.

37 V. Wiratna Sujarweni. SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015), 192.

38 Riduwan, Adun Rusyana dan Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17,0, 194.

39 V. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, 192.

adanya multikolinieritas, auokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas.

1) Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi terdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan terdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Nilai residual terstandarisasi yang berdistribusi normal jika digambarkan dengan bentuk kurva akan membentuk gambar lonceng (bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga. Berdasarkan pengertian uji normalitas disini tidak dilakukan per variabel (univariate) tetapi hanya terdapat nilai residual terstandarisasiya (multivariate).

Cara untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan Noralitas Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting. Jika data normal

maka garis yang menggambarkan data sesunggunya akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya.40

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada kolerasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi terbentu terdapat kolerasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.41

Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflatn Factor) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier. untuk menguji multikolinier dengan melihat nilai TOL da VIF dengan menggunkan SPSS.42 3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastsitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedostisitas.

40 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi Dengan Spss, (Yogyakarta: CV. A badi Offset, 2011), 69.

41 Ibid, 81.

42 Ibid, 90.

Untuk mendeteksi adanya masalah heteoskedastisitas dapat digunakan metode analisis grafik. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot dimana sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standardized sedangkan sumbu vertikal menggambaran nilai Residual Standardized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah hteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk.43

d. Uji Hipotesis 1) Analisis Uji F

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F ini juga sering disebutsebagi uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikatatau tidak. Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan niai F hitung dengan F tabel dengan derajat bebas: df: α, (k-1), (n-k). Untuk menghitung besarnya nilai F hitung digunakan formula berikut:

43 Ibid, 95.

F = / (k-1) 1 - / (n-k) Keterangan : F = nilai F hitung

= koefesien determinasi k = jumlah variabel

n = jumlah pengamatan (ukuran sampel) 2) Analisis Uji t

Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan nilai t tabel. Untuk menghitung besarnya nilai t hitung digunakan rumus berikut:

= bj Sbj Keterangan : t = nilai t hitung bj = koefisien regresi

Sbj = kesalahan baku koefisien regresi44

44 Ibid, 61-62.

3) Penetapan Tingkat Signifikansi

Penetapan hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95 karena tingkat signifikansi itu yang umum digunakan.

e. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liniear berganda merupakan teknik analisis regresi yang dapat digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Y = α + β1 + β2 X2 + β1 + ……..+ βn + є Keterangan:

Y = Variabel Dependen α = Konstanta

β = Koefisien Variabel Independen X = Variabel Independen

Є = Error45

f. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Bahwa adalah koefisien determinasi yakni suatu nilai yang menggambarkan total variasi dari Y (variabel terikat) dari suatu persamaan regresi. Nilai koefisien determinasi yang besar

45 Hengky Latan, Analisis Multivariate: Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), 84.

menunjukkan bahwa regresi tersebut mampu dijelaskan secara besar pula.

Pada intinya, koefisien determinasi mengukur berapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Untuk menentukan nilai koefisien determinasi dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square.46

Dokumen terkait