METODOLOGI PENELITIAN
C. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui sebab-akibat dengan cara meneliti hubungan antara variabel x dan y. Penelitian kuantitatif di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menguji teori-teori dengan menunjukkan hubungan antar variabel (2007:23). Penelitian kuantitatif memiliki beberapa jenis penelitian yaitu penelitian survey, penelitian koparatif, penelitian studi korelasional, dan penelitian eksperimen (Sugiyono, 2007: 7).
Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu jenis penelitian di mana peneliti dapat mengetahui apakah variabel x berpengaruh terhadap variabel y. Penelitian eksperimen adalah memanipulasi atau merekayasa, mengatur mengontrol atau mengendalikan situasi alamiah menjadi situasi artifisial/ buatan. Dalam penelitian ini di lakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan
perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol (Hasnunidah, 2017: 11). Sedangkan menurut Sukmadinata penelitian eksperimen merupakan untuk menguji hubungan sebab-akibat dari suatu atau beberapa hal atau variabel. Penelitian eksperiman merupakan pendekat penelitian yang cukup khas hal ini diperlihatkan oleh dua hal, pertama menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat (2016: 194). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat dari suatu atau beberapa variabel. Penelitian eksperimen dapat mengetahui apakah variabel x berpengaruh terhadap variabel y. Dalam penelitian ini yang menjadi pengaruh adalah layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training dan variabel yang dipengaruhi adalah kepercayaan diri siswa, artinya yang menjadi variabel bebas diberi simbol (X) adalah konseling kelompok dengan teknik assertive training, sedangkan variabel terikat dengan simbol (Y) yaitu kepercayaan diri siswa. Dengan demikian ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Suatu penelitian tentu harus ada suatu objek yang akan dijadikan sebagai objek atau sasaran dalam penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 117). Populasi merupakan sekelompok besar individu yang mempunyai karakteristik Layanan konseling kelompok
Teknik Assertive Training (X)
Kepercayaan Diri Siswa (Y)
yang sama atau dapat berupa sekelompok elemen atau kasus, baik individual, objek, atau peristiwa yang berhubungan dengan kriteria spesifik (Hasnunidah, 2017: 78). Maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.I di SMPN 1 Pariangan yang memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Tabel 3.1
Hasil Pengukuran Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII.I di SMPN 1 Pariangan (Keseluruhan)
No Kelas interval Kategori F %
1. 172-204 Sangat tinggi 3 14,29% 2. 139-171 Tinggi 6 28,57% 3. 106-138 Sedang 5 23,81% 4. 73-105 Rendah 7 33,33% 5. 40-72 Sangat rendah - - Jumlah 21 100%
Unutuk lebih jelas berikut ini akan peneliti jelaskan hasil pengukura kepercayaan diri siswa yang menjadi populasi dari penelitian ini:
Tabel 3.2
Populasi Kepercayaan Diri siswa Hasil Pre-test Kepercayaan Diri Keseluruhan
No Responden Skor Kategori
1. Responden 1 105 Rendah
2. Responden 2 95 Rendah
3. Responden 3 160 Tinggi
4. Responden 4 138 Sedang
5. Responden 5 110 Sedang
6. Responden 6 175 Sangat tinggi
7. Responden 7 177 Sangat tinggi
8. Responden 8 101 Rendah 9. Responden 9 159 Tinggi 10. Responden 10 156 Tinggi 11. Responden 11 90 Rendah 12. Responden 12 147 Tinggi 13. Responden 13 95 Rendah 14. Responden 14 99 Rendah 15. Responden 15 126 Sedang 16. Responden 16 167 Tinggi
17. Responden 17 176 Sangat tinggi
19. Responden 19 115 Sedang
20. Responden 20 135 Sedang
21. Responden 21 155 Tinggi
Jumlah 2766
Rata-rata 131,7 Sedang
Berdasarkan data keseluruhan di atas yang menjadi populasi dari penelitian ini dapat kita ketahui ada 21 siswa kelas VIII. I SMPN 1 Pariangan yang mengisi angket tentang kepercayaan diri. Dari hasil Pre-test kepercayaan diri siswa diperoleh jumlah secara keseluruhan 2766 dengan rata-ratanya 131,7 poin berada pada kategori sedang. Artinya kepercayaan diri siswa secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Selanjutnya secara klasifikasi tingkatan masing-masing dapat dirinci pada tabel berikut ini:.
1. Sampel
Sampel diperlukan dalam penelitian, penelitian kuantitatif tidak dapat berlangsung jika tidak ditentukan sampel mana yang akan diteliti, karena tidak mungkin peneliti meneliti semua populasi karena itu akan membutuhkan biaya dan waktu yang lama, maka dari itu peneliti dapat mengambil sampel yang dapat diwakili populasi. Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dengan demikian, penelitian tersebut hanya melibatkan sebagian individu (sampel) yang dipilih dari sekelompok (populasi) untuk menjadi subyek. Hasil penelitian terhadap kelompok individu yang menjadi sampel tersebut juga berlaku bagi individu lain yang termasuk dalam kelompok populasi. Oleh karena itu tidak semua individu dalam populasi dilibatkan, maka perlu adanya proses pemilihan sampel dari populasi. Pemilihan sampel disebut juga sampling (Hasnunidah, 2017: 79).
Adapun teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik purposive sampling atau memilih sampel dengan teknik bertujuan. Sugiyono menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (2013 : 85). Kemudian Sukardi
menyatakan teknik memilih sampel yang termasuk nonprobabilitas memilih sampel dengan dasar bertujuan. Teknik ini disebut purposive sampling, karena untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak didasarkan pada tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan profesional yang dimiliki oleh si peneliti dalam usahanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti memilih beberapa siswa sebanyak 21 orang dengan ciri-ciri dan kriteria yang bermasalah dalam kepercayaan diri, yang mana siswa yang terpilih tersebut yang di jadikan sampel penelitian. Disini peneliti mengambil sampel menggunakan purposive sampling untuk kelas VIII.I dikarenakan disarankan oleh guru BK di SMP N 1 Pariangan
Menurut Prayitno “pembentukan kelompok dari sekumpulan (calon) peserta (terdiri atas 8-10 orang), sehingga memenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok” (2012:130).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dipahami yang menjadi data kelompok penelitian atau menjadi kelompok eksperimen dalam penelitian ini dengan memberikan skala kepercayaa diri kepada seluruh siswa kelas VIII.I SMPN 1 Pariangan dan yang menjadi sampel yaitu siswa yang mempunyai kepercayaan diri sedang dan rendah. Adapun siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 10 orang siswa sebagaimana tergambar pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Responden Skor Kategori
1. Responden 1 105 Rendah 2. Responden 2 95 Rendah 3. Responden 3 138 Sedang 4. Responden 4 110 Sedang 5. Responden 5 101 Rendah 6. Responden 6 90 Rendah 7. Responden 7 95 Rendah 8. Responden 8 99 Rendah 9. Responden 9 126 Sedang 10. Responden 10 85 Rendah Jumlah 1044 Rata-rata 104,4 Rendah