METODOLOGI PENELITIAN
E. Pengembangan Instrumen
1. Validasi Dan Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penelitian yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur). Valid berati instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Beberapa karakteristik dari validitas yaitu: pertama, validitas sebenarnya menunjuk kepada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada instrumennya. Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Kedua, validitas menunjukkan sesuatu derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi, sedang atau rendang, bukan valid dan tidak valid. Ketiga, validitas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak berlaku umum (Sukmadinata, 2016: 228).
Ada beberapa validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan kriteria.
1) Validitas isi
Menurut Noor Validitas isi memastikan bahwa skla item-item telah cukup memasukan sejumlah item-item yang representative dalam mencerminan dominan konsep, dengan kata lain validitas adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan (2011:133). Menurut Sukardi validitas isi adalah derajad dimana sebuah tes mengukur cakupan stubstansi yang ingin di ukur.
Cara mengetahui apakah suatu instrumen memiliki validitas isi atau tidak dapat dilakukan dengan membandingkan isi instrument dengan komponen-komponen yang harus di ukur. Apabila instrumen telah mencakup komponen-komponen yang harus di ukur secara representative, artinya intrumen telah memiliki validitas isi dan begitu sebaliknya (Nurkanca, 1993: 232). Menurut Purwanto (2009: 120) pengujian validitas isi dapat dilakukan menggunakan satu dari tiga metode yaitu menelaah butir instrumen, meminta pertimbangan ahli, dan analisis korelasi butir soal.
Berdasarkan kutipan di atas skala dalam penelitian ini mempunyai validitas isi apabila pernyataan skala untuk mengukur perubahan kepercayaan diri benar benar menggambarkan apa yang ingin di ukur validitasnya. Validitas isi ditegakkan pada telaah dan revisi butir pernyataan, berdasarkan pendapat dan penelaah pembimbing (Sisrazeni, S.Psi. I., M.Pd dan Dr. Irman, S.Ag.,M.Pd). selain pembimbing peneliti juga meminta pendapat para ahli untuk memvalidasi instrumen yang telah disusun, yaitu ibuk Dra. Hadiarni M.Pd.,Kons sebagai validator dari instrumen penelitian ini.
2) Validitas konstruk
Validitas konstruk dilakukan dengan cara meminta penilaian dari ahli setelah kisi-kisi angket di buat dengan berlandasrkan pada teori. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sugiyono “untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat para ahli (judgetmen experts)” (2007:177). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan di ukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungki para ahli akan
memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total.
Secara teknis pengujian validitas konstruk dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan item-item pernyataan/pertanyaan yang dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi intrumen itu maka penguji validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2007:182).
Berdasarkan pendapat di atas validitas konstruk merupakan semua yang mencakup yang berhubungan dengan instrumen yang akan di teliti atau kisi-kisi. Validitas konstruk dapat dilakukan dengan penyusunan kisi-kisi dari variabel yang akan diteliti. Validitas instrumen dilakukan dengan cara:
a) Penyusunan instrumen berdasarkan teori dan pernyataan penelitian sehingga instrumen yang dibuat diharapkan dapat mengungkapkan masalah kepercayaan diri siswa.
b) Berkonsultasi dengan dosen pembimbing yaitu Sisrazeni, S.Psi. I., M.Pd dan Dr. Irman, S.Ag.,M.Pd
c) Berkonsultasi dengan validator yaitu ibuk Dra. Hadiarni M.Pd.,Kons
Tabel 3.5
Hasil Validasi Konstruk Kepercayaan diri No Item Penilaian No Item Penilaian
1 Valid dengan revisi 21 Valid dengan revisi 2 Valid dengan revisi 22 Valid dengan revisi 3 Valid dengan revisi 23 Valid dengan revisi 4 Valid dengan revisi 24 Valid dengan revisi 5 Valid dengan revisi 25 Valid dengan revisi 6 Valid dengan revisi 26 Valid dengan revisi 7 Valid dengan revisi 27 Valid dengan revisi 8 Valid dengan revisi 28 Valid dengan revisi 9 Valid dengan revisi 29 Valid dengan revisi 10 Valid dengan revisi 30 Valid dengan revisi 11 Valid dengan revisi 31 Valid dengan revisi 12 Valid dengan revisi 32 Valid dengan revisi
13 Valid dengan revisi 33 Valid dengan revisi 14 Valid dengan revisi 34 Valid dengan revisi 15 Valid dengan revisi 35 Valid dengan revisi 16 Valid dengan revisi 36 Valid dengan revisi 17 Valid dengan revisi 37 Valid dengan revisi 18 Valid dengan revisi 38 Valid dengan revisi 19 Valid dengan revisi 39 Valid dengan revisi 20 Valid dengan revisi 40 Valid dengan revisi
Validitas konstruk dengan menggunakan pendapat para ahli yaitu Dra. Hardiani M.Pd., Kons, sedangkan untuk menguji validitas item menggunakan program SPSS 20. Adapun hasil validitasnya adalah:
Berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. Apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan perbedaan kegiatan atau perilaku individu berkenaan dengan aspek yang diukur.
3) Validitas kriteria
Berkenaan dengan tingkat ketepatan instrumen mengukur segi yang akan diukur dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan instrumen lain yang menjadi kriteria (2016: 229).
b. Relibilitas
Instrumen yang reliabilitas adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali hasil datanya tetap sama. Sukardi mengemukakan suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila “tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur”. (2003 : 127). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan reliabilitas secara konsisten memberi hasil ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2013 : 130). Adapun hasil uji reliabilitas skala campuran tentang kepercayaan diri menggunakan SPSS 20.
Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,968 40
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa hasil uji reliabilitas dengan perhitungan SPSS 20 adalah 968. Artinya skala kepercayaan diri siswa menunjukkan hasil yang reliabel dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data penelitian.