• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

Metode Klassen Tipology digunakan untuk mengetahui pengelompokkan sektor ekonomi dalam Kabupaten Batu Bara menurut struktur pertumbuhannya. Dengan menggunakan Matrix Klassen dapat dilakukan empat pengelompokkan sektor dengan memanfaatkan laju pertumbuhan dan nilai kontribusi. Tabel 4.4. menyajikan hasil pengolahan data pada Lampiran 3, yaitu berupa rata-rata laju pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Batu Bara Tahun 2007-2010.

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara adalah sektor industri dan pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pertanian. Untuk pertumbuhan rata- rata, paling besar ditunjukkan oleh sektor jasa-jasa, kemudian diikuti sektor pengangkutan dan komuniakisi, dan sektor bangunan. Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan rata-rata paling kecil, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Tabel 4.4. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Batu Bara Tahun 2007-2010

No Sektor Batu Bara Sumatera Utara

Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Kontribusi Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Kontribusi

(Si) (Ski) (S) (Sk) 1 Pertanian 3.54 15.91 5.24 23.97 2 Pertambangan dan Penggalian 3.38 0.12 5.80 1.21 3 Industri dan Pengolahan 4.97 52.42 3.82 23.26

4 Listrik, Gas dan Air 4.89 0.65 4.33 0.75

5 Bangunan 5.40 1.80 7.30 6.64

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 3.03 23.83 6.41 18.39

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 6.70 2.21 8.95 9.20

8 Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 5.31 1.40 10.16 6.83

9 Jasa-jasa 6.82 1.66 7.78 9.78

Sumber : Data Lampiran 1 - 6 diolah

Selain itu, secara Provinsi sektor-sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor yang menyumbangkan kontribusi rata-rata paling kecil, yaitu sektor listrik, gas dan air minum, dan sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan rata-rata Provinsi Sumatera Utara paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Sementara sektor indutri pengolahan memiliki pertumbuhan paling kecil.

Selanjutnya, melalui data pada Tabel 4.4. dapat diklasifikasikan sektor PDRB Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010 berdasarkan Tipologi Klassen sebagaimana tercantum pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Klasifikasi sektor PDRB Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010 berdasarkan tipologi klassen

Kuadran I Kuadran II

dengan pesat (developed sektor) si > s dan ski > sk

si < s dan ski > sk

Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Kuadran III Kuadran IV

Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sektor)

si > s dan ski < sk

Sektor relatif tertinggal (underdeveloped sektor)

si < s dan ski < sk Sektor listrik, gas dan air bersih Sektor Pertanian

Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Bangunan

Sektor Pengangkutan dan komunikasi Sektor Keuangan, persewaan dan Jasa Sektor Jasa-jasa

Sumber : Data diolah berdasarkan Tabel 4.4.

Sesuai hasil analisis pada Tabel 4.5 terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara, menunjukkan sektor indutri pengolahan yang dapat dikategorikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat. Sektor maju tapi tertekan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang tergolong ke dalam sektor potensial untuk berkembang adalah sektor lsitrik, gas dan air. Hasil analisis menunjukkan terdapat enam sektor di Kabupaten Batu Bara tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa- jasa.

4.2.2. Analisis location quotient (LQ)

Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi dalam PDRB yang dapat digolongkan ke dalam sektor basis dan non basis. LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di Kabupaten Batu Bara terhadap besarnya peranan sektor tersebut di tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Nilai LQ > 1 berarti bahwa peranan suatu sektor di Kabupaten lebih dominan dibandingkan sektor di tingkat Provinsi dan sebagai petunjuk bahwa Kabupaten surplus akan produk sektor tersebut. Sebaliknya bila nilai LQ < 1 berarti peranan sektor tersebut lebih kecil di Kabupaten dibandingkan peranannya di tingkat Provinsi.

Nilai LQ dapat dikatakan sebagai petunjuk untuk dijadikan dasar untuk menentukan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Karena sektor tersebut tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di dalam daerah, akan tetapi dapat juga memenuhi kebutuhan di daerah lain atau surplus.

Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Batu Bara dari kurun waktu tahun 2007-2010 pada Lampiran 7 dicantumkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil perhitungan indeks location quotient (LQ) Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010

No Sektor 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

1 Pertanian 0.6733 0.6664 0.6664 0.6732 0.6698 2 Pertambangan dan Penggalian 0.0977 0.0968 0.0999 0.0998 0.0986

3 Industri Pengolahan 2.1935 2.2843 2.3519 2.3996 2.3073

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.8620 0.8768 0.8895 0.8926 0.8802 5 Bangunan 0.2687 0.2677 0.2686 0.2714 0.2691

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.3216 1.3109 1.2789 1.2628 1.2936

7 Pengangkutan dan Komunikasi 0.2340 0.2343 0.2349 0.2332 0.2341 8 Keuangan dan Jasa 0.2079 0.1941 0.1965 0.1925 0.1978 9 Jasa-jasa 0.1661 0.1652 0.1677 0.1707 0.1674

Sumber : Data diolah Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.6 dari hasil perhitungan indeks Location Quotient PDRB Kabupaten Batu Bara selama periode pengamatan tahun 2007-2010, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor basis dan non basis, dimana menunjukkan bahwa terdapat dua sektor basis di Kabupaten Batu Bara, yaitu: sektor indutri pengolahan

dengan LQ rata-rata sebesar 2,3073, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan LQ rata-rata sebesar 1,2936. Hal ini menunjukkan sektor indutri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara.

Meskipun sektor basis merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara, akan tetapi peran sektor non basis tidak dapat diabaikan begitu saja, karena dengan adanya sektor basis akan dapat membantu pengembangan sektor non basis menjadi sektor basis baru. 4.2.3. Analisis shift share

Analisis Shift Share digunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara dikaitkan dengan perekonomian daerah yang menjadi referensi, yaitu Provinsi Sumatera Utara. Analisis Shift Share dalam penelitian ini menggunakan variabel pendapatan, yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara.

Pertumbuhan PDRB total (Y) dapat diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share, yaitu:

a. Komponen National Share (PS) adalah banyaknya pertambahan PDRB Kabupaten Batu Bara seandainya pertumbuhannya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara selama periode studi.

b. Komponen Proportional Shift (P), mengukur besarnya net shift Kabupaten Batu Bara yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor PDRB Kabupaten Batu Bara

yang berubah. Apabila P (+), artinya sektor perekonomian tumbuh lebih cepat di Kabupaten Batu Bara dan apabila P (-), berarti sektor perekonomian tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara.

c. Komponen Differential Shift (D). Komponen ini mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh oleh sektor-sektor tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di Kabupaten Batu Bara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional intern. seperti sumber daya

yang baik akan mempunyai Differential Shift Component positif (D > 0),

sebaliknya apabila secara lokasional tidak menguntungkan akan mempunyai

Differential Shift Component yang negatif (D < 0).

Analisis penentuan sektor ekonomi strategis dan memiliki keunggulan untuk dikembangkan dengan tujuan untuk memacu laju pertumbuhan Kabupaten Batu Bara. Untuk mengetahui sektor spesialisasi daerah serta pertumbuhannya digunakan komponen national Shre (PS), Proportional Shift (P), dan Differential Shift (D). Hasil perhitungan analisis shift share PDRB Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010 pada Lampiran 8 dicantumkan pada Tabel 4.7 sampai dengan Tabel 4.9.

Tabel 4.7. Hasil perhitungan national share Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010

No Sektor E E

r,i,t-n N,t/EN,t-n ( c ) NS

(a) (b) (a) x (b) (c ) – (a)

1 Pertanian 1043.90 1.1891 1241.3243 197.4199 2 Pertambangan dan Penggalian 7.81 1.1891 9.2837 1.4765 3 Industri Pengolahan 3366.71 1.1891 4003.4114 636.7017 4 Listrik, Gas dan Air Minum 41.45 1.1891 49.2925 7.8395

5 Bangunan 114.54 1.1891 136.1978 21.6609

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1577.62 1.1891 1875.9689 298.3537 7 Pengangkutan dan Komunikasi 138.05 1.1891 164.1589 26.1078 8 Keuangan dan Jasa 90.83 1.1891 108.0026 17.1767

9 Jasa-jasa 103.71 1.1891 123.3241 19.6134

Jumlah 6484.61 10.7021 7710.9644 1226.3501

Sumber : Kabupaten Batu Bara Dalam Angka Tahun 2008-2011, diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 banyaknya pertambahan PDRB Kabupaten Batu Bara seandainya pertumbuhannya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara selama periode studi menunjukkan nilai positif, dimana sektor industri pengolahan memberikan hasil yang terbesar yaitu 636.7017 dan yang terendah dari sektor pertambangan dan penggalian yaitu 1,4765.

Tabel 4.8. Hasil perhitungan proportional shift (P) Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010

No Sektor E E

r,i,t-n N,I,t/EN,I, t-n E N,t/EN,t-n ( d ) P

(a) (b) (c) (b) - (c) (a ) x (d) 1 Pertanian 1043.90 1.1685 1.1891 -0.0206 -21.5532 2 Pertambangan dan

Penggalian 7.81 1.1396 1.1891 -0.0495 -0.3864 3 Industri Pengolahan 3366.71 1.1054 1.1891 -0.0837 -281.7121 4 Listrik, Gas dan Air

Minum 41.45 1.1807 1.1891 -0.0084 -0.3477 5 Bangunan 114.54 1.2297 1.1891 0.0406 4.6515 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1577.62 1.1932 1.1891 0.0041 6.4581 7 Pengangkutan dan Komunikasi 138.05 1.2818 1.1891 0.0926 12.7884 8 Keuangan dan Jasa 90.83 1.3087 1.1891 0.1196 10.8595 9 Jasa-jasa 103.71 1.2463 1.1891 0.0572 5.9328

Jumlah 6484.61 10.8540 10.7021 0.1519 -263.3092

Sumber : Kabupaten Batu Bara Dalam Angka Tahun 2008-2011, diolah

Berdasarkan Tabel 4.8 pertumbuhan komponen proportional Kabupaten Batu Bara selama periode tahun 2007-2010 ada yang bernilai negatif dan positif. Nilai P positif, berarti sektor perekonomian tumbuh lebih cepat di Kabupaten Batu Bara. Sebaliknya apabila nilai P negatif, berarti sektor perekonomian tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara.

Sektor-sektor yang memiliki nilai komponen pertumbuhan proporsional positif, yaitu sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor-sektor yang mempunyai nilai komponen pertumbuhan proporsional negatif, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor listrik, gas dan air.

Tabel 4.9. Hasil perhitungan differential shift (D) Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010 No Sektor E E r,i,t N,I,t/E E N,I, t-n r,i,t-n ( d ) D (a) (b) (c) (b) x (c) (a ) – (d) 1 Pertanian 1169.63 1.1685 1043.90 1219.7711 -50.1438 2 Pertambangan dan Penggalian 8.71 1.1396 7.81 8.8973 -0.1858 3 Industri Pengolahan 3904.26 1.1054 3366.71 3721.6993 182.5569 4 Listrik, Gas dan Air

Minum 48.60 1.1807 41.45 48.9449 -0.3402 5 Bangunan 136.46 1.2297 114.54 140.8493 -4.3894 6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 1724.84 1.1932 1577.62 1882.4270 -157.5823 7 Pengangkutan dan

Komunikasi 169.07 1.2818 138.05 176.9473 -7.8729 8 Keuangan dan Jasa 105.50 1.3087 90.83 118.8621 -13.3593 9 Jasa-jasa 127.41 1.2463 103.71 129.2569 -1.8474

Jumlah 7394.49 10.8540 6484.61 7447.6552 -53.1642

Sumber : Kabupaten Batu Bara Dalam Angka Tahun 2008-2011, diolah

Berdasarkan Tabel 4.9 Nilai Differential Shift (D) sektor perekonomian Kabupaten Batu Bara selama periode tahun 2007-2010 ada yang positif dan negatif. Nilai D positif, berarti bahwa terdapat sektor ekonomi Kabupaten Batu Bara memiliki nilai potensi lokal lebih besar. Sedangkan nilai D negatif, berarti terdapat sektor ekonomi memiliki nilai potensi lokal lebih kecil.

Terdapat 1 (satu) sektor dalam perekonomian Kabupaten Batu Bara dengan nilai D positif, yaitu: sektor indutri pengolahan (nilai D 182,5569). Sektor indutri pengolahan tersebut merupakan sektor yang pertumbuhannya cepat, sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam memacu pertumbuhan PDRB Kabupaten Batu Bara. Sedangkan 8 (delapan) sektor lainnya, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air minum, sektor bangunan,

sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan dan jasa, dan sektor jasa-jasa memiliki nilai D negatif, sehingga sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat.

Kedua komponen shift ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan Kabupaten Batu Bara yang bersifat intern dan ekstern, di mana proportional shift dari pengaruh unsur-unsur luar yang bekerja dalam Provinsi Sumatera Utara dan differential shift

adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja di dalam Kabupaten Batu Bara. Pergeseran sektor yang terjadi pada PDRB Kabupaten Batu Bara sebagaimana tercantum pada Tabel 4.10 menunjukkan ada dua sektor yang mengalami penurunan kontribusi dari tahun 2007-2010.

Tabel 4.10. Kontribusi sektor PDRB Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010 (dalam persen)

No Sektor Tahun

2007 2008 2009 2010 Selisih

1 Pertanian 16.10 15.88 15.85 15.82 -0,28 2 Pertambangan dan Penggalian 0.12 0.12 0.12 0.12 0,00 3 Industri Pengolahan 51.92 52.29 52.66 52.80 0,88 4 Listrki, Gas dan Air Minum 0.64 0.64 0.65 0.66 0,02

5 Bangunan 1.77 1.79 1.82 1.85 0,08

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 24.33 24.09 23.59 23.33 -1,00 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.13 2.18 2.24 2.29 0,16 8 Keuangan dan Jasa 1.40 1.37 1.40 1.43 0,03

9 Jasa-jasa 1.60 1.64 1.69 1.72 0,12

Jumlah 100 100 100 100

Sumber : Kabupaten Batu Bara Dalam Angka Tahun 2008-2011, diolah

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami penurunan kontribusi. Kontribusi sektor pertanian mengalami

penurunan dari 16,10 persen menjadi 15,82 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dari 24,33 persen menjadi 23,33 persen.

4.2.4. Sektor perekonomian unggulan

Analisis ini digunakan untuk mengambil kesimpulan dengan menggabungkan tiga hasil analisis, yaitu analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ), dan analisis shift share untuk menentukan sektor perekonomian unggulan.

4.2.4.1. Analisis sektor pertanian.

Sektor pertanian mempunyai peran yang besar terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara, hal ini ditunjukkan oleh kontribusi rata-rata sektor pertanian yang mencapai 15,91 persen per tahun dan menempati urutan ketiga dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara dan lebih rendah dari kontribusi di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 3,54 persen dan lebih rendah dari laju pertumbuhan di tingkat Provinsi Sumatera Utara, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal.

Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 0,6798 (< 1), hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis. Artinya sektor ini belum mampu memenuhi kebutuhan Kabupaten Batu Bara.

Tabel 4.11. Analisis sektor pertanian

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran IV Sektor relatif tertinggal

2 LQ < 1 Sektor non basis

3 P Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten

4 D Negatif Potensi lokal lebih kecil

Hasil perhitungan shift share sektor pertanian Kabupaten Batu Bara nilai komponen P sebesar -21,5532 menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sedangkan nilai komponen D sebesar - 50,1438, berarti bahwa sektor pertanian memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian belum dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis, dan memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara, dan tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.

4.2.4.2. Analisis sektor pertambangan dan penggalian.

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara rata-rata hanya sebesar 0,12 persen per tahun dan berada pada urutan terakhir dibandingkan sektor-sektor lain, dan lebih rendah dibanding kontribusi yang sama di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,21 persen. Laju pertumbuhan sektor ini rata-rata sebesar 3,38 persen per tahun dan lebih renad dari laju pertumbuhan di Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,80 persen, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal.

Tabel 4.12. Analisis sektor pertambangan dan penggalian

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran IV Sektor relatif tertinggal

2 LQ <1 Sektor non basis

3 P Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten

4 D Negatif Potensi lokal lebih kecil

Nilai LQ sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan nilai lebih kecil dari 1, yaitu 0,0986 yang berarti sektor ini termasuk ke dalam sektor non basis. Artinya sektor ini belum dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Batu Bara.

Hasil analisis shift share sektor pertambangan dan penggalian, komponen P sebesar –0,3864 menunjukkan sektor ini termasuk ke dalam sektor yang di Kabupaten Batu Bara tumbuh dengan lambat, sedangkan nilai D sebesar -0,1858 berarti sektor ini memiliki potensi lokal lebih kecil.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian belum dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis, dan memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara, dan tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.

4.2.4.3. Analisis sektor industri pengolahan.

Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor industri pengolahan Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh cepat. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,97 persen masih lebih besar dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi sebesar 3,82 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 52,42 persen lebih besar dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 23,26.

Tabel 4.13. Analisis sektor industri pengolahan

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran I Sektor maju dan tumbuh cepat

2 LQ > 1 Sektor basis

3 P Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten

4 D Positif Potensi lokal lebih besar

Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 2,3073 (> 1), sehingga dapat digolongkan sebagai sektor basis.

Sektor industri pengolahan memiliki nilai komponen P sebesar – 281,7121 yang menunjukkan bahwa sektor ini tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sedangkan nilai komponen D sebesar 182,5569 menggambarkan bahwa sektor industri pengolahan sebagai sektor yang memiliki potensi lokal lebih besar di Kabupaten Batu Bara.

Berdasarkan hasil analisis sektor industri pengolahan, maka sektor ini termasuk ke dalam sektor unggulan, karena sektor ini tergolong sektor maju dan tumbuh cepat, merupakan sektor basis, dan memiliki potensi lokal lebih besar di Kabupaten Batu Bara, walaupun tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis

shift share.

4.2.4.4. Analisis sektor listrik, gas dan air minum.

Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor listrik, gas dan air minum diklasifikasikan sebagai sektor potensial atau masih dapat berkembang. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,89 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi sebesar 4,33 persen. Sedangkan kontribusi

rata-rata terhadap PDRB sebesar 0,65 persen lebih kecil dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,75 persen.

Nilai LQ sektor listrik, gas dan air sebesar lebih kecil dari 1 yaitu 0,8802, sehingga sektor ini dikategorikan sebagai sektor non basis. Namun perkembangan nilai LQ sektor listrik dan air minum menunjukkan trend meningkat ( Tabel 4.10).

Tabel 4.14. Analisis sektor listrik, gas, dan air

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran III Sektor potensial

2 LQ < 1 Sektor non basis

3 P Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten

4 D Negatif Potensi lokal lebih kecil

Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

Analisis shift share sektor listrik, gas dan air minum selama periode penelitian, diperoleh nilai P sebesar -0,3477 menunjukkan sektor ini tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sementara nilai D yang positif sebesar -0,3402, berarti sektor ini memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.

Hasil analisis terhadap sektor listrik, gas dan air minum menunjukkan bahwa sektor ini tidak termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor potensial, bukan sektor basis dan tumbuh lebih lambat dan memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.

4.2.4.5. Analisis sektor bangunan.

Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor bangunan diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal, hal ini disebabkan kontribusi rata-rata sektor bangunan 1,80 persen per tahun dan menempati urutan kelima dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara dan lebih rendah dari kontribusi di tingkat Provinsi

Sumatera Utara sebesar 6,64 persen. Laju pertumbuhan rata-rata sektor bangunan 5,40 persen dan lebih rendah dari laju pertumbuhan di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,30 persen, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal.

Berdasarkan analisis LQ, sektor bangunan menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 0,2691 (< 1), hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis. Namun perkembangan nilai LQ sektor bangunan menunjukkan trend meningkat ( Tabel 4.10).

Tabel 4.15. Analisis sektor bangunan

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran IV Sektor relatif tertinggal

2 LQ < 1 Sektor non basis

3 P Positif Tumbuh cepat di Kabupaten

4 D Negatif Potensi lokal lebih kecil

Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

Berdasarkan hasil analisis shift share, sektor bangunan dapat dikategorikan sebagai sektor yang memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara karena memiliki nilai komponen D negatif sebesar -4,3894. Sementara nilai komponen P yang positif sebesar 4,6515 berarti sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor bangunan bukan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis, dan pertumbuhannya lebih cepat dan memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.

4.2.4.6. Analisis sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor maju tapi tertekan. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,03 persen masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,41 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 23,83 persen lebih besar dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 18,39 persen.

Tabel 4.16. Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran II Sektor maju tapi tertekan

2 LQ > 1 Sektor basis

3 P Positif Tumbuh cepat di Kabupaten

4 D Negatif Potensi lokal lebih kecil

Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

Perkembangan nilai LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten Batu Bara menunjukkan nilai LQ rata-rata > 1 yaitu sebesar 1,2963. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor basis, sehingga sektor ini dapat dikatakan memenuhi kebutuhan masyarakat daerah Kabupaten Batu Bara.

Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran yang positif sebesar 6,4581 berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara. Namun nilai komponen D yang negatif sebesar -157,5823 menunjukkan sektor ini memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.

Hasil analisis terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten Batu Bara dapat ditarik kesimpulan bahwa sektor ini belum merupakan sektor unggulan

walaupun merupakan sektor basis, namun tergolong sektor maju tapi tertekan, tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara dan potensi kecil di Kabupaten Batu Bara.

4.2.4.7. Analisis sektor pengangkutan dan komunikasi.

Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor pengangkutan dan

komunikasi Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,70 persen masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 8,95 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 2,21 persen juga lebih

Dokumen terkait