• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian ini dimaksud untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Yang Relevan

No Ringkasan & Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan 1 Nama Peneliti dan Asal PT: Asmi Ulfa

Latifah, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Judul Penelitian: Penyelenggaraan Pendidikan Mitigasi Bencana Pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Aisyiyah Tegalsari Bantul Yogyakarta

Ringkasan: Aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi perencanaan,

Persamaan: Menggunakan tempat penelitian di nama sekolah yang sama yaitu sekolah Aisyiyah, dan menggunakan data implementasi pembelajaran.

Perbedaan: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi sedangkan penelitian peneliti menggunakan metode kualitatif saja. Penelitian ini menggunakan seluruh aspek pendidikan mitigasi bencana sedangkan

42 Yeni Solfiah, Dkk, The Knowledge of Early Childhood Education Teachers About Natural Disaster Management, Journal Of Islamic Early Childhood Education, Vol.2, No. 1 April 2019. h, 162

43 Ibid, Y.O. Izadkhah, M.Hosseini,h. 4

pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pendidikan mitigasi bencana. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi.

Hasil: Menggunakan data-data dari implementasi penyelenggaraan pendidikan mitigasi bencana alam di sekolah

penelitian peneliti meneliti implementasi pembelajaran mitigasi gempa bumi.

2 Nama Peneliti dan Asal PT: Oleh Fika Nur Indiasari dari Departemen Keperawatan Anak / Akper Notokusumo Yogyakarta

Judul Penelitian: Pengaruh Pemberian Metode Simulasi Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Kesiapsiagaan Anak Di Yogyakarta

Ringkasan: Pemberian metode simulasi siaga bencana gempa bumi memberikan pengaruh positif dengan kategori lemah terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi pada anak-anak. Menggunakan metode kuantitatif.

Hasil: Pengaruh terhadap kesiapiagaan anak sekolah dasar yang ditunjukkan dengan nilai P

< 0,001 sehingga target kecakapan anak-anak untuk bisa menolong diri sendiri tercapai

Persamaan: Penelitian ini memiliki subjek yang sama yaitu mitigasi bencana gempa bumi untuk anak usia dini.

Perbedaan: Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif sedangkan penelitian peneliti menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian ini adalah simulasi mitigasi bencana alam sedangkan penelitian saya berfokus kepada implementasi pembelajaran gempa bumi.

3 Nama Peneliti dan Asal PT: Enok Maryani Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Judul Penelitian: Model Pembelajaran Mitigasi Bencana Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Mengengah Pertama

Ringkasan: Kepala sekolah, dewan sekolah, guru dan murid sebagian besar menyatakan bahwa pembelajaran mitigasi bencana sangat penting dan penting diberikan

Hasil: Muatan kurikulum mempunyai presentasi yang cukup besar (>40%) untuk disisipkan muatan mitigasi bencana

Persamaan: Sama-sama meneliti pembelajaran mitigasi di sekolah.

Perbedaan: Penelitian pendidikan mitigasi bencana di lakukan di SMP sedangkan penelitian peneliti dilakukan di TK. Dan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitaif sedangkan penelitian peneliti menggunakan metode kualitatif.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran mitigasi bencana alam penting untuk anak pelajari. Karena dapat membentuk kesiapsiagaan bencana dalam diri anak. Melalui proses pembelajaran ini, anak dapat mempunyai gambaran apa saja yang bisa ia lakukan ketika bencana itu tiba. Sehingga timbul sikap awareness yang tinggi, peka terhadap kondisi, dan selalu siap siaga ketika bencana itu melanda.

Pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi, adalah suatu pembelajaran dimana seorang guru akan dilihat prosesnya apakah ia menerapkan

pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi dengan baik dalam membantu pemahaman anak dan apakah guru menyampaikan materi mitigasi bencana alam sesuai ketentuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau tidak. Membentuk pengetahuan mitigasi bencana alam gempa bumi meliputi beberapa materi pertama, prabencana yaitu pengetahuan yang dapat membekali kepada anak terkait hal-hal untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana alam. Kedua, saat bencana yaitu pengetahuan yang dapat membekali anak terkait hal-hal untuk melindungi diri dari bencana. Ketiga, pascabencana yaitu pengetahuan yang dapat membekali anak terkait hal-hal yang bersangkutan ppada evakuasi bencana alam.

Proses pembelajaran tak luput dari sosok guru yang menjadi tiang dalam keberhasilan peserta didik yaitu pencapaian suatu proses pembelajaran dikelas.

Peran guru sebagai penyampaian materi pembelajaran juga fasilitator anak dalam mempelajari mitigasi bencana. Cara guru mengajar akan dinilai seberapa paham guru tersebut tentang pembelajaran mitigasi bencana dan seberapa paham guru tersebut dalam melaksanakan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi kepada anak usia dini. Jika seorang guru menerapkan pembelajaran mitigasi bencana kepada anak usia dini maka akan membantu sikap kesiapsiagaan bencana bagi anak. Pembelajaran mitigasi bencana alam yang diterapkan di sekolah sebagai wadah untuk membentuk pengetahuan, membentuk sikap anak dan membantu anak agar minimal bisa menyelematkan dirinya dari bahaya bencana salah satunya gempa bumi.

Gambar 2.1 Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam Gempa

Bumi

Prabencana

Saat bencana Pascabencana

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah. Penelitian berlangsung di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat, bertempat di Jalan Pemuda Blok Bola No.

13 Ciputat, Tangerang Selatan, Kode Pos 15411. Penelitian Lapangan dilakukan dari bulan Juli sampai dengan bulan November. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tabel jadwal penelitiannya.

Tabel 3.1

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan maksud peneliti berusaha untuk menjelaskan temuan hasil penelitian dengan kata-kata yang berdasarkan fakta sesuai kejadian yang terjadi pada waktu penelitian, mendeskripsikan konsep-konsep dalam hubungan yang satu dengan lainnya, serta dapat memperoleh data yang lebih lengkap, memperoleh informasi lebih mendalam dan lebih bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.

Pendekatan kualitatif disebut sebagai “Naturalistik Inquiry”. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar/setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.44 Penelitian dengan metode kualitatif ini, dapat menggambarkan keadaan yang sebagaimana adanya.

Penelitian kualitatif menggunakan data kualitatif seperti wawancara, data observasi partisipan dan data dokumen untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial.45 Penelitian kualitatif fokus penelitian nya bersifat kompleks dan luas, juga bersifat subjektif dalam arti keputusan bergantung pada analisis peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif menggunakan multi instrumen sehingga data tidak terbatas berdasarkan satu instrumen saja. Penelitian kualitatif data dideskripsikan dan diinterpretasikan. Hasil penelitian kualitatif diperoleh dari komunikasi dengan subjek penelitian serta hasil observasi, dan hasil triangulasi.46

Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan, secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki metode deskriptif yang diselidiki dalam penelitian ini menggunakan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yaitu dengan

44 Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 61.

45 Zul Azmi, Memahami Penelitian Kualitatif Dalam Akuntansi, Sumatera Utara, volume 11, 2018, h.160.

46 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan jenis, Metode dan Prosedur, ( Jakarta: Kencana, 2013) ,h.42-43.

mengumpulkan data dengan sebanyak-banyaknya. Metode kualitatif deskriptif dengan penelitian lapangan pada penelitian ini peneliti gunakan untuk melihat peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan oleh guru pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat.

C. Sumber Data dan Sampel Penelitian

1. Sumber Data

Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pada penelitian ini sumber data pertama adalah hasil dari pengumpulan informasi-informasi yang dilakukan secara langsung melalui wawancara dengan orang-orang yang bersangkutan dan memahami atas permasalahan yang diajukan. Pengumpulan data pertama dengan teknik wawancara dilakukan dengan guru untuk mengetahui pandangan guru mengenai pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi. Sumber data kedua adalah data yang diperoleh untuk mendukung informasi yang dibutuhkan peneliti. Berupa hasil dari observasi guru yang sedang berkegiatan dengan siswa dikelas dalam mengimplementasikan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi. Selanjutnya peneliti membutuhkan sebuah data yang berupa berkas atau dokumen sebagai data penunjang penelitian.

Dapat disimpulkan bahwa sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi:

a. Wawancara dengan guru

b. Observasi guru kelas kelompok B yang sedang berkegiatan dengan siswa dikelas dalam mengimplementasikan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi

c. Dokumentasi berbentuk RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian)

2. Sampel Penelitian

Penentuan partisipan penelitian dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling. Purposive Sampling sendiri adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.47 Pertimbangan tersebut dianggap oleh peneliti, bahwa narasumber yang akan diwawancarai mengetahui apa yang diharapkan oleh peneliti, agar informasi yang didapat lebih jelas. Berkenaan dengan penelitian ini adalah “Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam Materi Gempa Bumi Pada Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat”, maka sampel sumber data wawancara adalah 8 guru yaitu seluruh guru yang mengajar di sekolah tersebut. Dan sampel sumber data observasi 1 guru dengan 14 siswa kelompok B1 dan 14 1 guru dengan 14 siswa kelompok B2 total 2 guru dari 2 kelas di kelompok B1 dan B2 dengan total 28 siswa serta teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Yaitu ketika peneliti meneliti tentang implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi adalah kepada seorang guru guru kelas yang memahami soal pembelajaran mitigasi bencana alam dan yang telah melakukan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi serta karena dengan mengamati sampel penelitian ini maka akan diperoleh efesiensi dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Sehingga dapat mewakili hasil yang sebenarnya.

Peneliti melakukan penelitian di sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Dengan jumlah 8 orang guru dari sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Alasan peneliti memilih sampel yang berjumlah 8 orang guru, dikarenakan guru tersebut mengerti dan berkompeten dibidang anak usia dini dan memahami tentang pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini. termasuk 2 guru dengan 28 siswa kelas B ketika mengobservasi untuk melihat gambaran dari pengimplementasian mitigasi bencana alam gempa bumi yang diajarkan oleh guru dengan bantuan dokumentasi RPPH

47 Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif – Kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2011), h. 74.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dan alat pengumpulan data yaitu berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, terdapat 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dan suaranya. Dalam wawancara diketahui ekspresi muka, gerak gerik tubuh yang dapat di cek dengan pertanyaan verbal. Dengan wawancara dapat diketahui tingkat penguasaan materi.48

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti membuat daftar pertanyaan tertulis. Peneliti akan mewawancarai 8 responden. Terdiri dari 8 orang guru yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat dan memahami lebih jauh tentang implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi. Terdapat 2 fokus penelitian dalam instrument wawancara yang wajib diajukan pertanyaan kepada setiap responden. Yaitu, pemahaman mengenai pembelajaran mitigasi bencana alam dan pemahaman mengenai cara implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini (instrumen tertera pada lampiran).

Instrument wawancara yang peneliti buat sesuai ketentuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Kimatologi Geofisika (BMKG)

Metode wawancara di gunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu tentang problem yang dihadapi para guru dalam menerapkan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini.

Metode wawancara ini sebagai sumber data utama pada penelitian ini dikarenakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam bertujuan untuk memahami pengalaman dan pemahaman berdasarkan sudut

48 Sukkandarrumidi, Ibid., h.88.

pandang yang peneliti wawancarai. Sehingga tujuan peneliti melakukan wawancara agar mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai permasalahan yang dihadapi.

2. Observasi

Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi menjadi metode yang paling baik untuk mengawasi perilaku seseorang.49 Observasi yang dilakukan peneliti sebanyak 2 kali dan mengambil sampel 2 guru kelas kelompok B dan 28 orang siswa. Bertujuan untuk mengumpulkan data adalah peneliti mengamati kegiatan implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan oleh guru di kelas yang akan ditulis pada catatan observasi. Berdasarkan pedoman observasi yang peneliti buat terdapat beberapa kompetensi penilaian sesuai ketentuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Kimatologi Geofisika (BMKG). Observasi pada penelitian ini, hanya sebagai data pelengkap dari metode wawancara dikarenakan observasi yang peneliti lakukan B di Sekolah yang peneliti teliti ini, hanya mempunyai 2 kelas kelompok B, jadi observasi dilakukan hanya sebanyak 2 kali dan dengan guru yang berbeda.

3. Dokumentasi

Menurut Irawan (2000) dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian dokumen yang diketik dapat berupa berbagai macam, tidak dokumen resmi. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak untuk tujuan penelitian.50 Dalam penelitian kualitatif dokumentasi sangat diperlukan untuk melengkapi pengumpulan data baik

49 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshui, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 165.

50 Sukandarrumidi, Ibid., h.101.

bersifat tertulis, gambar, maupun elektronik51 Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data di lapangan contoh dokumen berbentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pengolahan data oleh peneliti setelah data terkumpul.52 Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lainnya.53 Proses analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan, observasi, selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah selesai penelitian di lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang bersifat kualitatif yang dimaksud adalah menghubungkan antara kerangka teori dan kenyataan yang ada hubungannya dengan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar mudah untuk dipahami.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model dari Miles dan Huberman. Analisis dari model Miles dan Huberman terdiri dari 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Penjabarannya sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung dan selama pengumpulan data berlangsung,

51 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rosda, 2011), h.

221.

52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002), h.209.

53 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), h.243.

dilakukan proses reduksi data lainnya (membuat ringkasan, memilih hal-hal yang pokok dan hal-hal yang penting).54

2. Penyajian Data

Pada saat kegiatan analisis, alur yang kedua berikutnya adalah penyajian data. Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Miles dan Huberman meyakini bahwa penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian yang meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.55

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal sudah disediakan, mula mula belum jelas dan masih bersifat sementara. Penarikan kesimpulan, dalam pandangan Miles dan Huberman hanyalah sebagian dan satu kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Tetapi seringkali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya

“secara induktif”.56

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif deskriptif ini, berbagai masalah yang ditemukan dikembangkan menjadi suatu instrument yang sederhana namun tetap akan dikembangkan lagi sesuai pada keadaan observasi. Diharapkan dengan adanya instrument ini dapat melengkapi data dan membandingkan data ketika observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri untuk melakukan pengumpulan data, analisis, dan kesimpulan.

Untuk mendapatkan instrument penelitian yang lebih baik, maka sebelum instrument ini disusun, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instumen.

54Sugiono, Ibid., h.246-247

55 Sugiono, Ibid., h.249.

56 Sugiono, Ibid., h.252.

Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrument penelitian. Kisi-kisi instrument yang disusun peneliti dibuat dalam bentuk table sebagai berikut:

1. Kisi-kisi instrument wawancara

Pada kisi-kisi instrumen wawancara ini, peneliti ingin mewawancarai tentang identitas guru tersebut, kemudian peneliti ingin mewawancarai pengetahuan guru tentang pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi dan cara implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini.

Table 3.2

Kisi-Kisi Wawancara dengan Guru di sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat

Tanggal:

Tempat:

No Fokus Penelitian Pertanyaan

1. Pemahaman

Pembelajaran Mitigasi bencana alam

1. Apakah bencana alam itu? Jelaskan definisi dari bencana alam.

2. Apa yang anda ketahui tentang pembelajaran mitigasi bencana alam?

3. Apakah maksud dan tujuan dari pembelajaran mitigasi bencana?

No. Identitas Narasumber 1. Siapakah nama anda?

2. Sebutkan tempat dan tanggal lahir anda?

3. Apa status pekerjaan anda?

4. Sudah berapa lama anda mengajar di sekolah ini?

5. Apa pendidikan terakhir anda?

4. Seperti apa pembelajaran mitigasi bencana alam yang sudah diajarkan di sekolah anda? Jika belum, sebaiknya seperti apa?

5. Apa saja materi dalam pembelajaran mitigasi bencana alam yang diajarkan di sekolah ini?

6. Kenapa pembelajaran mitigasi bencana alam itu penting?

7. Kenapa anak usia dini perlu diajarkan pembelajaran mitigasi bencana alam di sekolah?

8. Apa jenis bencana alam yang diajarkan ke anak usia dini di sekolah ini? Jelaskan alasannya.

9. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan oleh siswa dari pembelajaran mitigasi bencana alam?

2. Pemahaman

pengimplementasian pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi

1. Bagaimana penerapan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi untuk anak usia dini di sekolah ini? jelaskan bagaimana prosesnya selama ini.

2. Apakah sudah dilakukan penyampaian materi pra bencana kepada anak usia dini? apabila sudah, jelaskan bagaimana penyampaiannya.

3. Apakah sudah dilakukan penyampaian materi saat bencana kepada anak usia dini? apabila sudah, jelaskan bagaimana penyampaiannya.

4. Apakah sudah dilakukan penyampaian materi pascabencana kepada anak usia dini? apabila sudah, jelaskan bagaimana penyampaiannya.

5. Apa yang anak lakukan ketika guru sedang megimplementasikan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi pada saat prabencana, saat bencana dan pascabencana?

6. Apakah ada keuntungan melakukan kegiatan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang selama ini sudah diterapkan? Apabila ada, sebutkan keuntungan tersebut.

7. Apakah ada kerugian melakukan kegiatan

pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang selama ini sudah diterapkan? Apabila ada sebutkan kerugian tersebut.

8. Apakah metode yang dipakai dalam pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi di sekolah?

9. Apakah media yang dipakai dalam pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi di sekolah?

10. Apa saja yang perlu disiapkan dalam kegiatan penerapan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi?

Table 3.3.

Kisi-Kisi Observasi Guru dalam melakukan Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam Materi Gempa Bumi Kelompok B di TK Aisyiyah

Bustanul Athfal 42 Ciputat.

Nama Guru:

Hari/Tanggal:

Kelas:

No.

Peran Guru dalam Pelaksanaan

Pembelajaran

Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi Untuk Anak Usia Dini

Aspek Yang Diamati Dilakukan Deskripsi Ya Tidak

1. Guru Berperan Aktif a. Mengkomunikasikan tema dan sub-tema pembelajaran

b. Melakukan interaksi dengan anak didik tentang bencana gempa bumi

c. Memberikan

motivasi kepada siswa agar tidak merasa cemas dan

takut dalam

menghadapi bencana gempa bumi

d. Melakukan

demonstrasi cara mengerjakan lembar kerja membaca dan mewarnai

e. Melakukan contoh langsung / simulasi selama pembelajaran dimulai

f. Mengajak anak untuk bernyanyi lagu bencana alam gempa bumi

2. Guru memberikan informasi prabencana

a. Memberikan

informasi tentang P3K

b. Memberikan

informasi tentang tas siaga bencana

c. Memberikan

informasi tentang ciri-ciri gempa bumi d. Memberikan

informasi tentang rencana

perlindungan diri

3. a. Mengajak anak untuk

melakukan simulasi

Guru memberikan untuk tetap bersikap tenang dan tidak

a. Mengajak anak untuk melakukan simulasi

anak harus waspada bencana susulan e. Memberikan

pengarahan bahwa anak harus selalu berada di dekat orang tua / orang dewasa yang dikenalnya 5. Guru melakukan

berbagai macam metode pembelajaran untuk mitigasi bencana alam gempa bumi

a. Melakukan simulasi ketika bencana terjadi

b. Melakukan simulasi evakuasi

pascabencana

c. Bercerita tentang gempa bumi

d. Bernyanyi lagu bencana gempa bumi e. Mengajarkan anak untuk membaca dan mewarnai pada lembar kerja

G.

Rencana Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), pengujian transferability (validitas eksternal), pengujian dependability (reliabilitas), dan pengujian confirmability (obyektivitas).57 dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan melakukan beberapa teknik yang membuktikan bahwa data yang diperoleh mengandung nilai kebenaran. Adapun teknik yang dilakukan antara lain:

1. Pengamatan secara saksama

Pengamatan secara saksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam untuk anak usia dini pada kelompok B di TK Aisyiyah 42 Ciputat.

2. Triangulasi

Yaitu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dari satu

Yaitu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dari satu

Dokumen terkait