• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENEITIAN

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), pengujian transferability (validitas eksternal), pengujian dependability (reliabilitas), dan pengujian confirmability (obyektivitas).57 dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan melakukan beberapa teknik yang membuktikan bahwa data yang diperoleh mengandung nilai kebenaran. Adapun teknik yang dilakukan antara lain:

1. Pengamatan secara saksama

Pengamatan secara saksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang implementasi pembelajaran mitigasi bencana alam untuk anak usia dini pada kelompok B di TK Aisyiyah 42 Ciputat.

2. Triangulasi

Yaitu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dari satu data ke data lainnya pada saat yang berbeda

3. Membercheck

Membercheck dilakukan setiap akhir wawancara. Peneliti berusaha mengulang kembali garis besar hasil wawanvcara berdasarkan catatan yang dilakukan peneliti agar informasi yang diperoleh digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data .

57 Sugiono, Ibid., h. 269.

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini, peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang peneliti sebut partisipan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara sementara untuk data sekunder diperoleh dari observasi lapangan dan arsip dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

Partisipan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah seorang yang berprofesi guru yang berjumlah delapan orang guru. Observasi di lakukan di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat selama 2 hari. Dari data dan pembahasan, pembaca dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan oleh guru pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat.

B. Profil Sekolah

TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat berdiri pada 15 Februari 1963.

TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat bertempat di Jl. Pemuda Blok Bola No. 13 Rt. 01/06 Ciputat. Latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak

‘Aisyiyah Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Ciputat Majelis Dikdasmen, dengan harapan saat itu anak-anak usia dini yang berada di wilayah Ciputat dan sekitarnya mendapatkan pendidikan secara optimal, karena pada saat itu belum ada lembaga pendidikan PAUD di wilayah Ciputat.

TK ini dikelola oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) yang memiliki status tanah wakaf Muhammadiyah dengan luas tanah 723 m2. Bangunan ini didirikan atas swadaya warga Muhammadiyah. Berdirinya Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat dikarenakan di lingkungan Ciputat belum ada TK sama sekali dan anak-anak membutuhkan pendidikan yang optimal.

Pembekalan mengenai kaidah-kaidah keislaman diajarkan sejak dini supaya anak-anak mampu membekali dirinya dan menjadi anak yang beriman dan bertaqwa. Selain itu mengembangkan potensi anak juga sangat diperlukan agar anak dapat mengenali potensi mereka. Hal inilah yang menjadi landasan didirikannya Taman Kanak-kanak Aisyiyah 42 Ciputat Anak-anak sangat peka untuk menerima berbagai macam jenis rangsangan dari lingkungan yang tentunya sangat berpengaruh dalam perkembangan jasmani dan rohani anak serta ikut menentukan keberhasilan anak didik dalam mengikuti pendidikan selanjutnya.

Perkembangan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat saat ini cukup pesat. Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang cukup baik untuk menyekolahkan putra-putri mereka di TK ini. Berawal tahun ajaran 2018/2019 total jumlah siswa TK hanya 25 siswa. Tahun ajaran 2019/2020 total jumlah siswa TK meningkat menjadi 59 siswa. Peningkatan jumlah siswa TK tersebut membuat TK ini semakin meningkatkan kualitas dari segi tenaga kependidikan, program pembelajaran dan metode pembelajaran. Dari nama TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat, saat ini sedang re-branding menjadi Aisyiyah 42 Kindergarten Islamic School.

Guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat terdiri dari 5 lulusan non-PGTK dan 3 orang lulusan PGTK. Jumlah siswa di TK Aisyiyah berjumlah 59 siswa. TK tersebut memiliki beberapa kelas diantaranya 1 kelas playgroup dengan jumlah total siswa 5 orang, 3 kelas A dengan jumlah total siswa 26 orang, dan 2 kelas B dengan jumlah total siswa 28 orang.

a) Visi dan Misi

TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi: terciptanya sistem pendidikan prasekolah yang kondusif, demokrasi, islami dan diridhoi Allah SWT dalam rangka mengembangkan potensi anak sejak dini sesuai kemampuan dan tingkat perkembangannya.

Misi:

 Membekali perkembangan anak dengan keimanan sehingga mereka menjadi anak yang beriman dan bertaqwa

 Mengembangkan potensi anak sedini mungkin serta menanamkan jiwa qur’ani sejak dini

 Mewujudkan pembelajaran efektif yang dapat menciptakan keseimbangan antara kemampuan intelektual (IQ), kematangan emosional (EQ) dan peningkatan iman dan taqwa (SQ)

 Menerapkan PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

Tujuan Sekolah:

 Meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak untuk hidup di lingkungan masyarakat

 Memberi bekal kemampuan dasar untuk anak memasuki jenjang pendidikan dasar.

 Memberi bekal untuk mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin.58

b) Data Guru dan Siswa

Tenaga pendidik sekolah ini berjumlah delapan orang, terdiri dari seorang Kepala Sekolah adalah lulusan S1 non-PGTK, Terdapat tiga orang guru berasal dari PGTK dan terdapat empat guru lainnya lulusan D3 dan S1 non-PGTK. Semua guru di TK tersebut berjenis kelamin perempuan dan tidak ada guru laki-laki. Guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar sepuluh tahun berjumlah satu orang. Guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar tiga tahun berjumlah satu orang. Guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar dua tahun berjumlah satu orang. TK tersebut juga

58 Buku sejarah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat, h. 3-7.

memiliki dua orang guru yang fresh graduate dan tiga orang guru yang masih menyelesaikan tugas akhir studi S1 PGTK.

Selain dari tenaga inti pendidik, sekolah ini juga memiliki lima orang guru ekskul. Terdiri dari satu orang guru ekskul renang, tiga orang guru ekskul drumband dan satu orang guru ekskul lukis. Lebih daripada itu sekolah ini juga memiliki dua orang karyawan. Mereka bertugas sebagai satpam dan membantu kebersihan dapur, kebersihan tanaman, dan kebersihan kelas.

Jumlah siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat sebanyak 59 siswa. terdiri dari 27 Anak laki-laki dan 32 anak perempuan. Sementara kelas playgroup berjumlah satu kelas dengan jumlah siswa lima orang, terdiri dari dua orang siswa laki-laki dan tiga orang siswa perempuan. Kelas A berjumlah tiga kelas. Kelas A1 dengan jumlah siswa sembilan orang.

Terdiri dari tiga orang siswa laki-laki dan enam orang siswa perempuan.

Kelas A2 dengan jumlah siswa delapan orang. Terdiri dari tiga orang siswa laki-laki dan lima orang siswa perempuan. Kelas A3 dengan jumlah siswa sembilan orang. Terdiri dari tiga orang siswa laki-laki dan enam orang siswa perempuan. Kelas B berjumlah dua kelas. Kelas B1 dengan jumlah siswa empat belas orang. Terdiri dari tujuh orang siswa laki-laki dan enam orang siswa perempuan. Kelas B2 dengan jumlah siswa empat belas orang. Terdiri dari sembilan orang siswa laki-laki dan lima orang siswa perempuan.

c) Keadaan Sarana dan Prasarana

TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat memiliki sarana prasarana yang cukup memadai dalam hal ini memiliki ruang kelas sebanyak enam kelas dan memiliki sentra sebanyak lima kelas. Dengan kondisi yang masih baru dan sangat fungsional. Semua bangunan kelas di TK tersebut baru setengah tahun ini dibangun untuk di kelas B dan playgroup dan baru beberapa bulan ini dibangun untuk kelas A ketika memasuki tahun ajaran 2019/2020. Bangunan yang sangat fungsional karena dua kelas yang berdekatan memakai rolling door agar bisa dijadikan sebagai aula/tempat acara. Kemudian terdapat ruang perpustakaan dan mushola, ruang kamar

mandi, ruang wudhu, ruang dapur, ruang kepala sekolah dan TU, ruang bermain, ruang gudang, toilet, printer. Berikut tabel sarana dan prasarana TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat sebagai berikut:

Table 4.1

d) Keadaan Lingkungan Sekolah

Lingkungan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran.

Lingkungan yang kondusif, dapat menciptakan kegiatan siswa dan guru dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat memiliki letak yang strategis dan mudah dijangkau. Letak sekolah ini berada di samping stadion mini

Ciputat, sebelah timur terdapat SDN 04 Ciputat sebelah barat terdapat SDN 06 Ciputat. Sebuah letak yang ekonomis dan strategis dekat dengan toko buku, toko fotocopy, warung agen, berbagai tempat makan, berbagai macam pedagang kaki lima, dan dekat layanan kesehatan puskesmas Ciputat.

Semuanya dapat diakses hanya dalam waktu hitungan menit saja.

C. Informasi Partisipan

Sebanyak delapan orang partisipan yang menjadi sumber informasi bagi penelitian ini, para partisipan tersebut terdiri dari satu kepala sekolah yang berperan juga sebagai guru, dua guru kelompok B, satu guru kelompok playgroup, 4 guru kelompok A. Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami situasi dan hasil penelitian.

Informasi lebih rinci akan dijelaskan pada paragraf di bawah ini:

Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa disamakan dari penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang diwawancarai dan kapan diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda dari setiap orang yang diwawancarai walaupun dilakukan dengan waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda.

Partisipan LS berjenis kelamin perempuan beliau adalah seorang kepala sekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan LS berusia 41 tahun, berjenis kelamin perempuan bertempat tinggal di Jl. Pisangan barat gang melati Cirendeu, Ciputat. Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 4 orang anak. Partisipan LS menjadi seorang guru dan menjabat sebagai kepala sekolah selama kurang lebih 3 tahun. Partisipan menjadi guru pendamping di kelas A2 sekaligus turut mengajar di kelas A2 apabila wali kelas A2 tidak hadir.

Partisipan RNQ berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas A1 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan RNQ berusia 25 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jalan Semanggi 2 Ciputat.

Beliau berstatus single. Partisipan RNQ selain menjadi seorang wali kelas tetapi juga menjadi guru sentra sudah kurang lebih 1 tahun. Status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan DU berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas A2 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan DU berusia 23 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jl. Wr. Supratman No. 26B Cempaka Putih Ciputat. Beliau berstatus single. Partisipan DU selain menjadi seorang wali kelas tetapi juga menjadi guru sentra sudah kurang lebih 1 tahun.

Status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan Z berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas A3 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan Z berusia 25 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jl. Nurul Huda Cempaka Timur, Cempaka Putih. Beliau berstatus single. Partisipan Z selain menjadi seorang wali kelas tetapi juga menjadi guru sentra sudah kurang lebih 1 tahun. status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan DRS berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas B1 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan DRS berusia 37 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jl. Ir. H Juanda Gang Saman Gintung Ciputat Timur. Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Partisipan DRS menjadi seorang wali kelas dan guru sentra sudah kurang lebih 10 tahun. Status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan R1 berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas B2 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan R1 berusia 25 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jl. Puri Intan VI Pisangan Ciputat. Beliau berstatus single. Partisipan R1 selain menjadi seorang wali kelas tetapi juga menjadi seorang guru sentra sudah kurang lebih 1 tahun. Status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan TW berjenis kelamin perempuan beliau adalah wali kelas Playgroup di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan TW berusia 24 tahun, berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jalan Abdul Majid Pisangan Ciputat. Beliau berstatus single. Partisipan TW menjadi seorang wali kelas sudah kurang lebih 2 tahun. status kepegawaiannya belum bersertifikasi.

Partisipan R2 berjenis kelamin perempuan beliau adalah seorang guru pembantu kelas A1 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat. Partisipan R2

berusia 41 Tahun. Berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Jl. Kavling Keuangan Raya No. 43 RT/RW. 001/02 Kedaung Pamulang Ciputat. Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 3 anak. Partisipan R2 menjadi seorang guru kurang lebih 2 tahun. Partisipan R2 menjadi guru pendamping di kelas A1 sekaligus turut mengajar di kelas A1 apabila wali kelas A1 tidak hadir.

D. Paparan Data Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan oleh guru pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat.

Disini peneliti akan memaparkan kutipan hasil wawancara dengan partisipan yang telah diwawancarai dan catatan hasil pengamatan pada observasi serta dokumentasi yang didapat pada observasi. Pada wawancara terdapat 21 pertanyaan yang diajukan ke 8 partisipan yaitu 8 guru. Terdiri dari 5 pertanyaan soal identitas dan 19 pertanyaan inti dari fokus penelitian ini adalah pertama pemahaman pembelajaran mitigasi bencana alam dan kedua pemahaman pengimplementasian pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi. Langkah pengumpulan data diawali dengan membuat panduan wawancara dan observasi. Selanjutnya peneliti meawancarai partisipan.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari. Hasil wawancara peneliti buatkan transkip wawancara. Peniliti melakukan analisis data menggunakan data hasil wawancara yang sudah dibuat transkip dan data observasi berbentuk catatan lapangan. Langkah-langkah analisis data yang pertama adalah mereduksi data.

Yaitu data yang direduksi adalah informasi yang tidak berhubungan dengan penelitian. Langkah yang kedua adalah menyajikan data, yaitu data dibuat dalam bentuk matriks berbentuk table yang menjelaskan (1) Perencanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat; (2)Pembelajaran mitigasi bencana gempa bumi masuk kedaalam tema alam semesta dan sub-tema bencana alam; (3) Penyampaian informasi prabencana; (4) Penyampaian informasi saat bencana

dan simulasi saat bencana; (5) Penyampaian informasi Pascabencana dan simulasi pascabencana; (6) Penerapan metode pembelajaran untuk mitigasi bencana alam gempa bumi; (7) Penggunaan media pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi; (8) Penilaian pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi. Langkah yang ketiga adalah menyimpulkan data, yaitu menemukan tema-tema yang menjawab pertanyaan dalam rumusan penelitian, jawaban atas rumusan masalah tersebut kemudian menjadi hasil penelitian.

Peneliti membagi pembahasan menjadi enam bagian, sesuai dengan tema yang muncul dari data hasil wawancara, yaitu:(1) Perencanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat; (2)Pembelajaran mitigasi bencana gempa bumi masuk kedaalam tema alam semesta dan sub-tema bencana alam; (3) Penyampaian informasi prabencana; (4) Penyampaian informasi saat bencana dan simulasi saat bencana; (5) Penyampaian informasi Pascabencana dan simulasi pascabencana; (6) Penerapan metode pembelajaran untuk mitigasi bencana alam gempa bumi; (7) Penggunaan media pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi; (8) Penilaian pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi.

1. Perencanaan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat

Guru merencanakan pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi dengan melakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) secara mandiri. Perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian kelas.59 Berdasarkan pada hasil dokumentasi RPPH yang berhasil peneliti dapatkan pada saat melakukan observasi, kedua guru kelompok B menyusun RPPH dengan format yang cukup lengkap sama-sama memiliki komponen kompetensi dasar, materi dalam kegiatan, materi pembiasaan, alat dan bahan, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, recalling, kegiatan penutup sampai rencana penilaian.

59 H.M.Jufri Dolong, Sudut Pandang Perencanaan Dalam Pengembangan Pembelajaran, Volume V, Nomor1, 2016. h, 71

Komponen pertama, yaitu kompetensi dasar yang dirancang oleh guru dalam penyusunan RPPH menggunakan KD yang sama berguna untuk mengembangkan potensi peserta didik disesuaikan dengan aktivitas pembelajaran. Komponen kedua, yaitu materi dalam kegiatan yang dirancang oleh guru sebagai materi yang wajib guru sampaikan agar anak peroleh untuk membentuk pengetahuan mitigasi bencana alam gempa bumi.

Dalam penyusunan materi dalam kegiatan ini, terdapat perbedaan yaitu pada RPPH kelompok B1 guru mencantumkan materi penyebab terjadinya bencana alam dan video lagu gempa bumi hal tersebut tidak tercantum pada RPPH kelas B2. Sedangkan materi pembiasaan mencantumkan hal-hal yang seperti biasa anak lakukan sehari-hari yaitu bersyukur sebagai ciptaan Allah, mengucapkan salam doa sebelum dan sesudah belajar. Komponen ketiga, yaitu alat dan bahan yang digunakan oleh guru dan anak didik yang akan digunakan selama pembelajaran berlangsung. RPPH kelompok B1 menggunakan 5 jenis alat dan bahan seperti lembar kerja, infocus, crayon, kotak P3k, tas. Sedangkan kelompok B2 menggunakan 4 jenis alat dan bahan saja seperti lembar kerja, crayon, kotak P3k, dan tas.

Komponen keempat, yaitu kegiatan pembukaan yang dirancang oleh guru pada RPPH bertujuan untuk membangkitkan semangat anak dalam belajar. Mencakup berbagai macam kegiatan antara lain berdoa sebelum belajar diskusi tanya jawab seputar gempa bumi pada kelompok B2 sedangkan pada kelompok B1 ditambah dengan diskusi seputar penyebab terjadinya bencana alam, anak mendengarkan cerita dari guru, anak menyimak peragaan guru saat melindungi diri dari gempa bumi, anak menyimak penjelasan guru mengenai tas siaga bencana dan P3K menggunakan media tas dan kotak P3K, anak menonton dan bernyanyi lagu gempa bumi menggunakan video lagu di kelompok B1 sedangkan di kelompok B2 melakukan melakukan gerak dan bernyanyi lagu gempa bumi. Guru juga memberikan ice breaking pada kegiatan pembukaan. untuk memfokuskan anak didik ke kegiatan berikutnya.

Komponen kelima, yaitu kegiatan inti yang dirancang oleh guru pada RPPH bertujuan untuk membuat situasi belajar lebih menyenangkan, pembelajaran menjadi lebih hidup karena mengajak anak total berpartisipasi aktif. Mencakup kegiatan anak mewarnai gambar situasi gempa bumi pada lembar kerja, anak juga membaca cerita singkat yang tertera pada lembar kerja, anak melakukan simulasi kegiatan saat bencana dan evakuasi bencana.

Komponen keenam, yaitu recalling, kegiatan yang dirancang oleh guru agar anak dapat mengingat kembali apa saja yang sudah dipelajari. Komponen ketujuh, yaitu kegiatan penutup yang dirancang oleh guru pada RPPH sebagai aktivitas belajar mengajar yang terakhir. Berupa menanyakan perasaan anak, kegiatan yang merujuk pada kesimpulan semua pembelajaran yang telah dilakukan dan bernyanyi kembali. Setelah itu dilakukan penilaian dengan merancang komponen kedelapan, yaitu rencana penilaian yang dibuat oleh guru berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut sesuai yang dilakukan oleh masing-masing kelas.

Pada RPPH kelompok B tidak tertulis model pembelajaran berbasis sentra karena berdasarkan observasi peneliti melihat pembelajaran mitigasi bencana alam dilakukan secara klasikal namun dengan beragam aktivitas pembelajaran.Proses pendekatan saintifik meliputi 5 tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan.60 Pada RPPH kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat tidak tertulis apa saja tahapan pendekatan saintifik dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Namun, dari yang telah dirancang oleh guru peneliti dapat melihat pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi meliputi tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan mengkomunikasikan saja. Sedangkan pada tahapan menalar seperti membandingkan, mengelompokkan, mencari persamaan tidak ada dalam kegiatan pembelajaran.

60 Annisa Eka Fitri, Dkk, Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Potensia, Vol.2 No. 1, 2017. h. 10

Gambar 4.2

RPPH Kelompok B1 (Sumber Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4.3

RPPH Kelompok B2 (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Pembelajaran mitigasi bencana gempa bumi masuk kedalam tema alam semesta dan sub-tema bencana alam

Pembelajaran mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan oleh guru merupakan bagian dari pembelajaran tema alam semesta dengan sub-tema bencana alam. Guru memulai pembelajaran dengan membentuk konsep materi pembelajaran mitigasi bencana yang dimasukkan ke dalam tema, sub-tema, dan sub-sub tema pembelajaran. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh partisipan R2 dan Z sebagai berikut:

“Disini itu (hmm) ada di pembelajaran tema bencana alam. Terkadang melalui kunjungan profesi. Tapi kalau di kelas itu ada kegiatan bercerita, tanya jawab, gerakan simulasi, terus anak membaca dan mewarnai” (R2/CW04)

“Kalau di TK ini alhamdulillah si sudah diajarkan pembelajaran mitigasi bencana itu kadang pernah pada saat kunjungan profesi. Terus juga dimasukkan ke pembelajaran per tema bencana alam sih. Diajarkan di kelas kalau di kelas itu ya biasanya anak mengerjakan lembar kerja ya anak diminta untuk mewarnai terus juga membaca di lembar kerja tersebut gitu. Terus juga setelah itu ada kegiatan simulasi sama guru yang bercerita gitu.” (Z/CW04)

Tema bencana alam yang disampaikan membahas tentang sub-tema bencana gempa bumi. Sebagaimana disampaikan berikut ini:

“(Hmmm) kalau selama ini pernah kita pergi kunjungan profesi ke pemadam kebakaran. Terus biasanya pembelajarannya itu masuk ke tema alam semesta.

Tapi terkadang tema itu juga harus disesuaikan. Misalnya seperti kemarin kan pernah terjadi gempa ya kalau ngga salah itu hari minggu atau sabtu jadi hari

Tapi terkadang tema itu juga harus disesuaikan. Misalnya seperti kemarin kan pernah terjadi gempa ya kalau ngga salah itu hari minggu atau sabtu jadi hari

Dokumen terkait