TINJAUAN PUSTAKA
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai kepemilikan keluarga, kepemilikan institusi dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan biaya utang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Ida Bagus Putra Perdana, Retno Kusumastuti (2011)
Analysis of The Impacts of Family Ownership on a
Company’s Costs of Debt
Menggunakan variabel kepemiikan keluarga dan variabel biaya utang (cost of debt)
Penelitian ini tidak menggunakan variabel kepemilikan manajerial dan variabel kepemilikan institusional, sampel penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009
Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga memiliki pengaruh positif terhadap biaya utang, sedangkan pendiri CEO/ ketua tidak berpengaruh
terhadap biaya utang.
2. Juniarti dan Agnes Andriyani Sentosa (2009)
Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure
terhadap Biaya Utang (Costs of Debt) Menggunakan variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial sebagai proksi dari GCG dan biaya utang (cost of debt)
Penelitian ini tidak menggunakan variabel kepemilikan keluarga
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial
kepemilikan institusional dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Sementara itu proporsi
komisaris independen kepemilikan manajerial, voluntary disclosure dan variabel kontrol tidak berpengaruh
signifikan terhadap cost of debt. Berlanjut ke halaman berikutnya
Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 3. Mudrika Alamsyah Hasan dan Poppy Nurmayanti (2013) Effect Of Managerial Ownership, Free Cash Flow and Size Company Policy on Debt
(Empirical Study on Industrial Enterprises Basic and Chemicals Listed in BEI) Menggunakan variabel kepemilikan manajerial, variabel dependen mengenai utang Tidak terdapat variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan variabel independen diganti dengan kebijakan utang, perusahaan industri kimia dasar di BEI tahun 2009-2011 sebagai sampel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial, arus kas bebas, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan utang (debt to equity ratio ) pada tingkat kepercayaan 95%
4. Ronald C. Anderson, Sattar A. Mansi, dan David M. Reeb (2002) Founding Family
Ownership and the Agency Cost of Debt Menggunakan variabel kepemilikan keluarga, dan variabel biaya utang (cost of debt)
Tidak terdapat variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga
mengurangi biaya utang (cost of debt)
Berlanjut ke halaman berikutnya
Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 5. Yulisa Rebecca dan Sylvia Veronica Siregar (2013) Pengaruh Corporate Governance Index,
Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang Menggunakan variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan biaya utang
Penelitian ini tidak menggunakan
variabel kepemilikan manajerial
Kepemilikan keluarga memiliki efek positif yang signifikan terhadap cost of equity , tetapi tidak
berpengaruh signifikan terhadap cost of debt . Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity , tetapi memiliki efek negatif yang signifikan terhadap cost of debt.
6. Dwi Sukirni (2012)
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Utang Analisis terhadap Nilai Perusahaan
Variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional Tidak terdapat variabel kepemilikan keluarga dan biaya utang, seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 sebagai sampel
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial secara signifikan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusi
berpengaruh signifikan positif pada nilai perusahaan.
Kebijakan dividen tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya
Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 7. Akinobu Shuto dan Norio Kitagawa (2010)
The Effect of Managerial Ownership on the Cost of Debt: Evidence from Japan
Menggunakan Variabel kepemilikan manajerial dan biaya utang Tidak terdapat variabel kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional, sampel menggunakan perusahaan yang ada di Jepang
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap biaya utang yang diukur dengan interest rate spread
kepemilikan manajerial juga memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan interest rate spread pada saat biaya agensi utang pada obligasi sudah lebih besar. 8. Starga Lamora P, Vince dan Kamaliah (2013) Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Keluarga terhadap
Manajemen Laba (Earning Management) pada
Perusahaan
Berkepemilikan Ultimat Yang Terdaftar di BEI
Menggunakan variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial Tidak terdapat variabel biaya utang, sampel menggunakan perusahaan berkepemilikan ultimat yang terdaftar di BEI
Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba, sedangkan kepemilikan keluarga
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba
31 C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Kepemilikan Keluarga dengan Biaya Utang (Cost of Debt)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anderson et. al., (2002:2) perusahaan dengan kepemilikan keluarga memiliki biaya utang yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan dengan kepemilikan keluarga memiliki dorongan yang lebih besar untuk mengurangi agency conflict antara pemegang saham dan manajer. Semakin besar proporsi kepemilikan dari keluarga diperusahaan, maka semakin besar resiko yang harus ditanggung jika perusahaan tidak berjalan dengan baik (Demsetz dan Lehn, 1985:1168). Rebecca dan Siregar (2013:23) dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan
Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang” menyatakan bahwa kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, kepemilikan keluarga juga dianggap dapat meningkatkan biaya utang perusahaan. Dalam penelitiannya, Perdana dan Kusumastuti (2011:150) menemukan bahwa kepemilikan keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya utang. Pada umumnya, perusahaan dengan kepemilikan saham yang terkonsentrasi dapat ditemukan pada perusahaan milik keluarga dimana perusahaan ini dimiliki secara mayoritas oleh keluarga tertentu atau kepemilikan sahamnya terkonsentrasi pada keluarga tertentu. Ketika
32 kepemilikan keluarga adalah pemegang saham mayoritas perusahaan, mereka cenderung menggunakan kontrol yang dimiliki untuk meningkatkan keuntungan pribadi pada beban yang ditanggung oleh pemegang saham minoritas sehingga investor akan menginginkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk mengompensasi risiko tersebut (Dyck dan Zingales, 2004 dalam Rebecca dan Siregar, 2013:5).
Perusahaan dengan kepemilikan keluarga juga cenderung untuk menggunakan utang dalam membiayai perusahaan daripada menerbitkan saham baru karena mereka ingin melindungi kontrol yang dimilikinya terhadap perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan tingkat utang perusahaan menjadi lebih tinggi dan resiko yang ditanggung oleh perusahaan pun menjadi lebih besar sehingga pihak kreditur mengantisipasi resiko tersebut dengan biaya utang yang lebih tinggi.
Kepemilikan saham dalam jumlah besar berarti bahwa tingkat pengendalian yang dimiliki terhadap perusahaan pun besar (Lease et. al., 1988:269). Oleh sebab itu, perusahaan dengan kepemilikan keluarga sebagai pemegang saham mayoritas memiliki insentif untuk melakukan transfer kekayaan melalui aktivitas pendanaan, seperti pembayaran dividen yang melebihi batas tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak kreditur. Dengan demikian, kepemilikan keluarga diyakini berpengaruh positif terhadap biaya utang perusahaan karena adanya insentif-insentif tersebut akan meningkatkan resiko yang ditanggung oleh kreditur sehingga biaya
33