• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Penelitian Tahap I

Tahap penelitian ini terdiri atas 2 seri percobaan:

3.1.1.Percobaan 1: 3.1.1.a. Judul

Pengaruh perbedaan kedalaman posisi jaring yang diletakkan di perairan terhadap keanekaragaman dan kelimpahan perifiton.

3.1.1.b. Tujuan

Untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan perifiton yang

tumbuh di jaring pada berbagai strata kedalaman.

3.1.1.c. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 15 hari di KJA Waduk Cirata Jawa Barat dan di Laboratorium Balai Riset Budidaya Air Tawar Bogor.

3.1.1.d. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1.Bahan jaring sebagai substrat dengan lebar mata jaring ¾ inci, masing-

masing lembaran jaring memiliki luasan 0,25 m2

2.Tali pengait, untuk mengikat substrat pada bambu.

(0,5 m x 0,5 m) sebanyak 30 buah.

3.Akuades, untuk mengencerkan sampel yang diambil.

4.Alkohol 70%, digunakan dalam mengawetkan perifiton.

5.Bingkai bambu digunakan untuk membuat bentuk jaring tetap selama

6.Pemberat, untuk menahan substrat jaring agar tidak mengapung dan terbawa arus.

Alat-alat yang digunakan antara lain :

1.Botol sampel, digunakanuntuk menyimpan sampel perifiton.

2.Mikroskop binokuler, digunakan untuk mengidentifikasi perifiton yang

diambil.

3.Object glass, digunakan untuk membuat preparat. 4.Cover glass ukuran 22 x 22 mm2

5.Pipet tetes, digunakan untuk mengambil sampel perifiton dari botol

sampel.

digunakan untuk menutup preparat.

6.Secchi disk, untuk mengukur transparansi cahaya

7.pH meter merek HACH untuk mengukur derajat keasamaan

8.DO meter merek YSI Incorporated untuk analisis kandungan oksigen

terlarut (DO) dan suhu

9.Spektrofotometer dan alat titrasi Biuret untuk mengukur parameter

kualitas air.

3.1.1.e. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Perlakuan yang diakukan adalah :

• Perlakuan A : Perendaman jaring pada kedalaman 1 m

• Perlakuan B : Perendaman jaring pada kedalaman 2 m

• Perlakuan C : Perendaman jaring pada kedalaman 3 m

• Perlakuan D : Perendaman jaring pada kedalaman 4 m

3.1.1.f . Prosedur penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah bahan jaring dengan luasan 0,25 m2 (50 cm x 50 cm) sebanyak 20 buah. Jaring diberi pemberat agar kedudukan jaring tidak berubah selama penelitian.Setiap jaring dilengkapi dengan tali pengait

untuk mengaitkan jaring pada batang bambu.Bahan yang dipersiapkan direndam di KJA perairan waduk cirata dengan berbagai kedalaman sesuai dengan perlakuan dan dibuat dalam lima lokasi sebagai ulangan.Sebelum direndam masing – masing jaring diberi penanda (tag) dan ditimbang bobotnya. Selanjutnya

pada hari yang telah ditentukan setiap jaring ditimbang untuk keperluan

penghitungan biomassa basah perifiton, selain itu digunakan sebagai bahan pengamatan yang lain.

3.1.1.g. Parameter Yang Diamati 3.1.1.g.1. Komposisi Perifiton

Komposisi perifiton dilihat dari seluruh perifiton yang teridentifikasi dari awal sampai akhir penelitian. Identifikasi perifiton menggunakan buku identitikasi karangan Sachlan (1972) dan Needham and Needham (1962)

3.1.1.g.2. Keanekaragaman dan Dominansi Perifiton

Indeks ini digunakan untuk mengetahui keragaman jenis perifiton pada perairan. Keragaman dihitung dengan rumus Indeks Keragaman Simpson (Krebs 1975), yaitu:

D = 1- ∑ (pi)

2

pi = ni/N

Keterangan :

D = Indeks Keragaman.

pi = ni/N = Proporsi jumlah individu dalam satu genus dibagi dengan jumlah total individu.

Untuk memperoleh informasi mengenai jenis perifiton yang mendoninansi pada suatu komunitas pada tiap habitat digunakan rumus Indeks Dominansi Simpson (Krebs, 1975), yaitu:

C = Σ (pi)

2 Keterangan :

pi = ni/N

ni = Jumlah individu jenis ke-i N = jumlah total individu

Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan dominansi species perifiton, yaitu:

• Mendekati 0 = indeks semakin rendah atau dominansi oleh satu spesies

• Mendekati 1 = indeks besar atau cenderung dominansi oleh beberapa

spesies perifiton.

3.1.1.g.3. Kelimpahan Perifiton

Kelimpahan Perifiton dihitung atas dasar perhitungan plankton,yaitu

berdasarkan Inverted Microscope Method Counts (APHA 1985). Rumus yang digunakan adalah :

Ac xVs x As

Vt

x

At

x

n

N =

Keterangan :

N = Jumlah perifiton (Ind/cm2)

n = Jumlah perifiton yang tercacah (ind)

At = Luasan cover glass (22x22mm2)

Vt = Volume konsentrat pada botol contoh (30ml)

Ac = Luasan amatan (3,14x16x3mm2)

Vs = Volume pada cover glass (0,05ml)

As = Luas substrat yang dikerik (5x5cm2)

3.1.1.h. Analisa Data

Analisis untuk data kelimpahan perifiton dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan uji F, apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf 5 % (Gasperz, 1991). Sedangkan Analisis untuk data Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominansi dilakukan secara deskriptif komparatif.

3.1.2.Percobaan 2:

3.1.2.a. Judul

Pengaruh lama perendaman terhadap keragaman dan kelimpahan perifiton

3.1.2.b.Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan perifiton pada media tumbuh dengan lama waktu pemeliharaan yang berbeda.

3.1.2.c. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 15 hari di KJA Waduk Cirata Jawa Barat dan di Laboratorium Balai Riset Budidaya Air Tawar Bogor.

3.1.2.d. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bahan jaring dengan lebar mata jaring ¾ inci, sebanyak 25 buah

dengan masing-masing lembaran jaring memiliki luasan 0,25 m2

2. Bingkai bambu, sebanyak 25 buah yang digunakan untuk membuat

bentuk jaring tetap selama penelitian.

(0,5m x 0,5m), digunakan sebagai media penempelan perifiton.

3. Tali pengait, untuk mengikat substrat pada bambu.

4. Akuades, untuk mengencerkan sampel yang diambil.

5. Alkohol 70 %, untuk mengawetkan sampel yang diambil.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Botol sampel, untuk menyimpan sampel yang didapat.

2. Scalpel (pisau pengerik), untuk mengerik perifiton yang menempel

pada substrat untuk kemudian ditempatkan dalam botol sampel.

3. Mikroskop binokuler, untuk mengidentifikasi perifiton yang diambil.

5. Cover glass, untuk menutup preparat pada object glass.

6. Pipet tetes, untuk mengambil sampel perifiton dari botol sampel

7. Planktonnet (20 mikron) diameter 10 inchi, untuk menyaring perifiton

yang telah dikerok.

3.1.2.e. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode experimental dengan rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan, adapun perlakuannya sebagai berikut:

A: 3 hari, B: 6 hari, C: 9 hari, D: 12 hari, E: 15 hari,

Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Penempatan perlakuan dan ulangan dilakukan secara acak dengan menggunakan acuan buku Gasperz (1991).

.

3.1.2.f. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan bahan jaring dengan ukuran 25 x 25 cm dengan mata jaring ¾ inchi diletakkan dengan menggunakan tali pengikat dan diberi pemberat agar jaring tidak berubah kedudukan, jaring ditempatkan pada berbagai kedalaman sesuai dengan perlakuan.Sebelum jaring ditempatkan pada masing-masing perlakuan , jaring direndam dulu beberapa saat dan ditimbang untuk menghitung berat jaring awal (sebelum ditempeli perifiton) dan setiap jaring diberi tanda untuk memudahkan pada waktu sampling.

3.1.2.g. Parameter Yang Diamati 3.1.2.g.1. Komposisi perifiton

Komposisi perifiton dilihat dari seluruh perifiton yang teridentifikasi dari awal sampai akhir penelitian. Identifikasi perifiton menggunakan buku identitikasi karangan Sachlan (1972) dan Needham and Needham (1962)

3.1.2.g.2. Keragaman dan Dominansi Perifiton

Indeks ini digunakan untuk mengetahui keragaman jenis perifiton pada perairan. Keragaman dihitung dengan rumus Indeks Keragaman Simpson (Krebs 1975), yaitu:

D = 1- ∑ (pi)

AcxVsxAs nxAtxVt 2

pi = ni/N

Keterangan : D = Indeks Keragaman.

pi = ni/N = Proporsi jumlah individu dalam satu genus dibagi dengan jumlah total individu.

Nilai indeks keanekaragaman Simpson berkisar antara 0 = 1. Menurut Odum (1971), ekosistem perairan dikatakan baik apabila nilai indeks keragaman

Simpson berkisar antara 0.6 – 0,8

Untuk mengetahui dominansi perifiton digunakan Indeks Dominansi Simpson (Krebs 1975), yaitu:

C = Σ (Pi)²

Keterangan:

C = Indeks dominansi

Pi = ni/N

ni = Jumlah individu jenis ke-i

N = jumlah total individu

3.1.2.g.3. Kelimpahan Perifiton

Kelimpahan perifiton dihitung atas dasar perhitungan plankton, yaitu berdasarkan Inverted Microscope Method Counts (APHA 1985). Metode

pengamatan dilakukan dengan metode strip sebanyak dua kali ulangan.

N =

n = Jumlah perifiton yang tercacah (ind)

At = Luasan cover glass (22x22mm²)

Vt = Volume konsentrat pada botol contoh (30ml)

Ac = Luasan amatan (3,14x16x2mm²)

Vs = Volume pada cover glass (0,1ml)

As = Luas substrat yang dikerik (5x5cm²)

3.1.2.h. Analisis Data

Data yang diperoleh selama penelitian, dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis untuk data kelimpahan perifiton dilakukan dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dengan uji F, apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf 5% (Gasperz 1991). Sedangkan analisis untuk data Indeks Keragaman dan Indeks Dominansi dilakukan secara deskriptif komparatif.

Dokumen terkait