• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam kajian pustaka ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan peneliti lain dan permasalahan yang diangkat juga pernah dilakukan oleh beberapa penelitian lain, baik itu melalui penelitian biasa maupun skripsi. Penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai referensi bagi kajian-kajian dimasa yang akan datang. Seperti beberapa penelitian yang terdahulu yang dijadikan kajian pustaka yaitu penelitian dari :

1. Billy Arma Pratama (2010)

Penelitian tentang kredit perbankan yang diteliti oleh Billy Arma

Pratama, penelitian tersebut berjudul “Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan”. Penelitian ini

menggunakan metode sensus dimana keseluruhan Bank Umum yang terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai obyek penelitian. Penelitian menggunakan 60 waktu amatan (N = 60) (bulan Januari -Desember periode tahun 2005 - 2009). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank Umum di Indonesia yang meliputi Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), kredit dan data sekunder suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik Ekonomi Moneter Indonesia periode tahun 2005 - 2009 (bulanan). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan suku bunga SBI selama periode penelitian tidak mempengaruhi penyaluran

kredit secara signifikan. Semakin tinggi suku bunga SBI akan mendorong peningkatan jumlah kredit yang disalurkan.

2. Yoda Ditria, Jenni Vivian, dan Indra Widjaja (2008)

Penelitian ini berjudul tentang “Pengaruh tingkat suku bunga, nilai

tukar rupiah, dan jumlah ekspor terhadap tingkat kredit perbankan”.Analisis hubungan dan pengaruh antara variabel - variabel tersebut diatas akan diukur secara statistik dengan menggunakan metode korelasi dan regresi linier berganda serta uji hipotesis untuk mengambil kesimpulan ada atau tidak adanya hubungan yang signifikan.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dalam rentang waktu 23 (Dua Puluh Tiga) kuartal yaitu dari Maret 2002 sampai dengan September 2007. Pergerakan indikator makro ekonomi Indonesia bervariasi, sehingga pergerakan perubahannya dapat mencerminkan volatilitas perekonomian. Pos yang dijadikan obyek penelitian adalah jumlah kredit, jumlah kredit modal kerja, jumlah kredit investasi, dan jumlah kredit konsumsi dari seluruh perbankan di Indonesia. Pengaruh indikator makro seperti ekspor, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap USD memberikan dampak yang berbeda – beda terhadap kredit dan juga tiga macam jenis kredit yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah ekspor berjalan searah dengan jumlah kredit dan ketiga jenis macamnya dimana jika ekspor mengalami kenaikan maka seluruh macam kredit juga mengalami kenaikan. Tingkat suku bunga bergerak berlawanan terhadap

jumlah kredit maupun ketiga macam jenis kredit lainnya, dimana jika tingkat suku bunga bergerak naik maka akan mengurangi jumlah kredit termasuk didalamnya kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Sama dengan pengaruh tingkat suku bunga, pengaruh nilai tukar terhadap jumlah kredit dan ketiga jenis kredit lainnya berpengaruh secara berlawanan, dimana jika kurs naik maka akan Pengaruh Tingkat Suku Bunga mengurangi jumlah kredit baik itu kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

3. Ni Nyoman Aryaningsih (2006)

Penelitian ini tentang “Pengaruh suku bunga, inflasi, dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit di PT BPD cabang pembantu Kediri. bertujuan mendeskripsikan (1) pengaruh suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit secara parsial, (2) pengaruh suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit secara simultan. Obyek penelitian adalah PT BPD Cabang Pembantu Kediri dengan fokus mengenai suku bunga, inflasi, jumlah penghasilan dan permintaan kredit. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit, sedangkan jumlah penghasilan berpengaruh signifikan. Kontribusi suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan terhadap perubahan permintaan kredit sebesar 37,8%,

lanjut hendaknya mempertimbangkan unsur informasi, issuer dan news dalam meneliti permintaan kredit.

4. Sri Haryati (2009)

Penelitian ini mengkaji tentang “Pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia : intermediasi dan pengaruh terhadap variabel makro ekonomi”.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi seperti suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar, dan variabel pertumbuhan ekses likuiditas (secondary reserve). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa fungsi allocation fubs approach telah berjalan dengan baik, dengan demikian disarankan agar bank benar-benar mengaplikasikan portfolio alokasi dana dengan benar dan tepat, sehingga selain mempertahankan likuiditas untuk memenuhi ketentuan regulasi dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. Pada variabel makro ekonomi pada perbankan tersebut yaitu suku bunga BI, inflasi, nilai tukar mempunyai pengaruh positif signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan fundamental perbankan di indonesia saat ini sudah cukup kuat, maka dalam penyalurannya kredit harus tetap mempertimbangkan prediksi kondisi ekonomi makro di samping tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi intermediasinya, sehingga tidak meningkatkan timbulnya kredit bermasalah yang dapat berakibat pada penurunan ekuitas khususnya dan penurunan kemampuan permodalan secara umum.

5. Tatik setiyati (2007)

Penelitian ini menguji tentang “Analisis pengaruh suku bunga kredit, dana pihak ketiga, dan produk domestik bruto terhadap kredit perbankan di

indonesia”.Dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Dana pada penelitian ini hasil penelitian ini bunga kredit dan dpk berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan pdb berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dan hasil uji f variabel independen cr, dpk, pdb secar bersama-sama mempengaruhi penyaluran kredi pada perbankan pada tingkat signifikan 5%.

6. Akhmad Kholisudin (2012)

Penelitian ini menguji tentang ” Determinan permintaan kredit pada bank umum di jawa tengah 2006-2010”.Obyek dalam penelitian ini adalah tentang permintaan kredit perbankan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu tingkat suku bun-ga, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan krisis global pada bank umum di Jawa Tengah pada periode waktu 2006-2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari satu variabel terikat (dependent variable) yaitu permintaan kredit perbankan pada bank umum di propinsi Jawa Tengah dan empat variabel bebas (independent variable) yaitu tingkat suku bunga kredit, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dan krisis global. Data sekunder yang digunakan berbentuk runtut waktu (time series) bulanan selama 5 tahun (2006-2010). Data sekunder ini bersumber

Metode analisis data yang digunakan da-lam penelitian ini adalah regresi berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan bantuan software computer E-views 6.0 dan pembahasan analisis secara deskriptif. Hasil Variabel nilai tukar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit dan sesuai hipotesis. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi yang lebih

kecil dari 0,05 (α = 5%). Artinya adalah kurs berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Jawa Tengah pada tahun 2006-2010. Berdasarkan hasil pengujian, variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit perbankan. Artinya adalah jika inflasi mengalami kenaikan maka permintaan kredit perbankan pada Bank Umum di Jawa Tengah akan turun namun tidak begitu besar. Sebaliknya jika inflasi turun maka permintaan kredit perbankan pada Bank Umum di Jawa Tengah akan meningkat.

7. Mohammed Amidu dan Simon K. Harvey (2006)

Penelitian ini tentang ” The Impact of Monetary Policy on Banks Credit in Ghana”. Studi ini meneliti apakah kredit bank dibatasi oleh kebijakan moneter di Ghana. Itu analisis dilakukan dengan menggunakan data yang berasal dari database Keuangan Internasional Statistik. Model kuadrat terkecil digunakan untuk mengestimasi persamaan regresi setelah menyelidiki sifat deret waktu variabel. Kredit bank diwakili oleh pinjaman bank dialokasikan secara bebas yang mungkin lebih sensitif terhadap perubahan dalam kebijakan moneter. Perubahan jumlah uang beredar dan

suku bunga bank sentral adalah proxy dari kebijakan moneter. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kredit bank Ghana dipengaruhi secara signifikan oleh kegiatan ekonomi negara dan perubahan penawaran uang. Hasil dari Penelitian juga mendukung penelitian sebelumnya bahwa tingkat inflasi negatif tetapi secara statistik signifikan mempengaruhi kredit bank. Anehnya, penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara tingkat bank sentral utama dan kredit bank Ghana. Namun, koefisien dari suku bunga secara statistik tidak signifikan. Nilai utama dari penelitian ini adalah identifikasi faktor-faktor kebijakan moneter yang mempengaruhi kredit bank di Ghana.

8. A. Tarkan Cavusoglu (2002)

Penelitian ini tentang” Credit Transmission Mechanism in Turkey: An Empirical Investigation”. Hasil ini menunjukan jelas menunjukkan bahwa perilaku pinjaman bank deposit uang di Turki secara signifikan dipengaruhi oleh dinamika yang dikenakan melalui kebijakan keuangan utang dalam negeri. Dampak dari kebijakan moneter pada perilaku pinjaman bank terhadap uang dan transmisi ini berdampak bagi perusahaan bank yang tergantung merupakan dasar untuk menentukan suatu pinjaman bank saluran mekanisme transmisi kebijakan moneter. Efek dari penurunan pinjaman mereka memiliki efek yang lebih signifikan terhadap kegiatan ekonomi daripada bahwa penurunan pinjaman bank-bank besar. Tanggapan pasokan proporsional pinjaman bank untuk cadangan guncangan karena perbedaan

ukuran mereka dapat memberikan bukti nyata terjadinya efek output ditularkan oleh saluran pinjaman bank.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Variabel Metodologi Dan Hasil

1. A. Tarkan Cavusoglu (2002) Credit Transmission Mechanism in Turkey: An Empirical Investigation Kredit DPK Investasi

Analisis menggunakan data panel, penyatuan dimensi seri cross-section

Hasil :

Penelitian ini menjelaskan bahwa hubungan dana pihakn ketiga berupa tabungan memiliki pengaruh positif dan signifikan karena pihak nasabah mempunyai andil penting demi perekonomian Turki. 2. Mohammed Amindu dan Simon K. Harvey (2006) The Impact of Monetary Policy on Banks Credit in Ghana Kredit Nilai tukar Suku bunga Inflasi GDP

Analisis menggunakan data yang berasal dari database

Statistik Keuangan Internasional

Hasil :

Penelitian juga mendukung penelitian sebelumnya bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh tetapi secara statistik secara signifikan mempengaruhi kredit bank. Anehnya, penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara tingkat bank sentral utama dan kredit bank Ghana 3. Tatik setiyati (2007) Analisis pengaruh suku bunga kredit, dana pihak ketiga, dan produk domestik bruto trhdp kredit perbankan di indonesia Dana Pihak Ketiga (DPK) PDB Kredit

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil :

Hasil penelitian ini bunga kredit dan dpk berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan pdb berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dan hasil uji f variabel independen cr, dpk, pdb secar bersama-sama mempengaruhi penyaluran kredi pada perbankan pada tingkat signifikan 5% 4. Yoda Ditria,

Jenni Vivian, dan Indra

Pengaruh tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, dan

Ekspor

Tingkat Suku Bunga

 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil :

terhadap tingkat kredit perbankan Terhadap USD Jumlah Kredit Modal Kerja Jumlah Kredit Investasi Jumlah Kredit Konsumsi

berjalan searah dengan jumlah kredit dan ketiga jenis macamnya dimana jika ekspor mengalami kenaikan maka seluruh macam kredit juga mengalami kenaikan. Tingkat suku bunga bergerak berlawanan terhadap jumlah kredit maupun ketiga macam jenis kredit lainnya, dimana jika tingkat suku bunga bergerak naik maka akan mengurangi jumlah kredit termasuk didalamnya kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Sama dengan pengaruh tingkat suku bunga, pengaruh nilai tukar terhadap jumlah kredit dan ketiga jenis kredit lainnya berpengaruh secara berlawanan, dimana jika kurs naik maka akan 5 Ni Nyoman

Aryaningsih (2009)

Pengaruh suku bunga, inflasi, dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit di PT BPD cabang Kediri Suku bunga Inflasi Jumlah penghasilan Permintaan kredit.

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit, sedangkan jumlah penghasilan berpengaruh signifikan. Kontribusi suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan terhadap perubahan permintaan kredit 6. Sri Haryati (2009) Pertumbuhan kredit perbankan di indonesia : intermediasi dan pengaruh terhadap variabel makro ekonomi Kredit Ekses likuiditas Dpk Pinjaman/simpanan diterima Pertumbuhan ekuitas

Suku bunga bank indoneseia

Tingkat inflasi

Kurs valas/ exchange rate

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil :

Pada variabel makro ekonomi pada perbankan tersebut yaitu suku bunga BI, inflasi, nilai tukar mempunyai pengaruh positif signifikan

7. Billy Arma Pratama

Analisis faktor-faktor yang

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Analisis Regresi Linier Berganda

kredit perbankan (NPL), dan

Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

penyaluran kredit secara signifikan.

8.. Akhmad Kholisudin (2012)

Determinan permintaan kredit pada bank umum di jawa tengah 2006-2010 Kredit Tingkat suku bunga kredit Inflasi Nilai tukar

Analisis regresi berganda dengan metode ordinary least square (OLS)

Hasil :

Hasil penilitian ini hasil pengujian mengenai pengaruh inflasi terhadap permintaan kredit dapat di

simpulkan bahwa secara parsial variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap permintaan kredit pada bank umum di Jawa Tengah tahun 2006-2010. Hal ini

ditunjukkan dengan tingkat signifi-kansi yang lebih besar dari 0,05 (α

= 5%). Variabel nilai tukar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit dan sesuai hipotesis. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari

0,05 (α= 5%). Artinya adalah kurs

berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Jawa Tengah pada tahun 2006-2010

Dokumen terkait