Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan kunci untuk menggali informasi secara mendalam dan dipakai sebagai penguat data bagi penelitian ini.
Untuk mengambil data penelitian, peneliti menggunakan metode Purposive Sampling, dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah orang yang akan menjadi sampling harus mempunyai ketentuan, dimana orang tersebut dapat mengetahui secara mendalam mengenai penelitian ini, juga dapat memberikan informasi mendalam sehingga mudah menggali informasi yang terpercaya, akurat dan lengkap. Oleh karena itu, informan yang akan membantu penelitian ini adalah manager dan anggota dari bagian human capital yang melaksanakan kerja dalam keadaan flexible working arrangements di PT Telkom Indonesia Tbk. Hal ini ditentukan karena informan tersebut memiliki pengetahuan yang kuat akan budaya organisasi, anggota yang memiliki peran dalam menjalankan budaya organisasi, dan karyawan yang merasakan budaya organisasi yang diturunkan oleh pihak top manajemen.
46 3.6. Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data penelitian merupakan metode yang strategis karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang valid. Menurut Sugiyono (2018) memaparkan pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber, berupa sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber data yang dapat diberikan langsung kepada pengumpul data. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak didapat secara langsung diberikan kepada pengumpul data. Dapat dipahami bahwa cara teknik pengumpulan data dapat dilakukan seperti, observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi.
3.6.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan oleh peneliti, selain itu data primer juga disebut sebagai data asli. Menurut Sugiyono (2013), data primer merupakan sumber data yang dapat secara langsung diberikan kepada pengumpul data. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti harus melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara atau metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dari pewawancara kepada informan yang kemudian mencatat tanggapan informan tersebut. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dan penjelasan mengenai komunikasi internal PT Telkom Indonesia Tbk dalam menjalankan Flexible Working Arrangements (FWA).
b. Observasi
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2018), observasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan dan ilmuan hanya dapat bekerja pada data, fakta-fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Dari penjelasan tersebut, peneliti ingin mengamati ketika menganalisis penelitian ini sebagai pengamat dan melihat langsung bagaimana karyawan PT Telkom Indonesia Tbk berkomunikasi di lapangan dalam menjalankan FWA.
47 3.6.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung diberikan kepada pengumpul data. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjang hasil observasi dan wawancara. Data sekunder dapat berupa jurnal mengenai strategi komunikasi organisasi dalam menjalankan budaya organisasi, dokumen tertulis, video kegiatan, foto kegiatan, dan lain-lain yang berkaitan dengan pelaksanaan FWA yang dilakukan PT Telkom Indonesia Tbk.
3.7.Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Patton (1980) merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data yang dilakukan, yaitu:
1. Pengumpulan data, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dari tempat penelitian. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan serta dari dokumen yang diminta oleh penulis.
2. Reduksi, data yang diperoleh direduksi dengan cara pengkodean. Semua data yang diterima dikodekan, dikategorikan, dan direduksi. Menurut Moleong (2004), kategori adalah salah satu rangkaian tumpukan yang disusun berdasarkan pemikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu.
3. Penyajian data kualitatif, kategori yang ada menjadi dasar pengembangan cerita yang disampaikan oleh peneliti kualitatif (Cresswell, 2003).
Selanjutnya, peneliti menulis data kualitatif berdasarkan interpretasi data.
4. Penarikan kesimpulan, sebelum menarik kesimpulan, penulis mengulas terlebih dahulu. Kesimpulan dicapai dengan menetapkan kembali kategori-kategori kepada informan dengan menanyakan apakah kesimpulan-kesimpulan itu benar.
3.8. Teknik Keabsahan Data
Dalam teknik keabsahan data, peneliti akan menggunakan metode keabsahan data yang digunakan sebagai berikut:
48 a. Triangulasi Sumber, berfungsi untuk memeriksa kredibilitas data dengan menelaah data yang sudah didapatkan serta melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2018).
b. Triangulasi Teknik, berfungsi untuk menelaah kredibilitas data dengan melakukan pemeriksaan data kepada narasumber yang sama dengan metode yang berbeda (Sugiyono, 2018).
c. Triangulasi Waktu, berfungsi untuk menyesuaikan kredibilitas data. Data yang dikumpulkan melalui wawancara yang dilakukan pada pagi hari membuat narasumber masih segar sehingga dapat memberikan data yang valid dan efektif dalam mendapatkan informasi yang lebih mendalam atau spesifik (Sugiyono, 2018).
Dari penjelasan tersebut, peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, dimana metode triangulasi sumber dan penelitian saling berhubungan. Informan kunci tersebut juga ikut berperan dalam menjalankan kegiatan FWA di PT Telkom Indonesia Tbk, sehingga dapat memastikan bahwa data yang diperoleh peneliti benar dan tepat.
49 DAFTAR PUSTAKA
Ardial. (2014). Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Beno, M. (2021). On-Site and Hybrid Workplace Culture of Positivity and Effectiveness: Case Study from Austria. Academic Journal of Interdisciplinary Studies, 336-337.
Crosbie, T., & Moore, J. (2004). Work-life Balance and Working from Home.
Cambridge University Press, 224.
Effendy, O. U. (2001). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hardjana, A. (2019). Komunikasi Organisasi: Strategi Interaksi dan Kepemimpinan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Hooks, & Higgs. (2000). Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Digital Public Relations.
Johanson, M. (2021, July 14). Hybrid work: What the office could look like now.
Retrieved from bbc.com: https://www.bbc.com/worklife/article/20210713-hybrid-work-what-the-office-could-look-like-now
Kelliher, C., & Anderson, D. (2008). For better or for worse? An analysis of how flexible working practices influence employees' perceptions of job quality.
. The International Journal of Human Resource Management.
Kompas.com. (2021, September 08). Raih “Best Company to Work For in Asia 2021”, Telkom Jadi Perusahaan Paling Disenangi Karyawan. Retrieved from Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2021/09/08/154916926/raih-best-company-to-work-for-in-asia-2021-telkom-jadi-perusahaan-paling
50 Masmuh. (2013). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek.
Malang: UMM Press.
Pace, R. (2010). Komunikasi Organisasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rubin, R. S. (1979). Flextime: Its Implementation in Public Sector. . Public Administration Review.
Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Selby, C., & Wilson, F. (2001). Flexible Working Handbook Version 1.0.
Flexwork Project.
Sendjaja. (1994). Teori-Teori Komunikasi. Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2017). Metode Peneltiian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Telkom.co.id. (2021, Oktober 18). Telkom Jadi Satu-Satunya Perusahaan
Indonesia di Jajaran Forbes 2021 World’s Best Employer. Retrieved from Telkom.co.id:
https://www.telkom.co.id/sites/about- telkom/id_ID/news/telkom-jadi-satu-satunya-perusahaan-indonesia-di-jajaran-forbes-2021-world%E2%80%99s-best-employer-1493
Thorpe, M., & Gordon, J. (2012). Online Learning in The Workplace: A Hybrid Model of Participation in Networked, Professional Learning. Australasian Journal of Educational Technology, 1279-1280.
1 LAMPIRAN
TRANSKRIP PERTANYAAN
KONSEP DIMENSI PERTANYAAN NARASUMBER
Komunikasi Internal
Komunikator 1. Siapa yang menjadi komunikator?
2. Kriteria seperti apa yang harus dimiliki komunikator tersebut?
Pesan 1. Pesan seperti apa yang disampaikan?
2. Bagaimana pesan tersebut
disampaikan kepada komunikan?
Media Komunikasi
1. Media apa yang digunakan dalam menyampaikan pesan?
2. Pemilihan media yang seperti apa yang dipilih oleh perusahaan?
Komunikan 1. Komunikan seperti apa yang dituju dari
2 pesan yang ingin
disampaikan?
2. Bagaimana komunikan
menanggapi pesan tersebut?
Dampak/Efek 1. Dari pesan yang disampaikan
komunikator, apa yang kemudian dilakukan oleh komunikan?
2. Apakah efek dari
pesan yang
disampaikan sudah sesuai dengan tujuan pesan tersebut?
Flexible Working Arrangements (FWA)
Nilai budaya organisasi
1. Budaya apa yang saat ini dimiliki perusahaan?
2. Apakah FWA menjadi budaya baru?
3. Bagaimana budaya tersebut diterapkan pada pegawai?
4. Bagaimana karyawan
menyikapi adanya
3 perubahan budaya
di dalam
organisasi?
5. Apa kelebihan dan kekurangan
diterapkannya budaya baru pada pegawai?