• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.3 Penelitian Terdahulu

20 Penelitian terdahulu menjadi salah satu referensi penulis dalam melakukan penelitian ini sehingga penulis dapat menambahkan beberapa teori yang bisa digunakan untuk mengkaji penelitian. Dari penelitian terdahulu, penulis menemukan beberapa judul yang hampir sama seperti judul yang telah penulis teliti. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam menambah bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

21 Tabel 2. 1 Skripsi Terdahulu

No. Nama Peneliti; Judul;

Publikasi; Tahun

Tujuan Penelitian Metode Hasil Perbedaan

1 Muhfyani, E. Z.

(2021). Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser Dan Promosi Diskon Terhadap Minat Beli Konsumen Di E-Commerce Shopee (Studi Pada Remaja di Kel. endorser dan promosi diskon terhadap minat beli konsumen di endorser dan promosi diskon berpengaruh

(2017). Analisis Pengaruh Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Citra

Untuk menganalisis pengaruh iklan dan celebrity endorser terhadap brand image dalam meningkatkan variabel citra merk - Tidak

menggunakan analisis jalur

22

Merek Dalam

Meningkatkan Minat Beli Shampoo Pentene Pada Masyarakat Kota terhadap citra merek sampo Pantene di Pekanbaru.

3 Savitri, N. W.

(2017). Pengaruh

celebrity endorser dan iklan melalui media televisi terhadap minat beli pada Tokopedia di melalui media televisi terhadap minat beli positif terhadap minat beli pada Tokopedia.

Iklan berpengaruh positif terhadap minat beli pada Tokopedia

Celebrity Endorser Dan Brand Image Terhadap

untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh daya tarik iklan terhadap minat

Teknik analisis

23 smartphone vivo studi pada mahasiswa UMSU

berganda berpengaruh positif terhadap signifikan Endorser Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Halal “Wardah “(Studi Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas pesan iklan terhadap daya tarik iklan dan minat pembelian.

Analisis data menggunakan analisis dekriptif dan analisis regresi sederhana dengan

Sumber: Hasil Olah Data Penulis (2022)

24 Tabel 2. 2 Jurnal Nasional

No. Nama Peneliti; Judul;

Publikasi; Tahun

Tujuan Penelitian Metode Hasil Perbedaan

1 Bhara, A. M. (2019).

Pengaruh Iklan “Shopee Blackpink Sebagai Brand Ambassador” Terhadap Minat Belanja Online Mahasiswa. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 8(4), 288-296.

untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh minat belanja online mahasiswa kampus

Pengaruh Iklan terhadap

untuk menjelaskan

25 Minat Beli Pengguna

Youtube dengan Brand Recognition sebagai dalam Iklan terhadap Minat Beli Produk Melalui Kesadaran Merek sebagai Variabel Intervening. In Seminar

Untuk menganalisis

26 Pengaruh Iklan, Celebrity Endorser, Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Wardah Kosmetik (Survei Pada Calon

Konsumen Wardah

Kosmetik Complek Pondok Pesantren Mulungan Wetan, Mlati, Sleman, DIY). Jurnal Ekobis Dewantara, 1(8).

Untuk menganalisis iklan terhadap minat beli, Celebrity

27 aplikasi Shopee terhadap

minat beli s sebagai varaiabel intervening atau tidak

Sumber: Hasil Olah Data Penulis (2022)

Tabel 2. 3 Jurnal Internasional No. Nama Peneliti; Judul;

Publikasi; Tahun

Tujuan Penelitian Metode Hasil Perbedaan

1 Septiawan, D. B., Harini, C., & Hasiholan, L. B.

(2020). The effect of Instagram and celebrity endorser advertising on purchase decisions with

to analyze the effect of Instagram Ads and Celebrity Endorser on Purchase Decisions

The results of this study indicate

28 buying interest as variable

intervening “(Study at

Radio Store

Semarang)”. Journal of Management, 6(2). Influence of Advertising and Personal Selling on Buying Interest. Almana:

Jurnal Manajemen dan Bisnis, 4(2), 266-271.

to determine the effect of advertising on interest, to determine the effect of personal selling on buying interest, and to determine the effect of advertising and

to determine whether there Effect Ad, Word

29 Advertising, Word of

Mouth, Website Quality, and Risk Perception on Buying Interest. Word of Mouth, Website Quality, and Risk Perception on Against Consumer Buying Interest at PT Darul

Umroh Haramain

Medan. Jurnal

Mantik, 5(1), 383-386.

to test and analyze the

effect of

to determine the effect of electronic media

30 Through Electronic and

Endorsement Advertising Media in Tangerang City Sport Mall Shop.

endorsement on consumer buying interest in the physical sport shop in Tangerang City Mall.

statistics,

regression tests, correlation tests and hypothesis tests.

on consumer buying interest, indicated by the count value> t table (3.779>

1.999) and a significance of 0,000

variabel

Sumber: Hasil Olah Data Penulis (2022)

31 2.5 Kerangka Penelitian

Dalam sebuah penelitian, kerangka pemikiran yang baik akan dijelaskan secara teoritis tentang hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini digunakan teori iklan, selebriti endorser, dan minat beli. Menurut Kasali dalam Musmam (2021:69) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat media. Menurut Sholihin (2019:218) perusahaan harus memiliki penyampaian iklan pesan memalui iklan yang efektif. Adapun dimensi-dimensi iklan yang efektif tersebut adalah sebagai berikut:

1. Grab people, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat masyarakat tertarik pada produk yang ditawarkan melalui iklan secara cepat.

2. Be clever and creative, merupakan salah satu istilah yang sering kita dengan dalam kegiatan sehari-hari dimana hal ini diperlukan dalam mengiklankan suatu produk.

3. Speak loudly, merupakan konsep yang menyebutkan bahwa semakin lantang bicara kita, maka orang yang mendengarkan juga semakin banyak.

4. Don’t make them think to much, merupakan panduan khusus dalam desain sebuah iklan untuk mendapatkan berbagai formula yang tepat.

5. Color that pop but make sense, merupakan kegiatan pemilihan warna yang tepat dalam periklanan. Iklan dengan pemilihan warna yang tepat dapat membuat calon konsumen melihatnya dengan baik.

6. Be informative, merupakan prinsip yang harus dimiliki oleh suatu iklan sehingga masyarakat mampu mengetahui suatu produk dengan hanya sekali melihat suatu iklan yang beredar.

7. Stand out and be memorable, merupakan prinsip selanjutnya yang harus dimiliki oleh suatu iklan. Iklan harus menjadi suatu hal yang unik dan berbeda dari iklan competitor, sehingga dapat dengan mudah untuk diingat.

8. Give Off A Feeling, Setiap perusahaan atau organisasi harus menunjukan perasaannya melalui iklan, sehingga penonton dapat memahami cita rasa yang dimiliki perusahaan hanya dengan melihat iklan.

9. Show, not Tell, merupakan salah satu ciri iklan yang baik karena dapat menunjuka suatu hal daripada hanya menceritakannya saja. Caranya dengen memvisualisasikan sebagai perwujudan dari konsep yang terdapat pada teks.

32 10. Use Humor: use a metaphor, metofora dapat menjadi cara yang bagus untuk menambahkan humor, akan tetapi tidak semua humor tepat, sehingga terdapat beberapa organisasi yang tidak cocok untuk menggunakan humor ini.

Menurut Shimp (2007: 458) endorser adalah sebagai pendukung iklan atau juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang diiklankan. Menurut Shimp dan Andrews (2017:247) ada tiga dasar atribut dalam karakteristik selebriti endorser yaitu credibility, attractiveness, dan power. Didalam setiap atribut tersebut dapat mempengaruhi respon konsumen sebagai berikut:

4. Credibility (kredibilitas), dalam artian yang paling dasar, kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya atau mempercayai seseorang. Jika sebuah sumber informasi, seperti endorser dianggap kredibel, sikap audiens dapat berubah melalui proses psikologis yang disebut internalisasi.

5. Attractiveness (daya tarik), ketika konsumen menemukan sesuatu pada diri endorser yang dianggap menarik, persuasi terjadi melalui identifikasi, yaitu ketika konsumen mempersepikan celebrity endorser sebagai suatu yang menarik, konsumen kemudian mengidentifikasi endorser tersebut dan memiliki kecenderungan untuk mengadopsi sikap, perilaku, kepentingan, atau preferensi tertentu dari endorser tersebut.

6. Power (kekuasaan), atribut sumber kekuasaan bekerja melalui proses psikologis kepatuhan. Terjadi ketika seorang audiens dibujuk oleh endorser yang diiklankan karena mereka berharap untuk mencapai reaksi atau persetujuan yang menguntungkan dari celebrity endorser tersebut.

Menurut Belch dan Belch (2018:127) Minat beli adalah kecenderungan untuk membeli sebuah merek atau produk tertentu. Minat beli secara umum biasanya berdasarkan kesesuaian antara motif pembelian dengan atribut atau karakteristik dari merek yang dapat dipertimbangkan.

Menurut Ferdinand (2016:129) minat beli memiliki tiga dimensi, yaitu:

1. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang dalam membeli suatu produk

2. Minat prefensial yaitu seseorang yang memilih produk berdasarkan preferensinya.

Preferensi tersebut dapat berubah sesuai dengan produk preferensinya.

3. Minat eksploratif yaitu kecenderungan seseorang untuk mencari tahu informasi terlebih dahulu mengenai produk yang ia minati.

33 Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Sumber: Olah Data Penulis (2022) IKLAN (X)

1. Grab People

2. Be clever and creative 3. Speak loduly

4. Don’t make them think to much

5. Color that pop but make sense

6. Be informative

7. Stand out and be memorable

8. Give off a feeling 9. Show not tell

10. Use humor: use a metaphor

Sumber: Sholihin (2019:218)

CELEBRITY ENDORSER (Z)

1. Credibility 2. Attractiveness 3. Power

Sumber: Shrimp &

Andrews ( 2017:247)

MINAT BELI (Y) 1. Minat Transaksional 2. Minat Prefensial 3. Minat Exploratif Sumber: Ferdinand (2016:129)

H1

H2

34 2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2019:99) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan kerangka penelitian diatas, maka hipotesis yanng akan diajukan dalam penelitian ini adalah

H1 : Iklan berpengaruh terhadap minat beli produk conditioner pantene di Jakarta

H2 : Iklan berpengaruh terhadap minat beli produk conditioner pantene di Jakarta dengan celebrity endorser sebagai variabel moderator.

2.7 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian, akan dijabarkan batasan dan cakupan penelitian yang dilakukan untuk menjaga tujuan penelitian.

Variabel Penelitian:

Variabel bebas (Independent) : Iklan Variabel terikat (Dependent) : Minat Beli

Variabel Moderator : Celebrity Endorser

Objek penelitian ini menjadikan masyarakat yang pernah melihat iklan conditioner pantene melalui youtube di Jakarta sebagai objek studi kasus.

35 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, jenis pendeketan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:16) pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian inipun bertujuan untuk menggambarkan setiap variabel iklan, minat beli, dan celebrity endorser, sehingga penelitian ini termasuk kedalam penelitian deksriptif. Menurut Sugiyono (2019:6) penelitian deskriptif berusaha untuk menggambarkan atau mendeskripsikan atau memotret apa yang terjadi pada objek yang diteliti.

3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 3.2.1 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2018:38) berpendapat bahwa variabel operasional merupkana proses menurunkan variabel yang terkandung dalam masalah penelitian menjadi bagian-bagian kecil sehingga mempermudah mengetahui pengelompokan masalah. Dalam penelitian ini, terdapat 3 variabel sebagai berikut.

1. Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2019:69) variabel independen disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan antecedent. Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya yaitu Iklan.

2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2019:69) variabel dependen atau variabel terikat disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependennya yaitu Minat Beli.

3. Variabel Moderator (Z)

Menurut Sugiyono (2019:69) variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Variabel itu terkadang tidak dimasukkan ke dalam model statistik namun memengaruhi

36 mutu hubungan antar variable-variabel tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel modeartingnya yaitu Celebrity Endorser.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Skala No

Item

37

Pesan dalam iklan Pantene

38

Show not tell Visualisasi

Iklan Pantene

Iklan Conditioner Ordinal IK18

39

40

41 utama Pantene sebagai

preferensi utama produk

Saya lebih aktif merekomendasika n conditioner Pantene setelah melihat iklan Keanu

Ordinal

MB4

Minat eksploratif

Mencari tahu infromasi produk

Saya ingin tahu lebih banyak mengenai

conditioner

Pantene setelah melihat iklan Keanu

Ordinal

MB5

Saya berusaha mencari informasi lebih banyak mengenai

conditioner

Pantene setelah melihat iklan Keanu

Ordinal MB6

Sumber: Hasil Olah Data Penulis (2022)

42 3.2.2 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2019:145) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya dari interval yang ada dalam alat ukur, sebagai alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Menurut (Sugiyono, 2019:146) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert digunakan untuk menjabarkan variabel dengan bentuk indikator yang menjadi item pertanyaan atau pernyataan. Setiap variabel penelitian diukur dengan menggunakan instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan – pernyataan tipe skala Likert.

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Cukup Setuju 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Sugiyono(2019:147) a. Tahapan Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:30) tahapan penelitian merupakan suatu tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan suatu penelitian. Tahapan penelitian ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dari awal hingga pembuatan kesimpulan dan saran penelitian.

43 Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Sumber: Sugiyono (2019:58)

Berikut ini adalah proses tahapan - tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis:

a. Tahapan pertama adalah merumuskan masalah yaitu untuk mempertanyakan dan menjawab pertanyaan tersebut serta mengetahui pengaruh dari variabel tersebut

b. Tahap kedua adalah pengumpulan landasan teori untuk menjawab setiap rumusan masalah yang telah dirancang.

c. Tahap ketiga adalah merumuskan jawaban sementara dari penelitian yang memuat adanya pengaruh terhadap variabel tersebut.

d. Tahap keempat adalah pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui kuisioner, sedangkan data sekunder didapat melalui buku, jurnal, dan internet. Kemudian seluruh instrumen tersebut dikembangkan dan di uji hasilnya.

e. Tahap kelima adalah analisis data melalui aplikasi SmartPLS agar lebih akurat, detail, serta cepat.

f. Tahap keenam adalah menjelaskan secara jelas, padat, ringkas mengenai hasil penelitian tersebut kemudian memberikan saran agar membantu perkembangan dari objek penelitian yang telah dipilih.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

44 untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh masyarakat yang pernah melihat iklan conditioner pantene melalui youtube di Jakarta.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2019:127) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.dalam penelitian ini, karena tidak diketahuinya jumlah populasinya maka penentuan jumlah besarnya sampel menggunakan rumus Bernoulli, sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel Minimum z = Nilai Tabel Distribusi Normal

p = Perkiraan jumlah kuesioner yang valid q = Perkiraan jumlah kuesioner yang tidak valid e = Tingkat Kesalahan

Dalam penelitian kali ini menggunakan tingkat ketelitian sebesar 5% (0,05) dan tingkat kepercayaan sebesar 95% sehingga diperoleh nilai = 1,96. Nilai e (tingkat kesalahan) telah ditentukan sebesar 10%. Probabilitas populasi yang tidak diambil sebagai sampel dan sebagai sampel masing-masing sebesar 0,5. Apabila dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas maka diperoleh jumlah sampel minimum sebesar

Berdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan rumus, peneliti melakukan pembulatan menjadi 96, sehingga dapat mewakili populasi guna mempermudah penelitian. Akan tetapi untuk

45 mengantisipasi kuisioner yang hilang atau tidak valid, maka penulis membuat kuesioner sebanyak 100 kuesioner.

3.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2019:128) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Teknik Sampling Sumber: Sugiyono (2019:129)

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu non probability sampling.

Menurut Sugiyono (2019:131) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik yang digunakan adalah sampling purposive.

Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan sampel yaitu masyarakat yang pernah melihat iklan conditioner pantene melalui youtube yang berada di Jakarta.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2019:296) teknik pengumpulan data ialah langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian yaitu mendapatkan data. Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, observasi, dan

46 gabungan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan kuesioner.

Menurut Sugiyono (2019:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun menurut Sugiyono (2019:296) Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data meliputi observasi, interview, kuesioner, dokumentasi, dan gabungan keempatnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primernya yaitu masyarakat yang pernah melihat iklan conditioner pantine di Jakarta.

b. Data Sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data dapat melalui orang lain atau melalui dokumen meliputi sejarah perusahaan, ruang lingkup perusahaan, struktur organisasi, buku, literatur, artikel, serta situs di internet.

3.6 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2019: 206) analisis deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui besarnya persepsi iklan, minat beli dan celebrity endorser. Pada setiap kuesioner akan terdapat lima jawaban yang dapat dipilih sesuai dengan persepsi responden.

Dari jawaban yang didapat kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan berdasarkan persentase. Berikut langkah-langkah penyajian persentasenya tersebut : a. Nilai kumulatif merupakan jumlah nilai dari setiap pernyataan yang merupakan jawaban

dari 100 responden

b. Persentase merupakan nilai kumulatif item dibagi dengan frekuensi yang dikalikan 100%.

Jumlah responden adalah 100 orang

c. Sehingga diperoleh jumlah kumulatif sebesar 100 x 5 = 500, dan jumlah kumulatif terkecil sebesar 100 x 1 = 100. Adapun nilai persentase terkecil adalah (100 : 500 x 100% = 20%).

Dengan nilai rentang sebesar 100% - 20% = 80%, jika dibagi 5 skala pengukuran maka didapat nilai interval persentase sebesar 16%

47 d. Untuk melihat dari skor setiap dari variabel, berikut persentase yang dapat dilihat pada

Tabel 3.3 :

Tabel 3.3 Kriteria Interprestasi Skor Persentase Kategori Persentase

20% - 36% Sangat Rendah

>36% - 52% Rendah

>52% - 68% Cukup

>68% - 84% Tinggi

>84% - 100% Sangat Tinggi Sumber: Olah Data Penulis (2022)

e. Kriteria untuk melihat nilai jenjang pada setiap item pernyataan dapat ditentukan berdasarkan rumus berikut :

Perhitungan skor total untuk masing-masing indikator variabel adalah sebagai berikut:

a) Skor total = (Jumlah Responden Sangat Setuju x 5) + (Jumlah Responden Setuju x 4) + (Jumlah responden cukup setuju x 3) + (Jumlah Responden Tidak Setuju x 2) + (Jumlah Responden Sangat Tidak Setuju x 1)

b) Skor ideal = Diumpamakan seluruh responden menjawab Sangat Setuju x Jumlah Responden atau Skor Total

Untuk melihat hasil dari skor total setiap variabel, dapat dilihat pada persentase dalam garis kontinum sebagai berikut :

Gambar 3.3 Persentase Dalam Garis Kontinum Sumber : Olah Data Penulis (2022)

48 3.7 Structural Equation Modeling (SEM)

Structural equation modeling (SEM) bagi peneliti ilmu sosial membantu dalam melakukan analisis jalur dengan variabel laten. Structual equation modeling (SEM) mempunyai fleksibilitas yang tinggi untuk menghubungkan teori dengan data yang diperoleh (Ghozal, 2014:3). Menurut Chin dalam Widodo dan Yusiana (2021:153) menyatakan bahwa structural equation modeling (SEM) memungkinkan bagi peneliti untuk memasukan variabel yang tidak dapat diobservasi yang diukur secara tidak langsung menggunakan variabel indicator. Menurut Hamid dan Anwar (2019:1) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik analisis untuk melakukan pengujian serta melakukan estimasi pada hubungan kausal dengan cara mengintregasikan analisis jalur dan faktor lain.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu partial least square (PLS) dengan menggunakan aplikasi smartPLS. Menurut Widodo dan Yusiana (2021:159) PLS memiliki dua mode jalur yang pertama model structural atau disebut juga dengan model dalam yang mewakili konstruksi, serta yang kedua yaitu model pengukuran atau disebut juga dengan model luar yang menampilkan hubungan antara konstruk dengan variabel indicator. Menurut Thiele et al dalam Widodo dan Yusiana (2021:163) partial least square (PLS) dapa menangani model pengukuran reflektif, formatif, dan konstruksi item dengan mudah.

Menurut Ghozali (2014:30) PLS tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat berupa ordinal, rasio, nominal, interval, dan kategori. Menurut Fornell dan Bookstein dalam Ghozali (2014:30) PLS adalah metode analisis yang power full karena tidak mengasumsikan data harus menggunakan skala pengukuran tertentu, selain itu juga PLS dapat digunakan untuk mengkofirmasi teori. Menurut Ghozali (2014:31-32) tujuan dari PLS yaitu membantu para peneliti untuk memperoleh nilai varibael laten untuk tujuan prediksi. Terdaoat tiga katerogi estimasi parameter yang diperoleh dengan PLS, yang pertama adalah weight estimate digunakan untuk menciptakan skor variabel laten, kedua yaitu path estimate yang digunakan sebagai penghubung antara variabel laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya. Dan yang terakhir adalah nilai konstanta regresi untuk indicator dan variabel laten.

49 3.8.1 Pengukuran Model (Outer Model)

Menurut Ghozali (2014:37-38) outer model mendefinisikan bagaimana hubungan setiap blok indicator dengan variabel latennya. Blok dengan indicator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut:

x = ʌ xξ + ε x

y = ʌyη + ε y

Keterangan:

x dan y : indikator variabel laten exogen dan endogen ξ dan η.

Λx dan Λy : matrik loading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan varuabek laten dengan indikatornya.

εx dan εy : tingkat kesalahan.

Adapun uji yang dilakukan pada outer model adalah sebagai berikut:

a. Covergent Validity

Menurut Chin dalam Ghozali (2014:39) convergent validity dinilai berdasarkan kolerasi anatara item skor dengan konstruk skor. Ukuran refleksi individual dikatakan tinggi

Menurut Chin dalam Ghozali (2014:39) convergent validity dinilai berdasarkan kolerasi anatara item skor dengan konstruk skor. Ukuran refleksi individual dikatakan tinggi

Dokumen terkait