• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORETIS 1.1. Persepsi

2.4. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sary dan Setiawan, dengan judul penelitian persepsi pemilik dan pengetahuan akuntansi usaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi, diperoleh hasil bahwa pengalaman pemilik, dan tingkat pengetahuan akuntansi pemilik UMKM di wilayah Depok sebenarnya berada dalam kategori baik, sehingga seharusnya sudah dapat memanfaatkan informasi akuntansi dari usahanya untuk pengambilan berbagai keputusan pengelolaan dan pengembangan usahanya. Uji pengaruh juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata bahwa persepsi dan pengetahuan pelaku UMKM tentang akuntansi, akan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi yang ada. Namun demikian sebagian UMKM masih merasa bahwa usaha yang dilakukan masih

terlalu kecil dan kerumitan yang ada, masih menjadi alasan untuk tidak melakukan pengelolaan keuangan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya serta hasil dari analisis yang dilakukan oleh Jumingan dan Rosita, maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden yang terdiri dari pemilik dan pengelola UMKM mempunyai pandangan yang berbeda mengenai persepsi akuntansi, dan dari semua jawaban yang peneliti dengar, 7 responden sulit untuk menjelaskan definisi akuntansi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh AICPA dan Suwardjono, tetapi ada tiga responden yang memiliki sedikit persamaan tentang definisi akuntansi menurut AICPA dan Suwardjono, dimana informan tersebut dapat menjelaskan akuntansi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan perlu dipelajari untuk memajukan sebuah usaha. Walaupun tidak bisa menjelaskan definisi akuntansi secara baik dan benar, tetapi kesepuluh responden secara tidak sadar sudah menggunakan akuntansi di dalam usaha mereka, meskipun hanya akuntansi secara sederhana, dan kesepuluh responden pun mampu menerangkan manfaat yang didapat dari informasi akuntansi bagi kemajuan usahanya.

Narsa dan Widodo juga melakukan penelitian mengenai “Mengungkap Kesiapan UMKM dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (PSAK SAK-ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal Perbankan”. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kendala UMKM adalah tidak memiliki laporan keuangan sesuai dengan standar SAK-ETAP dan UMKM yang memiliki catatan keuangan yang baik mempunyai perkembangan yang lebih pesat dibanding UMKM lainnya meskipun usia pendiriannya sama, bahkan lebih muda dari beberapa UMKM

yang lainnya. Salah satu yang mendorong kemajuan UMKM tersebut adalah kemampuan mengakses kredit dari perbankan, sehingga masalah kesulitan permodalan dapat diatasi, bahkan omzet pada tahun 2010 mencapai lebih dari 800 juta rupiah, dengan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya operasional dan biaya lainnya mencapai lebih dari 100 juta rupiah.

Penelitian yang dilakukan oleh Ediraras 2010 bertujuan untuk menganalisa para pelaku UMKM dalam penerapan akuntansi, pemanfaatan akuntansi sebagai dasar pembuatan keputusan usaha dan sebagai alat untuk peningkatkan kinerja UMKM. Survei dilakukan terhadap 110 UMKM di wilayah Depok. Data primer dikumpulkan melalui distribusi angket. Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar UMKM telah menerapkan akuntansi, dan dari hasil akuntansi tersebut dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan usaha. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan dan meletakkan tanggung jawab para pelaku UMKM akan arti pentingnya akuntansi terhadap kinerja usahanya, sehingga mereka mulai dan terus menerapkan akuntansi untuk peningkatan UMKM. Dari hasil penelitiannya, Edisurara menemukan bahwa kinerja UMKM bisa dikatakan cukup berhasil. Selama lima tahun terakhir, sebanyak 95 res-ponden (86.4%) mengaku mendapatkan keuntungan, 6 responden atau 5,5% men-jawab tidak pasti, sedangkan sebanyak 9 responden (8.2%) mengaku tidak men-dapatkan keuntungan. Sementara itu, 96 responden (87.3%) mengatakan optimis-menya untuk mendapatkan keuntungan pada empat tahun yang akan datang, sebanyak 10 responden atau 9.1% men-jawab tidak yakin, sedangkan sebanyak 4 responden (3.6%) mengaku merasa pesimis. Sebanyak 92 responden (83.6%) mengaku memiliki saingan utama, sedangkan sisanya sebanyak 18 responden (16.4%)

mengaku tidak memilki saingan utama. Sebanyak 93 responden (84.5%) mengatakan bahwa usahanya telah tum-buh dan berkembang selama lima tahun terakhir, 11 responden (10%) mengatakan usahanya tidak tumbuh dan berkembang selama lima tahun terakhir, sementara sisanya sebanyak 6 responden (5.5%) menjawab tidak yakin. Faktor pengham-bat perkembangan usaha yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu, mengenai masalah permodalan dan keuangan sebesar 23.2%, faktor krisis ekonomi dan penurunan daya beli konsumen sebesar 20.6%, dan faktor kekuatan pasar atau pe saing sebesar 15.5%.

Jafar dan Slamet dalam penelitiannya yang berjudul User’s perception on the usefulness of The SME’s Accounting Information: Malaysian Case, mendapatkan hasil

bahwa ternyata rata-rata para pengusaha kecil dan menengah yang ad di Malaysia masih sangat membutuhkan pengetahuan mengenai laporan keuangan. Dari 42 responden yang diambil, disimpulkan bahwa ada sekitar 0 responden yang tidak mengerti, hampir tidak memahami ada 2 responden, pemahaman dalam tingkat sedang ada 24 respnden dan paham ada 13 responden, dan yang sangat paham ada sekitar 3 responden.

Penelitian mansyur tersebut bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana persepsi pelaku UMKM terhadap penyelenggaraan dan penggunaan laporan keuangan. (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi tersebut. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 32 responden yang terdiri dari pelaku UMKM mitra binaan PT. Telkom periode 2010, dimana data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh populasi yang ada. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) Pelaku UMKM mitra binaan memiliki persepsi negatif atas penggunaan

laporan keuangan. (2) Tidak terdapat pengaruh kondisi lingkungan terhadap persepsi atas penggunaan laporan keuangan. (3) Terdapat pengaruh pengalaman masa lalu terhadap persepsi atas penggunaan laporan keuangan. (4) Tidak terdapat pengaruh positif kebutuhan dan keinginan terhadap persepsi atas penggunaan laporan keuangan. (5) Secara simultan terdapat pengaruh kondisi lingkungan, pengalaman masa lalu, serta kebutuhan dan keinginan terhadap persepsi atas penggunaan laporan keuangan. 2.5. Kerangka Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas kerangka pemikiran dapat digambarkan seperti pada gambar 3 berikut ini:

Gambar 3: Kerangka pemikiran

Jumlah UMKM di Provinsi Gorontalo 58,904 UMKM

Jumlah UMKM di Kota Gorontalo 10,570 UMKM

Persepsi Pelaku UMKM di Kota Gorontalo atas penggunaan Laporan

BAB III

Dokumen terkait