• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.5 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat disajikan sebagai acuan penelitian ini, anatara lain meliputi:

1. Memori Karina Hasugian (2016)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya hidup, harga dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian pada bioskop The Premiere studi pada mahasiswa/I Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi asosiatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi. Data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y=2,047+0,468X1+0,276X2+0,170X3+e

Dimana variabel keputusan pembelian (Y), gaya hidup (X1), harga (X2), kelompok referensi (X3). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa gaya hidup, harga, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Melalui uji F diketahui bahwa secara serempak gaya hidup, harga, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Koefisien determinasi yang terlihat pada R Square sebesar 0,621 menunjukkan bahwa 62,1%

keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup, harga dan kelompok referensi.

2. Suci Dwi Pengestu (2014)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pelanggan Peacockoffie Semarang). Pertumbuhan

kedai kopi yang pesat dalam beberapa tahun membuaat persaingan semakin ketat. Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah gaya hidup dan harga. Peacockoffie merupkana salah satu kedai kopi yang dikenal di Kota Semarang.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan harga yang dilakukan oleh Peacockoffie pada tahun 2014 berdampak pada penurunan jumlah transaksi harian ditengah menjamurnya kedai kopi di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan variabel gaya hidup dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisi regresi linear sederhana variabel gaya hidup terhadap keputusan pembelian dan uji t. Dari kedua variabel yang dianalisis secara parsial dan simultan, koefisien variabel harga lebih besar dari variabel gaya hidup. Dari kedua variabel juga diperoleh hasil bahwa variabel harga lebih besar terhadao keputusan pembelian Peacockoffie Semarang, yaitu sebesar 0,288, sedangkan variabel gaya hidup sebesar 0,057. Sementara koefisien determinasi menunjukkan hasil analisis 19,6% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut, sementara sisanya 80,4%

dijelaskan oleh variabel lain. Saran-saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan keputusan pembelian hendaknya Peacockoffie menetapkan standard operating procedure (SOP) dalam pelayanan dan penyajian produk.

3. Murniati (2014)

Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Music Coffee Jl. Dr.

Mansyur No. 76 Medan). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang responden.

Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa harga, lokasi, dan gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Koefisien determinasi yang terlihat pada Adjusted R Square sebesar 0,043 menunjukkan bahwa 4,3% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga, lokasi, Dan gaya hidup sedangkan sisanya 95,7% dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Winda Clarinda (2014)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melakukan pembelian dan menggunakan smartphone iPhone di Universitas Sumatera Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Secara simultan gaya hidup, merek, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial gaya hidup, merek, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan sebesar 0,550 menjelaskan bahwa 55% keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu gaya hidup, merek, dan kelompok referensi. Sedangkan 45% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Deasy Purnama Sari, (2014), “Pengaruh Lifestyle, Efek Komunitas, dan Fitur Produk Terhadap Keputusan Brand Switching Smartphone Blackberry ke Merek Lain”. Hasil Penelitian ini adalah:

a. Pengkajian pada variabel lifestyle dalam menentukan keputusan brand switching dari Blackberry ke smartphone lain pada Mahasiswa aktif program S-1 FISIP UNDIP, sebagian besar responden menyatakan bahwa lifestyle sebagai pendorong mereka untuk melakukan perpindahan merek Blackberry ke smartphone lain. Dari hasil uji statistik dan uji t diketahui bahwa lifestyle beepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan brand switching, dimana pengaruh yang diberikanpada variabel lifestyle terhadap keputusan brand switching adalah 17,3%. Dengan demikian hipotesis diterima.

b. Pengkajian pada variabel efek komunitas dalam menentukan keputusan brand switching, sebagian besar responden menyatakan bahwa efek komunitas sebagai pendorong mereka melakukan perpindahan merek dari Blackberry ke smartphone lain. Dari hasil uji statistik dan uji t diketahui bahwa efek komunitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching dimana pengaruh yang diberikan variabel efek komunitas terhadap keputusan brand switching adalah sebesar 10,7%. Dengan demikian hipotesis kedua pada variabel ini diterima.

c. Pengkajian pada variabel fitur produk dalam menentukan keputusan brand switching, sebagian besar responden menyatakan bahwa fitur produk sebagai pendorong mereka untuk melakukan perpindahan merek. Dari hasil uji statistik dan uji t diketahui bahwa fitur produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan brand switching, dimana pengaruh yang diberikan variabel fitur produk terhadap keputusan brand switching adalah sebesar 16,7%. Dengan demikian hipotesis ketiga pada penelitian ini diterima.

Dokumen terkait