• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian mengenai metode analisis isi kuantitatif yang digunakan dalam mengkaji aspek pesan komunikasi di bidang ilmu komunikasi. Di UNS sendiri telah banyak peneliti yang menggunakan analisis isi untuk mengkaji berbagai media seperti koran, majalah, iklan dan tayangan televisi. Namun di UNS masih jarang bahkan peneliti belum menemukan penelitian komunikasi yang menggunakan metode analisis isi kuantitatif untuk meneliti film. Penelitian film di UNS biasanya menggunakan analisis semiotika dan wacana. Alasan ini yang membuat peneliti terdorong untuk melakukan penelitian film dengan metode analisis isi kuantitatif.

101

Eriyanto, op.cit, hal 71.

102

commit to user

Penelitian analisis isi di komunikasi UNS kebanyakan didominasi oleh penelitian pada media cetak dan tayangan televisi. Salah satu penelitian media elektronik yang menggunakan analisis isi kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan oleh Gembong Triantoro (2012) dengan judul

Perbandingan Pesan Moral dalam Sinetron (Studi Perbandingan Analisis Isi Pesan Moral dalam Sinetron Sampean Muslim di MNC TV dan Binar bening Berlian di RCTI periode Desember 2011). Penelitian tersebut menganalisis perbedaan isi dalam dua sinetron yang ditayangkan oleh dua stasiun berbeda yaitu Sinetron Sampean Muslim di MNC TVdan

Binar bening Berliandi RCTI selama periode Desember 2011. Sample yang digunakan yaitu 10 episode pada masing-masing sinetron yang tayang selama bulan Desember 2011. Unit analisis yang digunakan berupa sikap dan kata-kata yang ada dalam scene. Sikap dan ucapan yang mengandung pesan moral diperinci kedalam 9 kategori yaitu sabar,jujur,sopan, rendah hati, taat beribadah, tawakkal, penolong, takwa dan penyesalan. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan frekuensi pesan moral dari kedua sinetron. 103

Objek penelitian Gembong hampir sama dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu dua buah media elektronik, meskipun peneliti menggunakan media film dan penelitian Gembong menggunakan media sinetron di televisi. Namun jika penelitian Gembong dimaksudkan untuk

103GembongTriantoro, Skripsi “

Perbandingan Pesan Moral dalam Sinetron (Studi Perbandingan Analisis Isi Pesan Moral dalam Sinetron Sampean Muslim di MNC TV dan Binar bening Berlian di RCTI periode Desember 2011)”, Surakarta,2012, hal viii

commit to user

menguji hipotesis tentang adanya perbedaan dari kedua sinetron, peneliti lebih memilih untuk menggunakan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tanpa adanya maksud untuk melakukan uji hipotesis seperti yang dilakukan dalam penelitian milik Gembong Triantoro (2011).

Penelitian lain tentang analisis isi yang juga mengkaji film sebagai objek penelitiannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal Fahmi (2014) dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

dengan judul “Dimensi-Dimensi Kekerasan dalam Film Fast and Furious

(Analisis Isi pada Film Fast and Furious 6)”. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatif dengan hasil hipotesis diterima yang menyatakan bahwa terdapat kekerasan dengan berbagai dimensi di film Fast and Farious 6. Dimensi-dimensi kekerasan tersebut antara lain bentuk kekerasan, tokoh pelaku kekerasan, tokoh korban kekerasan, gender pelaku kekerasan, gender korban kekerasan, efek kekerasan, motif kekerasan dan sumber kekerasan. Dari penelitian inilah peneliti menggunakan dimensi pelaku selain nilai-nilai patriotisme karena melihat dimensi ini berperan penting untuk melihat siapa tokoh yang paling dominan menampilkan nilai-nilai patriotisme dalam film.

Selain dua penelitian tersebut, penelitian internasional yang dilakukan Srividya Ramasubramanian (2005) dari Departemen Komunikasi Texas & AM University dengan judul “A Content Analysis of The Portrayal of

commit to user

India in Films Produced in West”104 juga mengkaji film dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang meneliti kapan,dimana dan bagaimana India dan masyarakat India digambarkan dalam film-film Barat dari tahun 1993-2005. Dari populasi sebanyak 125 film diambil 24 film sebagai sampel dengan cara random sampling. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah scene dan karakter dalam film yaitu 1.016

scene dan 421 karakter. Unit scene dianalisis melalui dua kategori yaitu

environmental variables dan socio-cultural variable. Environmental variables atau variabel lingkungan terdiri dari iklim,polusi,pemandangan sekitar, moda transportasi dan kehadiran burung atau binatang. Socio- cultural variables atau variabel-variabel sosial-budaya terdiri dari agama, aktivitas saat senggang, status wanita dan kemiskinan. Sedangkan untuk unit karakter dianalisis melalui kategori peran, gender, ras, pekerjaan, kelas, tempat tinggal dan bahasa. Hasil dari penelitian ini yaitu polusi,panas, suasana pedesaan, transportasi tradisional,dan ritual kegamaan lebih sering ditampilkan dalam adegan yang dilakukan di India daripada di Barat. Sementara dalam level karakter, kemiskinan, pekerjaan tradisional dan berbicara bahasa Inggris dengan logat yang kental juga lebih sering ditampilkan dalam adegan yang dilakukan di India daripada di Barat. Seperti yang digunakan dalam penelitian tersebut, peneliti juga

104Srividya Ramasubramanian, “

A Content Analysis of The Portrayal of India in Films Produced

in West”. The Howard Journal of Communicatios, 16:243-265, 2005,

http://people.tamu.edu/~srivi/newindex/Research_files/Ramasubramanian_2005_HJoC.pdf, diakses 15 November 2014 pukul 22:48 WIB.

commit to user

memilih untuk menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis nilai-nilai patriotisme yang ditampilkan dalam film Sang Pencerah (2010) dan Sang Kiai (2013).

commit to user F. Kerangka Pemikiran Bagan 1. Kerangka Pemikiran Film Sang Kiai (2013) Deskripsi Sinopsis,Tema dan Adegan Nilai-Nilai Patriotisme : 1. Keberanian 2. Rela Berkorban 3. Pantang Menyerah 4. Kesetiakawanan Sosial 5. PercayaDiri 6. Toleransi Tokoh Pelaku Patriotisme: 1. Utama 2. Pendukung 3. Figuran 4. Utama dan Pendukung 5. Utama dan Figuran 6. Pendukung dan Figuran

Potongan Adegan yang Menampilkan Nilai-Nilai

Patriotisme dalam Film

Sang Pencerah (2010)

Hasil Analisis Hasil Analisis

Perbandingan Analisis Isi PesanNilai-

Nilai Patriotisme dalam Film Sang

Kiai(2013) dan Film Sang Pencerah

(2010)

Film Sang Pencerah (2010)

Deskripsi Sinopsis,Tema dan Adegan

Potongan Adegan yang Menampilkan Nilai-Nilai

Patriotisme dalam Film Sang

Kiai (2013) Nilai-Nilai Patriotisme : 1. Keberanian 2. Rela Berkorban 3. Pantang Menyerah 4. Kesetiakawanan Sosial 5. PercayaDiri 6. Toleransi Tokoh Pelaku Patriotisme: 1. Utama 2. Pendukung 3. Figuran 4. Utama dan Pendukung 5. Utama dan Figuran 6. Pendukung dan Figuran

commit to user G. Definisi Konseptual

Dokumen terkait