• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Mengenal Bank Syariah

G. Penelitian Terdahulu

Pratin dan Akhyar Adnan (2005) meneliti tentang Analisis Hubungan

Simpanan, Modal Sendiri, Non Performing Finance, Persentase Bagi Hasil dan

Mark up Keuntungan terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan simpanan, modal sendiri, NPF, persentase

bagi hasil dan markup keuntungan terhadap besarnya pembiayaan pada

perbankan syariah. Perhitungan dan interpretasi dari analisis data dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer. Pengujian hipotesis menggunakan metode analisis uji-t. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah simpanan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap pembiayaan sementara variabel yang lain tidak mempunyai hubungan yang signifikan.

Rosaar Maries (2008) meneliti mengenai dampak fluktuasi variabel ekonomi makro terhadap DPK yang dihimpun dan penyaluran pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur respon yang ditimbulkan oleh fluktuasi variabel-variabel ekonomi makro terhadap DPK yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan. Data-data yang digunakan

adalah data time series dari 2003-2007 yang berasal dari statistik perbankan

autoregression (VAR). Metode ini umumnya digunakan untuk mempelajari

dinamika variabel tertentu setelah terjadi shock atau perubahan pada

perekonomian. Analisis yang lebih ditekankan pada penelitian ini adalah impuls

response function dan varance decomposition. Kedua analisis tesebut berguna

untuk mempelajari perilaku shock suatu variabel dan variabel manakah yang

paling dominan menjelaskan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai pengaruh yang kecil terhadap DPK yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah. Dan masing-masing variabel ekonomi makro tidak mempunyai pengaruh yang dominan terhadap DPK yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan.

Nurhayati Siregar (2005) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran dana perbankan syariah. Sebagaimana pengalaman bank konvensional ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyaluran dana yakni Dana Pihak

Ketiga (DPK), Bonus SWBI, dan Pembiayaan bermasalah/ Non Performing

Financing (NPF). Dengan menggunakan analisis regresi, penelitian ini menunjukan bahwa variabel bonus SWBI berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap penyaluran dana. Artinya, bila bonus SWBI naik maka bank syariah tidak membeli SWBI tetapi tetap menyalurkan dananya kemasyarakat. Sementara variabel DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana. Artinya kenaikan DPK akan menyebabkan naiknya penyaluran dana bank syariah dan sebaliknya penyaluran dana akan turun bila jumlah DPKnya akan turun. Variabel NPF ditemukan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

penyaluran dana. Artinya kenaikan NPF akan menyebabkan penyaluran dana berkurang atau sebaliknya menurunnya jumlah NPF akan menaikan jumlah penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat.

Luh Gede Meydianawathi (2007) meneliti tentang Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002--2006). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum secara parsial dan serempak kepada sektor UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

adalah ordinary least square, dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial

dan serempak melalui uji t dan uji F. Hasil penelitian dalam kurun waktu Januari 2002 - Pebruari 2006 memperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, pulihnya kepercayaan terhadap sistem perbankan dengan adanya program penjaminan pemerintah telah mendorong kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK). Selain itu, program rekapitalisasi perbankan mampu mengatasi permasalahan modal dan

rentabilitas bank (yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA) serta non

performing finance (NPFs) yang berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit investasi dan modal kerja kepada sektor UMKM di Indonesia. Kedua, secara serempak variabel-variabel DPK, ROA, CAR, dan NPFs berpengaruh nyata dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di Indonesia. Ketiga, secara parsial variabel DPK, ROA, dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum

kepada sektor UMKM di Indonesia. Sebaliknya, NPFs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja Bank Muamalat Indonesia kepada sektor ini.

Francisca (2008) meneliti tentang Pengaruh Faktor Internal Bank terhadap

Volume Kredit pada Bank yang Go Public di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh faktor internal bank untuk volume kredit

perbankan yang go public di Indonesia. Penelitian ini menggunakan faktor-faktor

internal bank sebagai variabel independen dan volume kredit sebagai variabel dependen. Faktor-faktor internal bank diukur dengan dana pihak ketiga (X1),

rasio kecukupan modal (X2), pengembalian aset (X3) dan non performing finance

(X4). Penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara penampang dan time

series bahwa dari 3 tahun mendapat laporan tahunan dari 22 bank yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. Metode analisis digunakan metode statistik yaitu regresi linear ganda, uji t dan F test. T tes digunakan untuk analisis parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk analisis secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga dan laba atas aset memiliki pengaruh positif dan signifikan untuk volume kredit, hal itu

menunjukkan, dari mulai t arithmethic> t tabel (28.885> 1.999 dan 2.583> 1.999)

dengan signifikansi 0.000 dan 0,12 yang kecil dari 0,05. Rasio kecukupan modal (CAR) yang positif dan tidak signifikan mempengaruhi volume kredit, hal itu

menunjukkan dari t arithmethic> t tabel (0.727 <1.999) dengan signifikansi 0.470> 0,05. Non performing finance (NPF) telah negatif dan tidak signifikan mempengaruhi volume kredit, hal itu menunjukkan dari t arithmethic> t tabel (1.706 <1.999) dengan signifikansi 0.093> 0,05. Hasil uji F menunjukkan F arithmethic> F tabel dengan signifikansi 0.000 <0,05. Dari hasil analisis, dapat mengambil kesimpulan bahwa dana pihak ketiga, rasio kecukupan modal, laba

atas aset dan Non Performing Finance memiliki pengaruh simultan volume

kredit.

Ari Cahyono (2009) meneliti tentang Pengaruh Indikator Makroekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini bertujuan utuk menganalisa pengaruh indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.

Dokumen terkait