• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Kartika Hendra Titi Sari (2010) dengan judul penelitian Indentifikasi Potensi Ekonomi Daerah Boyolali, Karanganyar dan Sragen tahun 1993-2003. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Analisis Tipologi Klasen dan Analisis Location Quotient (LQ). Variabel-variabel yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto. Objek penelitian ini berada pada daerah Boyolali, Karanganyar, dan Sragen. Hasil penelitian ini adalah sektor pertanian, perdagangan dan industri menduduki urutan pertama sektor yang basis di Boyolali. Sektor industri dan perdagangan menduduki urutan pertama sektor yang basis di Karanganyar. Sektor jasa menduduki urutan pertama yang menjadi sektor basis di Sragen.

Lina Suherty (2011) dengan judul penelitian Analisis Pengembangan Sektor Ekonomi Potensial Kabupaten Barito Kuala periode 2005-2009.

Variabel-variabel yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), laju pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor ekonomi, pertumbuhan sektor ekonomi, perkembangan sektor ekonomi potensial, komponen share, komponen net shift, differential shift dan proportional shift. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Location Quoteient, analisis Shift Share dan Tipologi Sektoral. Hasil dari penelitian ini terdapat 3 sektor yang basis di Kabupaten Barito Kuala yaitu Sektor pertanian, Sektor industri pengolahan, dan Sektor bangunan. Sedangkan sisanya termasuk sektor yang non basis.

Syarifah Lies Fuaidah Azhar dan M. Nassir Abdussamad (2006) dengan judul penelitian Analisis sector basis dan non basis di provinsi Nangroe Aceh Darussalam periode 1992-2001. Variabel yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah PNB (Produk Nasional Bruto) dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) NAD. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Location Quotient (LQ). Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh bahwa sektor yang menjadi basis di NAD adalah sektor pertanian, industry pengolahan dan pertambangan dan penggalian kemudian sektor lainnya merupakan sektor non basis.

Galih Permatasari (2012) dengan judul Strategi pengembangan wilayah melalui analisis sektor basis terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Location Quotient, Analisis Shift Share dan Analisis SWOT. Variabel yang digunakan PDRB Kabupaten Sragen, Laju Pertumbuhan. Hasil penelitian ini adalah Kabupaten Sragen memiliki empat sektor basis yaitu, sektor pertanian, listrik,

gas dan air, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, jasa-jasa. Sedangkan analisis shift share sektor pertambangan, industri, listrik, bangunan, perdagangan, angkutan dan sektor bank adalah sektor yang berspesialisasi pada sektor yang di tingkat provinsi tumbuh lebih cepat dan sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor bank, sektor jasa-jasa adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dari pada propinsi. Strategi pengembangan sektor potensial di Kabupaten Sragen adalah melakukan penyuluhan dan pemeliharaan terhadap sektor pertanian, memanfaatkan teknologi dan menaikkan kualitas produk agar kesempatan ekspor semakin luas, memperbaiki infrastruktur daerah, masyarakat dan pemerintah saling bekerja sama untuk mewujudkan visi misi daerah.

Muzafar Shah Habibullah dan Alias Radam (2009) dengan judul Industry Concentration in Rich and Poor State in Malaysia: Location Quotient and Shift Share Analyses. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah Gross Domestic Product (GDP) tahun 1997 dan 2000. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Location Quotient dan Shift Share. Hasil penelitian ini adalah sektor pertanian menjadi basis pada wilayah Kedah dan Perlis. Untuk wilayah Kelantan yang menjadi basis adalah sektor pertanian dan jasa. Wilayah Penang yang menjadi basis adalah sektor industri dan jasa. Untuk wilayah Selangor yang menjadi basis adalah sektor industri, konstruksi dan jasa.

Larisa Bugaian, Maria Gheorghita, dan Doina Nistor (2010) dengan judul Analysis of Industry Potential in Republic of Moldova. Variabel yang

digunakan adalah Gross Domestic Bruto (GDP) 2000-2008. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sektor inudstri : anggur; Tekstil dan pakaian; teknologi informasi dan komunikasi; alas kaki; bahan konstruksi dan perabot telah yang paling potensial untuk berkontribusi terhadap transformasi pertumbuhan perekonomian Republik Moldova.

Untuk lebih lengkapnya, penulis akan menyajikan penelitian-penelitian di atas dalam bentuk sebagai berikut :

Tabel 2.1

Matrik Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian

1. Kartika Hendra Titi Sari (2010)

Indentifikasi Potensi Ekonomi Daerah Boyolali, Karanganyar dan Sragen tahun 1993-2003 Produk Domestik Regional Bruto Model Rasio Pertumbuhan (MRP), analisis Tipologi Klasen, dan analisis Location Quotient

sektor pertanian, perdagangan dan industri menduduki urutan pertama sektor yang basis di Boyolali. Sektor industri dan perdagangan menduduki urutan pertama sektor yang basis di Karanganyar. Sektor jasa menduduki urutan pertama yang menjadi sektor basis di Sragen

2. Lina Suherty (2011)

Analisis Pengembangan Sektor Ekonomi Potensial Kabupaten Barito Kuala PDRB, laju pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor ekonomi, pertumbuhan sektor ekonomi, Analisis Location Quoteient, analisis Shift Share dan Tipologi Sektoral

Terdapat 3 sektor yang basis di Kabupaten Barito Kuala yaitu Sektor pertanian, Sektor industri pengolahan, dan Sektor bangunan. Sedangkan sisanya termasuk sektor yang non basis.

3. Syarifah Lies Fuaidah Azhar dan

M. Nassir

Abdussamad (2006)

Analisis sector basis dan non basis di provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

PNB (Produk Nasional Bruto) dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) NAD

Analisis Location Quotient (LQ)

Sektor yang menjadi basis di NAD adalah sektor pertanian, industry pengolahan dan pertambangan dan penggalian. Dan sisanya sektor non basis.

4. Galih Permatasari (2012)

Strategi pengembangan wilayah melalui analisis sektor basis terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen PDRB Kabupaten Sragen, Laju Pertumbuhan Ekonomi Analisis Location Quotient, Analisis Shift Share dan Analisis SWOT

Kabupaten Sragen memiliki empat sektor basis yaitu, sektor pertanian, listrik, gas dan air, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, jasa-jasa

5. Muzafar Shah Habibullah dan Alias Radam (2009)

Industry Concentration in Rich and Poor State in Malaysia: Location Quotient and Shift Share Analyses

Gross Domestic Product (GDP) tahun 1997 dan 2000

Analisis Location Quotient dan Shift Share

sektor pertanian menjadi basis pada wilayah Kedah dan Perlis. Untuk wilayah Kelantan yang menjadi basis adalah sektor pertanian dan jasa. Wilayah Penang yang menjadi basis adalah sektor industri dan jasa. Untuk wilayah Selangor yang menjadi basis adalah sektor industri, konstruksi dan jasa.

6. Larisa Bugaian, Maria Gheorghita, dan Doina Nistor (2010)

Analysis of Industry Potential in Republic of Moldova

Gross Domestic Bruto (GDP) 2000-2008

Analisis kuantitatif dan kualitatif

sektor inudstri : anggur; Tekstil dan pakaian; teknologi informasi dan komunikasi; alas kaki; bahan konstruksi dan perabot telah yang paling potensial untuk berkontribusi terhadap transformasi pertumbuhan perekonomian Republik Moldova.