• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dari Lio Andi Prasetia, Neni Widayaningsih, dan Emmy Saraswati (2011) dengan judul keunggulan dan spesialisasi di wialayah kabupaten Wonosobo tahun 2000-2009 (pendekatan Esteban Marquillas). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series tentang Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Wonosobo tahun 2000-2009 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Wonosobo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabupaten Wonosobo terspealisasi pada sektor pertanian; pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kabupaten wonosobo tidak mempunyai sektor yang memiliki keunggulan kompetitif.

Penelitian dari Janaranjana Herath, Tesfa G. Gebremedhin dan Blessing M. Maumbe (2012) dengan judul A Dynamic Shift Share Analysis of Economic Growth in West Virginia. Studi menggunakan data Ketenagakerjaan selama 38 tahun dari 1970 hingga 2007 untuk analisis empiris. Hasil mengindikasikan bahwa pertanian, pertambangan dan manufaktur tidak lagi tulang punggung perekonomian West Virginia. Tiga sektor menunjukkan pekerjaan menurun dalam periode 38 tahun. Layanan dan keuangan asuransi dan real estat adalah sektor yang paling kuat memberikan kontribusi 91 persen pertumbuhan pekerjaan dari 1970 hingga 2007. Selain dua sektor, sektor perdagangan besar dan eceran dan konstruksi menunjukkan positif pertumbuhan ekonomi. Identifikasi investasi prioritas

30 dalam sektor-sektor ini potensi dan pelaksanaan rencana kebijakan pembangunan daerah komprehensif pasti akan mempercepat pertumbuhan ekonomi West Virginia.

Analisis potensi pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan strategis Tangkallangka (2013) yang diteliti oleh Agata Febrina Panjiputri menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Overlay, Tipologi Klassen, Shift-Share, Gravitasi, dan SWOT dengan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurut pembagian kawasan strategis Jawa Tengah tahun 2005-2011, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, dan jarak antar wilayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Batang masuk kedalam kategori daerah relatif tertinggal. Kota Pekalongan masuk kedalam kategori daerah maju dan cepat tumbuh. Kabupaten Pemalang dan Kajen masuk kedalam kategori daerah berkembang cepat. Kabupaten Batang tidak memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing kompetitif dan komparatif. Kota Pekalongan memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing kompetitif dan komparatif di sektor bangunan, perdagangan dan keuangan. Kabupaten Pemalang memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing kompetitif dan komparatif di sektor perdagangan. Kajen memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing kompetitif dan komparatif di sektor listrik. Kota Pekalongan adalah daerah yang berpotensi dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Strategis Tangkallangka karena memenuhi kriteria sebagai pusat pertumbuhan ekonomi: (1) masuk

31 kedalam kategori daerah maju dan cepat tumbuh (2) memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing komparatif dan kompetitif terbanyak yaitu sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (3) memiliki interaksi ekonomi yang kuat. Strategi yang digunakan untuk pengembangan Kota Pekalongan adalah strategi agresif.

Santi Raya Siahaan (2010) dalam Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan antara Pegunungan Daerah di Sumatera Utara menunjukkan Berdasarkan hasil analisis Index Williamson dapat disimpulkan bahwa daerah pegunungan Sumatera Utara pada periode 2000 – 2007 mempunyai tingkat ketimpangan yang sangat rendah. Berdasarkan laju pertumbuhan rata-ratanya, Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai pertumbuhan negatip yaitu -0,6 persen, dimana merupakan pertumbuhan terendah. Pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Kabupaten Pakpak Bharat yakni 6,00 persen. Dari hasil analisis tipologi daerah, dapat disimpulkan bahwa tidak ada kabupaten yang masuk dalam kategori daerah maju dan bertumbuh cepat. Ada dua kabupaten masuk dalam kategori daerah maju tetapi tertekan yaitu kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Karo, ada dua kabupaten masuk dalam kategori daerah sedang bertumbuh yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan dan Pakpak Bharat. Kabupaten yang masuk dalam kategori daerah relatip tertinggal adalah Kabupaten Dairi, Tapanuli Utara, dan Kabupaten Samosir.

32 Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar masih ditopang oleh sektor primer seperti pertanian dan pertambangan. Diharapkan dengan terus meningkatnya kapasitas fiskal daerah dapat meningkatkan kegiatan pembangunan yang dapat mendorong berkembangnya sektor rill yang mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang terjadi bukan karena eksploitasi sumberdaya alam tetapi didorong oleh peningkatan produktifitas tenaga kerja. Faktor pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar yaitu sektor pertanian lebih disebabkan oleh membaiknya struktur ekonomi (53,24%), faktor luar (42,23%), dan kondisi spesifik daerah yang bersifat kompetitif (4,52%). Potensi pengembangan sektor pertanian masih cukup besar yang tercemin dari nilai rata-rata Index Location Qoutient untuk sektor pertanian sebesar 1,53. Potensi tersebut juga didukung oleh baiknya tingkat produktivitas lahan dan tenaga kerja. Produktivitas lahan pada tahun 2006 untuk lahan palawija sebesar 6,294 ton/Ha, lahan sayur-sayuran sebesar 9,863 ton/Ha, lahan buah-buahan 0,022 ton/Ha dan lahan perkebunan sebesar 0,552 ton/Ha. Kapasitas fiskal daerah menunjukkan kemampuan keuangan daerah dalam mendukung kegiatan pembangunan daerah. Dalam Analisis Data/Informasi Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kampar (2010) oleh Lapeti Sari.

Dalam penelitian Shift-Share Analysis on International Tourism Competitiveness : A Case of Jiangsu Province oleh Shi Chunyun, Zhang Jie, Yang yang and Zhou Zhang (2007) yang menggunakan analisis Shift-Share menunjukkan Industri pariwisata terus mengalami kemajuan di China baik di

33 provinsi Jiangsu maupun daerah sekitar yang mempunyai pertumbuhan postif dibandingkan wilayah lainnya di China. Zhejiang merupakan daerah saingan yang penting bagi provinsi Jiangsu karena memiliki banyak kesamaan. Oleh karena itu provinsi Jiangsu perlu melakukan upaya-upaya dalam peningkatan industri pariwisata agar dapat bersaing dengan provinsi Zhejiang.

Perbedaan penelitian ini dari jurnal analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan diantara daerah pegunungan di Sumatera Utara oleh Santi Raya Siahaan adalah penelitan tersebut melihat kondisi ketimpangan tujuh kabupaten daerah pegunungan di Sumatera Utara agar dapat mengidentifikasi kondisi ketimpangan di wiayah tersebut sedangkan persamaannya adalah penggunaan tipologi daerah untuk mengklasifikasikan posisi masing-masing tujuh kabupaten tersebut. Aganta Febrina Panjiputri dengan judul Analisis Potensi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Strategis Tangkallangka memiliki persamaan dalam penggunaan analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share dan Tipologi daerah Klassen sedangkan perbedeaannya terletak pada penggunan analisi model rasio pertumbuhan, Overlay, model gravitasi dan analisis SWOT. Pengunaan analisis model rasio pertumbuhan dan overlay adalah untuk menganalisis keunggulan kompetitif dan komparatif dengan wilayah referensi.

34

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Peneliti Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian

1 Keunggulan dan Spealisasi Ekonomi Wilayah di Kabupaten Wonosobo Tahun 2000-2009 (Pendekatan Model Shift-Share Esteban Marquillas) (2011)

Lio Andi Prasetia, Neni Widayaningsih, dan Emmy Saraswati Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Wonosobo Tahun 2000-2009 Shift-Share Esteban Marquillas

Sektor pertanian; pengangkutan dan komunikasi; dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor yang tidak mempunyai keunggulan kompetitif namun terspesialisasikan. Sedangkan, untuk sektor pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih;

bangunan/konstruksi; perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor jasa-jasa termasuk sektor yang tidak mempunyai keunggulan kompetitif dan tidak terspesialisasikan.

2 A Dynamic Shift Share

Analysis of Economic Growth in West Virginia (2012) Janaranjana Herath, Tesfa G. Gebremedhin dan Blessing M. Maumbe Data ketenagakerjaan West Virginia tahun 1970-2007

Shift Share Sektor yang menjadi sektor unggulan bagi West Virginia dalam periode 38 tahun, yaitu layanan dan keuangan asuransi dan real estat adalah sektor yang paling kuat memberikan kontribusi 91 persen pertumbuhan pekerjaan dari 1970 hingga 2007. Selain dua sektor, sektor perdagangan besar dan eceran dan konstruksi menunjukkan positif pertumbuhan ekonomi. Identifikasi investasi

35 prioritas dalam sektor-sektor ini potensi dan pelaksanaan rencana kebijakan pembangunan daerah komprehensif pasti akan mempercepat pertumbuhan ekonomi West Virginia. 3 Analisis Potensi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Strategis Tangkallangka (2013) Agata Febrina Panjiputri Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurut pembagian kawasan strategis Jawa Tengah tahun 2005-2011, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, dan jarak antar wilayah. Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Overlay, Tipologi Klassen, Shift-Share, Gravitasi, dan SWOT.

Kota Pekalongan adalah daerah yang berpotensi dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Strategis Tangkallangka karena memenuhi kriteria sebagai pusat pertumbuhan ekonomi: (1) masuk kedalam kategori daerah maju dan cepat tumbuh (2) memiliki sektor unggulan yang memiliki daya saing komparatif dan kompetitif terbanyak yaitu sektor bangunan; sektor

perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan (3) memiliki interaksi ekonomi yang kuat. Strategi yang digunakan untuk pengembangan Kota Pekalongan adalah strategi agresif. 4 Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan antara Pegunungan Daerah di Sumatera Utara (2010)

Santi Raya Siahaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tanpa minyak dan gas atas harga konstan tahun Index Willamson, Tipologi Klassen, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi.

Ketimpangan di tujuh kabupaten pada daerah pegunungan Sumatera Utara sangat rendah. Berdasarkan tipologi daerah tidak ada kabupaten yang masuk dalam kategori daerah maju dan tumbuh cepat. Laju pertumbuhan

36 2000 – 2007 di tujuh kabupaten pada daerah pegunungan Sumatera Utara.

rata-ratanya terendah pada kabupaten Tapanuli Utara sebesar –0,6persen dan tertinggi sebesar 6,00persen pada kabupaten Phakpak Barat.

5 Analisis Data/Informasi Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kampar (2010)

Lapeti Sari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kampar 2001-2006, Statistik Pertanian, dan Realisasi penerimaan dan pengeluaran pemerintah Kabupaten Kampar tahun 2004-2006. Kontribusi pertumbuhan ekonomi, Location Quotient (LQ), Shift-Share, Produktivitas Lahan dan Tenaga Kerja, dan

Kapasitas Fiskal Daerah.

Laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kampar masih didukung sektor primer seperti pertanian dan pertambangan. Kondisi kapasitas fiskal daerah Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan sehingga diharapkan dapat mendorong berkembangnya sektor rill yang mampu meningkatkan laju

pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

6 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal Tahun 2004-2008 (2011)

Hilal Almulaibari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tegal dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008 Perkembangan PDRB, Location Quotient (LQ), Shift-Share, dan Tipologi Sektoral

Kota Tegal mempunyai lima sektor basis yang berarti sektor tersebut dapat mengekspor ke wilayah lain

diantaranya sektor listrik, gas, dan air; pengangkutan dan komunikasi;

bangunan; keuangan dan perdagangan. Sektor bangunan dan perdagangan termasuk sektor yang kepotensialannya istimewa.

37 7 Shift-Share Analysis on International Tourism Competitiveness : A Case of Jiangsu Province (2007) Shi Chunyun, Zhang Jie, Yang yang and Zhou Zhang. International Tourism receipt 1994-2004 in Jiangsu Province. Shift-Share analysis

Industri pariwisata terus mengalami kemajuan di China baik di provinsi Jiangsu maupun daerah sekitar yang mempunyai pertumbuhan postif dibandingkan wilayah lainnya di China. Zhejiang merupakan daerah saingan yang penting bagi provinsi Jiangsu karena memiliki banyak kesamaan. Oleh karena itu provinsi Jiangsu perlu melakukan upaya-upaya dalam peningkatan industri pariwisata agar dapat bersaing dengan provinsi Zhejiang.

38

Dokumen terkait