BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian Ghoniyah dkk. (2008) tentang “Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah” menggunakan sampel sebanyak 9 emiten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat abnormal return yang positif tetapi tidak signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi
syari’ah, terdapat trading volume activity yang positif dan signifikan atas
pengumuman penerbitan obligasi syari’ah, terdapat perbedaan tetapi tidak
signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan
obligasi syari’ah, dan terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara trading volume activity saham sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi
syari’ah.
Penelitian Maringka (2008) tentang “Reaksi Harga Saham terhadap Penawaran Umum Perdana (IPO) Obligasi: Analisis Aspek Asimetri Informasi
dan Jatuh Tempo Hutang” menyatakan bahwa pengumuman penawaran umum
(IPO) obligasi yang diisukan oleh perusahaan memiliki kandungan informasi dan menyebabkan pasar bereaksi serta abnormal return yang berfluktuasi. Selama 21 hari pengamatan diperoleh 11 hari abnormal return positif dan 10 hari abnormal return negatif. Pengujian terhadap variabel volume perdagangan menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang positif dan signifikan pada level 5 % sebelum adanya penawaran umum perdana (IPO) obligasi, pada saat pengumuman IPO negatif dan tidak signifikan, dan setelah pengumuman IPO positif tidak signifikan. Secara keseluruhan dalam periode jendela diperoleh nilai koefisien yang positif dan signifikan pada level 5%.
Menurut Godlewski et al. (2011) dalam penelitian yang berjudul “Do markets perceive sukuk and conventional bonds as different financing instruments?” menganalisis reaksi pasar saham terhadap pengumuman obligasi konvensional dan sukuk. Metodologi penelitian yang digunakan adalah event study dengan sampel sebanyak 170 selama tahun 2002-2009. Untuk sukuk sebanyak 77 dan obligasi konvensional sebanyak 93. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar saham bereaksi berbeda terhadap penerbitan kedua surat berharga. Meskipun tidak ada reaksi pasar yang signifikan untuk obligasi konvensional, terdapat reaksi negatif pasar saham yang signifikan untuk pengumuman penerbitan sukuk. Kemudian, reaksi pasar saham secara signifikan berbeda antara kedua pengumuman dari surat berharga.
Ahmad & Rusgianto (2013) melakukan penelitian berjudul “Information Content of Posts-Crisis Sukuk Announcement in Malaysia”. Penelitian dilakukan
selama tahun 2009-2010 dengan sampel 29 perusahaan terpilih dan data bersumber dari Securities Commission Malaysia and Bloomberg. Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa (event study) berdasarkan reaksi dari FTSE Bursa Malaysia Kuala Lumpur Composite Index (FTSEKLCI) yang diukur dengan CAAR terhadap pengumuman penerbitan sukuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi pasar positif tetapi tidak signifikan terhadap pengumuman penerbitan sukuk yang mengindikasikan bahwa pengumuman penerbitan sukuk tidak membawa kejutan untuk pasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Primadani (2013) berjudul ”Reaksi Pasar Saham terhadap Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah di Bursa Efek
Indonesia” dengan pendekatan event study. Uji beda paired sampel t-test dengan menggunakan α=5 % dilakukan untuk melihat perbedaan nilai AAR dan CAAR pada hari-hari sebelum tanggal pengumuman dan hari-hari sesudah tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan AAR dan CAAR sebelum tanggal pengumuman dan sesudah tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia pada periode 2002-2011. Sehingga tidak terdapat reaksi pasar saham terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah yang berarti bahwa penerbitan obligasi syariah tidak memuat kandungan informasi baik yang bermakna good news
maupun bad bews bagi investor.
Rahim & Ahmad (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Stock
Market Reactions Following Sukuk Announcement: An Analysis of Dow Jones Islamic Market Index (2004-2011)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji apakah pengumuman yang berbeda dari penerbitan sukuk membawa informasi baru ke pasar untuk periode 2004-2011 di Malaysia. Hasil penelitian menyatakan bahwa pasar bereaksi negatif selama krisis yang dipengaruhi oleh informasi yang negatif. Ada reaksi berlebihan di pasar, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap berita negatif karena kurangnya informasi di kalangan investor dan emiten sukuk. Namun, hasil penelitian menunjukkan reaksi positif setelah krisis yang menandakan bahwa reaksi berlebihan selama krisis pulih perlahan-lahan.
Penelitian Wanjiku (2014) berjudul “The Effect of Bond Issue on Share Prices of Firms Listed at the Nairobi Securities Exchange”. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari NSE Daily stock dan NSE handbook dari tahun 2009-2013 dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel dengan fokus membandingkan nilai t-value dengan tabel t-tabel dan dipresentasikan menggunakan tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerbitan obligasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Fatimatuzzahra & Herlambang (2014)
berjudul “Reaksi Pasar atas Penerbitan Sukuk(Studi pada Emiten Saham Penerbit
Sukuk Periode 2008-2012)” menunjukkan bahwa average abnormal return
signifikan positif pada periode pengamatan t-2 sebesar 0.03711. Reaksi pasar positif juga terjadi pada t-0 sebesar 0.0011. Average abnormal return signifikan negatif pada t+9 sebesar 0.0305. Selain itu, terdapat perbedaan Abnormal Trading Volume Activity (ATVA) pada sebelum dan setelah penerbitan sukuk selama
periode pengamatan
.
Teknik penelitian yang digunakan adalah event studydengan sampel sebanyak 11 perusahaan penerbit sukuk.
Penelitian yang dilakukan oleh Afrianti dkk. (2015) berjudul “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Cummulative Abnormal Return di
Jakarta Islamic Index”. Sampel yang digunakan sebanyak 16 perusahaan yang menerbitkan sukuk di Jakarta Islamic Index pada tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerbitan obligasi syariah (sukuk) memiliki hubungan yang cukup kuat dengan cummulative abnormal return dan hasil pengujian menunjukkan bahwa penerbitan obligasi syariah (sukuk) berpengaruh terhadap cummulative abnormal return dimana semakin tinggi sukuk to equity ratio cenderung meningkatkan cummulative abnormal return.
Penelitian Rahim & Ahmad (2015) berjudul ”Asymmetric Market Reactions to Sukuk Issuance”. Metode yang digunakan adalah event study dengan sampel sebanyak 45 peristiwa pengumuman penerbitan sukuk periode 2009- 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada reaksi pasar yang positif dan signifikan terhadap pengumuman penerbitan sukuk dari beberapa peristiwa untuk kedua index yaitu: FTSE Hijrah Shariah Index dan Dow Jones Islamic Market Index.
Penelitian Pratiwi (2015) tentang “Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap
Peristiwa Penerbitan Sukuk dan Obligasi Korporasi” menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel cumulative abnormal return
ditunjukkan dengan angka spss baik pada periode sebelum, saat dan setelah pengumuman taraf sig-2 tailed > 0.05. Untuk variabel trading volume activity
(TVA) juga tidak mempunyai perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan sig-2 tailed > 0.05. Jadi, peristiwa pengumuman sukuk dan obligasi tidak mempunyai kandungan informasi karena informasi telah tersebar secara merata di pasar, sehingga dalam pasar ini tidak ada yang mendapat abnormal return. Penelitian terdahulu dapat dilihat secara ringkas pasa Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel dan
Sampel
Hasil
1. Nunung Ghoniyah, Mutamimah, dan Jenar Widayati (2008)
Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah Var: - Peristiwa pengumuman penerbitan obligasi syariah -abnormal return - trading volume activity - abnormal return
positif tetapi tidak signifikan
- trading volume activity positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi
syari’ah
- terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman - terdapat perbedaan
tetapi tidak signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi
syari’ah
2. Tonny S. Maringka (2008) Reaksi Harga Saham terhadap Penawaran Umum Perdana (IPO) Obligasi:Analisis Aspek Asimetri Informasi dan Jatuh Tempo Hutang Var: - Abnormal Return - Perpanjangan jatuh tempo obligasi - Volatilitas pendapatan (Earning Volatility) - Ukuran Perusahaan (Firm Size) - Volume Perdagangan (Trading Volume) - 11 hari abnormal return positif dan 10 hari abnormal return
negatif
- Volume perdagangan positif signifikan sebelum pengumuman IPO, pada saat pengumuman negatif tidak signifikan dan setelah pengumuman positif tidak
3. Christophe J. Godlewski, Rima Turk-Ariss, dan Laurent Weill (2011) Do markets perceive sukuk and conventional bonds as different financing instruments? Var: - Sukuk, Conventional bond - Reaksi pasar (CAARs)
- Pasar saham bereaksi berbeda terhadap pengumuman dari kedua sekuritas. - Reaksi pasar tidak
signifikan terhadap pengumuman obligasi konvensional. - Reaksi pasar saham
signifikan negatif terhadap pengumuman penerbitan sukuk.
4. Nursilah Ahmad dan Sulistya Rusgianto (2013) Information Content of Posts-Crisis Sukuk Announcement In Malaysia Var: - pengumuman penerbitan sukuk - reaksi pasar (CAAR)
- reaksi pasar positif tetapi tidak signifikan terhadap
pengumuman
penerbitan sukuk yang mengindikasikan bahwa pengumuman penerbitan sukuk tidak membawa kejutan untuk pasar.
5. Resi Primadani (2013) Reaksi Pasar Saham Terhadap
Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah di Bursa Efek Indonesia
Var:
- reaksi pasar saham (AAR dan CAAR) - pengumuman penerbitan obligasi syariah
- tidak terdapat perbedaan AAR dan CAAR sebelum tanggal pengumuman dan sesudah tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia pada periode 2002-2011.
6. Syazwani Abd Rahim dan Nursilah Ahmad (2014)
Stock Market Reactions Following Sukuk Announcement: An Analysis of Dow Jones Islamic Market Index (2004-2011)
Var:
-Reaksi Dow Jones Islamic Market Index (DJIM)
- pengumuman penerbitan sukuk - CAAR
-Pasar bereaksi negatif selama krisis yang dipengaruhi oleh informasi yang negatif. -reaksi positif setelah
krisis yang
menandakan bahwa reaksi berlebihan selama krisis pulih perlahan-lahan. 7. Ngure Barbara Wanjiku
(2014)
The Effect of Bond Issue on Share Prices of Firms Listed at The Nairobi Securities Exchange Var: - Bond issue - Abnormal return -penerbitan obligasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
8. Vita Fatimatuzzahra dan Leo Herlambang (2014)
Reaksi Pasar Atas Penerbitan Sukuk
(Studi Pada Emiten Saham Penerbit Sukuk
Periode 2008-2012) Var: - Peristiwa (event) penerbitan sukuk - Average Abnormal Return (AAR) - AAR signifikan positif pada periode pengamatan t-2 sebesar 0.03711. - Reaksi pasar positif
Sumber: Intisari berbagai sumber penelitian terdahulu
- Abnormal Trading Volume Activity
(ATVA)
juga terjadi pada t-0 sebesar 0.0011. - AAR signifikan negatif pada t+9 sebesar 0.0305 - Terdapat perbedaan Abnormal Trading Volume Activity (ATVA) pada sebelum dan setelah penerbitan sukuk selama periode pengamatan.
9. Ajeng Kartika Nur Afrianti, Nunung Nurhayati, dan Sri Fadilah (2015) Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Cummulative Abnormal Return di Jakarta Islamic Index
Var independen: - penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan Var dependen: -Cummulative abnormal return - secara parsial penerbitan obligasi syariah (sukuk) berpengaruh positif terhadap cummulative abnormal return dimana semakin tinggi sukuk to equity ratio cenderung meningkatkan
cumulative abnormal return.
10. Syazwani Abd Rahim dan Nursilah Ahmad (2015) Asymmetric Market Reactions to Sukuk Issuance Var: - reaksi pasar (CAAR) - pengumuman penerbitan sukuk
- ada reaksi pasar yang positif dan signifikan terhadap
pengumuman penerbitan sukukdari beberapa peristiwa untuk kedua index yaitu: FTSE Hijrah Shariah Index dan Dow Jones Islamic Market Index. 11. Anggi Dian Pratiwi (2015) Analisis Reaksi Pasar
Modal terhadap Peristiwa Penerbitan Sukuk dan Obligasi Korporasi Var: - Cumulative Abnormal Return (X1) - Trading Volume Acticity (X2) - Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi korporasi (Y)
- tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel cumulative abnormal return dan
trading volume activity baik pada periode sebelum, saat dan setelah