• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Pada Penelitian Sulaksono (2014) yang berjudul Pengaruh Produksi Batubara Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat pada Era Otonomi Daerah di Indonesia menggunakan alat analisis regresi linier berganda, dimana produksi batubara sebagai variabel independen (X) dan terdapat dua dependen, yaitu PDRB (Y1) dan Kesejahteraan masyarakat (Y2). Dengan data sekunder dari tahun 2000-2013 yang didapatan melalui internet dan KSDM. Berdasarkan tabel dari hasil regresi berganda, menunjukkan produksi batubara (X) terhadap kesejahteraan masyarakat mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka produksi batubara berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat di

21

Indonesia. produksi batubara (X) terhadap PDRB sektor pertambangan (Y2) mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka produksi batubara berpengaruh positif terhadap PDRB sektor pertambangan di Indonesia. Pengaruh produksi batubara (X) terhadap kesejahteraan masyarakat (Y1) adalah sebesar koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,715 atau 71,5%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 28,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model. Pengaruh produksi batubara (X) terhadap PDRB sektor pertambangan (Y2) adalah sebesar koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,914 atau 91,4,%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 8,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.

Penelitian kedua dilakukan oleh Hassan dan Abdullah (2015) dengan judul Effect of Oil Revenue and the Sudan Economy: Econometric Model for Services Sector GDP. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi dampak dari pendapatan minyak dan GDP sektor layanan dari Sudan dengan periode 2000 - 2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Ministry of Finance (MOF) dan The Central Bank of Sudan (CBOS) dan dianalisis dengan metode regresi linear (SLRM) dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian dari pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan kausal antara pendapatan minyak (variabel independent) dan GDP sektor layanan (variabel dependen). Hasil menunjukan estimated R square sebesar 0.78 dan regresi koefisien sebesar 0.000246. Tingginya nilai R square mendukung prinsip kuat adanya hubungan kausal antara kedua variabel tersebut. Hasil analisis regresi tersebut menunjukkan bahwa pendapatan minyak mempengaruhi GDP sektor layanan secara positif, yang dimana pendapatan minyak diperkirakan berkontribusi sebesar 78.8% dari variasi dalam GDP antara 2000 dan 2012. Selain itu, perubahan satu unit dalam pendapatan minyak akan menyebabkan perubahan .0246% dalam GDP sektor layanan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Gokmenoglu, Azin, dan Taspinar (2015), dengan judul The Relationship between Industrial Production, GDP, Inflation and Oil Price: The Case of Turkey. Pengujian dilakukan untuk menguji hubungan

22

antara harga minyak, inflasi, GDP, dan produksi industri dari periode 1961 ke 2012 dalam kasus Turki. Data yang digunakan diambil dari World Bank Development Indicators and the OPEC. Untuk menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan 3 (tiga) tes berbeda, Unit Root, co-integration dan tes kausalitas. Hasil dari test Phillips-Perron (PP) sebagai tes unit root menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji diintegrasikan dalam order satu; I(1). Hasil tes Johansen co-integration menegaskan adanya hubungan jangka panjang antara variabel tersebut dan tes Granger causality mengkonfirmasi bahwa perubahan harga minyak mempengaruhi produksi industri Turki, yang adalah sebuah negara importir minyak.

Penelitian keempat dilakukan oleh Sirdon, Evi Susanti Tasri, Drs. Firdaus SY,MP (2016) dengan judul Pengaruh Tenaga Kerja, Jumlah Produksi dan Luas Lahan terhadap PDRB sektor Pertanian di Kabupaten Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan untuk menganilisis pengaruh dari tenaga kerja, jumlah produksi, dan luas lahan dari produk domestik bruto regional sektor pertanian di kabupaten Sumatera Barat. Data yang digunakan berupa data sekunder dan data panel dari periode 2006-2012 dengan metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square (OLS) dan variabel yang digunakan adalah tenaga kerja, jumlah produksi, luas lahan dan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Sumatera Barat. Hasil menunjukkan bahwa pada perhitungan uji-t, tenaga kerja dan luas lahan berpengaruh signifikan terhadap PDRB sektor Pertanian, namun jumlah produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB Sektor Pertanian di Kabupaten Sumatera Barat.

Penelitian kelima dilakukan oleh Achmad Irfanurrochim (2016) dengan judul Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Investasi, dan Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bontang Tahun 2004-2014. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dari jumlah tenaga kerja, jumlah investasi dan jumlah hasil produksi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang pada tahun 2004-2014. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan model

23

fixed effect yang diambil melalui uji Chow test dan uji Hausman test, dengan menggunakan program Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja dan jumlah hasil produksi industri pengolahan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang, sedangkan variabel jumlah investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang. Secara simultan, variabel jumlah tenaga kerja, jumlah investasi, dan jumlah hasil produksi industri pengolahan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang selama tahun 2004-2014.

Penelitian keenam dilakukan oleh Rodriguez dan Sánchez (2004) dengan judul Oil Price Shocks and Real GDP Growth; Empirical Evidence for some OECD Countries, Working Paper Series, European Central Bank. Paper ini dilakukan untuk menilai secara empiris dampak dari shock harga minyak pada Real GDP. Dengan data yang digunakan dari tahun 1972 triwulan ke-3 - 2001 triwulan ke-4. Analisis VAR multivariat dilakukan dengan menggunakan model linear maupun non-linear. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat bukti-bukti dampak yang non-linear dari harga minyak terhadap GDP. Secara khusus, kenaikan harga minyak ditemukan memiliki dampak yang sangat besar pada pertumbuhan GDP lebih besar daripada penurunan harga minyak, dan akhirnya secara statistik hal ini tidak signifikan dalam berbagai kasus. Diantara negara-negara pengimpor minyak, kenaikan harga minyak yang ditemukan memiliki dampak negatif pada kegiatan ekonomi di semua kasus kecuali Jepang. Selain itu, efek guncangan guncangan (shock) minyak pada pertumbuhan GDP berbeda antara kedua negara pengekspor minyak dalam sampel yang digunakan, dengan harga minyak meningkat dapat mempengaruhi Inggris secara negatif dan Norwegia secara positif.

Penelitian ketujuh dilakukan oleh Martin L. Weitzman (2004) dengan judul Pricing the Limits to Growth from Minerals Depletion. Penelitian ini mengevaluasi hilangnya kesejahteraan global dari pengurusan sumber daya tidak terbarukan seperti minyak. Metodologi yang mendasari mewakili sebuah

24

penerapan empiris beberapa perkembangan terkini dalam teori akuntansi hijau dan keberlajutan. Penelitian ini memperkirakan bahwa dunia dapat mengalami kehilangan setara dengan sekitar 1 persen dari konsumsi akhir per tahun dari kelimpahan sumber daya bumi, dibangkan dengan lintasan kontra faktual di mana ekstraksi mineral global diziinkan untuk tetap selamanya konstan pada laju aliran dan biaya ekstraksi hari ini.

Penelitian kedelapan dilakukan oleh Xavier Sala-I-Martin, Gernot Doppelhofer, dan Ronald I. Miller (2004) dengan judul Determinants of Long-Term Growth: A Bayesian Averaging of Classical Estimates (BACE) Approach. Penelitian ini dilakukan untuk menguji ketahanan variabel penjelas di regresi pertumbuhan ekonomi lintas negara. Penelitian ini memperkenalkan dan menggunakan pendekatan baru, BayesianAveraging of the Classical Estimates (BACE), yang mengkontruksi estimasi dengan cara merata-ratakan koefisien OLS di seluruh model. Bobot yang diberikan untuk regresi individumemiliki justifikasi Bayesian yang mirip dengan kriteria pemilihan model Schwarz. Dari67 variabel penjelas, para peneliti menemukan 18 variabel yang secara signifikan dan kuat secara parsialberkorelasi dengan pertumbuhan jangka panjang dan tiga variabel lainnya menjadi sedikitterkait. Bukti terkuat adalah untuk harga relatif investasi, primerpendaftaran sekolah, dan tingkat awal PDB riil per kapita.

Penelitian kesembilan dilakukan oleh Christa N. Brunnschweiler dan Erwin H. Bulte (2008) dengan judul The Resource Curse Revisited and Revised: A Tale of Paradoxes and Red Herrings. Penelitian ini dilakukan dan dievaluasi secara kritis dasar empiris untuk apa yang disebut kutukan sumber daya dan menemukan bahwa, terlepas dari popularitas topik diilmu ekonomi dan penelitian ilmu politik, paradoks yang tampak ini mungkin adalah kesesatan logika. Ukuran yang paling umum digunakan ‘‘Kelimpahan sumber daya’dapat lebih berguna diartikan sebagai proxy untuk ‘‘ketergantungan sumber daya’’- endogen ke faktor struktural yang mendasarinya. Dalam beberapa estimasi yang menggabungkan kelimpahan sumber daya dan ketergantungan, kelembagaan, danvariabel konstitusional, kami menemukan bahwa (i) kelimpahan sumber daya, konstitusi,

25

dan lembaga menentukan sumber dayaketergantungan, (ii) ketergantungan sumber daya tidak mempengaruhi pertumbuhan, dan (iii) kelimpahan sumber daya secara positif mempengaruhi pertumbuhan dankualitas kelembagaan.

Penelitian terakhir dilakukan oleh Michael Alexeev dan Robert Conrad (2009) dengan judul The Elusive Curse of Oil. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menunjukkan hal yang bertentangan dengan klaim yang dibuat dalam beberapa makalah baru-baru ini, efek dari sumbangan besar minyak dan sumber daya mineral lainnyapada pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara telah seimbang positif. Apalagi, klaim dari efek negatif minyak dan mineral kekayaan di lembaga-lembaga negara dipertanyakan.

Tabel. 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian

1 Agus Sulaksono (2014) Pengaruh Produksi Batubara Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat pada Era Otonomi Daerah di Indonesia Produksi batubara (X), PDRB (Y1) dan Kesejahteraan masyarakat (Y2). Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan produksi batubara berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan PDRB sektor pertambangan di Indonesia 2 Khalid Hassan dan Azrai Abdullah (2015) Effect of Oil Revenue and the Sudan Economy: Econometric Model for Services Sector GDP Oil Revenue (X) dan Service GDP (Y) Metode regresi linear (SLRM) dan Ordinary Least Square (OLS).

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapatan hubungan kausal antara kedua variabel dan pendapatan minyak mempengaruhi GDP sektor layanan secara positif 3 Korhan Gokmenog lu, Vahid Azin, Nigar Taspinar (2015) The Relationship between Industrial Production, GDP, Inflation, and Oil Price: The Case of Turkey

The oil price, inflation, GDP and industrial production

Metode 3 test berbeda, unit Root Phillips-Perron (PP), Johansen co-integration, dan Granger Causality

Hasil dari test menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji diintegrasikan dalam order satu; I(1), adanya hubungan jangka panjang antara variabel tersebut dan perubahan harga minyak

26

No Nama

Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian

mempengaruhi produksi industri Turki. 4 Sirdon, Evi Susanti Tasri, Drs. Firdaus SY,MP (2016) Pengaruh Tenaga Kerja, Jumlah Produksi dan Luas Lahan terhadap PDRB sektor Pertanian di Kabupaten Sumatera Barat Tenaga Kerja, Jumlah Produksi, Luas Lahan dan PDRB sektor Pertanian Metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil menunjukkan bahwa pada perhitungan uji-t, tenaga kerja dan luas lahan berpengaruh signifikan terhadap PDRB sektor Pertanian, namun jumlah produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB Sektor Pertanian di Kabupaten Sumatera Barat. 5 Achmad Irfanurroc him (2016) Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Investasi, dan Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bontang Tahun 2004-2014. Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Investasi, Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan dan PDRB Kota Bontang

Regresi data panel dengan model fixed effect yang diambil melalui uji Chow test dan uji Hausman test

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja dan jumlah hasil produksi industri pengolahan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang, sedangkan variabel jumlah investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang. Secara simultan,jumlah tenaga kerja, jumlah investasi, dan jumlah hasil produksi industri pengolahan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang selama tahun 2004-2014. 6 Dan Rebeca Jiménez-Rodríguez Marcelo Sánchez (2004)

Oil Price Shocks and Real GDP Growth; Empirical Evidence for some OECD Countries

Oil Price shocks dan Real GDP Metode analisis VAR multivariat Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat bukti-bukti dampak yang non-linear dari harga minyak terhadap GDP. Secara khusus, kenaikan harga minyak ditemukan memiliki dampak yang sangat besar pada

27

No Nama

Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian

pertumbuhan GDP lebih

besar daripada

penurunan harga minyak, dan akhirnya secara statistik hal ini tidak signifikan dalam berbagai kasus.

7 Martin L. Weitzman (2004)

Pricing the Limits to Growth from Minerals Depletion. Harga, kuantitas, dan jenis-jenis biaya dari 14 jenis sumber daya mineral dan total konsumsi serta GDP dan NDP dunia Metode analisis deskriptif dan persamaan adaptasi dari model agregat ekonomidan penerapan empiris beberapa perkembangan terkini dalam teori akuntansi hijau dan keberlajutan

Berdasarkan metodologi yang digunakan, peneliti memperkirakan bahwa dunia dapat mengalami kehilangan setara dengan sekitar 1 persen dari konsumsi akhir per tahun dari kelimpahan sumber daya bumi, dibangkan dengan lintasan kontra faktual di mana ekstraksi mineral global diziinkan untuk tetap selamanya konstan pada laju aliran dan biaya ekstraksi hari ini. 8 Xavier Sala-I-Martin, Gernot Doppelhof er, dan Ronald I. Miller (2004) Determinants of Long-Term Growth: A Bayesian Averaging of Classical Estimates (BACE) Approach 67 variabel dengan 88 negara Metode Bayesian Averaging of Classical Estimates (BACE) Hasil menunjukkan beberapa variabel ekonomi yang memiliki korelasi parsial yang

kuat dengan

pertumbuhan jangka panjang, bukti terkuat didapati dari variabel harga relatif barang investasi, tingkat pendapatan. Variabel lain seperti dummy regional, pengukuran modal manusia dan kesehatan, dummy agama, dan beberapa variabel sektoral seperti pertambangan. 9 Christa N. Brunnsch weiler dan Erwin H. Bulte (2008)

The Resource Curse Revisited and Revised: A Taleof Paradoxes and Red Herrings

10 variabel Metode 3

persamaan analisis regresi

Dalam beberapa estimasi yang menggabungkan kelimpahan sumber daya dan ketergantungan, kelembagaan, dan variabel konstitusional, kami menemukan bahwa (i) kelimpahan sumber daya, konstitusi, dan lembaga menentukan sumber daya

28

No Nama

Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian

ketergantungan,

ketergantungan sumber

daya tidak

mempengaruhi

pertumbuhan, dan kelimpahan sumber daya

secara positif mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas kelembagaan. 10 Michael Alexeev dan Robert Conrad (2009)

The Elusive Curse of Oil

18 variabel Metode analisis regresi Berdasarkan hasil peneliti mengambil kesimpulan bahwa kesejahteraan mineral mungkin memiliki konsekuensi negatif untuk sebuah negara, kutukan umum dari sumber daya alam yang dipahami di beberapa literatur terakhir sepertinya tidak benar-benar ada.

Dokumen terkait