BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ditujukan untuk memberikan keterangan atau
penjelasan mengenai persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Selain itu dapat pula berfungsi sebagai data pendukung yang relevan
dengan fokus penelitian. Adapun penelitian terdahulu mengenai PLIK telah
dilakukan oleh Noviyana Diyah Utami (2013) dengan judul penelitian tesis
di Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara). Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Pusat Layanan Internet
Kecamatan di Kecamatan Madukara. Metode penelitian yang digunakan yakni
metode kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di Kecamatan Madukara
Kabupaten Banjarnegara.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa Implementasi Program Pusat
Layanan Internet Kecamatan di Kecamatan Madukara gagal, karena belum
mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu membuka akses informasi
masyarakat perdesaan yang pada kenyataannya belum semua desa di Kecamatan
Madukara terkoneksi oleh akses informasi (internet) pada masyarakat perdesaan
sehingga masih terjadi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan perdesaan.
Hal tersebut tidak sejalan dengan Visi dari Kementerian Komunikasi dan
Infomatika yaitu “connected” karena hanya 4 desa/kelurahan di Kecamatan
Madukara yaitu Desa Blitar, Desa Bantarwaru, Desa Rejasa, Desa Petambakan
yang terkoneksi internet. Dengan kata lain 16 desa/kelurahan di Kecamatan
Madukara belum terkoneksi dengan internet. Sehingga untuk mencapai target
WSIS sebagai salah satu tujuan Program PLIK yaitu mewujudkan masyarakat
informasi di tahun 2015 sangat jauh dari harapan.
Selain itu Erlin Kristiyanti (2014) yang melakukan penelitian mengenai
Program Layanan Akses Internet pada Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)
di Kecamatan Srumbung. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui program
layanan akses internet pada Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di
pemerintah daerah sebagai pengawas di tingkat daerah. Metode penelitian yang
digunakan yakni deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala Jaringan
Diskominfo Kabupaten Magelang, Koordinator dan Penanggung jawab PLIK PT
SIMS wilayah Magelang, Penanggung Jawab PLIK Srumbung, operator, dan
masyarakat pengguna layanan.
Hasil penelitian menunjukkan program layanan akses internet pada PLIK
di Kecamatan Srumbung masih terdapat hambatan. Hambatan dalam PLIK antara
lain, kemampuan pegawai belum maksimal dalam memecahkan masalah
pelanggan, jam pelayanan belum maksimal karena belum tentu buka delapan jam
per hari dan ada hari libur, tindakan perbaikan yang lama, pengawasan dari
pemerintah yang belum ada menjadikan mitra kurang bertanggungjawab dan
berkembang dalam menjalankan pelayanan. Namun dalam pelayanan PLIK juga
terdapat pendukung pelayanan diantaranya dalam penerimaan perangkat mitra
tidak dipungut biaya, ada subsidi speedy setiap bulannya, adanya layanan
perbaikan gratis dari penyedia jasa, keramahan pegawai juga dapat memperbaiki
citra pelayanan, dan biaya penggunaan layanan PLIK lebih murah.
Berbeda halnya dengan penelitian ini yang mengambil fokus penelitian
mengenai Implementasi Program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di
Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini tidak hanya berfokus
pada ketersediaan jumlah PLIK yang dapat diakses oleh masyarakat. Melainkan
pada sejauhmana tujuan PLIK tercapai serta faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi output serta dampak program PLIK yang dilihat dari berbagai segi,
prosedur atau tujuan yang sudah ditetapkan mulai dari unit pelaksana tingkat
teratas hingga terbawah (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan
Telekomunikasi dan Informatika, pemerintah daerah, penyedia jasa, serta Mitra
PLIK), kemudian sejauhmana pemanfaatan PLIK yang selama ini sudah
dilakukan oleh masyarakat.
Berdasarkan dari observasi awal peneliti terhadap PLIK di Kecamatan
Banjar, peneliti melihat bahwa tidak adanya sosialisasi untuk Pengelola PLIK
serta masyarakat di Kecamatan Banjar, seringnya terjadi keterlambatan koneksi,
terdapat pungutan biaya kepada Pengelola PLIK, serta tarif internet yang tidak
sesuai dengan ketentuan kontrak. Maka peneliti berasumsi bahwa Implementasi
Program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kecamatan Banjar
Kabupaten belum berjalan optimal. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai
persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini, dapat dilihat
68
1. Judul Implementasi Program Pusat
Layanan Internet Kecamatan (Studi Kasus di Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara)
Program Layanan Akses Internet pada Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kecamatan Srumbung
Implementasi Program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang
2. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana
Implementasi Program Pusat Layanan Internet Kecamatan di Kecamatan Madukara
Untuk mengetahui program layanan akses internet pada Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kecamatan Srumbung yang belum maksimal dan belum adanya kerjasama dari pemerintah daerah sebagai pengawas di tingkat daerah
Untuk mengetahui bagaimana implementasi program PLIK di Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang
3. Lokasi Penelitian Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara
Kecamatan Srumbung Kecamatan Banjar Kabupaten
Pandeglang
4. Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif Kualitatif
5. Hasil Penelitian Implementasi Program Pusat Layanan Internet Kecamatan di Kecamatan Madukara gagal, karena belum semua desa di Kecamatan Madukara terkoneksi oleh akses informasi (internet)
Hasil penelitian menunjukkan program layanan akses internet
pada PLIK di Kecamatan
Srumbung masih terdapat
hambatan, yakni kemampuan
pegawai belum maksimal, jam
pelayanan belum maksimal,
tindakan perbaikan yang lama,
Implementasi program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang belum berjalan secara optimal, karena tidak adanya sosialisasi,
keterlambatan koneksi internet, adanya pungutan biaya serta tarif
69
tingkat kecamatan
- PLIK belum berjalan optimal
tingkat kecamatan
- PLIK belum berjalan optimal
7. Perbedaan - Lokus penelitian di Kec.
Madukara
- Fokus penelitian hanya mengenai ketersediaan PLIK yang bisa dijangkau oleh masyarakat
- Lokus penelitian di Kec. Srumbung
- Fokus penelitian tentang faktor penghambat dan faktor
pendukung kinerja program PLIK
- Lokus penelitian di Kec. Banjar - Fokus penelitian tidak hanya
mengenai ketersediaan PLIK yang bisa dijangkau oleh masyarakat. Melainkan
sejauhmana tindakan-tindakan parastake holderuntuk konsisten dengan prosedur atau tujuan yang sudah ditetapkan mulai dari unit pelaksana tingkat teratas hingga terbawah, kemudian sejauhmana pemanfaatan PLIK yang sudah dilakukan oleh masyarakat.