• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Penelitian Terdahulu

Fitrinia (2006) dengan judul Analisis Sistem Penilaian Prestasi Kerja dan

Faktor-faktor Motivsi Kerja Pegawai Bagian Produksi Kebun Cikasungka PTPN

VIII, Bogor. Penelitian ini menggunakan metoda yang sama dengan penelitian

yang akan dilakukan yaitu menggunakan kuisioner untuk mewawancara dan

skala likert untuk menilai bobot jawaban dari pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara prestasi kerja dan

faktor-faktor motivasi dengan motivasi kerja pegawai bagian produksi kebun

Cikasungka PTPN VIII Bogor adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan penelitian prestasi kerja di kebun Cikasungka sudah cukup

baik. Hal ini terlihat dari persepsi responden di masing-masing strata jabatan

bagian produksi terhadap evaluasi pelaksanaan penilaian prestasi kerja yang

meliputi:

a. Tujuan dan manfaat prestasi kerja

Sebagian besar responden di semua strata menyatakan mengetahui

tujuan penilaian kerja dan bahwa penilaian prestasi kerja bermanfaat bagi

diri mereka dan juga bagi perusahaan.

b. Waktu penilaian prestasi kerja

Sebagian besar strata karyawan panen dan pemeliharaan menyatakan

mengetahui waktu penilaian prestasi kerja. Pada strata mandor dan

mandor besar, sebagian besar responden menyatakan cukup mengetahui

waktu penilaian prestasi kerja.

c. Prosedur penilaan prestasi kerja

Pada strata sinder afdeling, sebagianbesar responden menyatakan

sangat mengetahui prosedur penilaian prestasi kerja. Sedangkan pada

kedua strata yang lain, sebagian besar menyatakan mengetahui prosedur

d. Metode penilaian prestasi kerja

Sebagian besar responden pada semua strata menyatakan mengetahui

metode penilaian prestasi kerja.

e. Efektivitas penilaian prestasi kerja

Pada semua strata jabatan, sebagian besar responden menyatakan

penilaian prestasi kerja dikebun Cikasungka berjalan efektif.

f. Implementasi penilaian prestasi kerja

Sebagian besar responden pada semua strata menyatakan mengetahui

implementasi dari penilaian prestasi kerja.

2. Secara umum, kondisi motivasi kerja pegawai bagian produksi di kebun

Cikasungka berada pada tingkat termotivasi untuk melaksanakan berbagai

hal yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari

kondisi motivasi pada masing-masing strata jabatan di bagian produksi di

PTPN VIII Unit Bisnis Kebun Cikasungka.

3. Penilaian prestasi krja di kebun Cikasungka mempunyai hubungan yang

nyata dan posiitif dengan motivasi kerja untuk bekerja keras, motivasi

bertanggung jawab dan motivasi keseluruhan pada strata jabatan pegawai

panen dan pemelliharaan. Selain itu, penilaian prestasi kerja juga mempunyai

hubungan yang nyata dan negatif dengan motivasi untuk bekerja keras pada

strata pegawai mandor dan mandor besar.

4. Faktor internal yang mempunyai hubungan nyata dan positif adalah tingkat

pendidikan dengan motivasi bekerja keras pada strata pegawai panen dan

pemeliharaan. Faktor-faktor internal lainnya mempunyai hubungan yanng

tidak nyata dengan motivasi kerja pegawai pada tiap strata jabatan di bagian

produksi PTPN VIII Unit Bisnis Kebun Cikasungka.

Ahm

Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Pegawai (Studi Kasus di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor,

Bogor - Jawa Barat) mengemukakan Penerapan absensi finger print sudah tepat

diterapkan pada kondisi sekarang ini. Penerapan absensi sidik jari ini memiliki

pengaruh yang nyata terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai. Hal ini

didasarkan kepada jawaban responden dan hasil pengujian korelasi Rank

Spearman dengan menggunakan SPSS pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beberapa faktor absensi berkorelasi

signifikan dengan motivasi kerja pegawai FMIPA-IPB. Komponen-komponen

absensi tersebut antara lain adalah mengisi absen, penerapan absen, sarana

penunjang, kesesuaian absen dengan pekerjaan, absen adalah hal yang penting,

kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, insentif, dan lebih baik dalam bekerja.

Komponen yang tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan motivasi kerja

adalah metode absen dan sikap. Jika lebih baik metode atau sistem absensi

yang diterapkan, maka kemungkinan motivasi pegawai akan semakin meningkat.

Penilaian kinerja pegawai FMIPA-IPB dilaksanakan dalam periode

seminggu sekali. Penilaian ini dilakukan oleh kepala tata usaha atau atasan

langsung dari masing-masing departemen, dan formulir penilaian kinerja tersebut

dilaporkan kepada kepala administrasi dan umum IPB. Penilaian kinerja ini

berkaitan langsung dengan jumlah kehadiran pegawai. Berdasarkan rekap absen

tersebut juga diketahui berapa insentif yang diterima pegawai tersebut. Hasil

kajian terhadap hubungan antara absensi dengan kinerja menunjukkan bahwa

korelasi yang signifikan atau nyata terdapat pada variabel mengisi absen,

penerapan absen, sarana penunjang, kesesuaian absen dengan pekerjaan,

absen adalah hal yang penting, kejujuran, tanggung jawab, insentif, lebih baik

dalam bekerja, dan sikap. Variabel yang tidak mempunyai korelasi langsung

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa absensi berpengaruh nyata

dengan motivasi kerja dari pegawai FMIPA-IPB, dimana penerapan finger print

sudah tepat dilaksanakan di FMIPA-IPB. Di dalam penelitian yang akan

dilaksanakan merupakan peneitian terhadap objek baru dengan metodologi yang

sama. Penelitian tentang hubungan antara persepsi pegawai terhadap laporan

penilaian tenaga penunjang dengan motivasi kerja menganalisis hubungan

antara persepsi pegawai terhadap laporan penilaian tenaga penunjang dengan

motivasi kerja staff, dimana beberapa faktor persepsi yang dirumuskan peneliti

akan dianalisis hubungannya dengan motivasi kerja menggunakan rank

spearman.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan

terleletak dari objek penelitian yaitu laporan penilaian tenaga penunjang dimana

merupakan bentuk penyempurnaan dari program fingger print yang hanya dapat

memastikan kehadiran seorang pegawai di kantor, dengan laporan penilaian

tenaga penunjang yang langsung diisi oleh atasan langsung yaitu Kepala TU

fakultas dan Departemen yang dapat memantau langsung kinerja pegawai

diharapkan dapat memastikan produktivitas kerja dari pegawai selama berada di

kantor. Sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai secara keseluruhan.

Selain itu lokasi dan waktu penelitian juga berbeda yaitu penelitian yang akan

dilakukan bertempat di gedung rektorat IPB dengan responden penelitian hanya

Dokumen terkait