• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan gabungan dari tiga kata

”penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu

untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti

atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan

kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang

sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya

berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah

sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Dengan

demikian, dapat dikatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan

(Arikunto dkk, 2006:2-3). Pengertian lain juga diungkapkan oleh

Wijaya Kesumah (2009:9) sebagai berikut, penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara

secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Karakteristik PTK

Menurut Daryanto (2011:5-6) karakteristik PTK adalah sebagai

berikut:

a. Masalah yang muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar. Dengan demikian, masalah dalam PTK berasal dari permasalahan nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas dengan kata lain, PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem teoritis.

b. PTK merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri (self relative inquiry). Untuk melakukan refleksi, guru sebaiknya bertanya pada diri sendiri, misalnya:

- Apakah penjelasan saya terlalu cepat?

- Apakah saya sudah memberi contoh konkrit dan memadai? - Apakah hasil latihan di kelas/pekerjaan siswa sudah saya

komentari?

- Apakah bahasa yang saya gunakan dapat mudah dipahami siswa?

3. PTK dilakukan di dalam kelas. Fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa perilaku guru dan siswa dalam berinteraksi.

4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi: perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi (perencanaan ulang).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik penelitian

tindakan kelas adalah munculnya kesadaran guru akan masalah yang

ada di dalam kelasnya dan adanya upaya guru untuk memperbaiki

masalah tersebut dengan kegiatan yang dilakukan.

3. Prinsip Dasar PTK

a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklutis.

b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti. c. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasarkan pada kejadian nyata.

d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.

e. Lingkup. Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan di luar kelas.

Selain itu, Hopkins menyatakan prinsip-prinsip dasar PTK adalah

sebagai berikut (Zainal Aqib, 2007:17-18):

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar.

b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

c. Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya. d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya

merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab profesional.

e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.

f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class

room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat

terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.

Dari dua uraian di atas dapat ditegaskan bahwa PTK adalah kegiatan

pemecahan permasalah yang terjadi dalam pembelajaran dengan cara

ilmiah yang berkelanjutan. Guru sebagai peneliti dalam PTK juga tidak

4. Tujuan PTK

Tujuan dilakukannya PTK adalah memperbaiki layanan

kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran

di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan

yang dilakukan oleh guru (Zainal Aqib, 2007:18). Dengan tujuan

tersebut, PTK merupakan hal yang patut untuk dilakukan demi tujuan

yang baik dalam hal pendidikan dan pembelajaran yang nantinya akan

diupayakan untuk tercapai.

5. Manfaat PTK

Terdapat banyak sekali manfaat PTK, diantaranya sebagai berikut

(Wijaya Kesumah, 2009:14):

a. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran b. Meningkatkan profesionalitas guru

c. Meningkatkan rasa percaya diri guru

d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

Daryanto (2011:67) juga menyampaikan manfaat PTK bagi siswa,

yakni bahwa tujuan dilaksanakannya PTK adalah memperbaiki hasil

belajar siswa. Sehingga jika terdapat kesalahan dan kesulitan dalam

proses pembelajaran akan dengan cepat dianalisis. Jika kesalahan yang

terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah

dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa akan meningkat.

6. Tahapan pelaksanaan PTK

Untuk pelaksanaan PTK, dilakukan tahapan sebagai berikut (Wijaya

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita.

b. Tindakan (acting)

Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.

c. Pengamatan (observing)

Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti terhadap proses pelaksanaannya.

d. Refleksi (reflecting)

Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.

Tahap pelaksanaan PTK menurut Wina Sanjaya (2009:56) juga dapat

digambarkan dengan siklus seperti berikut :

Gambar 2.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Dst Refleksi Studi Pendahuluan Perencanaan Tindakan Implementasi 1 Observasi 1 Refleksi 1 Perencanaan Observasi 2 Refleksi 2 Implementasi 2 Perencanaan

Empat tahap di atas merupakan suatu siklus yang akan selalu

terulang kembali. Sehingga akan terus terdapat perbaikan pada siklus

yang selanjutnya. Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum mampu

memecahkan masalah pembelajaran yang ada, maka yang harus

dilakukan adalah merevisi rencana yang sebelumnya didahului proses

identifikasi masalah yang terjadi. Harapannya PTK dapat menjadi

solusi dari permasalahan pembelajaran yang terjadi.

7. Syarat-syarat PTK

Syarat-syarat PTK adalah sebagai berikut (Arikunto, dkk, 2006:23):

a. Penelitian tindakan kelas tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran.

b. Penelitian tindakan kelas menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis.

c. Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus.

d. Penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.

e. Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan.

f. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.

Dengan dipenuhinya berbagai persyaratan di atas, maka PTK akan

dapat diterima sebagai penelitian tindakan kelas yang benar-benar

Dokumen terkait