• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN KEMATIAN BATANG OTAK

Dalam dokumen SOP TINDAKAN IGD.xlsx (Halaman 38-44)

DIREKTUR RS

Halaman :

Mati batang otak adalah suatu keadaan jaringan otak rusak sedemikian beratnya, sehingga fungsi vitalnya rusak, irreversible dan tidak lagi tergantung pada keadaan jantung

Untuk menyamakan penilaian/diagnosa kematian batang otak. Pengertian

PROSEDUR TETAP

SIRS (Systemic inflammatory Response syndrome) :

Respon sistemik terhadap berbagai kelainan klinik berat ( misalnya infeksi, trauma dan luka bakar) yang ditandai dengan ≥ 2 dari 4 kriteria sebagai berikut: * Hipertermi ( > 38,5 0 C) atau Hipotermi (< 36 0C)

* Takikardi yaitu peningkatan HR > 2 SD diatas normal sesuai umur dalam

keadaan tidak terdapat stimulasi external. Pemakaiaan obat-obat jangka panjang atau rangsangan nyeri atau

bradikardi : HR< persentil 10 sesuai umur tanpa stimulasi vagal external, Bangsal perawatan, ICU, IGD

Unit terkait RSU TANGGAL TERBIT REVISI KE: DITETAPKAN

SEPSIS

DIREKTUR RS Halaman :

Sepsis adalah SIRS dengan bukti atau dugaan infeksi sebagai penyebab.

Sebagai panduan penanganan sepsis.

yang bersumber pada konsep "brain stem death is death"

Pengertian

Tujuan PROSEDUR

PROSEDUR Penanganan segera dan tepat akan mencegah komplikasi dan menurunkan mortalitas

1. Tentukan prosedur perawatan dan meminta ijin tertulis untuk melakukan tindakan medis kepada keluarga pasien

2. kenali definisi, gejala dan tanda sepsis

SIRS (Systemic inflammatory Response syndrome)

Respon sistemik terhadap berbagai kelainan klinik berat ( misalnya infeksi, trauma dan luka bakar) yang ditandai dengan ≥ 2 dari 4 kriteria sebagai berikut: * Hipertermi ( > 38,5 0 C)

* Takikardi yaitu peningkatan HR > 2 SD diatas normal sesuai umur dalam

keadaan tidak terdapat stimulasi external. Pemakaiaan obat-obat jangka panjang, atau rangsangan nyeri kenali definisi, gejala dan tanda sepsis

PROSEDUR TETAP

bukti infeksi meliputi penemuan positif pada pemeriksaan klinis, pencitraan /test laboratorium ( misalnya pada sel darah putih pada cairan tubuh normal steril perforasi usus, foto ronsen dadamenetap adanya pnemonia, ruam ptekiae atau

* Syok Septik → asam laktat, BAG, LFT, Elektrolit dan EKG

4. Pengelolaan : 1) diagnosis dini

2) Early Goal Directed Therapy (EGDT)

resutansi cairan agresif dengan koloid atau kristaloid, pemberian obat-obatan inotroprik dan atau vasopresor dalam waktu 6 jam sesudah sesudah

purpura atau purpura fulminal). SEPSIS BERAT

sepsis dengan disfungsi organ cardiovaskuler/ ARDS atau ≥ 2 disfungsi organ lain.

SYOK SEPTIK

Sepsis dengan disfungsi organ cardiovaskuler ( lihat tabel 2)

3.Pemeriksaan laboratorium dan penunjang atas indikasi : * Darah rutin, Hb, Ht, Leukosit, Trombosit

* GDS, CRP * Studi Koagulasi * Kultur darah berseri

* Hapus darah tepi : lekopenia/ lekositosis , granula toksis, shif to the left * urinalisis * Foto Thoraks TANGGAL TERBIT REVISI KE: DITETAPKAN

SEPSIS

DIREKTUR RS Halaman :

Infeksi disebabkab adanya kuman patogen atau sindrom klinis yang berhubungan dengan kemungkinan besar infeksi.

pemakaian ß-Bloker, atau penyakit jantung bawaan.

* Takipneu dengan RR > 20 SD diatas normal sesuai umur atau ventilator mekanik yang akut yang tidak berhubungan dengan penyakit neuromuskuler atau penggunaan anastesi umum

* Jumlah lekosit yang meningkat atau menurun

( yang bukan akibat dari kemoterapi) sesuai umur atau neurofil imatur > 10% ( Lihat Tabel 1)

SEPSIS

SIRS dengan bikti atau dugaan infeksi sebagai penyebab. PROSEDUR

INFEKSI

Suatu kecurigaan atau bukti ( dugaan kultur positif, pengecatan jaringan/ uji POR)

RSU

PROSEDUR TETAP

a. Profilaksis stress Ulcers

b. Profilaksis trombosis Vena dalam c. Pencegahan hipoglikemia pada sepsis

d. Penatalaksanaan disfungsi organ paru,saluran cerna, koagulasi, & renal Tabel 1. Tanda vital khusus sesuai umur & variabel laboratorium ( batas bawah untuk HR jumlah leukosit & TD sistolik untuk persentil 5 & batas atas untuk frekuensi jantung, laju napas/ hitung leukosit untuk persentil 95) Kelompok Usia Heart rate, X/ Menit Laju napas Σ lekosit Tekanan (mmHg) takikardi brikardi x/Permenit (x 103/mm2 Sistol 0 hari - I > 80 < 100 > 50 > 34 < 65 minggu

1 minggu - 1 bulan > 180 < 100 > 40 >19.5 atau < 5 < 75 1 Bulan - 1 Tahun >180 < 90 > 34 > 17.5 atau < 5 < 100 2- 5 tahun > 140 Not applicable > 22 > 15.5 atau <6 < 94 6- 12 tahun >130 Not applicable > 18 > 13.5 atau , 4.5< 105 13-18 tahu > 110 Not applicable > 14 > 11 atau < 4.5 < 117

12) Intervenous Imunoglobulin (IMG)

Disfungsi Kardiovaskuler

meskipun pemberian bolus cairan intravena isotonis ≥ 40 mg/kg BB dalam 1 jam Tabel 2. Kriteria disfungsi Organ

diagnosis ditegakkan di unit gawat darurat sebelum masuk PICU. 3) Inotropik/ Vasopresor/ Vasodilator

4) Extra Corporeal Membrane Oxigenation (ECMO) 5) Suplemen Oksigen

6) Koreksi Asidosis 7) terapi antibiotika

8) Eradikasi sumber infeksi 9) Terapi Kortikosteroid 10) Anti - inflamasi

11) Granulocyte Macrophage Colony Stimulating Factor ( GMCSF)

RSU TANGGAL TERBIT REVISI KE: DITETAPKAN

SEPSIS

DIREKTUR RS Halaman : 13) Transfusi tukar/ hemafiltrasi

14) Terapi suportif

* Penurunan tekanan darah ( hipotensi) < persentil 5 Th. Sesuai usia atau sistolik < 2 SD dibawah normal sesuai usia ATAU

* Membutuhkan obat vasioaktif untuk mencegah tekanan darah dalam rentang normal (dopamin> 5 mg/kg/ menit atau dobutamin epineprin atau norepineprin pada berbagai dosis)

* Dua hari berikut ini : asidosis metabolik yang dapat dijelaskan, defisit basa> 5.0 mEq/L Meningkatnya laktat arteri > 2 kali batas atas atau normal

PROSEDUR TETAP

Unit Terkait

* Membutuhkan ventilasi mekanik non efektif invasif atau non invasif

RSU TANGGAL TERBIT REVISI KE: DITETAPKAN

SEPSIS

DIREKTUR RS Halaman : Oligori , urine < 0,5 cc/kgBB/jam

Pemanjangan cappilary refill > 5 detik Beda suhu core dan perifer > 3o C

Pernapasan

* PaO2/FiO2 < 300 tanpa adanya penyakit jantung sianotik atau penyakit paru sebelumnya ATAU * PaCO2 > 65 torr atau 20 mmHg diatas PaCO2 normal ATAU

* dibutuhkan FiSO2 > 50 % untuk menjaga saturasi diatas 92% ATAU

* Glasgow Coma scale ≤ 11

* Perubahan akut pada status mental dengan penurunan GCS ≥ 3 poin dari keadaan abnormal

Hematologi

* Hitung Trombosit < 80 mm2 atau penurunan 50% hitung trombosit dari nilai tertinggi yang dicatat dalam 3 hari terakhir untuk pasien hematologi onkologi kronik ) ATAU

Ginjal

* Serum kreatinin ≥ 2 kali batas atas normal sesuai usia 2 kali lipat peningkatan dari kreatinin awal Hepar

* Bilirubin Total ≥ 4 mg/dl ( tidak untuk neonatus) ATAU * SGPT 2 kali diatas batas normal sesuai usia

PROSEDUR TETAP

5. Tidak sadar

GDS> 100 mg% atau kondisi lain yang memerlukan perawatan di ICU

Management Airway dan breathing RSU TANGGAL TERBIT REVISI KE: DITETAPKAN

KETOASIDOSIS

DIREKTUR RS Halaman :

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah kegawatan penyakit metabolik dan endokrin sebagai komplikasi Diabetes Mellitus tipe karena defisiensi insulin yang ditandai kadar gula darah > 300 mg di ketonimia dan asidosis (pH < 7,32 dan kadar bikarbonat < 15 mEq)

Sebagai panduan penanganan ketoasidosis diabetik

Intubasi dan pemakaian ventilator mekanik jika perlu. Pengertian

Tujuan

Kebijakan

PROSEDUR

Unit terkait

Penanganan segera dan tepat akan mencegah komplikasi dan menurunkan mortalitas

1. Tentukan prosedur perawatan dan meminta ijin tertulis untuk melakukan tindakan medis kepada keluarga pasien

2. Kenali gejala dan tanda diabetes atau riwayat poliuria dan polidipsi beberapa hari sebelumnya kemudian kesadaran menurun sampai koma.

Tanda-tanda asidosis dan dehidrasi kadang sampai syok:

Hiperpnea, reflex tendon menurun sampai hilang, adanya reflex Babinski dan hipotermia.

3. Timabang berat badan, tentukan derajat dehidrasi, tingkat kesadaran dan keadaan sirkulasi (ukur tekanan darah dan nadi)

4. Pemeriksaan laboratorium atas indikasi : gula darah, fungsi ginjal, urinalisa, AGD

PROSEDUR TETAP

Tujuan

Dalam dokumen SOP TINDAKAN IGD.xlsx (Halaman 38-44)

Dokumen terkait