• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Ke Dalam Organisasi Instruksional

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.HASIL PENELITIAN

4) Penerapan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Ke Dalam Organisasi Instruksional

a) Konsep dan Sub Konsep

Konsep yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran ini adalah keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten dengan sub konsep keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, manfaat keanekaragaman hayati namun di tekankan pada keanekaragaman jenis .

132 b) Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang sesuai yakni KD 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

c) Hasil Belajar

Dari kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat menemukan konsep keanekaragaman hayati khususnya mengenai keanekaragaan tingkat gen, jenis, dan keanekaragaman hayati. d) Tujuan

(a) Siswa mampu menyebutkan (C1) ciri-ciri morfologi capung berdasarkan hasil pengamatan.

(b) Siswa mampu menemukan (C4) perbedaan dan persamaan ciri morfologi capung yang ditemukan dari hasil pengamatan.

(c) Siswa mampu mengklasifikasi (C3) capung ke dalam kelompok yang lebih kecil.

(d) Siswa mampu menggunakan (C3) aplikasi identifikasi jenis capung untuk mengidentifikasi jenis capung yang ditemukan.

(e) Siswa mampu mengumpulkan (C5) informasi mengenai peranan capung bagi kehidupan.

133

e) Uraian Materi

Materi yang digunakan dalam sumber belajar ini adalah materi hasil penelitian Biologi mengenai keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten.

f) Sasaran

(a) Sasaran pengamatan (objek belajar) : hewan dari kelas Odonata atau Capung yang berada di sekitar Sekolah. (b) Sasaran peruntukan (subjek belajar) : siswa SMA kelas

X semester I. g) Jenis Kegiatan

Kegiatan pembelajaran ini merupakan perpaduan antara kegiatan belajar ekstrakulikuler dan intrakulikuler. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran ini terdapat kegiatan yang harus dilakukan di luar jam sekolah dan pada jam sekolah.

Kegiatan Intrakurikuler meliputi :

(a) Persiapan awal kegiatan belajar yaitu pengarahan sebelum peserta didik melakukan studi lapangan.

(b) Pelaporan hasil kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi :

(a) Pelaksanaan pengamatan keanekaragaman capung di kawasan Rawa Jombor, Klaten

134 h) Waktu

Penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diangkat dalam aplikasi yang dibuat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I kelas X SMA tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah jam 2 x 45 menit untuk kegiatan intrakulikuler dan 2 x 45 menit utuk kegiatan ekstrakulikuler. i) Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar ini adalah pendekatan induktif yaitu dari fakta menuju ke konsep. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik menggunakan aplikasi ini adalah peserta didik melakukan kegiatan di lapangan kemudian menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut.

j) Metode Mengajar

Metode mengajar yang digunakan adalah observasi dan diskusi.

k) Sarana dan Prasarana

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah: handphone android, aplikasi panduan pengamatan, buku catatan, alat tulis, insect-net, lop/kaca pembesar, kamera, dan binokuler.

135

Kegiatan belajar yang disusun dalam aplikasi ini adalah kombinasi diskusi dan kegiatan belajar kelompok.

m) Sistem interaksi

Sistem interaksi yang dapat terjadi dalam kegiatan pembelajaran ini adalah

(a) Peserta didik – Objek (b) Peserta didik – Peserta didik (c) Guru – Objek

(d) Guru – Peserta didik n) Alat Evaluasi

Alat evaluasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi ini adalah tugas dan tes sumatif yang terpisah dari bahan ajar. Tes sumatif ini digunakan sebagai evaluasi tahap akhir untuk mengetahui hasil belajar peserta didik mengunakan aplikasi tersebut.

b. Analisis Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi sasaran penggunaan panduan belajar keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten adalah peserta didik SMA kelas X yang rata-rata berumur 16-17 tahun. Menurut Jean Piaget dalam Dwi Siswoyo, dkk., (2008 : 102-103), perkembangan intelektual peserta didik umur 11-14 tahun termasuk ke dalam tahap operasional formal. Perubahan perilaku dari peserta didik antara lain

136

adalah telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara serentak maupun beruntun. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam aplikasi keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten menuntut peserta didik untuk berpikir abstrak dan mengikuti prosedur metode ilmiah, sehingga aplikasi ini sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Salah satu media pembelajaran yang saat ini hampir dimiliki oleh semua peserta didik yakni smartphone berbasis android. Smartphone diminati peserta didik karena fleksibilitas dan fungsinya yang sangat beragam. Potensi media yang dimiliki peserta didik ini sesuai dengan desain yang dirancang aplikasi panduan pengamatan capung berbasis android. Diharapkan dengan adanya bentuk media yang dekat dengan peserta didik serta dapat digunakan dimana dan kapan saja dapat memudahkan dalam proses pembelajaran.

c. Analisis Kompetensi/Kurikulum

Analisis kurikulum ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013 pada materi keanekaragaman hayati. Tahap ini digunakan untuk memahami tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum. Analisis tersesbut mencakup identifikasi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

137

dan menyusun Indikator Pembelajaran pada materi yang akan dipelajari. Berikut adalah tabel KI, KD, dan Indikator Pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati:

Tabel 34. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologim seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi

keanekaragaman capung di lingkungan sekitar sekolah 2. Peserta didik mampu

mengklasifikasikan

keanekaragaman capung di lingkungan sekitar sekolah 3. Peserta didik mampu menjelaskan habitat-habitat capung.

4. Peserta didik mampu Menyajikan data (gambar, foto, deskripsi) berbagai jenis capung yang hidup

138 dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

di lingkungan sekitar berdasarkan pengamatan. 5. Peserta didik mampu

menjelaskan data hasil observasi keanekaragaman capung di lingkungan sekitar sekolah. 6. Peserta didik mampu

menjelaskan peran

keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan. 7. Peserta didik mampu

menganalisis kemungkinan yang terjadi jika terjadi perubahan jumlah dan jenis keanekaragaman hayati terhadap

keseimbangan lingkungan. 8. Peserta didik mampu

menjelaskan usaha-usaha pelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia.

139 d. Analisis Instruksional

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut kemudian dijabarkan kedalam tujuan pembelajaran sebagai berikut: a) Mengumpulkan data jenis dan morfologi capung yang hidup di

lingkungan sekitar sekolah melalui identifikasi.

b) Mengumpulkan informasi habitat capung di lingkungan sekitar sekolah

c) Mengumpulkan informasi mengenai peranan capung bagi kehidupan dan menganalisis upaya-upaya pelestariannya.