• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. MetodeIqro‟

2. Penerapan Metode Iqro‟

Cara belajar membaca Al-Qur‟an dengan model iqro‟ ini pernah dijadikan proyek oleh Departemen Agama RI sebagai upaya untuk mengembangkan minat baca terhadap kitab suci Al-Qur‟an.Meski demikian, harus diakui bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan juga kelemahannya sendiri.

Metode iqro‟ disusun dalam bentuk jilid mulai dari jilid 1-6.Jilid-jilid tersebut disusun berdasarkan urutan dan tertib materi yang

harus dilalui secara bertahap oleh masing-masing anak, sehingga jilid 2 adalah kelanjutan dari jilid 1, demikian seterusnya sampai selesai jilid 6. Bila anak yang telah menyelesaikan jilid 6, bila mengajarkannya sesuai dengan petunjuk, dapat dipastikan bahwa ia telah mampu membaca Al-Qur‟an dengan benar (Budiyono, 1995:9).

Adapun isi materi dari masing-masing jilid tersebut menurut Budiyono (1995:9) adalah sebagai berikut:

a. IQRO‟ Jilid I

Pelajaran pada jilid I ini seluruhnya berisi pengenalan bunyi huruf-huruf tunggal berharokat fathah. Diawali dengan huruf a-ba‟

( َبَا)

ba‟-ta‟

( َت َب)

ba‟-ta‟-tsa

( َث َت َب)

dan seterusnya sampai bunyi huruf ya dan kemudian diakhiri dengan halaman EBTA. Pada jilid I ini terdapat lampiran “indeks huruf“ yang dimaksudkan untuk sekedar membantu titian ingatan bacaan-bacaan yang lupa.

Tiap halaman pada jilid I ini diawali dengan pokok bahasan yang terdapat dalam barisan pertama, kemudian lembar kerja yang terdapat dalam baris kedua, ketiga, dan seterusnya.Dan ditutup dengan semacam bahan remedial pada baris terakhir.

Bila kita perhatikan isi materi pada jilid I ini maka dapat diketahui bahwa target yang ingin dicapai adalah:

1. Anak bisa membaca dan mengucapkan secara fasih sesuai dengan makhrajnya huruf-huruf tunggalberharakat fathah. Dalam hal ini anak belum ditargetkan untuk mengenal

nama-nama huruf itu sendiri, seperti “alif, ba‟, ta‟ tsa” dan seterusnya.

2. Anak bisa membedakan secara tepat bunyi huruf-huruf yang memiliki makhraj berdekatan seperti antara:

 ع dengan ا

 س dengan ش

 س dengan ث b. IQRO‟ Jilid 2

Jilid 2 merupakan kelanjutan jilid I. kalau pada jilid I anak baru dikenalkan dengan bunyi huruf-huruf tunggal berharakat fathah,maka pada jilid 2 ini diperkenalkan dengan bunyi huruf-huruf bersambung berharakat fathah.Baik huruf-huruf sambung di awal, di tengah maupun di akhir kata.

Pada jilid 2 mulai diperkenalkan bacaan mad (panjang) namun masih tetap berharakat fathah. Mulai pada halaman ini, kepada anak mulai boleh dikenalkan nama huruf “alif” sebagai tanda bahwa bacaan huruf yang diikutinya dibaca panjang. Demikian juga nama tanda fathah, juga sudah boleh diperkenalkan kepada anak, baik fathah yang dibaca pendek maupun fathah yang dibaca panjang (fathah berdiri). Target yang ingin dicapai oleh jilid 2 ini adalah:

a) Meningkatkan kefasihan membaca bunyi huruf. b) Anak bisa membaca huruf-huruf sambung

c) Anak bisa membedakan bacaan pendek dan bacaan panjang dari fathah yang diikuti alif dan fathah berdiri.

c. IQRO‟ Jilid 3

Pada jilid 2 belum diperkenalkan bacaan-bacaan selain harakat fathah.Barulah awal pada jilid 3 ini, pada anak diperkenalkan bacaan kasroh.Karena anak telah mampu membedakan bentuk-bentuk huruf bersambung, maka pengenalan bacaan kasrah ini langsung huruf tunggal dan huruf sambung sekaligus.Di jilid 2, diperkenalkan bacaan kasrah panjang karena diikuti oleh huruf ya‟ sukun

(ْي)

. Disini ustadz diperbolehkan mengenalkan nama huruf ya‟

(ي)

dan nama tanda baca kasroh

(

ِ

)

dan sukun

(ْ)

.

Bacaan dlammah dikenalkan pada jilid 3 setelah anak faham betul dengan bacaan kasrah

(ِ)

dan fathah

(َ)

.Di halaman 19-nya langsung diperkenalkan bacaandlammah panjang karena diikuti oleh wawu sukun. Disini anak boleh dikenalkan nama huruf wau

(و)

dan tanda dlammah

(ُ)

, baik dlammah biasa maupun dlammah terbalik

(،)

sebagai tanda bacaan panjang. Materi latihan-latihan pada jilid 3 ini bertambah nikmat dibaca dan menggairahkan serta indah didengarnya, karena sudah berupa

potongan-potongan ayat Al-Qur‟an walaupun sederhana bentuknya.

Dengan demikian maka ada 4 target baru yang tercantum dalam jilid 3 ini, yaitu:

a) Anak mengenal bacaan kasrah, kasrah panjang karena diikuti ya‟ sukun dan kasrah panjang karena berdiri.

b) Anak mengenal bacaan dlammah, dlammah panjang karena diikuti wau sukun dan dlammah panjang karena terbalik.

c) Anak sudah mengenal tanda baca fathah, kasrah, dlammah, dan sukun.

d) Anak sudah mengenal nama-nama huruf alif

(ا)

, ya‟

(ي)

dan wau

(و)

.

d. IQRO‟ Jilid 4

Pelajaran pada jilid 4 ini diawali dengan bacaan fathah tanwin

(ً)

, kasroh tanwin

(ٍ)

, dlommah tanwin

(ٌ)

, bunyi ya‟ sukun dan wau sukun yang jatuh setelah harakat fathah, mim sukun, nun sukun, qalqalah, dan huruf-huruf hijaiyah lainnya yang berharakat sukun. Pada jilid 4 ini, anak sudah diperkenalkan dengan nama-nama semua huruf hijaiyah dan nama-nama-nama-nama tanda bacanya.

Didahulukannya bacaan qalqalah dari huruf-huruf sukun lainnya dimaksudkan agar sejak dini anak telah mampu menghayati bacaan qalqalah sehingga terbiasa dengan bacaan yang mestinya berqalqalah tetap dibaca qalqalah.

Dalam pelajaran bacaan tanwin, nun sukun, dan mim sukun, target yang ada pada jilid 4 ini baru memperkenalkan bacaan-bacaan idzhar. Sedangkan bacaan-bacaan yang lainnya, seperti idgham, iqlab, dan ikhfa‟ belum diperkenalkan sama sekali. Hal ini dapat dimengerti karena bacaan-bacaan selain idzhar itu adalah termasuk bacaan yang lebih sulit daripada bacaan idzhar. e. IQRO‟ Jilid 5

Isi materi jilid 5 ini sudah semakin komplek, antara lain secara berturut-turut diperkenalkan kepada anak:

a) Cara baca alif-lam qamariyyah

b) Cara baca akhir ayat atau tanda waqaf c) Cara baca mad far‟i

d) Cara baca alif lam syamsiyah

e) Cara baca nun sukun/tanwin bertemu huruf-huruf idgham bighunnah

f) Cara baca lam dalam lafadz jalalah

g) Cara baca nun sukun/tanwin bertemu huruf-huruf idgham bilaghunnah.

Satu hal yang perlu dicatat bahwa walaupun dalam jilid5 ini sudah mengandung bacaan-bacaan tajwid, namun kepada anak belum diperkenalkan nama-nama atau istilah-istilah dalam ilmunya atau mengerti teorinya.

Isi jilid 6 ini sudah memuat hampir semua persoalan tajwid, walaupun sebagaimana pada jilid 5, kepada anak belum boleh diperkenalkan ilmu-ilmu atau teori-teori tajwidnya.Ilmu tajwid baru boleh diajarkan setelah anak menyelesaikan IQRO‟ jilid 6 atau telah lancar membaca Al-Qur‟an.

Jilid 6 ini berisi pokok-pokok pelajaran:

a) Cara baca nun sukun atau tanwin bertemu huruf-huruf idgham bighunnah

b) Cara baca nun sukun atau tanwin bertemu huruf iqlab c) Cara baca nun sukun atau tanwin bertemu huruf-huruf ikhfa‟ d) Cara baca dan pengenalan tanda-tanda waqaf

e) Cara baca waqaf pada beberapa huruf/kata yang musykilat f) Cara baca huruf-huruf dalam fawatihussuwar.

Jilid 6 ini ditutup dengan pesan-pesan penting penyusun berupa kriteria seorang anak lulus dari IQRO‟ dan kemudian bisa melanjutkan tadarus Al-Qur‟an dari juz pertama. Dan bila dalam mengajarkan buku IQRO‟ sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada, dapat dipastikan anak telah mampu membaca Al-Qur‟an dengan benar walaupun masih pelan.

Metode IQRO‟ telah membuktikan bahwa anak-anak usia TK yang dididik dalam TK Al-Qur‟an, dalam waktu 6-8 bulan telah sanggup diantarkannya mampu membaca Al-Qur‟an. Bahkan bagi anak yang cerdas dan didukung oleh lingkungan yang

menguntungkan, dalam waktu 2-4 bulan, anak usia 4-5 tahun bisa menyelesaikan IQRO‟ jilid 1-6.Kunci rahasiannya yaitu terletak pada sistem dan metodenya mengikuti prinsip berangsur-angsur.Belajar membaca IQRO‟ dilakukan secara privat (individual), artinya tiap anak dihadapi oleh seorang ustadz. Masing-masing anak mendapat jatah waktu 5-10 menit untuk belajar IQRO‟ dengan seorang ustadz, dengan cara bergantian (Budiyono, 1995:17).

Dokumen terkait