• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN NILAI KEBUDILUHURAN

Manusia Berbudi Luhur Apa itu Budi Luhur?

Budi adalah sikap mental. Sikap mental manusia dapat dilihat dari ucapan, tingkah laku (sikap) dan perbuatannya.

Luhur adalah sesuatu ukuran sikap mental yang berarti tinggi sekali yang tidak ada yang melebihi tingginya

Sehingga, manusia Budi luhur merupakan konsep manusia ideal, memiliki ciri-ciri dan sikap yang universal. Ciri yg dimaksud adalah perilaku yang terpuji sehingga menjadi teladan bagi orang lain. Hal ini sejalan dgn pengertian budi luhur, yaitu selalu berpikir, bertutur, bersikap, dan berperilaku yang tinggi/mulia dan terpuji.

Nilai-nilai Kebudiluhuran

Nilai-nilai kebudiluhuran, diantaranya terdiri dari:

1. Sabar Mensyukuri (Sabar narimo) 2. Cinta Kasih (Welas asih)

3. Suka Menolong (Seneng tetulung mring sapodo) 4. Jujur (Temen)

Syarat untuk menjadi manusia berbudi luhur

Syarat untuk menjadi manusia berbudi luhur, diantaranya:

1. Temen - Jujur, jujurlah pada diri sendiri dan orang lain niscaya hidup ini akan nyaman.

2. Tumemen - Sungguh-sungguh, kerjakanlah segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, penuh semangat, niscaya hasilnya akan baik.

3. Mituhu - Taat, taatilah aturan-aturan dari Tuhan, guru, pembimbing, pemimpin. Mereka tidak akan menjerumuskan kita. Bila taat, niscaya apa yang kita cita-citakan tercapai.

Ciri-ciri Manusia Berbudi Luhur

Adapun ciri-ciri dari manusia berbudi luhur, sebagai berikut:

1. Adil

a. Memberikan kepada orang lain apa yang memang menjadi haknya pada saat yang telah disepakati

b. Memperlakukan orang lain secara sama tidak membedakan mereka berdasarkan senang atau tidaknya

c. Mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran bukan sekedar perasaan dan berdasarkan semua aspek yang terkait

d. Dalam memutusakan hal-hal yang berisifat konflik, mempertimbangkan informasi dan kepentingan dari semua pihak yang bersengketa.

2. Bersyukur

Mengungkapkan perasaan terhadap semua karunia yang diterima dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Perasaan ini dinyatakan dengan sikap hidup hemat dan memanfaatkan apa yang diterima dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan adanya.

3. Disiplin

Sikap yang yang menunjukkan ketaatan pada suatu hal yang telah menjadi kesepakatan atau yang diniatkan. Hal yang telah menjadi kesepakatan adalah: norma, nilai, dan aturan yang berlaku di masyarakat.

4. Tidak Egois

Sikap yang tidak mengutamakan kepentingan sendiri tetapi harus memperhatikan apakah perilakunya menimbulkan manfaat pada orang lain.

5. Empati

Mampu memahami perasaan dan keinginan orang lain dan mampu menempatkan diri pada posisi orang lain.

6. Jujur

Selalu berkata/berbuat sesuai dengan fakta dan obyektif sehingga dapat dipercaya

7. Melaksanakan kewajiban

Selalu melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung apa yang menjadi haknya.

8. Membantu orang lain

Selalu memberi bantuan pada orang yang memerlukan dengan perasaan bahagia

9. Menepati janji

Selalu melaksanakan apa yang telah diikrarkan, disanggupi, dan disepakati

10. Menghargai orang lain

Selalu menghargai pendapat dan karya orang lain atau menghargai profesi

11. Menghargai ciptaan Tuhan

Selalu menghargai dan memelihara semua ciptaan Tuhan dengan tidak merusak tanpa alasan yang dapat dibenarkan, bahkan berusaha untuk memelihara lingkungan

12. Menghindari Konflik

Menghindari konflik dengan melakukan selalu berlaku sabar, tidak emosional, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak, dapat menerima perbedaan pendapat dan berusaha memecahkan masalah dengan musyawarah.

13. Menghindari larangan

Larangan dibuat dibuat untuk menghindari hal-hal yang berakibat buruk atau tidak menyenangkan.

14. Menghormati hak asasi manusia

Menhormati hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, misalnya hak hidup layak dan hak melaksanakan ajaran agamanya.

15. Menghormati hak orang lain

Memberikan kepada orang lain apa yang menjadi hak mereka dan tidak menunda pemberian hak yang harus disampaikan kepada orang lain serta memeberi kesempatan kepada orang lain agar tidak tidak saling berubut dan ada yang mengalah.

16. Mengingat kebaikan orang lain

Mengingat kebajikan yang telah diberikan oleh orang lain dan berusaha untuk selalu membalasnya, tetapi selalu melupakan kebajikan yang telah diperbuatnya untuk orang lain dan tidak berharap membalasnya.

17. Menjaga martabat

Menjaga martabat dapat dilakukan dengan selalu bersikap, bertutur kata, berperilaku, dan berpenampilan yang pantas sesuai dengan norma yang belaku, serta tidak mengundang orang lain untuk berpikir dan berbuat yang tidak sopan.

18. Tidak menyakiti oran lain

Menjaga perilaku dari sikap menimbulkan sakit hati pada orang lain 19. Peduli terhadap lingkungan

Kepedulian terhadap lingkungan akan menjaga tempat dimana manusia hidup serta melestarikan kenyamanan hidup manusia disamping dapat mencegah kerusakan alam.

20. Rendah hati

Sifat yang tidak menonjolkan diri sendiri serta dapat menerima dan mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan diri sendiri.

21. Rukun

Kondisi harmonis dalam masyarakat dimana anggota masyarakat saling membantu, gotong royong, saling menghormati, menyelesaikan masalah secara musyawarah, dan menghindari konflik

22. Sabar

Sifat yang selalu dapat mengendalikan diri secara emosional.

23. Sederhana

Sikap hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi, tidak suka pamer, tidak boros dan berlebihan, tidak mudah merasa kekurangan agar hidupnya tenang.

24. Sopan

Selalu menjaga sikap, tutur kata, perilaku dan penampilan di depan orang lain, tidak membuat sakit hati orang lain, dan menghargai orang lain.

25. Obyektif

Seseorang yang mengemukakan pendapat selalu dilandasi fakat dan alasan yang masuk akal dan bukan pendapat pribadi.

26. Teladan

Berbuat baik dan mendorong orang lain juga untuk berbuat baik.

27. Wewenang

Wewenang diperoleh dari pihak lain untuk mengimbangi tugas dan kewajiban yang harus diemban. Manusia berbudi luhur akan menghindari penyalahgunaan wewenang.

Ciri-ciri Manusia Berbudi Luhur Menjauhi Larangan Tuhan

Ciri-ciri lain dari manusia berbudi luhur adalah menjauhi larangan Tuhan. Ketika menjauhi larangan Tuhan, maka manusia tersebut senantiasa:

1. Jangan menyembah kepada siapapun selain Tuhan/Allah 2. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan;

3. Jangan membunuh;

4. Jangan berzina;

5. Jangan mencuri;

6. Jangan minum minuman keras;

7. Jangan berjudi;

8. Jangan mengakui milik orang lain;

9. Jangan menghina orang lain;

10. Jangan korupsi;

11. Jangan berkhianat;

Manusia Berbudi Luhur dan Isu-isu Penting

Paling tidak terdapat 5 isu penting yang terkait dengan manusia berbudi luhur:

a) Kebebasan

b) Kesamaan derajad c) Keadilan

d) Kebenaran c) Tanggung jawab

Manusia Berbudi Luhur dan Kebebasan

Pandangan manusia berbudi luhur terhadap kebebasan bukannya kebebasan dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sejalan dengan teori kontrak sosial yang dikembangkan oleh Thomas Hobbes, bahwa secara sadar kebebasan manusia sebagian – sebagian dikontrakkan kpd pihak lain, demi memperoleh imbalan (kerja pada perusahaan, masuk partai tertentu dsb). Jadi manusia yang berbudi luhur menjunjung tinggi/menghormati kebebasan setiap manusia untuk berserikat, berkumpul, berpendapat, beragama dan beribadah sepanjang kebebasan tsb dilakukan dengan tanggung jawab.

Manusia Berbudi Luhur dan Kesamaan Derajat

Kenyataan kehidupan dalam masyarakat terdiri berlapis-lapis, seperti;

didasarkan keturunan, kekayaan, kekuasaan/ kedudukan, pendidikan dsb.

Kesamaan derajad dapat dipandang dari dua sudut pandang, yaitu: 1) Tuhan, dan 2) Kenegaraan.

Hal lain tentang kesamaan derajat:

(1) Semua manusia dihadapan Tuhan sama derajadnya dalam arti sebagai makluk ciptaanNya

(2) Semua manusia dalam suatu Negara memiliki derajad yang sama dalam bentuk dilayani, hukum

(3) Jadi manusia berbudi luhur sangat memahami hal itu, sehingga memperlakukan manusia sesuai dengan sudut pandang tsb.

Manusia Berbudi Luhur dan Keadilan

Manusia yang berbudi luhur tidak menganut teori yang menyatakan bahwa adil itu rata/sama.

Pemahaman keadilan, dari 4 teori sebagai berikut;

1. Prinsip keseimbangan, keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban. Manusia dikatakan adil jika telah menjalankan kewajibannya dengan baik baru minta haknya.

2. Teori keadilan legal (moral) oleh Plato. Adil apabila memuaskan moral semua pihak yang bersangkutan.

3. Teori keadilan distributif oleh Aristotales, menyatakan bahwa dikatakan adil apabila hal-hal yang sama diperlakukan/ dihargai sama, dan hal-hal yang tidak sama dipelakukan tidak sama pula. Teori ini di negara kita dikenal prinsip kelayakan.

4. Teori keadilan komutatif oleh Socrates. Menyatakan bahwa adil adalah yang memihak atau memenangkan orang yang lebih banyak. Jadi orang yang ngotot untuk mengalahkan orang banyak berlaku tidak adil

Tujuan Hidup Manusia

Tujuan hidup manusia dapat digambarkan sebagai berikut:

Manusia

Proses Pembentukan Manusia Berbudi Luhur Berikut alur proses pembentukan manusia berbudi luhur:

Manusia Berbudi Luhur sebagai Pribadi

Manusia berbudi luhur sebagai pribadi memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

1. Kecerdasan akal (IQ)

a) obyektif, mehargai pdpt orang lain

b) jujur atau dapat dipercaya kebenarannya

c) menggunakan akal sehat dlm menghadapi berbagai masalah d) kreatif dan banyak ide

2. Kecerdasan perasaan (EQ)

a) mampu mengendalikan diri/ emosi

b) menggunakan pertimbangan perasaan dalam menghadapi berbagai masalah

c) toleransi atau dpt menghargai perasaan orang lain d) memiliki solidaritas, dan pandai berinteraksi dlm berkerja

3. Kecerdasan Spiritual (SQ)

a) selalu bersyukur apapun yg diberlakukan oleh Tuhan YME b) berserah diri kpd Tuhan YME

c) beribadat kpd Tuhan YME (semua kegiatan yg baik bermuara ibadat) d) menghargai orang lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan 4. Kecerdasan Berbudaya

a) bersikap dan perilaku sesuai dgn norma yg berlaku dlm masyarakat.

b) dpt menyesuaikan sikap & perilaku dgn suasana ditempat mana dia berada

c) menaati tradisinya sendiri dan menghargai tradisi orang lain.

d) tidak menganggap budaya sendiri paling baik, dan menghargai kebudayaab orang lain.

5. Kecerdasan Bahasa

a) bersikap santun dlm berbicara

b) cekatan dlm mengemukakan pendapat baik lisan maupun tertulis c) bicaranya dikendalikan oleh pikiran dan perasaan.

d) berbicara hal-hal yg dimenger ti oleh orang 6. Kecerdasan Kerja.

a) selalu memanfaatkan waktu utk berbuat sesuatu yg bermanfaat baik dirinya maupun orang lain.

b) mentaati etos kerja, atau aturan dlm bekerja

c) bertanggung jawab atau selalu melaksanakan kewajiban dgn baik.

d) menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dlm bekerja.

Manusia Berbudi Luhur sebagai Makhluk Sosial 1. Relasi manusia berbudi luhur dengan komunitas sosial

Komunitas sosial ―kelompok manusia yang saling berinteraksi sosial, mempunyai aturan-aturan yg disepakati bersama, mempunyai tujuan bersama, dan mempunyai ikatan keanggotaan (Mc Iver).

Ciri manusia berbudi luhur dalam komunitasnya, diantara lain:

a) Bersikap ramah (komunikatif)

b) Mendengar dan mehormati pendapat orang lain c) Dapat bekerja sama dgn orang lain.

d) Mentaati peraturan komunitas sosialnya

e) Menghormati, dan tdk melanggar kesepakatan bersama

f) Mengutamakan kepentingan orang banyak dr pd epentingan pribadi g) Menjaga persatuan dan kesatuan komunitas sosial

2. Relasi manusia berbudi luhur dengan masyarakat

Masyarakat adalah himpunan dari berbagai kelompok sosial, komunitas sosial, lembaga-lembaga sosial.

Ciri-cirinya;

a) Mentaati aturan-aturan umum masyarkat

b) Mejalankan kewajiban-kewajibannya sbg anggota masyarakat.

c) Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan

3. Relasi manusia berbudi luhur dengan keluarga a) Sebagai anak

Menghormati, berbakti, dan menjaga nama baik orang tua b) Sebagai saudara kandung

Menghormati (sesuai dgn posisinya) menjaga nama baik bekerja sama (saling tolong menolong)

c) Sebagai orang tua

Paling tidak dapat mejalankan tuju tugas sbg ortu(William J Goode) 1) reproduksi (memiliki anak) disesuaikan dgn kondisi ekonomi 2) pemuas kebutuhan pribadi

3) pendidikan seks

4) pemeliharaan pendidikan, 5) sosialisasi anak,

6) menempatkan anak dlm masyarakat 7) melakukan pengawasan

8) selalu ikut berperan serta dalam kegiatan kegiatan kemasyarakatan 9) bertanggung jawab sbg warga RT dan RW

4. Relasi manusia berbudi luhur dengan bangsa dan Negara

Relasi dengan masyarakat lebih bersifat keluarga dan relasi dengan negara merupakan tanggung jawab pribadi.

Ciri-cirinya:

a) menjunjung tinggi dan mengamalkan dasar, dan pandangan hidup negara b) Menaati ketentuan hukum (aturan & undang-undang)

c) Mencintai negara-bangsa, yg berarti juga menjaga kelestarian lingkungan d) Rela berkorban utk kepentingan negara dan bangsa

e) Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan

f) Mencintai budaya negara bangsanya g) Menjunjung tinggi demokrasi

h) Proaktif dlam berperanserta membangun negara bangsanya.

Beberapa Warisan Leluhur Tentang Budi Luhur

Dalam falsafah Jawa banyak sekali ajaran, ungkapan, ataupun larangan yang diberikan oleh para pujangga tentang budi pekerti luhur. Berikut beberapa contoh warisan para leluhur tentang budi luhur:

Visi empat perbuatan luhur Gadjah Mada:

1. Mitra: kawan, sahabat, saudara, teman. Maitri berarti sifat2 yg menghendaki persahabatan thd semua makhluk.

2. Tresna: cinta kasih, perasaan belas kasihan kpd semua makhluk yg menderita. Karuna adalah sifat suka menolong dan rela berkorban utk kebahagiaan orang lain.

3. Gembira: sifat bahagia, puas, dan simpati yg tdk dikotori oleh sifat irihati, dengki dan benci. Mudita adalah sifat merasa sedih jika melihat orang menderita dan ia berusaha membantu.

4. Upeksa: sifat yg tidak mencampuri urusan orang lain. Upeksa mengajarkan utk selalu waspada dan bijaksana dlm meneliti segala keadaan atau suatu masalah, apakah masalah itu benar atau salah

Falsafah Jawa

1. Utamaning manungsa yaiku sing sabar narima, welas asih, lan seneng tetulung mring sapada.

a. Sabar, tidak mudah marah, emosi, jengkel, terprovokasi, ulet, dan tidak putus asa dalam berusaha.

b. Narima, berarti tidak menyesali dan mengeluh dengan apa yang telah diterima, bersyukur, dan tidak memaksakan diri.

c. Welas, berarti kasihan atau bersikap iba.

d. Asih , berarti mengasihi orang lain dan menganggapnya sebagai saudara sendiri.

e. Seneng tetulung, suka membantu dan menolong orang yang memerlukan bantuan tanpa mengharapkan balas jasa.

2. Bisa Rumangsa aja rumangsa bisa

Bisa merasa tetapi jangan merasa bisa, berarti dalam hidup ini kita harus selalu dapat merasa dan menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam diri kita sehingga masih banyak yang perlu dipelajari.

3. Ngomong sing waton, aja waton ngomong

Waton, sembarangan, tetapi dapat berarti pula norma atau pedoman. Jadi ungkapan tersebut dapat diartikan sebagai ajakan untuk berbicara atau omong jangan asal omong tetapi bicaralah berdasarkan fakta, norma-norma dan aturan sopan santun dalam pergaulan.

4. Alon-alon waton kelakon

Tidak tergesa-gesa tanpa perhitungan (Jawa: grusa grusu) yang dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.

5. Sepi ing pamrih rame ing gawe

a. Sepi ing pamrih, tanpa mengharapkan pribadi

b. Rame ing gawe, giat bekerja dengan orang lain bukan untuk kepentingan sendiri melainkan kepentingan bersama

6. Ajining diri gumantung kedaling lati a. Lati berarti lidah, kedal berarti gerak

b. Kedaling Lati, gerakan lidah atau ucapan yang keluar dari mulut.

c. Ajining Diri, nilai keluhuran, kepribadian, atau martabat.

7. Larangan Ma Lima

a. Main -> berjudi atau bertaruh

b. Minum -> minum-minuman keras yang menyebabkan mabuk c. Madat -> mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung narkoba d. Maling -> mencuri

e. Madon -> Berzina

8. Aja dumeh

Jangan mentang-mentang, artinya selagi berkuasa dan memiliki wewenang jangan sewenang-wenang menggunakan kekuasaan yang dimiliki

9. Tepa Salira

Menyamakan diri sendiri (empati). Perlakukanlah orang lain seperti diri sendiri.

Latihan

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Jelaskan pengertian manusia berbudi luhur.

2. Sebutkan nilai-nilai kebudiluhuran.

3. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat manusia berbudi luhur.

4. Sebutkan ciri-ciri manusia berbudi luhur.

5. Jelaskan proses pembentukan manusia berbudi luhur.

6. Jelaskan relasi manusia berbudi luhur dengan komunitas sosial

7. Sebutkan falsafah jawa yang merupakan warisan leluhur tentang kebudiluhuran.

8. Jelaskan keterkaitan antara nilai-nilai kebudiluhuran dengan etika seorang akuntan.

LATIHAN UAS

SOAL 1

Rizal memiliki usaha jasa design interior dan exterior yang dinamakan PT KONSEPKU, dibawah ini disajikan Neraca Saldo Belum Disesuaikan per tanggal 31 Desember 2019.

112 Accounts Receivable 59.500.000

113 Supplies 16.500.000

114 Prepaid Advertising 38.000.000

120 Equipment 60.000.000

121 Accum. Depreciation—Equipment 13.750.000

201 Accounts Payable 31.250.000

202 Salaries and Wages Payable 0

203 Expense Payable 0

204 Unearned Revenue 24.000.000

301 Share Capital—Ordinary 200.000.000

302 Retained Earnings 97.500.000

203 Dividends 25.000.000

401 Service Revenue 189.000.000

501 Advertising Expense 24.000.000

502 Supplies Expense 16.500.000

503 Depreciation Expense 13.750.000 504 Salaries and Wages Expense 49.500.000 505 Printing & Fotocopy Expense 15.000.000

506 Other Expense 7.600.000

Totals 531.500.000 531.500.000

Informasi akhir periode :

a. Perlengkapan yang tersisa pada akhir periode senilai Rp. 7.250.000 b. Iklan dibayar dimuka yang belum tayang sampai dengan 31 Desember

2019 senilai Rp. 18.000.000

c. Penyusutan peralatan bulan Desember 2019 sebesar Rp. 1.250.000