• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI. (AK074)- 4 sks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI. (AK074)- 4 sks"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI

(AK074)- 4 sks

Tim Penyusun:

Anissa Amalia Mulya, SE, M.Akt (080053) Nora Hilmia Primasari, SE, M.Si (120046) Anita Wahyu Indrasti, SE, M.Akt (120088)

Suryani, SE, M.Akt, CAP (160048)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BUDI LUHUR

2019

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul pembelajaran Pengantar Akuntansi.

Tujuan penyusunan modul pembelajaran Pengantar Akuntansi ini, adalah untuk memperkenalkan konsep akuntansi dan kegunaan laporan keuangan, tahapan dalam siklus akuntansi pada perusahaan jasa dan dagang, konsep, prosedur, dan teknik pencatatan dan penyajian pos-pos pos-pos kas dan bank, piutang dagang, wesel tagih, persediaan barang dagang, aset tetap dan aset tak berwujud di dalam laporan posisi keuangan atau neraca sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standar (IFRS) yang dilandasasi nilai kebudiluhuran meliputi meliputi cinta kasih, welas asih, simpati dan empati.

Dalam penyusunan modul pembelajaran ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan modul pembelajaran ini:

1. Dr. Wendy Usino, M.Si. selaku Rektor Universitas Budi Luhur,

2. Dr. Amir Indrabudiman P, S.E, M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur,

3. Dicky Arisudhana, S.E, M.M, Ak, CA, selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur,

4. Dr. Dewi Murtiningsih, S.E, M.M, selaku Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur,

5. Teman sejawat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, kesalahan penyajian dan pengetikan dalam modul ini sehingga memerlukan penyempurnaan kembali dikemudian hari, untuk itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Jakarta, Oktober 2019

Tim Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

PERTEMUAN 1 WAWASAN BUDI LUHUR ... 1

Tujuan Pembelajaran: ... 1

Pengertian Budi Luhur ... 1

Cerdas Berbudi Luhur ... 2

Tuhan Dan Agama ... 6

Etika Dan Moral ... 7

Latihan ... 9

PERTEMUAN 2 AKUNTANSI, LINGKUNGAN BISNIS, DAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI ... 10

Tujuan Pembelajaran: ... 10

Akuntansi Bahasa Bisnis ... 10

Jenis Organisasi Bisnis ... 12

Laporan Keuangan ... 12

Profesi Akuntansi ... 14

Etika profesi yang dilandasi pada filosofi manusia yang cerdas dan berbudi luhur ... 15

Standar Akuntansi ... 17

Asumsi-asumsi ... 17

Latihan ... 19

PERTEMUAN 3 ANALISIS TRANSAKSI ... 20

Tujuan Pembelajaran ... 20

Persamaan Dasar Akuntansi ... 20

Transaksi ... 22

Analisis transaksi ... 23

Laporan Keuangan ... 27

Latihan ... 33

PERTEMUAN 4 PROSES PENCATATAN ... 35

Tujuan Pembelajaran ... 35

Akun ... 36

Debit dan Kredit ... 36

Langkah – Langkah Dalam Proses Pencatatan ... 43

Jurnal ... 44

Latihan ... 46

PERTEMUAN 5 PROSES PENCATATAN ... 48

Tujuan Pembelajaran ... 48

Jurnal ... 48

Buku Besar ... 48

Neraca Saldo ... 57

Latihan ... 60

PERTEMUAN 6 PENYESUAIAN TERHADAP SALDO REKENING ... 63

Tujuan Pembelajaran ... 63

Timming Issues ... 63

Fiscal and Calendar Years ... 64

Accrual- versus Cash-Basis Accounting ... 64

Recognizing Revenues and Expenses ... 64

(4)

Revenue Recognition Priciple ... 65

Matching Priciple ... 65

The Basic of Adjusting Entries (Ayat Jurnal Penyesuaian) ... 66

Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian ... 67

Latihan ... 73

PERTEMUAN 7 AYAT JURNAL PENYESUAIAN ... 75

Tujuan Pembelajaran ... 75

Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Accrual ... 75

The Adjusted Trial Balance and Financial Statements ... 82

Preparing the Adjusted Trial Balance ... 82

Latihan ... 85

LATIHAN UTS ... 88

PERTEMUAN 9 PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI ... 91

Tujuan Pembelajaran : ... 91

Arus Informasi Akuntansi ... 91

Neraca Lajur ... 91

Latihan ... 101

PERTEMUAN 10 PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI ... 104

Tujuan Pembelajaran : ... 104

Menyiapkan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur ... 104

Latihan ... 111

Buatlah laporan posisi keuangan ... 113

PERTEMUAN 11 PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI ... 114

Tujuan Pembelajaran : ... 114

Ayat Jurnal Penutup ... 114

Posting Jurnal Penutup ... 118

Neraca Saldo Setelah Penutupan ... 121

Ayat Jurnal Pembalik ... 122

Latihan ... 122

PERTEMUAN 12 PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI ... 124

Tujuan Pembelajaran : ... 124

Siklus Akuntansi ... 124

Simulasi Penyelesaian Kasus Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa ... 125

Latihan ... 149

PERTEMUAN 13 AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ... 153

Tujuan Pembelajaran: ... 153

Perusahaan Dagang ... 153

Proses Pengukuran Laba ... 154

Siklus Operasi ... 154

Arus Biaya ... 155

Sistem Persediaan Perpetual ... 155

Sistem Persediaan Periodik ... 156

Pencatatan Transaksi dengan Sistem Persediaan Perpetual ... 156

Latihan ... 163

PERTEMUAN 14 AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ... 167

Menyelesaikan Siklus Akuntansi ... 167

Jurnal Penyesuaian ... 167

Jurnal Penutup ... 168

(5)

Pencatatan Transaksi dengan Sistem Periodik ... 173

Menghitung Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) ... 173

Mencatat Transaksi Perusahaan Dagang dengan Sistem Periodik ... 173

Perbandingan Ayat Jurnal Sistem Perpetual dan Periodik... 176

Latihan ... 178

PERTEMUAN 15 PENERAPAN NILAI KEBUDILUHURAN ... 182

Manusia Berbudi Luhur ... 182

Nilai-nilai Kebudiluhuran ... 182

Syarat untuk menjadi manusia berbudi luhur ... 182

Ciri-ciri Manusia Berbudi Luhur ... 183

Tujuan Hidup Manusia ... 188

Proses Pembentukan Manusia Berbudi Luhur ... 189

Beberapa Warisan Leluhur Tentang Budi Luhur ... 192

Latihan ... 194

LATIHAN UAS ... 195

DAFTAR PUSTAKA ... 199

(6)

PERTEMUAN 1 WAWASAN BUDI LUHUR

Tujuan Pembelajaran:

1. Mahasiswa dapat memahami tentang nilai kebudiluhuran yang meliputi cinta kasih, welas asih, simpati dan empati

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang nilai kebudiluhuran yang meliputi cinta kasih, welas asih, simpati dan empati

Pengertian Budi Luhur

Budi luhur bisa dianggap sebagai rangkuman dari segala apa yang dianggap watak utama oleh orang Jawa. Siapa saja yang berbudi luhur seakan-akan dalam diri manusia itu menyinarkan kehadiran Tuhan kepada sesama dan lingkungannya.

(Magnis-Suseno, 1984). Budi pekerti berasal dari kata ‖budi‖ dan ―pekerti‖. Kata

―budi‖ berarti kesadaran mulia, yang diejawantahkan berupa etika atau norma kehidupan. Kata ―pekerti‖ diturunkan dari akar kata Sanskerta ‖kr‖ yang berarti bertindak (Yatmana, 2000). Dari pengertian tersebut dapat diketengahkan budi luhur adalah hal ihwal yang dicita-citakan, dimimpikan, bersifat abstrak, dan akan diwujudkan ke dalam kehidupan dalam bentuk budi pekerti.

Budi pekerti adalah etos pekerti atau bingkai tindakan yang membentuk etika kehidupan. Budi adalah sikap mental. Sikap mental dapat dilihat dari ucapan, sifat/tingkah laku dan perbuatannya. Luhur adalah ukuran sikap mental yang berarti tinggi sekali yang tidak ada yang melebihi tingginya. Budi luhur adalah sikap mental seseorang yang sangat tinggi (bagus sekali), sehingga tidak ada yang melebihi.

Ucapan Manusia Yang Baik:

1. Tidak mengolok-olok orang lain 2. Tidak memberi panggilan yang buruk 3. Tidak menyakiti orang lain

4. Tidak mempermalukan orang lain 5. Tidak menakuntukan orang lain dll

(7)

Sikap Atau Bahasa Tubuh Manusia

1. Sopan yakni sebutan untuk bahasa tubuh yang dinilai baik dan melahirkan/mewujudkan budi yang baik.

2. Cara berjalan, ekspresi wajah, gerak gerik mata, tangan dsb dapat mencerminkan tinggi rendahnya budi seseorang.

Perbuatan Manusia

Perbuatan atau pakarti luhur adalah kegiatan apapun, yang membuat manfaat bagi siapapun dan apapun serta membuat senang bagi kedua belah pihak yang memberi maupun yang menerimanya.

Mengapa Harus Berbudi Luhur?

1. Manusia sebagai makluk sosial, memerlukan berkelompok, agar diterima dan menerima orang lain, sehingga hidupnya bermanfaat.

2. Karena dengan berbudi luhur manusia secara individu maupun kelompok akan saling menerima dan pada akhirnya menjadi kelompok/masyarakat yang hidup damai, aman dan sejahtera baik lahir dan batin.

3. Jika tidak berbudi luhur akan ditolak oleh kelompoknya.

Cerdas Berbudi Luhur

Cerdas artinya mampu menggunakan akal untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan. Berbudi luhur selalu berbuat baik dan mulia untuk hal- hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain. Cerdas tanpa budi luhur:

Dapat berbuat apa saja tanpa peduli akibatnya terhadap orang lain. Berbudi luhur tanpa kecerdasan: Menjadi korban orang lain

Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti ingin menghasilkan manusia cerdas yg selalu berperilaku baik dan mulia dengan menggunakan kecerdasannya untuk hal- hal yg bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat dan ingin semua alumni berbahagia dalam hidupnya dan menjadi insan penyebar nilai-nilai kebudiluhuran

(8)

Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah sebagai mahluk sosial, Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Manusia merupakan makhluk multi dimensional, berbeda dengan makhluk lain, khususnya binatang. Beberapa dimensi yang membedakan manusia dengan makhluk lain misalnya bahwa manusia merupakan makhluk yang berakal, berperasaan, beriman, berbudaya, berbahasa, dan bekerja. Sebaliknya binatang tidak memiliki dimensi-dimensi tersebut.

Jika seekor induk sapi mau menyusui anaknya, hal tersebut bukan karena perasaan kasih sayang kepada anak-anaknya tetapi karena naluri belaka. Tidak demikian dengan manusia, seorang ibu memberikan ASI kepada bayinya karena didorong oleh rasa kasih sayang agar anaknya sehat dan kuat.

Berbeda dengan manusia yang dapat mengeluarkan berbagai jenis suara yang masing-masing memiliki arti yang berbeda. Manusia dapat berdoa (iman kepada Sang Pencipta), mengagumi keindahan (berbudaya), yang tidak dilakukan oleh binatang. Demikian pula manusia selalu bekerja untuk mencapai hal-hal yang lebih bermanfaat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi kepentingan diri sendiri maupun untuk orang lain.

Sebaliknya binatang tidak bekerja secara khusus. Seekor ayam mengais sampah untuk mencari makan yang terbuang bersama sampah, tetapi tidak pernah menyiapkan makanannya secara khusus. Demikian pula seekor kijang mengembara mencari rumput untuk makan tetapi tidak pernah mencoba menanamnya.

Karekteristik Manusia

Berdasarkan aktualisasi, ciri – ciri manusia dapat dikatagorikan menjadi beberapa tipe dalam masyarakat , yaitu :

(9)

1. Pengenalan terhadap diri sendiri .

2. Kemampuan yang dimiliki serta kemauan untuk menggunakan kemampuannya.

3. Kondisi moral dan sikap terhadap orang lain.

4. Pencapaian tingkat kedewasaan moral.

5. Kepribadian yang dimiliki.

Lebih lanjut penjelasan mengenai karakteristik adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Diri, 4 tipe manusia

a. Tipe 1: Manusia yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan kegiatan (harus memanfaatkan pengetahuan dan kemampuannya serta tidak sombong)

b. Tipe 2: Manusia yang menyadari akan kekurangannya (hrs punya motivasi tinggi, disenangi orang lain, bekerja keras, dll)

c. Tipe 3: Manusia yang tidak menyadari akan kemampuannya (hrs ada orang lain yang menuntun dan memotivasinya)

d. Tipe 4: Manusia yang tidak menyadari akan kekurangan dan ketidakmampuannya (merasa cukup dengan pengetahuannya yang sedikit) 2. Kemampuan Sikap, 4 tipe manusia

a. Tipe 1: Manusia yang memiliki kmampuan dan kmauan yang tinggi

b. Tipe 2: Manusia yang tidak memiliki kemampuan tapi memiliki kmauan yang tinggi

c. Tipe 3: Manusia yang memiliki kemampuan tapi tidak memiliki kmauan yang tinggi

d. Tipe 4: Manusia yang tidak memiliki kemampuan dan kmauan yang tinggi 3. Kondisi moral, 5 tipe manusia:

a. Tipe 1: Manusia yang bermoral baik dan selalu mengajak dan menganjurkan orang lain untuk berbuat baik

b. Tipe 2: Manusia yang bermoral baik tapi tidak menganjurkan orang lain berbuat baik

c. Tipe 3: Manusia yang bmoral baik tapi kadang mnganjurkan orang lain berbuat jahat

d. Tipe 4: Manusia yang bmoral jahat tapi mnganjurkan orang lain berbuat baik

(10)

e. Tipe 5: Manusia yang bmoral jahat dan mnganjurkan orang lain berbuat jahat

4. Pencapaian tingkat kedewasaan moral.

a. Pra Konvensional: Manusia yang masih dalam tahap perkembangan moral:

anak-anak

b. Konvensional: Manusia yang ingin mjadi manusia baik dengan selalu taat pada norma yang blaku. Penyimpangan atas norma muncul rasa malu dan bsalah

c. Pasca Konvensional: Manusia yang telah menyadari alasan (mengapa) dan tujuan (untuk apa) norma dalam kehidupannya

5. Kepribadian, 4 Tipe manusia:

a. Sanguinis: Sosial: mudah bergaul tetapi ceplas-ceplos dan kadang bertindak tanpa dipikirkan, Pekerjaan: selalu siap membantu

b. Melankolis: Sosial: sulit berteman tetapi setia, Pekerjaan: serius, tekun, dan prosedural

c. Korelis: Sosial: jarang berteman, Pekerjaan: pimpinan yang mandiri

d. Phlegmatis: Sosial: ramah dan tidak menuntut, Pekerjaan: rapi, tertib tanpa konflik

Mengenal Diri Sendiri Dan Orang Lain

1. Dengan mengenal diri sendiri: mampu menempatkan diri secara wajar di dalam pergaulan maupun pekerjaan shg dapat diterima dengan wajar

2. Dapat mgunakan semua kekuatan utk hasil yg maksimal

3. Tidak harus memaksakan diri diluar kemampuannya sehingga mencapai hasil optimal

4. Mengenal orang lain: berguna dalam memilih teman yg sesuai & dapat menentukan bgm hrs bersikap dalam bgaul shg tdk mnimbulkan konfliks

Dengan mengenali diri sendiri, orang dapat :

a. Menempatkan diri secara wajar didalam pergaulan, maupun pekerjaan sehingga dapat diterima dengan wajar oleh lingkungannya.

(11)

b. Melaksanakan semua kegiatan secara optimal dengan hasil yang sebaik mungkin tanpa harus memaksakan diri.

c. Mencari kawan yang sesuai, sehingga dapat terbina pergaulan yang nyaman dan harmonis.

d. Menghargai kelebihan orang lain, sehingga dapat menyadari perlunya belajar lebih baik untuk mendapatkan kesempatan dan potensi yang lebih baik.

Mengenali sifat dan kepribadian orang lain, maka orang akan dapat : a. Memilih teman yang sesuai.

b. Menentukan sikap dalam pergaulan tanpa menimbulkan konflik.

c. Sebagai pemimpin akan mudah mengarahkan bawahannya pada tugas – tugas yang sesuai.

d. Dapat mengantisipasi apa yang kira – kira dapat diharapkan dari orang yang diberi tugas, sehingga tidak menimbulkan kekecewaan.

Tuhan Dan Agama

Inti atau hakikat dari suatu agama adalah aturan-aturan yang mengikat dan menguasai penganutnya dengan kewajiban-kewajiban yang menjadi hutang baginya, yang dipatuhi sehingga menjadi adat kebiasaan dan jalan hidup baginya, serta meniscayakan balasan bagi pelakunya. Namun, tidak semua aturan dapat dikatakan agama

―Tuhan adalah Tuhan Allah semesta alam, Tuhannya manusia, hewan dan tumbuhan adalah satu, Esa adanya, pencipta semesta alam dengan isinya, disembah seluruh manusia sejagad dengan caranya masing-masing‖.

Melalui utusan-utusanNya, Tuhan mengingatkan kepada manusia, kalau ingin kepada Tuhan agar mengikuti ajaran-ajaranNya berupa agama. Dengan diturunkannya utusan, dengan beragam agama jangan malah menimbulkan pertengkaran antara manusia di bumi, bila demikian maka yang mengambil keuntungan adalah iblis/syaitan karena mereka tidak ingin manusia kembali kepada TuhanNya. ―Manusia hanyalah bagian yang sangat kecil dari Tuhan Semesta Alam.

(12)

Hubungan Tuhan, manusia dan agama

Gambar 1.1

Hubungan antara Tuhan, manusia dan agama

Etika Dan Moral

Secara etimologi, istilah etika berasal dari bahasa Yunani:1. ethos (tunggal) yang berarti: tempat tinggal yg biasa; padang rumput, kandang habitat; kebiasaan, adat; akhlak; watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dan 2. ta etha (jamak): adat kebiasaan. Menurut Aristoteles, etika dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi etika adalah ilmu tentang apa yg biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

Etika membahas konvensi-konvensi sosial yg ditemukan dalam masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988 etika dibedakan menjadi tiga arti:

1. Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

2. Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak.

3. Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika berarti moral, sedang Etiket berarti sopan santun

Tuhan

UtusanNya

Agama Manusia

beragama

(13)

Persamaan etika dan etiket

1. Menyangkut perilaku manusia

2. Mengatur manusia scr normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia sehingga menyatakan apa yg hrs dilakukan atau tdk boleh dilakukan.

Perbedaan etika dan etiket:

Etika Etiket

Absolut Relatif

Berlaku Untuk umum Terbatas Waktu, tempat Sifat nilai yang dikandung, cenderung

terkait dengan benar-salah cenderung terkait dengan baik-buruk

Macam perbuatan Cara melakukan

Batiniah Lahiriah

Tidak harus disaksikan orang lain Berlaku hanya dalam pergaulan

Prinsip-prinsip Etika:

1. Prinsip keindahan (Beauty) 2. Prinsip persamaan (Equality) 3. Prinsip kebaikan (goodness) 4. Prinsip Keadilan (justice) 5. Prinsip kebebasan (liberty) 6. Prinsip kebenaran (truth)

Macam-Macam Norma:

a. Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari Tuhan.

b. Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.

c. Norma kesopanan, yaitu peraturan atau kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antar manusia.

(14)

d. Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang sifatnya mengikat atau memaksa

Moral

a. Secara etimologis kata ‗moral‘ sama dengan ‗etika‘ yakni nilai-nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (Bertens, 2011)

b. Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sbg manusia. (Franz Magnis, 1987).

c. Norma-norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai peran tertentu dan terbatas.

Ciri-ciri Moral

 Menghormati autoriti (Bapak/Ibu, guru, pemimpin Negara)

 Melakukan sesuatu secara bebas dan rasional

 faham perasaan org lain

 mempunyai motivasi moral buat keputusan

 konsisten

Latihan

1. Apakah konsep dari cerdas berbudi luhur? dan jelaskan apakah yng terjadi jika manusia tidak memiliki dalah datu dari cerdas atau budil luhur!

2. Apakah Hakikit utama dari manusia itu?

3. Berdasarkan aktualisasi, ciri – ciri manusia dapat dikatagorikan menjadi beberapa tipe dalam masyarakat, sebutkan!

4. Sebut dan jelaskan 4 tipe manusia berdasarkan kepribadian!

5. Jelaskan perbedaan antara etika dan moral!

(15)

PERTEMUAN 2 AKUNTANSI, LINGKUNGAN BISNIS, DAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Tujuan Pembelajaran:

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan konsep dasar akuntansi

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan konsep dasar akuntansi,

3. Mahasiswa memahami lingkungan bisnis yang melingkupinya dan etika profesi akuntansi yang didasarkan pada filosofi manusia yang cerdas dan berbudi luhur 4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang lingkungan bisnis yang melingkupinya

dan etika profesi akuntansi yang didasarkan pada filosofi manusia yang cerdas dan berbudi luhur

Akuntansi Bahasa Bisnis

Akuntansi adalah sebuah kegiatan yang bertujuan menyajikan informasi kualitatif, terutama yang bersifat keuangan dari suatu entitas ekonomi, dengan maksud agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan kata lain, tujuan akuntansi:

(1) Untuk mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan informasi peristiwa - peristiwa ekonomi

(2) Dari suatu organisasi kepada

(3) Para pengguna yang berkepentingan

Pengguna yang berkepentingan terhadap laporan keuangan dibedakan menjadi 2 pihak, yaitu pihan internal dan pihak eksternal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pihak Internal adalah pihak berkepntingan yang berada di dalam perusahaan seperti; manajemen perusahaan, pemilik perusahaan, karyawan, unit sumber daya manusia, bagian keuangan perusahaan, bagian pemasaran perusahaan dan lain-lain.

2. Pihak eksternal adalah pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yang berada diluar perusahaan, seperti; kreditor, investor, pemerintah, pelanggan, pihak pembuat kebijakan dan lain-lain.

(16)

Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda dan cara pengambilan keputusan terkait dengan laporan keuangan juga berbeda. Misalnya Manajemen memerlukan data akuntansi untuk kepentingan perencanaan dan kebijakan perusahaan (planning and policy), misalnya merencanakan tingkat harga dan jumlah barang yang dijual dengan menggunakan break-even chart, kebijakan meningkatkan modal usaha, penambahan aktiva tetap, penghematan biaya, menambah atau mengurangi jumlah karyawan, dan lain-lain. Pemilik dan calon pemilik memerlukan data akuntansi untuk mengetahui hasil kegiatan usaha yang dicapai dan posisi keuangan, yaitu besar keuntungan yang diraih atau besar kerugian yang diderita serta perincian keadaan aktiva atau harta, kewajiban atau hutang-hutang, dan ekuitas atau modal perusahaan.

Kreditur dan calon kreditur memerlukan data akuntansi untuk dapat mengetahui hasil kegiatan usaha yang dicapai dan posisi keuangan perusahaan, yaitu besarnya keuntungan yang dicapai dan perincian mengenai aktiva atau harta, kewajiban atau hutang-hutang, dan ekuitas atau modal perusahaan guna memastikan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutangnya yang disertai pembagian keuntungan atau bunganya. Karyawan dan calon karyawan memerlukan data akuntansi untuk dapat mengetahui hasil kegiatan usaha dalam rangka menjajagi kemampuan perusahaan untuk membayar upah, gaji, berbagai tunjangan, dan sebagainya kepada para karyawan. Pemerintah memerlukan data akuntansi untuk mengetahui hasil kegiatan usaha setiap tahunnya serta perkembangan kegiatan usaha dari tahun ke tahun untuk tujuan pemungutan pajak dan pengumpulan data statistik guna penetapan kebijakan ekonomi.

Gambar 2.1

Tiga Kegiatan Utama Akuntansi

(17)

Jenis Organisasi Bisnis

Terdapat 3 (tiga) jenis organisasi, yang terdiri dari:

a. Perusahaan Perseorangan, dengan ciri sebagai berikut:

 Umumnya dimiliki oleh satu orang

 Bisnis-bisnis kecil berjenis jasa

 Pemilik menerima semua laba, menanggung semua kerugian, dan secara pribadi bertanggung jawab atas seluruh hutang yang di miliki perusahaan b. Persekutuan, dengan ciri sebagai berikut:

 Dimiliki oleh dua orang atau lebih

 Bisnis-bisnis jenis jasa dan ritel

 Setiap sekutu memiliki tanggung jawab pribadi tidak terbatas atas utang- utang persekutuan

 Membuat perjanjian persekutuan

c. Perseroan Terbatas, dengan ciri sebagai berikut:

 Memiliki kepemilikan yang terbagi ke dalam lembar saham

 Bisnis yang diorganisasikan sebagai suatu entitas (perusahaan) hukum terpisah menurut undang-undang

 Pemegang saham memiliki tangggung jawab terbatas

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai; posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Komponen laporan keuangan sesuai dengan IFRS (International Financial Reporting Standards) :

1. Laporan Laba Rugi Komprehensif

laporan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan mengenai hasil kegiatan yang telah dicapai selama kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.

(18)

Secara umum dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pendapatan dan biaya

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas/laporan laba ditahan (retained earning statement) adalah sejenis laporan mengenai bertambah dan berkurangnya ekuitas selama satu periode tertentu.

3. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan/neraca (statement of financial position), adalah laporan mengenai keadaan aktiva / harta, kewajiban / hutang-hutang, dan ekuitas/modal sendiri perusahaan pada saat tertentu, biasanya pada akhir tahun.

Pengelompokan rekening dalam neraca, yang meliputi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar; sedangkan aktiva tidak lancar dapat meliputi kelompok investasi, kelompok aktiva tetap, kelompok aktiva tidak berwujud, kelompok biaya ditangguhkan, dan kelompok aktiva lainnya; serta hutang-hutang yang meliputi kelompok hutang lancar, kelompok hutang jangka panjang, dan kelompok hutang bersyarat; serta ekuitas.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statement), adalah laporan mengenai keadaan dana/kas awal, ditambah sumber dana yang diperoleh dari kegiatan operasi utama, kegiatan operasi lainnya dan dari sumber luar usaha, dikurangi dengan penggunaan dana untuk kegiatan operasi utama, kegiatan operasi lainnya dan penggunaan lain di luar kegiatan operasi. Terdapat tiga kegiatan utama dalam arus kas, yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi dan pendanaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

(19)

Profesi Akuntansi

Di dalam perkembangannya, akuntansi telah dibedakan menjadi beberapa macam bidang sehingga sangat membutuhkan akuntan yang sangat tepat yang sesuai dengan bidang tersebut. Berikut ini adalah beberapa macam-macam akuntan yang perlu diketahui:

1. Akuntan publik

Akuntan independen yang dapat memberikan jasa-jasanya atas sebuah dasar dalam pembayaran yang tertentu adalah seorang akuntan publik. Mereka bekerja secara bebas dan biasanya mendirikan sebuah kantor akuntan. Akuntan jenis ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan atau audit, memberikan jasa perpajakan dan memberikan jasa konsultasi manajemen.

2. Akuntan internal

Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan yang biasanya disebut juga dengan akuntan perusahaan. Tugas utama akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan yang ditujukan atau disiapkan untuk menghadapi audit eksternal, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan, serta melakukan audit internal perusahaan.

3. Akuntan pemerintah

Akuntan yang bekerja dalam lembaga-lembaga di pemerintahan disebut akuntan pemerintah. Diantaranya seperti di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

4. Akuntan pendidik

Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan tinggi. Dapat diartikan pula bahwa akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan dan bertugas untuk mengembangkan pendidikan akuntansi. Pada umumnya, mereka tidak semata-mata mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, seperti membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya.

(20)

Etika profesi yang dilandasi pada filosofi manusia yang cerdas dan berbudi luhur

Etika adalah standar perilaku tindakan seseorang yang dinilai benar atau salah, jujur atau tidak jujur, dan adil atau tidak adil. Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.

3. Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

4. Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan

(21)

informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Meskipun telah sudah ada etika yang mengatur perilaku akuntan, masih ada saja kecurangan laporan keuangan seperti: ENRON (USA), Parmalat (ITA), Satyam Computer Services (IND), AIG (AS), dan lain-lain.

Menurut Kataka Puradireja (2008), kekuatan dalam kode etik profesi itu terletak pada para pelakunya, yaitu di dalam hati nuraninya. Jika para akuntan itu mempunyai integritas tinggi, dengan sendirinya dia akan menjalankan prinsip kode etik dan standar akuntan. Dalam kode etik dan standar akuntan dalam memenuhi standar profesionalnya yang meliputi prinsip profesi akuntan, aturan profesi akuntan dan interprestasi aturan etika akuntan. Dan kode etik dirumuskan oleh badan yang khusus dibentuk untuk tujuan tersebut oleh Dewan Pengurus Nasional (DPN). Hal yang membedakan suatu profesi akuntansi adalah penerimaan tanggungjawab dalam bertindak untuk kepentingan publik. Oleh karena itu tanggungjawab akuntan profesional bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien atau pemberi kerja, tetapi bertindak untuk kepentingan publik yang harus menaati dan

menerapkan aturan etika dari kode etik.

Akuntan tidak independen apabila selama periode Audit dan periode Penugasan Profesioanalnya, baik Akuntan, Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun orang dalam KAP memberikan jasa-jasa non-audit kepada klien, seperti pembukaan atau jasa lain yang berhubungan dengan jasa akuntansi klien, desain sistem informasi keuangan,

(22)

aktuaria dan audit internal. Konsultasi kepada kliennya dibidang itu menimbulkan benturan kepentingan.

Standar Akuntansi

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Standar akuntansi keuangan di Indonesia saat ini mengacu pada IFRS (International Financial Reporting Standards) yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting Standards Board (IASB)). Prinsip pengukuran aset terdiri dari prinsip harga perolehan dan prinsip nilai wajar:

1. Prinsip Harga Perolehan / Cost Principle (Historical) – menyatakan bahwa aset hendaknya dicatat sesuai dengan harga perolehan.

Issues:

a. Melaporkan harga perolehan pada saat terjadi pembelian dan saat aset diperoleh

b. Harga perolehan dapat diukur secara objektif dan diverifikasi (diperiksa kebenarannya), harga pasar sering subyektif (bervariasi)

c. Informasi nilai wajar mungkin akan lebih berguna

2. Prinsip Nilai Wajar / Fair Value Principle – menyatakan bahwa aset hendaknya di catat sesuai nilai wajar

a. Dalam menentukan prinsip pengukuran yang akan dipakai perlu dipertimbangkan perbedaan nilai harga perolehan dengan nilai wajar yang relevan dari suatu aset

b. Prinsip nilai wajar baik diterapkan jika aset aktif diperdagangkan seperti investasi saham.

Asumsi-asumsi

Terdapat dua asumsi yang dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu:

(23)

a. Asumsi Satuan Uang (Monetary Unit Assumption)

Asumsi ini menyatakan bahwa hanya data transaksi yang dapat dinyatakan dalam satuan uang yang dimasukkan ke dalam catatan-catatan akuntansi.

Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Ini adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kepada pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran jasa dan barang. Data Transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengukur setiap transaksi bisnis/peristiwa ekonomi ke dalam nilai mata uang.

Beberapa transaksi yang terjadi salam suatu perusahaan dapat dicatat dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu. Tapi karena tidak semua transaksi itu bisa menggunakan ukuran unit fisik yang sama sehingga akan menimbulkan kesulitan-kesulitan di dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.

Untuk mengatasi masalah ini maka semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara di mana perusahaan itu berdiri. Perencanaan transaksi dengan menggunakan ukuran mata uang pada saat terjadinya suatu transaksi disebut pencatatan yang didasarkan ada biaya historis. Dasar ini digunakan dengan suatu anggapan bahwa daya beli unit moneter yang dipakai adalah stabil dari perubahan- perubahan daya beli yang terjadi tidak akan mengakibatkan penyesuaian- penyesuaian. Namun jika terjadi perubahan daya beli yang besar (terutama dalam keadaan inflasi) maka laporan-laporan keuangan yang disusun dengan dasar biaya historis akan memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan dan dengan demikian kegunaannya akan berkurang.

b. Asumsi Entitas Ekonomi (Economic Entity Assumption)- menyatakan bahwa aktivitas entitas akan dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas pemilik dan semua entitas ekonomi lainnya.

 Perusahaan Perseorangan

 Persekutuan

 Perseroan Terbatas

(24)

Latihan

1. Sebutkan dan jelaskan tiga langkah dalam proses akuntansi!

2. Siapa sajakah pengguna eksternal laporan keuangan!

3. Klasifikasikanlah akun dibawah ini apakah termasuk kedalam kategori asset, liability atau equity:

a. Account payable b. Cash

c. Cleaning equipment d. Notes payable e. Account receivable f. Salaries payable g. Share capital ordinary

4. Disebut apakah badan yang menyusun standar internasional!

5. Jelaskan apakah yang anda ketahui tentang asumsi satuan mata uang!

(25)

PERTEMUAN 3 ANALISIS TRANSAKSI

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat memahami analisis transaksi guna proses pencatatan transaksi dan klasifikasinya

2. Mahasiswa mampu melakukan analisis transaksi guna proses pencatatan transaksi dan klasifikasinya

Persamaan Dasar Akuntansi

Gambar 3.1

Persamaan dasar akuntansi

Persamaan dasar akuntansi memberikan kerangka dasar bagi pencatatan dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi. Persamaan tersebut berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, maupun bentuk organisasi bisnisnya. Berikut adalah penjelasan terhadap akun utama dalam persamaan akuntansi:

1. Aset

Aset merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu bisnis yang dapat memberikan jasa atau manfaat di masa mendatang, contohnya: uang tunai, persediaan, peralatan, dll

2. Liabilitas

Liabilitas merupakan klaim terhadap aset (utang dan kewajiban). Kreditors adalah semua orang atau entitas yang memberikan pinjaman. Contoh dari liabilitas adalah; hutang usaha, wesel bayar, dll

(26)

3. Equity

Equity merupakan klaim kepemilikan atas total aset. Ekuitas pemilik sering disebut ekuitas residual (sisa). Ekuitas terdiri dari Modal saham dan laba di tahan.

Lebih lanjut mengenai modal saham dan laba ditahan adalah sebagai berikut:

a. modal saham adalah penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

b. laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan oleh perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Dalam menyusun laba ditahan terdiri dari tiga item, sebagai berikut:

 pendapatan,

Pendapatan adalah peningkatan kotor ekuitas seorang pemilik yang berasal dari aktivitas bisnis yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan laba.

Pada umumnya pendapatan berasal dari penjualan barang dagangan, pemberian jasa, penyewaan properti, dan pemberian pinjaman uang

 beban

Pengeluaran atau beban adalah biaya aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan dalam proses memperoleh pendapatan.

Beban-beban umum: beban gaji, beban sewa, beban utilitas, beban pajak dll

 dividen

Dividends adalah pembagian uang tunai atau aset lainnya kepada pemegang saham.

 Mengurangi laba ditahan

 Tidak termasuk beban

(27)

Gambar 3.2

Pengaruh Kenaikan dan penurunan akun terhadap equity

Transaksi

Transaksi adalah peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan yang dicatat oleh akuntan. Transaksi terdiri dari internal dan eksternal. Tidak semua kegiatan yang dilakukan perusahaan termasuk transaksi. Setiap transaksi harus memiliki pengaruh ganda pada persamaan akuntansi

Gambar 3.3

Transaksi - Identifikasi proses

(28)

Analisis transaksi

Gambar 3.4

Pengembangan persamaan akuntansi

Contoh Analisis Transaksi:

Transaksi (1). Investasi oleh Pemilik.

Ray dan Barbara Neal memutuskan untuk membuat sebuah jasa pemrograman komputer yang diberinya nama Softbyte. Pada tanggal 1 september 2011, mereka menginvestasikan uang tunai sejumlah $15,000 ke dalam bisnis tersebut. Pengaruh transaksi ini pada persamaan dasar akuntansi adalah:

Transaksi (2). Pembelian Peralatan Secara Tunai.

Softbyte membeli peralatan komputer secara tunai sebesar $7,000.

(29)

Transaksi (3). Pembelian Persediaan secara Kredit.

Softbyte membeli kertas komputer dan persediaan lainnya dari Acme Supply Company senilai $ 1.600 yang diperkirakan akan dapat digunakan selama beberapa bulan. Acma setuju untuk mengizinkan Softbyte membayar tagihannya bulan depan.

Transaksi (4). Jasa Dibayar Secara Tunai.

Softbyte menerima uang $1,200 dari para pelanggannya atas jasa pemograman yang diberikan.

Transaksi (5). Pembelian Iklan Secara Kredit.

Softbyte menerima tagihan sebesar $250 dari surat kabar Daily News atas iklan, namun dengan pembayaran yang ditunda penagihannya sampai tanggal yang akan datang.

(30)

Transaksi (6). Jasa yang dibayar secara tunai dan kredit.

Softbyte memberikan jasa pemrograman seharga $3,500 kepada pelanggannya.

Perusahaan penerima kas sebesar $1,500 dari pelanggannya, dan saldo sebesar

$2,000 sisanya akan ditagihkan kepada rekening pelanggan.

Transaksi (7). Pembayaran Pengeluaran.

Pengeluaran yang dibayarkan secara tunai di bulan September adalah: sewa toko

$600, gaji karyawan $900, and listrik $200.

Transaksi (8). Pembayaran Utang Usaha. Softbyte membayar tagihan iklan kepada Daily News sebesar $250 secara tunai.

(31)

Transaksi (9). Penerimaan Kas dari Piutang Usaha. Softbyte menerima kas sejumlah $600 dari pelanggan yang sebelumnya telah menerima tagihan atas jasa [Transaksi (6)].

Transaksi (10). Dividend. Real Neal melakukan penarikan kas sebesar $1,300 dari bisnis untuk keperluan pribadi.

Rangkuman Transaksi:

(32)

Laporan Keuangan

Gambar 3.5 Laporan Keuangan

Menyusun Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih. Jika pendapata lebih besar dari beban maka akan diperoleh laba, dan jika pendapatan lebih kecil daro beban maka perusahaan mengalami rugi.

(33)

Menyusun Laporan Laba Ditahan

Laporan perubahan modal adalah merupakan salah satu dari laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut. Laporan laba ditahan menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi laba ditahan naik atau turun dalam suatu periode akuntansi

(34)

Menyusun Laporan Posisi Keuangan

Laporan yang menggambarkan posisi Aset, Liabilitas dan equity pada periode tertentu.

Menyusun Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu. Laporan ini dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

 Dari mana asal kas selama periode tertentu?

 Bagaimana kas digunakan selama periode tertentu?

 Berapakah perubahan saldo kas selama periode tertentu?

(35)

Contoh Soal:

1. Klasifikasikanlah pos-pos berikut apakah sebagai investasi, dividen, pendapatan atau beban!

a. Beban Sewa b. Pendapatan Jasa c. Dividen

d. Bedan gaji

(36)

2. Berdasarkan informasi point 1 tunjukkan apakah pos-pos ada tersebut menurunkan atau meningkatkan ekuitas!

3. Berdasarkan transaksi dibawah ini, berikanlah kesimpulan apakah pengaruhnya terhadap akun asset, liability, equity, revenue dan expense apakah menaikkan atau menurunkan!

a. Membeli peralatan secara kredit

b. Menerima cash atas pembayaran piutang c. Membayar sewa bulanan

d. Memperolah investasi tunai

4. Tentukanlah apakah akun-akun dibawah ini dilaporkan dalam laporan laba rugi (L/R), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) atau Laporan Posisi keuangan (LPK)!

a. Notes payable b. Advertising expense c. Share capital ordinary d. Cash

e. Service revenue f. Dividends

5. Buatlah laporan posisi keuangan berdasarkan informasi dari perusahaan Pope Inc, Desember tahun 2018 dibawah ini!

Account payable $90.000 Account receivable $72.500

Cash $49.000

Share capital ordinary $31.500

Jawaban contoh soal:

1. Kasifikasi: a. beban, b. pendapatan, c. dividen, d. beban

2. Pengaruh ke pos equitas: a. menurunkan, b. meningkatkan, c. menurunkan, d.

menurunkan

3. a. Asset meningkat, liability meningkat, b. asset meningkat, asset menurun c. asset menurun, expense meningkat, d. Asset meningkat, equity meningkat

(37)

4. a. Notes payable, b. Advertising expense, c. Share capital ordinary, d. Cash, e.

Service revenue, f. Dividends 5. Laporan Posisi Keuangan

Pope Inc

Statement of Financial Position December 31, 2018

Cash $49.000 Account receivable $72.500

Total Assets $121.500

Liability

Account payable $90.000 Equity

Share capital ordinary $31.500 Total Liability and equity $121.500

(38)

Latihan

1. Berdasarkan transaksi dibawah ini, berikanlah kesimpulan apakah pengaruhnya terhadap akun asset, liability, equity, revenue dan expense apakah menaikkan atau menurunkan!

 Menjual saham secara tunai

 Konsumen membayar jasa servis secara tunai

 Membayar deviden

 Membayar hutang usaha

 Membayar gaji karyawan

2. Tentukanlah apakah akun-akun dibawah ini dilaporkan dalam laporan laba rugi (L/R), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) atau Laporan Posisi keuangan (LPK)!

 Account payable

 Advertising suplies

 Account receivable

 Equipment

 Salaries payable

 Salaries expense

3. Buatlah laporan posisi keuangan berdasarkan informasi dari perusahaan Indi Inc, October tahun 2018 dibawah ini!

 Cash $15,000

 account receivable $8,500

 supplies $4,000

 equipment $7,000

 share capital ordinary $10,000

 retained earning $5,000

 account payable $12,000

 notes payable $7,500

(39)

4. Dibawah ini merupakan informasi kas pada PT Kalimantan Jaya pada akhir desember 2018!

 Menerima kas dari pendapatan atas jasa kepada konsumen $600.000

 Menerima kas dari penanaman saham $350.000

 Mengeluarkan kas untuk membayar peralatan $100.000

 Membayar dividen $20.000

 Membayar beban $410.000

 Saldo kas pada awal januari 2018 $30.000

Berdasarkan informasi diatas susunlah laporan arus kas dari PT Kalimantan jaya untuk tahun 2018!

5. Pada tanggal 1 Mei 2018, Tuan Edmo (seorang arsitek) membuka sebuah biro perencanaan bangunan bernama CV Mandiri Bangun. Transaksi yang terjadi selama bulan Mei 2018 adalah sebagai berikut :

a. Tuan Edmo menginvestasikan uang tunai sebesar Rp 75.000.000 sebagai setoran modal

b. Dibeli sebuah mobil bekas seharga Rp 68.000.000, dari jumlah tersebut Rp 14.000.000 dibayar tunai, sisanya akan dibayarkan bertahap

c. Dibayar sewa kantor bulan Mei Rp 8.000.000

d. Dibeli perlengkapan kantor secara tunai Rp 2.250.000 e. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 42.000.000

f. Diterima pembayaran dari seorang klien yang telah menggunakan jasa perusahaan secara tunai Rp 17.250.000

g. Dibayar utang kepada seorang kreditur Rp 21.000.000 h. Dibayar tunai bermacam macam biaya Rp 400.000

Diminta :

buatlah tabel analisis transaksi berdasarkan kasus diatas, dengan kolom yang berisi:

kas, piutang, persediaan, peralatan, hutang, modal dan laba ditahan transaksi diatas!

(40)

PERTEMUAN 4 PROSES PENCATATAN

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat memahami dan mampu melakukan pencatatan transaksi sampai dengan pengikhtisaran/peringkasannya sesuai dengan kaidah akuntansi.

Pada modul ini dibahas mengenai Proses Pencatatan, yang terdiri atas : 1. Rekening

2. Tahap proses pencatatan transaksi 3. Tahap proses peringkasan transaksi

Pada bagian sebelumnya kita telah dapat melakukan analisa transaksi bisnis dalam persamaan akuntansi, kemudian menyajikannya dalam bentuk tabel. Bagian ini merupakan pembelajaran lanjutan dari bagian sebelumnya, pada bagian ini akan kita pelajari mengenai proses pencatatan dalam akuntansi.

Isi serta bahasan adalah sebagai berikut :

(41)

Akun

Tujuan pembelajaran pada sub bab ini adalah untuk dapat menjelaskan definisi dan kegunaan akun dalam proses pencatatan.

Akun merupakan catatan akuntansi yang terdiri dari kenaikan dan penurunan dari aset tertentu, liability, equity, revenue, atau beban-beban. Sebagai contoh, Softbyte ingin memisahkan akun – akun sebagai berikut: cash, account receivable, account payable, service revenue, salaries dan wages expense.

Dalam bentuk paling sederhana, akun terdiri dari 3 bagian: (1) judul, (2) sisi kiri untuk debet, (3) sisi kanan untuk kredit. Bentuk format ini kemudian disebut dengan bentuk akun- T.

Debit dan Kredit

Istilah debet mengindikasikan sisi kiri atas akun, sedangkan kredit adalah sisi kanan atas akun. Dalam penulisannya sering disingkat dengan Dr untuk debet dan Cr untuk kredit. Dalam pencatatan akun dikenal istilah sistem pembukuan berpasangan, yaitu sistem pembukuan dengan syarat sebagai berikut :

 Setiap transaksi harus mempengaruhi dua atau lebih akun untuk tetap membuat persamaan dasar akuntansi seimbang.

 Setiap transaksi dicatat dengan jumlah debet dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debet harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya.

 Debet harus sama dengan kredit

Account Name Debit / Dr. Credit / Cr.

(42)

Jika DEBET lebih besar dari KREDIT, akun akan memiliki saldo DEBET

Jika KREDIT lebih besar dari DEBET, akun akan memiliki saldo KREDIT

Istilah debet - kredit ini tidak menunjukkan kenaikan maupun penurunan nilai akun, debet – kredit ini menunjukkan dimana posisi akun tersebut dicatat. Saat membandingkan total nilai akun atas kedua sisi debet dan kredit. Akun menunjukkan saldo debet jika jumlah debet melebihi jumlah kredit. Begitu juga sebaliknya, sebuah akun menunjukkan saldo kredit jika jumlah kredit melebihi jumlah debit.

(43)

Berikut ringkasan debet dan kredit pada kelompok akun.

Prosedur Debit dan Kredit atas Asset dan Liabilities

Ketika saldo cash - pada kelompok Asset – meningkat, maka akan dicatat pada sisi debet, dan ketika saldo cash mengalami penurunan akan dicatat pada sisi kredit. Pada persamaan akuntansi ( Asset = Liabilities + Equity) dijelaskan bahwa sisi debet dan kredit harus seimbang, sehingga setiap peningkatan maupun penurunan asset akan selalu diikuti dengan peningkatan maupun penurunan liabilities. Ketika liabilities mengalami peningkatan akan dicatat pada sisi kanan yaitu sisi kredit, begitu juga sebaliknya, ketika liabilities mengalami penuruna, akan dicatat pada sisi sebelah kiri yaitu sisi debet.

(44)

Akun asset secara normal menunjukkan saldo debet, sehingga saldo debet pada akun asset harus melebihi saldo kreditnya. Sedangkan akun liabilities secara normal menunjukkan saldo kredit, dimana saldo kredit pada akun liabilities harus melebihi saldo debetnya. Saldo normal atas akun menunjukkan dimana sisi akun tersebut ketika mengalami peningkatan, apakah berada pada sisi kiri (debet) atau sisi kanan (kredit). Dengan memahami saldo normal atas akun, akan mempermudah seorang akunting untuk merunut jika terjadi kesalahan pencatatan.

Prosedur Debit dan Kredit atas Equity

Pada bab 1 telah dijelaskan bahwa equity dibagi menjadi 5, antara lain:

share capital-ordinary (modal saham), retained earnings (laba ditahan), dividen, revenues (pendapatan) dan expenses (beban-beban). Penanaman modal dan pendapatan menambah equity (saldo kredit), sedangkan dividen dan beban-beban mengurangi equity (saldo debet).

(45)

Chapter 3-25

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance

Equity

Share capital – ordinary

Perusahaan menerbitkan modal saham biasa (share capital ordinary) sebagai imbalan atas investasi pemilik yang dibayarkan pada perusahaan. Sisi kredit digunakan untuk mencatat jika ada peningkatan pada akun modal saham biasa, dan sisi debet jika terjadi penurunan modal saham biasa.

Chapter 3-25

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

Share Capital Share Capital

Chapter 3-23

Dividends Dividends

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

Chapter 3-25

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

Retained Earnings Retained Earnings

Chapter 3-25

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

Share Capital Share Capital

(46)

Retained earnings

Laba ditahan (retained earnings) merupakan sejumlah laba bersih (net income) yang disimpan oleh perusahaan. Laba ditahan menggambarkan porsi equity yang dimiliki perusahaan yang telah terakumulasi melalui operasi bisnis yang menguntungkan. Sisi kredit (net income) meningkatkan saldo akun laba ditahan, dan sisi debet (dividen dan net loss) menurunkan saldo akun laba ditahan.

Dividend

Dividend merupakan bentuk pembagian keuntungan atau laba perusahaan kepada para pemegang saham. Bentuk umum dari pembagian ini adalah cash dividend. Dividen mengurangi klaim pemegang saham atas laba ditahan. Sisi debet meningkatkan saldo akun dividend dan sisi kredit menurunkan saldo akun dividend.

Chapter 3-25

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

Retained Earnings Retained Earnings

Chapter 3-23

Dividends Dividends

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance Normal Balance

(47)

Revenues dan expenses

Tujuan memperoleh Pendapatan (Revenues) adalah memberikan keuntungan para pemegang saham. Ketika perusahaan mengakui pendapatan, maka saldo equity akan meningkat. Pendapatan merupakan bagian dari equity yang menyediakan informasi mengapa saldo equity meningkat. Sisi kredit meningkatkan saldo pendapatan dan sisi debet menurunkan saldo pendapatan. Pengaruh debit dan kredit pada akun-akun pendapatan sama dengan pengaruhnya pada modal pemilik (equity).

Beban (Expenses) memiliki pengaruh yang berlawanan: beban mengurangi modal pemilik (equity). Beban menurunkan laba bersih (net income), sedangkan pendapatan meningkatkan laba bersih, sehingga secara logis dapat disimpulkan bahwa sisi peningkatan dan penurunan beban merupakan kebalikan dari sisi peningkatan dan penurunan pendapatan.

Jumlah saldo sisi kredit pada pendapatan harus melebihi sisi debet, sedangkan jumlah saldo sisi debet pada beban harus melebihi sisi kreditnya.

Sehingga dapat disimpulkan, akun pendapatan secara normal ditunjukkan dengan saldo kredit, dan akun beban secara normal ditunjukkan dengan saldo debet.

Table saldo normal ditunjukkan sebagai berikut.

Chapter 3-26

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance

Revenue

Chapter 3-27

Debit / Dr. Credit / Cr.

Normal Balance

Expense

(48)

Hubungan antara assets, liabilities dan equity dalam bisnis ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Persamaan dasar yang diperluas harus. Total Debit harus sama dengan total Credit.

Langkah – Langkah Dalam Proses Pencatatan

Tujuan utama pada sub bagian ini adalah untuk mengenal langkah-langkah dasar dalam proses pencatatan, menjelaskan definisi dan kegunaan jurnal dalam proses pencatatan, menjelaskan definisi dan kegunaan buku besar dalam proses pencatatan serta menjelaskan definisi dan kegunaan pembukuan (posting) dalam proses pencatatan.

Walaupun memungkinkan untuk mencatat informasi transaksi secara langsung pada akun tanpa menggunakan jurnal, namun dalam prakteknya setiap operasi bisnis menggunakan tiga langkah dasar dalam proses pencatatan, yaitu :

1. Menganalisa masing-masing transaksi dan pengaruhnya terhadap akun.

2. Mencatat informasi transaksi ke dalam jurnal

3. Memindahkan informasi pada jurnal kedalam akun-akun yang sesuai pada buku besar.

Proses pencatatan dimulai dengan transaksi. Dokumen – dokumen bisnis seperti faktur penjualan, cek atau lembar tagihan dari pemasok menyediakan bukti atas transaksi. Perusahaan kemudian menganalisa bukti ini dan menentukan pengaruh transaksi ini terhadap akun tertentu. Selanjutnya perusahaan mencatat transaksi ke dalam jurnal. Dan tahap terakhir adalah memindahkan informasi pada jurnal ke dalam akun – akun yang sesuai pada buku besar. Gambar dibawah ini menunjukkan proses pencatatan pada perusahaan.

(49)

Jurnal

Secara umum, perusahaan mencatat transaksi-transaksi harian secara kronologis, sesuai dengan waktu transaksi terjadi. Maka dari itu jurnal juga disebut sebagai buku pencatatan awal. Pada setiap transaksi, jurnal akan menunjukkan pengaruh pada sisi debet maupun kredit atas akun tertentu.

Beberapa perusahaan mempunyai berbagai macam jenis jurnal, namun ada satu jenis jurnal dasar yang biasa digunakan perusahaan, yaitu jurnal umum. Pada jurnal menyediakan informasi atas tanggal transaksi, nama akun dan penjelasan, referensi serta dua kolom jumlah.

Kegunaan proses pencatatan:

1. Mengungkapkan pengaruh lengkap suatu transaksi.

2. Menyediakan catatan transaksi secara kronologis.

3. Membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah debit dan kredit setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.

Penjurnalan

Memasukkan data transaksi ke dalam jurnal disebut dengan penjurnalan.

Perusahaan memisahkan ayat jurnal untuk setiap transaksi. Jurnal yang lengkap terdiri dari: (1) tanggal transaksi, (2) jumlah dan akun yang akan didebet dan dikredit, (3) penjelasan singkat atas transaksi.

(50)

Illustration: 1 September, Ray Neal menanamkan modal sebesar

$15,000 secara tunai ke dalam bisnisnya, dan Softbyte membeli peralatan komputer senilai $7,000 tunai.

Ayat Jurnal Sederhana dan Gabungan

Beberapa jurnal hanya terdiri atas dua akun yaitu satu akun pada sisi debet dan satu pada sisi kredit. Jurnal seperti ini disebut dengan ayat jurnal sederhana. Sedangkan beberapa transaksi lain membutuhkan lebih dari dua akun dalam penjurnalan, jurnal yang membutuhkan tiga atau lebih akun disebut sebagai ayat jurnal gabungan.

Illustration: 1July , Butler Company membeli sebuah truk pengiriman seharga $14,000 dengan pembayaran tunai sebesar $8,000 dan sisanya dibayar secara kredit $6,000.

Contoh Soal

Kathy Renee Browne, pemilik perusahaan ―Hair It Is‖ baru saja menyewa tempat di sebuah mall. Ia akan membuka sebuah salon kecantikan yang diberi

(51)

nama ―Hair It Is‖. Teman Kathy menyarankan kepadanya untuk membuat catatan-catatan akuntansi seluruh transaksi bisnisnya dengan sistem double- entry (pembukuan berpasangan). Tentukan akun-akun neraca yang akan dibutuhkan oleh perusahaan tersebut untuk mencatat transaksi-transaksi yang diperlukan dalam bisnisnya. Identifikasi pula masing-masing akun tersebut apakah termasuk akun debit atau credit.

Latihan

1. Pada akun - akun dibawah ini, tentukan pengaruh terhadap sisi (a) debet, (b) kredit atas akun dan saldo normal akun tersebut.

1) Account payable 2) Advertising expense 3) Service revenue 4) Account receivable 5) Share capital – ordinary 6) Dividend

2. PT. ASA merupakan perusahaan jasa pengelasan besi. Berikut transaksi PT.ASA selama bulan Juni. Identifikasikan akun yang akan didebet maupun dikredit pada setiap transaksi.

1 Juni Pemilik PT.ASA menginvestasikan secara tunai sebesar $4000 atas modal saham perusahaan

2 Juni Pembelian peralatan (equipment) secara kredit sebesar $ 900

3 Juni Dibayarkan sebesar $ 800 secara tunai untuk pelunasan sewa Gedung 12 Juni Mengirimkan penagihan kepada Londo atas pendapatan jasa

pengelasan yang telah dilakukan

3. Dari soal nomor 2 diatas, buatlah jurnal atas transaksi tersebut

(52)

4. PT. Madar adalah perusahaan jasa desain interior. Informasi dibawah ini merupakan transaksi PT. Madar selama bulan pertama usahanya.

2 Januari Menginvestasikan secara tunai sebesar $1500 untuk modal saham 3 Januari Membeli kendaraan secara tunai sebesar $7000 untuk digunakan

sebagai kendaraan operasional

9 Januari Membeli perlengkapan secara kredit sebesar $500 11 Januari Ditagihkan atas pendapatan jasa sebesar $1800 16 Januari Membayar biaya iklan secara tunai sebesar $200

20 Januari Menerima pembayaran secara tunai dari pelanggan sebesar $700 atas penagihan tanggal 11 Januari

23 Januari Membayar secara tunai sebesar $300 untuk pelunasan saldo hutang

28 Januari Mengumumkan dan membagikan deviden tunai sebesar $1000

5. Dari soal nomor 4 diatas, buatlah jurnal atas transaksi tersebut

(53)

PERTEMUAN 5 PROSES PENCATATAN

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat memahami dan mampu melakukan pencatatan transaksi sampai dengan pengikhtisaran/peringkasannya sesuai dengan kaidah akuntansi dengan konsep pembelajaran e-learning. Pada modul ini dibahas mengenai Proses Pencatatan, yang terdiri atas :

1. Tahap proses pencatatan transaksi 2. Tahap proses peringkasan transaksi 3. Neraca Saldo (Trial Balance).

Jurnal Buku Besar

Kumpulan dari seluruh akun yang dimiliki perusahaan disebut sebagai buku besar. Dalam buku besar tersimpan semua informasi mengenai perubahan saldo pada akun – akun tertentu.

Perusahaan dapat menggunakan jenis buku besar yang berbeda-beda, namun setiap perusahaan memiliki jurnal umum. Jurnal umum terdiri atas akun asset, liability dan equity.

Bentuk standar akun adalah T-account digunakan dalam buku-buku teks akuntansi. Namun pada praktinya bentuk akun yang digunakan dalam buku besar lebih terstruktur, yang disebut dengan three-coloum form of account.

(54)

Bentuk ini terdiri dari kolom debet, kredit dan saldo. Saldo pada masing- masing akun ditentukan pada setiap transaksi.

Chart of Account (Daftar Akun)

Sebagian besar perusahaan memiliki daftar akun. Daftar atas akun dan nomor akun akan menunjukkan dimana posisi akun tersebut dalam buku besar. Sistem penomoran atas akun dimulai dengan akun pembentuk laporan posisi keuangan dan diikuti dengan akun pembentuk laporan laba rugi.

Gambar

Gambar 3.5  Laporan Keuangan
Table saldo normal ditunjukkan sebagai berikut.
Ilustrasi  dibawah  menunjukkan  adjusted  trial  balance  untuk  Pioneer  Advertising  Agency,  yang  disusun  dari  akun-akun  buku  besar  pada  ilustrasi  sebelumnya
Ilustrasi Penyusunan Neraca Lajur :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Akuntansi pengantar merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pengertian umum laporan keuangan dan analisis keuangan yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam

Materi matakuliah ini meliputi prose perencanaan dan pengendalian akuntansi termasuk berbagai proses penyusunan anggaran, konsep PPBS, penilaian investasi,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya kognitif dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan kelas

1. Peserta Didik Mampu Menjelaskan Siklus Akuntansi. Peserta Didik Mampu Mendeskripsikan Tahapan Siklus Akuntansi. Peserta Didik Mampu Menjelaskan Pengertian Perusahaan

Standar Akuntansi Keuangan adalah himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak

Mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 merupakan pendalaman dari mata kuliah Akuntansi Keuangan, mempelajari konsep dan aplikasi dari keseluruhan siklus akuntansi dan

Tahapan terakhir dari siklus akuntansi adalah pembuatan laporan keuangan. Data laporan keuangan diambil dari seluruh proses yang dilakukan mulai dari proses

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mempelajari mengenai konsep dasar persamaan akuntansi, laporan keuangan, proses pencatatan akuntansi, proses penyesuaian, penyelesaian