• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Penerapan akad wadi’ah pada tabungan iB Hasanah di BNI Syariah BNI Syariah KCP Unissula yang diresmikan sejak tahun 2010 ini yang

mempunyai berbagai macam produk-produk perbankan yang salah satunya adalah Tabungan iB Hasanah yang mempunyai dua skim yaitu: Wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah, secara sederhana perbedaan mendasar terletak pada imbal hasil yang diberikan. Jika dengan prinsip Mudharabah, bank akan memberikan bagi hasil yang besarannya sesuai dengan yang dijanjikan diawal. Sementara akad wadi‟ah tidak punya kewajiban memberi bagi hasil. Tabungan BNI Syariah iB Hasanah dengan dua prinsip ini memiliki ketentuan biaya pemeliharaan rekening yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbandingan biaya Wadi‟ah dan Mudharabah Mutlaqah

Jenis Biaya Wadi‟ah Mudharabah Mutlaqah

Minimal setoran awal Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- sampai Rp.10.000.000,- Minimal setoran selanjutnya Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- sampai Rp. 5.000.000,- Saldo mengendap Rp. 100,000,- Rp 100.000,- sampai

Rp. 5.000.000,- Biaya dibawah saldo

minimum Rp. 0,- Rp. 10.000,- sampai Rp. 50.000,- Pengelolaan rekening Rp. 0,- Rp. 5000,- Pembuatan ATM Rp. 5000,- Rp. 5000,- Biaya penutupan rekening Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- sampai Rp. 25.000,- Penggantian buku tabungan Rp. 1.500,- Rp. 1.500,- Penggantian ATM Rp. 10,000,- Rp. 10,000,-

Tarif Sms Banking Rp. 3.500,- Rp. 3.500,- Tarif Internet

Banking

Transfer ke bank lain Rp. 17.500,- bayar tagihan PLN Rp. 3000,- pembiayaan tagihan Telkom, Flexi Postpaint, Speedy Rp. 2.500,-

Transfer ke bank lain Rp. 17.500,- bayar tagihan PLN Rp. 3000,- pembiayaan tagihan Telkom, Flexi Postpaint, Speedy Rp. 2.500,- Transaksi di ATM

lain

Tarik tunai Cirrus dan plus Rp. 25.000,- informasi saldo link Rp. 2000,- penarikan tunai link Rp. 3.900,- informasi saldo ATM bersama Rp. 3000,- penarikan tunai ATM bersama Rp. 5000,-

Tarik tunai Cirrus dan plus Rp. 25.000,- informasi saldo link Rp. 2000,- penarikan tunai link Rp. 3.900,- informasi saldo ATM bersama Rp. 3000,- penarikan tunai ATM bersama Rp. 5000,- Sumber : hasil wawancara dengan pihak karyawan.

Berdasarkan identifikasi diatas, beban biaya akad wadi‟ah lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan akad Mudharabah Mutlaqah.

1.menitipkan barang

2.pemanfaatan dana dan dapat memberikan bonus

tanpa ada imbalan

Skema 4.1 Penerapan akad wadi‟ah di BNI Syariah

Berdasarkan identifikasi diatas dapat disimpulkan bahwasannya Nasabah datang ke bank BNI Syariah untuk menitipkan barang atau menyetorkan uangnya ke bank. Kemudian pihak yang dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut tanpa ada imbalan apapun. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus.

Menurut (Harun, 2007: 103) telah dijelaskan bahwasanya akad wadi‟ah

itu dibagi menjadi dua jenis akad yaitu akad wadi‟ah yad amanah dan akad

wadi‟ah yad dhamanah. Pengertian akad wadi‟ah yad amanah adalah titipan barang atau harta yang dititipan oleh pihak pertama (penitip) kepada pihak lain (bank) untuk memelihara (disimpan) barang atau uang tanpa mengelola barang atau harta tersebut. Dan pihak lain (bank) tidak dibebankan terhadap kerusakan atau kehilangan pada barang atau harta titipan tersebut.

Karakteristik wadi‟ah yad amanah adalah sebagai berikut:

1. Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan atau digunakan oleh penerima titipan.

2. Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang berfungsi dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

3. Sebagai komposensi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipakan.

4. Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan atau safe deposit box.

Sedangkan Akad wadi‟ah yad Dhamanah adalah titipan barang atau harta yang dititipkan oleh pihak pertama (nasabah) kepada pihak lain (bank) untuk memelihara barang atau harta tersebut dan pihak lain (bank) dapat memanfaatkan dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat, saat si pemilik menghendaki. Konsekuensinya jika uang itu dikelola pihak lain (bank) dan mendapat keuntungan, maka seluruh keuntungan menjadi pihak lain (bank) dan bank boleh memberikan bonus atau hadiah pada pihak pertama (nasabah) dengan dasar tidak ada perjanjian sebelumnya. Aplikasinya di perbankan yaitu: tabungan dan giro tidak berjangka.

Adapun karakteristik wadi‟ah yad Dhamanah adalah sebagai berikut:

a. Harta dan barang yang ditipakan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan.

b. Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititpakan tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil manfaat kepada si penitip. c. Produk perbankan yang sesuai dengan dengan akad ini.

Prinsip wadi‟ah yad Dhamanah inilah yang secara luas kemudian diaplikasikan dalam dunia perbankan syariah dalam bentuk produk-produk pendanaan yaitu: Giro (Current Account) wadi‟ah dan Tabungan (Saving

Account) wadi‟ah. Sedangkan dalam kegiatan sehari-harinya BNI Syariah menggunakan jenis akad wadi‟ah yad Dhamanah. Adapun Produk tabungan yang berakad wadi‟ah yad dhamanah di BNI Syariah adalah Tabungan iB Hasanah (Wadi‟ah), Tabungan iB Tunas Hasanah, TabunganKu iB. Analisa dalam produk tabungan iB hasanah menggunakan akad wadi‟ah. Adapun macam-macam pengelompokan akad wadi‟ah yaitu: (Anwar, 2012: 72).

1. Akad dilihat menurut tujuannya yaitu menggunakan Akad Tabarru yang merupakan jenis akad yang berkaitan dengan transakasi non-profit atau transaksi yang tidak bertujuan mendapatkan laba atau keuntungan. Akad Tabarru lebih berorientasi pada kegiatan Ta‟awun atau tolong menolong. Dalam akad ini pihak yang berbuat baik tidak boleh diharapkan hanya pahala dari Allah SWT, namun menutupi biaya yang timbul akibat kontrak tersebut kepada mitranya.

2. Dilihat dari Akad menurut namanya yaitu Akad Bernama (al-„uqud al -musamma) yang merupakan akad yang sudah ditentukan namanya oleh pembuat hukum dan ditentukan pula ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad lain.

3. Akad menurut kedudukannya yaitu Akad Pokok (al-aqd al-ashli) merupakan akad yang berdiri sendiri yang keberadaannya tidak tergantung kepada suatu hal.

4. Akad dilihat dari segi unsur tempo akad yaitu Akad Bertempo (al-aqd az-zamani) merupakan akad yang didalamnya unsur waktu merupakan unsur asasi, dalam unsur waktu merupakan bagian dari unsur perjanjian.

5. Akad dilihat dari segi formalitasnya yaitu Akad Riil (al-aqd al-aini) merupakan akad yang untuk terjadinya diharuskan adanya penyerahan tunai objek akad, dimana akad tersebut belum terjadi dan belum menimbulkan akibat hukum apabila belum dilaksanakan.

6. Akad dilihat dari segi dilarang atau tidak dillarangnya menurut syara‟

yaitu Akad Masyru‟ merupakan akad yang dibenarkan oleh syara‟ untuk

dibuat dan tidak ada larangan untuk menutupnya.

7. Akad dilihat dari mengikat dan tidak mengikatnya yaitu Akad tidak mengikat merupakan akad pada masing-masing pihak dapat membatalkan perjanjian tanpa persetujuan pihak lain. Akad tidak mengikat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: pertama, akad yang memang sifat aslinya tidak mengikat.

8. Akad dilihat dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan yaitu Akad Nafis merupakan akad yang bebas dari setiap faktor yang menyebabkan tidak dapatnya akad tersebut dilaksanakan.

9. Akad dilihat menurut tanggungan yaitu Akad kepercayaan („Aqd al

-„amanah) merupakan akad dimana barang yang dialihkan melalui akad tersebut merupakan amanah ditangan penerima barang tersebut, sehingga ia tidak berkewajiban menanggung risiko atas barang tersebut, kecuali kalau ada unsur kesengajaan dan melawan hukum

Adapun beberapa prosedur pembukaan tabungan iB Hasanah a. Prosedur pembukaan tabungan iB Hasanah

Pembukaan Tabungan iB Hasanah biasanya dimulai dengan wawancara antara calon nasabah dengan Customer Service. Customer service akan memberikan penjelasan yang detail mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tabungan tersebut. Proses pembukaan Tabungan iB Hasanah tidak berbeda dengan dengan proses pembukaan tabungan lainnya. Yaitu sebagai berikut:

1. Ketentuan

a. Tabungan iB Hasanah menggunakan akad wadi‟ah

b. Usia penabung saat masuk adalah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun.

c. Pembukaan rekening dapat dilakukan diseluruh cabang bank pada saat buka kas.

d. penabung diberikan buku tabungan.

e. Penggantian buku tabungan berencana bila buku tabungan penuh. f. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicacat pada buku

tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank maka yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank. b. Pembukaan Tabungan iB Hasanah

Pada saat pembukaan rekening Tabungan iB Hasanah baru mengisi dan menandatangani formulir pembukaan Tabungan iB Hasanah yang merangkap formulir auto debet yang ada pada brosur. Ketentuan prinsip 59

mengenal nasabah sangat perlu sehingga tidak terjadi money laundering atau pencucian uang.

Untuk nasabah umum:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaaan rekening

2. Melampirkan fotocopy identitas dari (KTP/SIM/Paspor).

3. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tambahan Rp 5000,- untuk kartu ATM.

Untuk mahasiswa:

1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening 2. Melampirkan surat keterangan dari kampus 3. Melampirkan kartu perpustakaan

4. Melampirkan foto

5. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tamabahan untuk Rp 16.000,- untuk pembuatan ATM.

Untuk nasabah umum yang tidak berdomisili diwilayah: 1. Mengisi formulir aplikasi pembukaaan rekening

2. Melampirkan fotocopy identitas dari (KTP/SIM/Paspor).

3. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tambahan Rp 5000,- untuk kartu ATM.

4. Melampirkan surat keterangan kerja jika dia bekerja disebuah perusahaan.

Untuk mahasiswa yang tidak berdomisili diwilayah: 1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening

2. Melampirkan surat keterangan dari kampus 3. Melampirkan kartu perpustakaan

4. Melampirkan foto

5. Melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- dan tamabahan untuk Rp 16.000,- untuk pembuatan ATM.

6. Melampirkan surat keterangan dari kampus. c. Penyetoran Tabungan iB Hasanah

Penyetoran merupakan tindakan menyerahkan uang oleh seorang nasabah kepada lembaga terkait. Dalam istilah perbankan penyetoran adalah kegiatan seorang nasabah untuk menyerahkan uangnya kepada bank untuk ditabung. Dalam Tabungan iB Hasanah.

d. Penarikan Tabungan iB Hasanah

Penabung diperbolehkan melakukan penarikan kapan saja, karena Tabungan iB Hasanah adalah bukan tabungan berjangka. Jadi, penabung bisa melakukan penarikan melalui ATM ataupun saat buka kas.

e. Penutupan Tabungan iB Hasanah

1. Penutupan tabungan iB Hasanah dilakukan dengan melampirkan buku tabungan dan jika dikuasakan kepada orang lain, harus menggunakan surat keterangan pada pemilik rekening atau surat kuasa bermatrai. 2. Penutupan tabungan hanya bisa dilakukan pada cabang penerbit atau

pengelola tabungan tersebut.

f. Fasilitas Tabungan iB Hasanah 1. Fasilitas dan Benefit ATM

a. Buku Tabungan

b. Kartu BNI Syariah Card Silver c. E-Banking

g. Keunggulan Tabungan iB Hasanah

Keunggulan Tabungan iB Hasanah adalah Mendapatkan BNI Syariah Card Silver yang dapat dimanfaatkan sebagai:

a. Kartu debit untuk belanja dimerchant berlogo Master Card diseluruh dunia.

b. Kartu ATM melalui jaringan ATM BNI, ATM Bersama, dan Master Card diseluruh Indonesia serta jaringan ATM Internasional Cirrus diseluruh dunia.

c. Penarikan tunai melalui ATM hingga Rp 5.000.000,-/hari

d. Setiap pembukaan BNI Syariah Card, nasabah secara otomatis berdonasi sebesar Rp 500,- yang akan disalurkan untuk kegiatan sosial. e. Mendapat bagi hasil yang kompetitif (khusus akad mudharabah). f. Pembukaan rekening dan transaksi penarikan serta penyetoran dapat

dilakukan dilebih dari 787 kantor cabang BNI dan 58 kantor cabang BNI Syariah.

g. Dapat dijadikan sebagai anggunan pembiayaan.

i. Layanan informasi 24 jam dan dapat bertransaksi melalui E-Banking (ATM, Call center 5789 9999 dan 68888, internet banking dan sms banking). Layanan E-Banking ini didukung oleh infrastruktur teknologi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

B. Tinjauan syariah dalam Akad Wadi’ah pada Tabungan iB Hasanah