BAB III : METODE PENELITIAN
B. Pembahasan
2. Penerimaan Quadruple-Helix di Kota Makassar Terhadap
Digital di Kota Makassar
Pada setiap kegiatan komunikasi yang dilaksanakan, pasti akan menimbulkan pengaruh. Apakah pengaruh tersebut bersifat positif terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator atau malah sebaliknya.
Pada bab II (dua) telah dijelaskan mengani teori difusi inofasi, yang mana dalam teori ini dijelaskan bahwa sesorang akan memiliki penerimaan
yang berbeda untuk sebuah ide/gagasan atau hal baru yang ditawarkan karena disebabkan perbedaan kerangka referensi dan kebutuhan yang dimiliki oleh orang tersebut, sehingga feedback yang akan diberikan oleh satu orang dengan orang yang lain kemungkinan akan berbeda-beda
Tabel 12. Matriks Tingkat Penerimaan
Sumber: Hasil Olah Data Primer 2017 Keterangan tingkat penerimaan
a. Tinggi, target khalayak antusias dalam melakukan kolaborasi karena didukung faktor-faktor yang dianggap oleh target khalayak dapat memberikan keuntungan bila melakukan kolaborasi.
b. Sedang, target khalayak memiliki keraguan dalam melakukan kolaborasi walau sebenarnya target khalayak ingin melakukan kolaborasi. Keraguan target khalayak disebabkan oleh beberapa hal yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya pada bagian faktor-faktor penghambat penerimaan.
c. Rendah, target khalayak enggan melakukan kolaborasi.
Target Khalayak
Tingkat Penerimaan Tinggi sedang rendah
Pemerintah v
Akademisi v
Bisnis v
Komunitas v
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis kepada perwakilan-perwakilan yang penulis anggap representatif untuk mewakili setiap elemen-elemen Quadruple-Helix di Kota Makassar, berikut akan dideskriptifkan dan dianalisis alasan-alasan yang melatarbelakangi dukungan penerimaan atau yang menghambat penerimaan terhadapa ajakan partisipasi untuk kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar yang dilakukan oleh DILo Makassar.
a. Faktor-Faktor Yang Mendukung Penerimaan Elemen-Elemen Quadruple-Helix Kota Makassar Terhadap Ajakan Partisipasi Kolaborasi Dalam Membangun Ekosistem Bisnis Startup Digital di Kota Makassar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa penerimaan elemen-elemen Quadruple-Helix terhadap ajakan partisipasi untuk kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar tidaklah semuanya sama. Beberapa alasan yang melatar belakangi penerimaan tersebut antara lain adalah sumber pesan, mempersiapkan bibit entrepreneur dan untuk memajukan Kota Makassar.
Tabel 13. Matriks Faktor-Faktor yang Mendukung Tingkat Penerimaan
Target Khalayak
Faktor Pendukung Sumber Pesan
Mempersiapkan bibit digitalpreneur
Memajukan Kota Makassar
Pemerintah v v
Akademisi v v
Bisnis v
Komunitas v
Sumber: Hasil Olah Data Primer 2017
Matriks di atas menunjukkan faktor-faktor yang mendukung tingkat penerimaan, maka di bawah ini akan dibahas satu persatu faktor-faktor yang mempengaruhi peneriman terhadap ajakan kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar oleh elemen-elemen Quadruple-Helix di Kota Makassar tersebut.
1. Sumber Pesan
Sumber pesan merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan sebuah kegiatan komunikasi. Sumber pesan dapat mempengaruhi diterima atau ditolaknya ide atau gagasan yang disampaikan dalam pesan. Oleh karena itu komunikator yang menjadi ujung tombak dari kegiatan komunikasi harus dipilih secara seksama.
Dalam memilih komunikator ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan. Cangara (2013) memberikan tiga kriteria yang harus dimiliki oleh seorang komunikator berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada khalayak/sasaran:
a. Tingkat kepercayaan orang kepada komunikator berkaitan pesan yang disampaikan
b. Daya tarik
c. Kekuatan atau kekuasaan atau jabatan
Pada teori jaringan yang telah dibahas pada bab II (dua) dijelaskan bahwa komunikator yang dalam hal ini menjadi sumber pesan memiliki pengaruh terhadap node-node yang berada pada jaringannya. Sehingga komunikator yang dianggap efektif haruslah memiliki posisi khusus atau berpengaruh di dalam kelompok khalayak atau memiliki peran tertentu sehingga dapat memberikan pengaruh signifikan dalam penyebaran informasi di dalam kelompok khalayak sasaran.
Setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa sebagian besar elemen-elemen tertarik untuk menerima ajakan yang ditawarkan adalah karena melihat dari sumber pesan yang memberikan ajakan.
Sebagian besar elemen-elemen terebut tertarik karena DILo Makassar yang merupakan badan di bawah PT. Telkom Indonesia dianggap sebagai badan yang kredibel untuk menjadi partner dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar. Selain melihat DILo Makassar dari institusi, komunikator yang dipilih DILo Makassar juga dianggap orang-orang yang cukup dapat dipercaya karena kredibiltas professional yang dimiliki sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima.
2. Mempersiapkan Bibit Enterpreneur Digital
Mempersiapkan bibit entrepreneur menjadi alasan penerimaan ajakan kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar oleh elemen akademisi. Elemen akademisi menyadari bahwa untuk menghadapi tantangan di masa depan salah satunya adalah dengan menyiapkan entrepreneur digital. Hal ini didasari oleh perkembangan industri digital yang saat ini menjadi sangat pesat. Sehingga untuk dapat bersaing dan maju, salah satu celahnya adalah dengan menjadi entrepreneur digital.
Pada teori divusi inovasi yang telah dibahas pada bab II (dua), salah satu faktor yang mendukung diadopsinya suatu inovasi adalah adana potensi keuntungan relative yang akan didapatkan apabila khalayak mengadopsi inovasi yang ditawarkan. Dalam hal ini keuntungan relative yang didapatkan dari mengadopsi ajakan kolaborasi dalam membangun ekosistem startup yang dilakukan oleh DILo Makassar adalah, para akademisi bisa mendapatkan bantuan untuk mempersiapkan bibit-bibit calon digitalpreneur.
Ketidak siapan elemen akademisi untuk mempersiapkan calon entrepreneur digital secara mandiri untuk saat ini menjadi alasan elemen akademisi untuk berpartisipasi karena bisa mendapat bantuan untuk mempersiapkan calon entrepreneur digital. DILo Makassar sebagai sebuah badan di bawah PT. Telkom Indonesia mempunyai partner-partner yang kredibel dan professional yang dapat membantu elemen akademisi dalam
mengarahkan peserta didik mereka untuk menjadi calon entrepreneur digital dengan kemampuan yang mencukupi untuk menjadi entrepreneur digital di masa mendatang.
3. Untuk Memajukan Kota Makassar
Untuk memajukan Kota Makassar menjadi salah satu alasan penerimaan ajakan kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar adalah karena disadari bahwa startup digital dapat membantu dalam majukan kota, baik dari segi pelayanan maupun ekonomi.
Dalam teori divusi inovasi yang dibahas pada bab II (dua) ada beberapa hal yang mempengaruhi penerimaan dalam mengadobsi inovasi yang ditawarkan, diantaranya adalah keuntungan relative yang akan diterima dari pengadobsian inovasi dan kemampuan inovasi tersebut untuk diuji coba sehingga dapat diketahui keuntungan atau kerugian yang akan dialami apabila inovasi tersebut diadobsi.
Startup digital sebagai sebuah bisnis dapat membantu untuk memberikan solusi digital atas permasalahan-permasalahan pelayanan yang ada di Kota Makassar. Dengan solusi digital yang mampu ditawarkan, menjadi daya tarik untuk mengembangkan ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar. Solusi digital yang ditawarkan mampu untuk memudahkan pelayanan yang dapat diberikan oleh Kota Makassar kepada masyarakat dan
juga turis yang datang mengunjungi Kota Makassar baik turis domestik maupun internasional.
Dari segi ekonomi, startup digital sebagai sebuah bisnis dapat melakukan lompatan skala bisnis yang tidak dapat dilakukan oleh jenis bisnis yang lainnya. Kemampun lompatan skala bisnis yang dimiliki oleh startup digital dianggap dapat membantu menstabilkan ketimpangan jumlah perushaan mikro dengan perusahaan besar di Kota Makassar sehingga dapat mendongkrak tingkat perekonomian di Kota Makassar.
Dengan melihat potensi kontribusi-kontribusi yang dapat disumbangkan oleh bisnis startup digital untuk Kota Makassar di masa depan membuat Pemerintah Kota Makassar membantu menggenjot perkembangan industri bisnis startup digital, mulai dengan aturan regulasi hingga bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk dapat mempercepat perkembangan bisnis startup digital di Kota Makassar. Salah satunya dalam hal ini adalah Pemerintah Kota Makassar bekerjasama dengan DILo Makassar. Kerja sama yang dibangun Pemerintah Kota Makassar dengan DILo Makassar dalam usaha ini bisa dalam berbagai bentuk, dapat berupa partner komunikasi, hingga kerjasama fasilitator untuk mempertemukan antara pemerintah dengan pelaku industri startup untuk membantu memberikan solusi digital yang dihadapi di Kota Makassar dan mendukung program Makassar Smartcity.
b. Faktor-Faktor Yang Menghambat Penerimaan Elemen-Elemen Quadruple-Helix Kota Makassar Terhadap Ajakan Partisipasi Kolaborasi Dalam Membangun Ekosistem Bisnis Startup Digital di Kota Makassar
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menghambat penerimaan ajakan kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar yang dilakukan oleh DILo Makassar oleh beberapa elemen.
Tabel 14. Matriks Faktor-Faktor yang Menghambat Tingkat Penerimaan
Target Khalayak Faktor Penghambat
Kurang Pengenalan Belum Memenuhi Ekspektasi
Pemerintah
Akademisi
Bisnis v v
Komunitas v
Sumber: Hasil Olah Data Primer 2017
Berdasarkan matriks di atas, berikut akan dijelaskan faktor-faktor yang menghambat penerimaan oleh Quadruple-Helix di Kota Makassar terhadap ajakan kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar.
1. Kurang Pengenalan
Kurangnya pengenalan menjadi salah satu faktor penghambat penerimaan ajakan partisipasi untuk kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar yang dilakukan oleh DILo
Makassar. hal ini disebabkan karena DILo Makassar dianggap masih kurang dalam memperkenalkan diri kepada elemen bisnis, sehingga elemen bisnis tidak mengtahui apa saja yang ditawarkan DILo Makassar dari ajakan kolaborasi tersebut.
Pada bab II (dua) dalam teori difusi inovasi telah dijelaskan bahwa sebuah inovasi, ide atau gagasan baru perlu diperkenalkan sesering mungkindan melalui berbagai saluran sehingga dapat dikenali dan diketahui kelebihan atau keuntungan apa saja yang dapat peroleh dari pengadobsian inovasi tersebut. Dalam hal ini, oleh elemen bisnis merasakan bahwa DILo Makassar masih belum memperkenalkan diri terlalu banyak, sehingga informasi yang dibutuhkan yang mungkin dapat membuat pihak elemen bisnis tertarik belum dapat diketahui.
Kurangnya informasi mengenai DILo Makassar yang dimiliki elemen bisnis, menyulitkan dalam pengambilan keputusan dalam penerimaan ajakan kolaborasi. Seperti yang telah dibahas pada teori fungsi pengambilan keputusan pada bab II (dua), bahwa untuk mengambil sebuah keputusan diperlukan pemahaman tentang situasi permasalahan. Karena kurangnya pengenalan sehingga pemahaman yang dimiliki mengenai ajakan kolaborasi yang ditawarkan sehingga perihal penerimaan ajakan kolaborasi sulit untuk diputuskan.
Dalam sebuah komunikasi, salah satu langkah awal untuk memulainya adalah dengan memperkenalkan diri, sehingga target khalayak/sasaran
dapat mengenali dan mengtahui siapa yang akan mengajaknya untuk berkomunikasi. Kurangnya komunikasi yang dilakukan DILo Makassar kepada pihak bisnis dianggap oleh pihak elemen bisnis sebagai alasan faktor ini masih menjadi penghambat dalam penerimaan ajakan untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar.
2. Belum Memenuhi Ekspektasi
Coworking space, jika ingin dimaknai secara harafiah, maka dapat dijelaskan sebagai ruang yang dapat digunakan untuk berkerja secara bersama-sama. Namun fungsi sebuah coworking space bukan hanya menjadi sebuah tempat untuk para pelaku industri startup atau para pekerja lepas untuk melakukan pekerjaannya namun juga untuk membangun komunitas antar pelaku startup dan pekerja lepas tersebut, walaupun tidak semua melakukan hal tersebut.
Sebuah coworking space menjadi sebuah tempat kerja bagi para pelaku bisnis startup digital memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan memiliki kantor sendiri, tentunya selain dari biaya yang digunakan untuk menggunakan coworking space lebih rendah dibanding memiliki kantor sendiri. coworking space memiliki kelebihan lain yang mungkin tidak didapatkan jika menggunakan kantor sendiri, beberapa kelebihan tersebut adalah:
a. Karena pada coworking space ada pengunjung lain sehingga, para pengunjung dapat saling bertukar informasi sehingga berkemungkinan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahan yang baru untuk dapat mengembangkan bisnis yang dijalanani.
b. Dengan berkumpul dengan sesama pelaku industri dan pekerja lepas, hal ini berkemungkinan untuk dapat saling bekerja sama satu dengan yang lain, sehingga dapat membuka peluang untuk terciptanya sebuah peluang bisnis yang baru.
c. Karena berkumpul di satu tempat yang sama, maka hal ini dapat memudahkan untuk mendapat ekspos media yang lebih mudah.
d. Dengan fasilitas yang disediakan oleh coworking space hal ini akan sangat mendukung dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan, yang mungkin jika harus dimiliki sendiri dapat menghabiskan dana yang cukup besar.
Salah satu layanan yang dimiliki DILo Makassar adalah sebagai sebuah co-working space yang di mana sebuah co-working space seperti yang sudah dijelaskan di atas diharapkan dapat membantu untuk mempertemukan para pelaku startup digital dengan orang-orang yang memiliki ide atau permasalah yang memerlukan solusi digital. DILo dianggap masih belum melakukan fungsi ini dengan baik sehingga menjadi sebuah
kekecewaan yang akhirnya menjadi penghambat dalam ajakan untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar yang dilakukan oleh DILo Makassar untuk elemen komunitas.
111
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi ini dilakukan untuk mencoba memahami mengenai startegi komunikasi yang digunakan DILo Makassar dalam melakukan ajakan untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis startup digital di Kota Makassar kepada elemen-elemen Quadruple-Helix di Kota Makassar yang terdiri dari pemerintah, bisnis, akademisi dan komunitas pelaku industri startup digital di Kota Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dijelaskan dan dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi dalam melakukan ajakan partisipasi kolaborasi telah dilakukan oleh DILo Makassar dengan perencanaan yang cukup baik. Karena dalam perencanaan komunikasi yang DILo Makassar lakukan telah memperhatikan faktor-faktor inti yang dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah kegiatan komunikasi, yaitu:
tujuan pesan komunikasi, mengenali khalayak, menetukan komunikator, menyusun pesan, memilih saluran komunikasi dan melakukan monitoring serta evaluasi.
2. Penerimaan Quadruple-helix di Kota Makassar mengenai ajakan kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis startup digital di
Kota Makassar yang dilakukan oleh DILo Makassar berbeda-beda untuk masing-masing elemen, ada beberapa faktor yang mendukung penerimaan namun juga ada yang menghambat
B. Saran
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, maka penulis menyarankan beberapa poin sebagai berikut:
1. DILo Makassar diharapkan untuk dapat lebih sering melakukan pengenalan ke setiap elemen-elemen Quadruple-helix di Kota Makassar, sehingga elemen-elemen Quadruple-helix dapat mengetahui lebih jelas mengenai hal-hal yang ditawarkan oleh DILo Makassar dalam ajakan kolaborasi tersebut.
2. Sebagai coworking space, DILo Makassar diharapkan untuk melakukan pembenahan sehingga dapat memenuhi harapan-harapan dari elemen komunitas sehingga dapat tertarik kembali untuk saling berkolaborasi dalam coworking space tersebut.
113
DAFTAR PUSTAKA
Andrian dan Gina, Astri. 2015. Analisis Perkembangan Alumni Tenant Setelah Proses Inkubasi (Studi Kasus Pada Bandung Digital Valley).
Telkom University: e-Proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015
Angipora, Marius P. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Berger, Charles R; Michael E. Roloff; dan David R Roskos-Ewoldsen. 2015.
Handbook Ilmu Komunikasi. Edisi 3. Bandung: Nusa Media
Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi 2. Jakarta:
Erlangga
Brend D. dan Lea P. 2014. Komunikasi Dan Prilaku Manusia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Cangara, Hafied H, 2014, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi 14 PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta
---, 2014, Perencanaan & Strategi Komunikasi, Edisi 2 PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta
Effendy, Onong Uchjana. 2015. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Edisi 26.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitiaan Kualitatif: Teori dan Pratilik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hari Purnomo, Setiawan dan Zulkieflimansyah. 1999. Manajemen Strategi.
Jakarta: FE-UI
Hutagalung, Inge. 2015. Teori-Teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi.
Jakarta: Penerbit Indeks
Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. 2014. Teori Komunikasi Theories of Human Communication, Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Manase Mana, Policarpus; Cangara, Hafied dan Muhadar. 2012. Strategi Komunikasi Pengendalian Minuman Berakholoh (Perda No.11 Tahun 2012) oleh Pemerintah Kabupaten Sikka. Makassar: Program Pascasarjana UNHAS.
Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyana, Deddy. 2016, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Edisi 20. PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta
Nawawi dan Martini Hadari. 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nur Fawzy, Vicky. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Industri Kreatif Digital Terhadap Perkembangan Ekonomi Wilayah Indonesia (Studi kasus Kota Yogyakarta), (online), (https://www.researchgate.net/ publication/
308333666. Diakses 28 Februari 2017).
Poerwandari, E. Kristi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka
Rahmat, Kriyantono 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, PT Kencana Prenada Media Group.
Ramdhan, Hendry E. 2016. Startupreneur: Menjadi Enterprenuer Startup, Edisi 2. Jakarta: Penebar Plus
Roberto, Irvan; Kasnawi, Thair; Unde, Andi Alimuddin. 2017. Strategi Komunikasi Penyuluhan Program KB Vasektomi Untuk Masyarakat Miskin Perkotaan di Makassar. Makassar: Program Pascasarjana UNHAS.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta, Garaha Ilmu.
Utoyo, Indra. 2016. Sillicon Valey Mindset: Membangun Ekosistem Startup Digital Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
115
LAMPIRAN
Lampiran 1
Info Grafik Indikator Pengguna Media Digital di Dunia dan Indonesia
Gambar 1. Info grafik indikator penggunaan media digital di dunia
Gambar 2. Info grafik indikator penggunaan media digital di Indonesia
Lampiran 2
Contoh-Contoh Kegiatan Untuk Setiap Tujuan Komunikasi
Gambar 1. Contoh Kegiatan Informatif Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 2. Cotoh Kegiatan Yang Bersifat Edukatif Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 3. Contoh Kegiatan Yang Bersifat Persuasif Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Lampiran 3
Contoh-Contoh Pemilihan Komunikator Untuk Setiap jenis Kegiatan Yang Dilaksanakan
Gambar 1. Contoh Internal DILo Sebagai Komunikator Dalam Kegiatan Kerjasama Khusus
Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 2. Contoh Pelaku Digitalpreneur Sebagai Komunikator dalam Kegiatan Edukasi Digitalpreneur
Sumber Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 3. Contoh Akademisi dan Ekspert Sebagai Komunikator dalam Kegiatan Pelatihan Manajemen Bisnis
Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Lampiran 4
Gambar Contoh-Contoh Penyusunan Pesan Dalam Setiap Jenis Kegiatan
Gambar 1. Kegiatan sosialisasi BNI Hackfest yang Merupakan Kerjasama Antara DILo Makassar dan Bank BNI
Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 2. Contoh Pesan Mengenai Pentingnya Kolaborasi pada Halaman Facebook DILo Makassar
Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 3. Contoh Pesan Pada Pelatihan Teknikal Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Lampiran 5
Gambar Contoh-Contoh Media/Saluran Komunikasi yang Digunakan DILo Makassar dalam Menyampaikan Pesan
Gambar 11. Contoh Audiensi Langsung Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar
Gambar 12. Halaman Facebook DILo Makassar Sumber: Halaman Facebook DILo Makassar